Tampilkan postingan dengan label Sabda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sabda. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 September 2025

Refleksi Diri dan Hidup Serupa Kristus

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Refleksi Diri dan Hidup Serupa Kristus
Bacaan: 1 Timotius 1:1–2, 12–14; Mazmur 16:1–2a.5.7–8.11; Lukas 6:39–42

Paulus jujur mengakui masa lalunya yang penuh dosa, namun kasih karunia Kristus mengubahnya menjadi rasul yang setia. Ini tanda bahwa rahmat Allah lebih besar daripada masa lalu kita.

Mazmur hari ini meneguhkan: “Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.” Allah adalah satu-satunya tempat aman, yang selalu menunjukkan jalan kehidupan.

Yesus mengingatkan kita untuk lebih dulu melihat balok dalam diri sendiri daripada sibuk dengan selumbar di mata orang lain. Artinya, kita dipanggil untuk rendah hati, berani introspeksi, dan belajar terus-menerus agar semakin serupa dengan Kristus.

Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku melihat kelemahanku sendiri sebelum menilai sesama. Bentuklah aku setiap hari dengan kasih-Mu, supaya hidupku semakin serupa dengan Engkau. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Rabu, 27 Agustus 2025

Jangan Balas Kejahatan, Hidup dalam Damai

Renungan Firman Tuhan: Jangan Balas Kejahatan, Hidup dalam Damai

📖 Bacaan: Matius 5:44; Roma 12:17–21; 1 Petrus 3:9; Filipi 4:6–8

Naluri manusia sering mendorong kita membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi Yesus berkata: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44). Paulus mengingatkan, “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan… janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan” (Rm 12:17,21). Rasul Petrus kemudian melengkapi ajaran ini: “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan atau cacian dengan cacian, tetapi sebaliknya: hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil” (1 Ptr 3:9).

Semua ini hanya mungkin dijalani bila hati kita dipenuhi damai sejahtera Allah. Karena itu Paulus berkata, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan ucapan syukur” (Flp 4:6). Saat kita menyerahkan rasa sakit, dendam, dan kekuatiran kepada Tuhan, damai sejahtera-Nya yang melampaui akal akan menjaga hati kita (Flp 4:7). Lalu pikiran kita diarahkan untuk terus tertuju pada hal-hal yang benar, adil, suci, indah, dan patut dipuji (Flp 4:8).

Dengan demikian, kita dimampukan bukan hanya menolak membalas kejahatan, tetapi melangkah lebih jauh: menjadi saluran kasih, berkat, dan damai di tengah dunia yang sering penuh kebencian. Inilah panggilan kita: hidup berbeda, karena Kristus telah lebih dahulu mengasihi kita.

Doa:
Tuhan, ajar aku menyerahkan semua rasa sakit dan kekuatiranku kepada-Mu. Jagalah hatiku dengan damai-Mu, supaya aku tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan tetap mengasihi, memberkati, dan mendoakan. Jadikan aku saluran kasih-Mu setiap hari. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak


Senin, 25 Agustus 2025

Iman Nyata, Bukan Kepura-puraan

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Iman Nyata, Bukan Kepura-puraan

Bacaan Pertama: 1 Tesalonika 1:2-10
Injil: Matius 23:13-22

Dalam bacaan pertama, Paulus memuji jemaat Tesalonika karena iman mereka nyata dalam perbuatan, kasih mereka tampak dalam usaha, dan pengharapan mereka teguh di tengah tantangan. Hidup mereka menjadi teladan, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi banyak orang.

Sebaliknya, Injil hari ini memperlihatkan teguran keras Yesus kepada ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka dianggap menutup pintu Kerajaan Surga karena kemunafikan, doa panjang hanya untuk pencitraan, bahkan sampai “menelan rumah janda-janda.” Artinya, mereka tampak religius, tetapi justru merugikan orang kecil dan lemah.

Kedua bacaan ini mengajarkan kita satu pesan penting: iman sejati harus tampak dalam kasih dan ketulusan, bukan sekadar penampilan luar. Iman yang benar membuka jalan bagi sesama untuk semakin dekat dengan Tuhan, bukan sebaliknya.

Hari ini kita diingatkan: Apakah hidup kita menjadi teladan seperti jemaat Tesalonika, atau justru jadi penghalang seperti kaum Farisi? Tuhan memanggil kita untuk sungguh-sungguh hidup dalam kasih dan integritas, sehingga kehadiran kita menjadi terang dan pintu menuju Kerajaan Surga bagi sesama.

Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk hidup dengan iman yang nyata, kasih yang tulus, dan harapan yang teguh. Jauhkan aku dari sikap munafik, agar hidupku selalu membuka jalan bagi sesama menuju Engkau. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda


Rabu, 20 Agustus 2025

Kemurahan Tuhan dan Kepemimpinan Sejati

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Kemurahan Tuhan dan Kepemimpinan Sejati

Bacaan Pertama: Hakim-hakim 9:6–15
Mazmur Tanggapan: Mzm 21:2–7
Injil: Matius 20:1–16a

Firman hari ini mengingatkan kita tentang dua hal penting: kepemimpinan sejati dan kemurahan hati Allah. Dalam Kitab Hakim-hakim, Yotam menyampaikan perumpamaan pohon-pohon. Pohon yang berbuah menolak menjadi raja karena lebih memilih memberi manfaat bagi banyak orang. Hanya semak duri yang mau berkuasa, tetapi justru membawa ancaman dan kebinasaan. Artinya, pemimpin sejati bukanlah yang mengejar posisi atau kekuasaan, melainkan yang setia melayani dan berbuah bagi sesama.

Dalam Injil Matius, Yesus menggambarkan Allah sebagai Tuan kebun anggur yang murah hati, memberi upah yang sama kepada pekerja meski mereka datang pada waktu berbeda. Hal ini menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil hitungan jasa manusia. Kita diajak untuk tidak iri hati, tetapi bersyukur karena Allah begitu baik kepada semua orang.

Kedua bacaan ini mengajarkan bahwa hidup kita seharusnya dipenuhi kerendahan hati, pelayanan yang berbuah, serta syukur atas kemurahan Allah yang melampaui logika manusia.

Doa:
Ya Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas sabda-Mu hari ini. Engkau mengingatkanku bahwa kepemimpinan sejati bukan soal kedudukan, tetapi soal pelayanan dan berbuah bagi sesama. Ajari aku agar tidak iri hati, melainkan bersyukur atas kemurahan-Mu yang selalu baru setiap hari. Jadikanlah aku seperti pohon yang berbuah manis, bukan seperti semak duri yang hanya melukai. Bimbing aku agar setiap langkah hidupku mencerminkan kasih, kerendahan hati, dan semangat melayani. Semoga melalui hidup ini, orang lain boleh merasakan kebaikan dan kemurahan-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda #pemimpinsejati #melayani #doa

Senin, 28 Juli 2025

God’s Kingdom Grows through Small and Simple Things

Porta Sancta Certificate

Porta Sancta Katedral Jakarta, Rabu 24 Juli 2025

Reflection on God’s Word Today: God’s Kingdom Grows through Small and Simple Things

First Reading: Exodus 32:15‑24, 30‑34
Responsorial Psalm: Psalm 106:19‑23
Gospel: Matthew 13:31‑35

The people of Israel turned away from God by making an idol, but Moses interceded, and God remained faithful. The Psalm affirms that even when humans often fail, God’s love never changes.

Jesus teaches that the Kingdom of God is like a mustard seed and yeast. Both are small and simple, yet they grow large and bring great influence. Likewise, our faith, though small, will grow and bear abundant fruit if nurtured.

Today we are invited to remain faithful in small things: prayer, service, and simple acts of love. Through such faithfulness, God makes our lives grow to become a blessing to many.

🙏 Prayer:
Lord, teach us to be faithful in simplicity, so that our faith may continue to grow and glorify Your name. Amen.

God bless us all ❤️,
Manuntun Sitinjak

#reflection #word


Kerajaan Allah Bertumbuh dalam Hal-hal Kecil dan Kesederhanaan

Katedral Jakarta, Rabu 24 Jul 2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Kerajaan Allah Bertumbuh dalam Hal-hal Kecil dan Kesederhanaan

Bacaan Pertama: Keluaran 32:15‑24, 30‑34
Mazmur Tanggapan: Mazmur 106:19‑23
Injil: Matius 13:31‑35

Bangsa Israel berpaling dari Allah dengan membuat berhala, tetapi Musa memohon pengampunan, dan Allah tetap setia. Mazmur meneguhkan bahwa meski manusia sering gagal, kasih Tuhan tak pernah berubah.

Yesus menyampaikan bahwa Kerajaan Allah bagaikan biji sesawi dan ragi. Keduanya kecil dan sederhana, namun bertumbuh besar dan membawa pengaruh yang luas. Demikian juga iman kita, meskipun kecil, bila dipelihara akan bertumbuh menghasilkan buah yang melimpah.

Hari ini kita diajak untuk setia dalam hal-hal kecil: doa, pelayanan, dan kasih sederhana. Dari kesetiaan itu, Allah membuat hidup kita bertumbuh menjadi berkat bagi banyak orang.

🙏 Doa:
Tuhan, ajari kami setia dalam kesederhanaan, agar iman kami terus bertumbuh dan memuliakan nama-Mu. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda

Sabtu, 26 Juli 2025

Warisan Iman yang Hidup

Candi Hati Kudus Yesus, Ganjuran, Yogyakarta 12 Dec 2024

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Warisan Iman yang Hidup

Bacaan Pertama: Sirakh 44:1,10-15
Mazmur: Mzm 132:11,13-14,17-18
Injil: Matius 13:16-17

Hari ini Gereja merayakan St. Yoakim dan St. Anna, orang tua dari Bunda Maria. Mereka tidak pernah disebutkan dalam Kitab Suci secara langsung, namun Gereja menghormati mereka sebagai pribadi-pribadi saleh yang mewariskan iman hidup kepada Maria, dan melalui Maria kepada seluruh dunia.

Kitab Sirakh mengajak kita mengenang para leluhur yang hidupnya penuh kebajikan: “kebajikan mereka tidak terlupakan, keturunan mereka tetap setia.” Warisan iman bukan soal kata-kata, tapi teladan hidup. Begitu pula kita, dipanggil menjadi leluhur rohani—bagi anak, cucu, bahkan komunitas.

Yesus berkata: “Berbahagialah kamu karena melihat dan mendengar.” Kita hidup di zaman kasih karunia, ketika Firman Allah dapat dibaca, didengar, dan dihidupi setiap hari. Apakah kita benar-benar mensyukurinya? Ataukah kita malah lebih banyak mengabaikannya?


Doa:
Tuhan, ajarilah kami untuk menjadi pewaris dan pewaris iman yang hidup. Seperti Santo Yoakim dan Santa Anna, semoga hidup kami menjadi benih kebaikan bagi generasi berikutnya. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda

Jumat, 25 Juli 2025

Menjadi Besar dengan Melayani

Gereja St Albertus Agung Yogyakarta, 12 Dec 2024

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Menjadi Besar dengan Melayani

Bacaan Pertama: 2 Korintus 4:7–15
Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1–6
Injil: Matius 20:20–28

Yesus mengingatkan bahwa jalan menuju kebesaran bukan lewat kedudukan tinggi, tapi lewat kerendahan hati dalam pelayanan. Permintaan ibu anak-anak Zebedeus mengungkapkan kerinduan akan kehormatan, namun Yesus membalikkan logika itu: “Barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayan.”

Paulus dalam bacaan pertama menguatkan kita bahwa kita ini hanyalah “bejana tanah liat”, namun dalam kelemahan kita, kuasa Allah justru dinyatakan. Pelayanan sejati bukan soal kuatnya diri kita, tetapi soal penyerahan penuh kepada Allah yang bekerja melalui kita.

Mazmur hari ini pun menggemakan harapan: “Orang yang menabur dengan air mata akan menuai dengan sorak-sorai.” Pelayanan kadang melelahkan, penuh pengorbanan, tapi Tuhan menjanjikan buah sukacita bagi mereka yang setia.

Apakah aku rela melayani tanpa pamrih? Apakah aku mau menjadi “bejana tanah liat” yang dipakai Allah untuk membawa terang dan harapan bagi sesama?

Doa:
Tuhan, ubahlah hatiku agar tidak mencari kemuliaan dunia, tapi setia dalam pelayanan seperti Engkau. Pakailah hidupku, walau sederhana, untuk menjadi alat kasih-Mu bagi sesama. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda



Senin, 07 Juli 2025

Disertai, Dilindungi, dan Dipulihkan oleh Iman

Gereja Katolik Kuala Dua, Kembayan, 28 Jul 2024

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Disertai, Dilindungi, dan Dipulihkan oleh Iman

Bacaan: Kejadian 28:10–22a; Mazmur 91:1–2, 3–4, 14–15ab; Matius 9:18–26

Dalam pelariannya, Yakub tidur di tempat asing. Ia bermimpi dan Tuhan berkata, “Aku menyertai engkau... Aku tidak akan meninggalkan engkau.” Di tempat tak terduga itu, Yakub menyadari bahwa Tuhan hadir dan menamai tempat itu Betel—rumah Allah.

Mazmur hari ini meneguhkan janji itu: “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi... akan berkata: ‘Tempat perlindunganku dan Allahku yang kupercayai.’” Allah bukan hanya menyertai, tetapi juga melindungi dan menjawab ketika kita berseru.

Dalam Injil, perempuan yang sakit bertahun-tahun hanya menyentuh jubah Yesus dan sembuh. Seorang ayah yang anaknya telah mati datang kepada Yesus, dan anak itu dibangkitkan. Semua karena iman.

Iman adalah kunci yang membuka pintu penyertaan dan kuasa Tuhan.
Ketika kita percaya, Tuhan bertindak.
Ia hadir, melindungi, memulihkan.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Jumat, 27 Juni 2025

A Love That Seeks and Saves

Katedral Palembang 11Jun2024

Reflection on God’s Word Today: A Love That Seeks and Saves

Readings:
Ezekiel 34:11–16
Romans 5:5b–11
Luke 15:3–7

Reflection:
Today the Church celebrates the Solemnity of the Most Sacred Heart of Jesus—a powerful symbol of God’s deep, tender, and unconditional love. In the Gospel, Jesus presents Himself as the Good Shepherd who leaves the ninety-nine sheep to seek the one that is lost. This is love in its purest form: relentless, compassionate, and joyful when even one soul returns.

The prophet Ezekiel foretells a God who comes personally to care for His people—healing the wounded, strengthening the weak, and bringing back those who have strayed. Saint Paul echoes this in his letter to the Romans: God poured out His love for us not when we were righteous, but while we were still sinners.

The Sacred Heart of Jesus is a heart that sacrifices, a heart that rejoices over repentance, a heart that never gives up on us. Today, we are invited to rest in that love and let it transform our own hearts—to love more, forgive more, and bring peace to those around us.

Prayer:
Lord Jesus, thank You for never giving up on me. Shape my heart to be like Yours—gentle, patient, and full of love. Help me to return to You always and to love others as You have loved me. Amen.

God bless us all ❤️, Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Kasih yang Mencari dan Menyelamatkan

Katedral Palembang 11 Juni 2024

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Kasih yang Mencari dan Menyelamatkan

Bacaan:
Yehezkiel 34:11–16
Roma 5:5b–11
Lukas 15:3–7

Renungan:
Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus—simbol kasih Allah yang penuh belas kasih, lembut, dan tanpa syarat. Dalam Injil, Yesus menggambarkan diri-Nya seperti gembala yang meninggalkan 99 domba demi mencari satu yang hilang. Inilah kasih sejati: mencari tanpa menyerah, mengangkat dan memanggul yang tersesat kembali ke rumah.

Nabi Yehezkiel menubuatkan Tuhan sebagai Gembala yang datang sendiri untuk menggembalakan umat-Nya—menyembuhkan yang luka, menguatkan yang lemah, dan memulihkan mereka yang terserak. Sementara Rasul Paulus menegaskan bahwa kasih Allah dicurahkan bukan karena kita layak, tetapi justru saat kita masih berdosa.

Hati Kudus Yesus adalah hati yang rela berkorban dan penuh sukacita atas pertobatan satu jiwa. Kita pun diundang untuk tinggal di dalam kasih itu dan membiarkannya mengubah hati kita—menjadi pribadi yang mengasihi, mengampuni, dan membawa damai.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang tidak pernah menyerah mencariku. Bentuklah hatiku menjadi seperti Hati-Mu yang lembut, sabar, dan penuh kasih. Ajarilah aku untuk selalu kembali pada-Mu dan mencintai sesamaku seperti Engkau mencintaiku. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️, Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Sabtu, 21 Juni 2025

Trust and Fully Surrender to God

Taba, Egypt, Feb 2019

Reflection on God's Word Today: Trust and Fully Surrender to God

Readings: 2 Corinthians 12:1–10 | Psalm 34:8–13 | Matthew 6:24–34

Today, Jesus reminds us not to worry about our lives—what we will eat, drink, or wear. Worry adds nothing to us; it only weakens our faith. The same God who cares for the birds of the air and the flowers of the field surely knows and will provide for our needs. The key is to seek first His Kingdom and righteousness, and all else will be given to us.

Paul shares how God’s power is made perfect in weakness. He learns to say, “Your grace is sufficient for me,” because in his lowest moments, God works most powerfully. The psalm confirms it: “Those who fear the Lord lack nothing.”

So today, let go of every anxiety. Trust that God knows, God cares, and His grace is always enough.

Prayer:
Lord, teach me not to worry, but to trust and fully surrender to Your love and provision. Amen.

God bless us all ❤️
Manuntun Sitinjak
#reflection #scripture

Percaya dan Berserah Penuh kepada Tuhan

Giza Pyramid, Egypt, Feb 2019

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Percaya dan Berserah Penuh kepada Tuhan

Bacaan: 2 Korintus 12:1–10 | Mazmur 34:8–13 | Matius 6:24–34

Yesus mengingatkan kita hari ini untuk tidak khawatir tentang hidup—apa yang kita makan, minum, atau pakai. Kekhawatiran tak menambah apapun, justru menggerogoti iman. Tuhan yang memelihara burung di udara dan bunga di padang pasti sanggup mencukupi kebutuhan kita. Kuncinya adalah mencari Kerajaan Allah dan hidup dalam kebenaran-Nya, maka segalanya akan ditambahkan kepada kita.

Paulus menunjukkan bahwa dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi nyata. Ia belajar berkata, “Cukuplah kasih karunia-Mu,” karena justru di saat paling lemah, Tuhan bekerja dengan sempurna. Mazmur pun meneguhkan: “Orang yang takut akan Tuhan tidak berkekurangan.”

Hari ini, mari lepaskan beban kekhawatiran. Percayalah, Tuhan tahu dan peduli. Fokuslah pada kasih karunia-Nya yang cukup.

Doa:
Tuhan, ajarku untuk tidak khawatir, tapi percaya dan berserah penuh pada pemeliharaan dan kasih-Mu. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Jumat, 13 Juni 2025

A Pure Heart, A Radiant Life

Katedral Pontianak 15 Mei 2025

Reflection on God’s Word Today: A Pure Heart, A Radiant Life

Readings: Matthew 5:27–32, 2 Corinthians 4:7–15, Psalm 116:10–18

Jesus teaches that sin is not just about external actions, but about the heart. To look with lust already defiles one’s purity. The Lord calls us to guard our hearts, for from the heart flows the course of life.

But who can truly keep their heart pure in a world full of temptations? We are merely jars of clay—fragile and limited. And yet, it is in this fragility that the power of God is revealed. As the Apostle Paul says:
“We are hard pressed on every side, but not crushed; perplexed, but not in despair.” (2 Cor 4:8)

The psalmist also testifies: “I kept my faith, even when I said, ‘I am greatly afflicted.’”
This is true faith—faith that endures even when the body is weak, and that holds firm when the path is dark.

When we strive to keep our hearts pure and rely on God's grace, our lives will reflect the light of His love. From a heart that is guarded, comes a life that shines for the world.


Prayer:
Lord Jesus, guard my heart to remain clean and sincere before You.
In my weakness, strengthen me.
In temptation, guide me.
Let my simple life reflect the light of Your love.
Amen.

God bless us all ❤️, Manuntun Sitinjak
#reflection #theWord

Hati yang Murni, Hidup yang Bersinar

Katedral Pontianak 15 May 2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Hati yang Murni, Hidup yang Bersinar

Bacaan: Matius 5:27–32, 2 Korintus 4:7–15, Mazmur 116:10–18

Yesus mengajarkan bahwa dosa bukan hanya soal perbuatan lahiriah, tapi juga soal hati. Memandang dengan nafsu saja sudah mencemari kemurnian. Tuhan memanggil kita untuk menjaga hati, sebab dari sanalah terpancar hidup.

Namun siapa yang sanggup menjaga hati tetap murni di tengah dunia penuh godaan? Kita ini hanya bejana tanah liat, rapuh dan terbatas. Tapi justru dalam kerapuhan itu, kuasa Allah dinyatakan. Seperti kata Rasul Paulus:
“Kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa.” (2 Kor 4:8)

Pemazmur pun bersaksi: “Aku percaya, sekalipun aku berkata: aku sangat menderita.”
Inilah iman yang sejati—iman yang bertahan walau tubuh lemah, iman yang tetap percaya saat jalan terasa gelap.

Ketika kita menjaga hati tetap murni dan bersandar pada rahmat Tuhan, hidup kita akan memantulkan cahaya kasih-Nya. Dari hati yang dijaga, lahirlah hidup yang bersinar bagi dunia.


Doa:
Tuhan Yesus, jagalah hatiku tetap bersih dan jujur di hadapan-Mu.
Dalam kelemahanku, kuatkan aku.
Dalam pencobaan, tuntun aku.
Biarlah hidupku yang sederhana ini memancarkan cahaya kasih-Mu.
Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️, Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda


Senin, 09 Juni 2025

Hawa dan Maria – Dari Jatuh ke Penebusan

Plaza Maria, Katedral Pontianak, 15 May 2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Hawa dan Maria – Dari Jatuh ke Penebusan

Bacaan Pertama: Kejadian 3:9–15, 20
Mazmur: Mzm 87:1-2,3,5-7
Injil: Yohanes 19:25–34

Dalam Kejadian, Hawa muncul setelah kejatuhan manusia. Ia disebut sebagai "ibu semua yang hidup" — sebuah harapan baru di tengah dosa. Namun kejatuhan itu membawa luka besar dalam sejarah umat manusia. Di salib, kita melihat sosok Maria, ibu Yesus, yang berdiri teguh dalam duka, menjadi lambang ketaatan dan kasih yang setia. Dari Hawa lahir manusia yang jatuh, dari Maria lahir Sang Penebus.

Di tengah kegagalan dan ketelanjangan Adam, Tuhan tetap bertanya, “Di manakah engkau?” — pertanyaan yang terus menggema dalam hati kita hari ini. Tuhan tidak pernah menyerah. Dia mencari kita. Dan lewat salib Kristus, kita tidak hanya ditebus, tapi juga dilahirkan kembali menjadi warga Sion yang baru — seperti dikatakan dalam Mazmur: “Semua orang dilahirkan di sana.”

Maria menjadi simbol pemulihan: dari kejatuhan Hawa menuju kemenangan kasih di salib. Kita semua diundang untuk hidup sebagai anak-anak Allah, dalam kasih dan penghiburan Bunda Maria.

Doa:
Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu yang tak pernah berhenti mencari kami. Lewat Maria, ajar kami setia seperti dia, bahkan saat duka. Pulihkan hati kami dari dosa dan bentuk kami kembali dalam cinta-Mu. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #ekatolik #bundamaria

Jumat, 06 Juni 2025

Loving God Through Faithfulness and Service

Pyramid, Giza, Egypt, Feb 2019

Reflection on God’s Word Today: Loving God Through Faithfulness and Service

📖 Readings: Acts 25:13–21, Psalm 103:1–2,11–12,19–20ab, John 21:15–19

Jesus asked Peter three times, "Do you love Me?" And each time, He responded, "Feed My sheep."
God doesn't just seek words of love—He wants love proven through faithfulness and service. Peter, once fallen, was restored and entrusted with great responsibility. God’s love heals and sends.

In the first reading, Paul remains steadfast in witnessing to Jesus, even when falsely accused. He knows his mission comes from God, not from man.
Psalm 103 declares that the Lord is merciful, forgiving, and sovereign—His throne is in heaven, and He rules with steadfast love.

Today, Jesus asks you the same question: "Do you love Me?"
The true answer lies not in what we say, but in how we live each day—with love, commitment, and service.

Prayer:
Lord Jesus, teach me to love You not just with my lips, but with my life. Restore me like Peter, and strengthen me like Paul. Amen.

May God bless us all ❤️
Manuntun Sitinjak

#reflection #scripture

Mengasihi Tuhan Lewat Kesetiaan dan Pelayanan

Pyramid, Giza, Egypt, Feb 2019

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Mengasihi Tuhan Lewat Kesetiaan dan Pelayanan

📖 Bacaan: Kis 25:13–21, Mzm 103:1–2.11–12.19–20ab, Yoh 21:15–19

Yesus bertanya tiga kali kepada Petrus: "Apakah engkau mengasihi Aku?" dan setiap kali dijawab dengan tugas: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Tuhan tidak hanya menuntut kata-kata cinta, tapi bukti nyata dalam kesetiaan dan pelayanan. Petrus yang pernah jatuh justru dipakai untuk memimpin dan melayani. Kasih Tuhan memulihkan dan mengutus.

Dalam bacaan pertama, Paulus tetap setia bersaksi meski difitnah. Ia tahu bahwa tugas perutusan berasal dari Tuhan, bukan manusia. Sementara Mazmur menegaskan bahwa Tuhan penuh belas kasih dan menempatkan takhta-Nya di surga—Ia berdaulat dan menyertai hamba-hamba-Nya.

Hari ini, Tuhan bertanya hal yang sama: “Apakah engkau mengasihi Aku?”
Jawaban sejati bukan di lisan, tapi dalam kesetiaan kita menjalani tugas dan pelayanan setiap hari.

Doa:
Tuhan, ajarku mengasihi-Mu bukan hanya lewat kata-kata, tapi lewat hidup yang setia dan melayani. Pulihkan aku seperti Petrus, dan kuatkan aku seperti Paulus. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda


Kamis, 05 Juni 2025

United and Strengthened in God’s Love


Reflection on God’s Word Today: United and Strengthened in God’s Love

First Reading: Acts 22:30; 23:6-11
Psalm: Psalm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11
Gospel: John 17:20-26

Jesus prays that all His followers may be one, just as He and the Father are one. This prayer is not only for His disciples at that time, but also for all who believe in Him today. Unity here is not about uniformity, but about love that flows from God Himself.

In the first reading, Paul stands before a divided council. In the midst of that tension, God tells him: “Take courage!”—a divine encouragement born of deep relationship with God.

The psalmist declares, “You are my inheritance, O Lord.” He believes true joy and protection come from trusting in the Lord.

Today, we are invited not to widen divisions but to become bridges of love. The same God who prayed for our unity is also the One who strengthens us to walk joyfully in His ways.

Prayer:
Lord, unite our hearts in Your love and strengthen us to be lights of peace for others. Amen.

God bless us all ❤️
Manuntun Sitinjak

Menjadi Satu, Dikuatkan dalam Kasih Tuhan

Barcello Hotel, Sheikh El Sharm, Sinai, Egypt Feb 2019

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Menjadi Satu, Dikuatkan dalam Kasih Tuhan

Bacaan Pertama: Kis 22:30; 23:6-11
Mazmur: Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11
Injil: Yoh 17:20-26

Yesus berdoa agar semua murid-Nya menjadi satu, seperti Dia dan Bapa adalah satu. Ini bukan hanya doa untuk para rasul, tetapi juga untuk kita yang percaya pada-Nya. Kesatuan itu bukan soal seragam, tapi soal kasih yang mengalir dari Allah sendiri.

Pada bacaan pertama, Paulus berdiri di hadapan Mahkamah Agama yang terpecah. Dalam situasi genting itu, Tuhan berkata: “Kuatkan hatimu!”—sebuah penguatan ilahi yang lahir dari relasi yang dalam dengan Allah.

Pemazmur juga berseru, “Engkaulah bagian warisanku.” Ia percaya bahwa sukacita dan perlindungan sejati datang dari Tuhan.

Hari ini, kita diundang untuk tidak memperbesar perpecahan, melainkan menjadi jembatan kasih. Tuhan yang sama yang mendoakan kesatuan, juga yang menguatkan dan menuntun kita menuju hidup yang penuh sukacita.

Doa:
Tuhan, satukan hati kami dalam kasih-Mu dan kuatkan kami untuk hidup menjadi terang dan damai bagi sesama. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak