Tampilkan postingan dengan label lectio-divina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lectio-divina. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Februari 2025

LECTIO DIVINA: BAYI BICARA "BANYAKKAN?!"


Lectio Divina: Kebijaksanaan Tuhan dalam Pengalaman Hidup

1. Lectio (Membaca Firman Tuhan)

Kitab Kebijaksanaan 10:1-21 menceritakan bagaimana kebijaksanaan Tuhan telah membimbing dan melindungi orang-orang benar sepanjang sejarah. Kebijaksanaan ini:

  • Menjaga Adam setelah kejatuhannya.
  • Menyelamatkan Nuh dari air bah.
  • Membimbing Abraham, Yakub, dan Musa melewati berbagai cobaan.

Firman ini mengajarkan bahwa kebijaksanaan Tuhan bukan sekadar pengetahuan, tetapi kekuatan hidup yang terus bekerja dalam perjalanan iman kita.

2. Meditatio (Merenungkan Firman dalam Pengalaman Pribadi)

Saat membaca ayat ini, saya teringat kembali pengalaman saya 17 tahun yang lalu. Saat itu, saya kehilangan pekerjaan dan gagal dalam berbagai usaha, hingga saya merasa sangat terpuruk. Dalam keputusasaan, saya bahkan berkata kepada istri saya, “Anak kita Rafael yang baru lahir ini tidak membawa hoki.”

Tetapi di saat yang paling tidak terduga, ketika Rafael baru berusia tiga bulan, dia tiba-tiba berbicara dengan jelas, mengucapkan “BANYAKKAN?”.

Saya dan istri terkejut, tidak percaya dengan apa yang kami dengar. Seorang bayi tiga bulan yang seharusnya belum bisa berbicara, tiba-tiba mengucapkan kata yang begitu bermakna. Saat itu, saya tersadar—Tuhan sedang berbicara kepada saya melalui Rafael.

Kata “BANYAKKAN” adalah jawaban atas kegelisahan saya. Tuhan ingin saya melihat bahwa ada banyak peluang, banyak berkat, dan banyak jalan keluar. Saya yang semula merasa buntu, kini disadarkan bahwa kebijaksanaan Tuhan telah bekerja dalam hidup saya sejak awal.

Sama seperti dalam Kitab Kebijaksanaan 10, di mana Tuhan melindungi dan membimbing orang benar, Tuhan juga membimbing saya—bahkan melalui suara bayi saya sendiri.

3. Oratio (Berdoa kepada Tuhan)

"Tuhan, Engkau telah berbicara kepadaku dengan cara yang tidak pernah kusangka. Dalam keputusasaan, aku meragukan berkat-Mu, tetapi Engkau menunjukkan kebijaksanaan-Mu melalui suara anakku sendiri. Ampuni aku yang pernah meragukan kasih-Mu. Ajarkan aku untuk selalu percaya pada kebijaksanaan-Mu, bahkan ketika aku tidak bisa melihat jalan keluar. Terima kasih karena Engkau selalu hadir, membimbing, dan memberkati hidupku. Amin."

4. Contemplatio (Berserah dan Berdiam dalam Hadirat Tuhan)

Saya merenungkan kembali kejadian ini dengan hati yang penuh syukur:

  • Jika saat itu Rafael tidak berbicara, mungkin saya masih tenggelam dalam keputusasaan.
  • Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, bahkan dalam masa sulit.
  • Kebijaksanaan-Nya bekerja dengan cara yang ajaib—kadang melalui firman-Nya, kadang melalui pengalaman hidup, bahkan melalui seorang bayi.

5. Actio (Melakukan Firman dalam Kehidupan Sehari-hari)

Sebagai tanggapan atas firman ini, saya ingin:

  • Percaya sepenuhnya kepada kebijaksanaan Tuhan dalam setiap keadaan.
  • Menyadari bahwa berkat Tuhan selalu ada, hanya terkadang kita yang tidak melihatnya.
  • Membagikan pengalaman ini untuk mengingatkan orang lain bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang luar biasa, bahkan dalam hal-hal yang kecil dan sederhana.

Sekarang, 17 tahun kemudian, Rafael telah tumbuh menjadi seorang pemuda. Setiap kali saya melihatnya, saya kembali diingatkan: Tuhan telah menuntun saya, dan kebijaksanaan-Nya selalu menyertai hidup saya.

Tuhan selalu punya jalan. Percayalah, harapan itu selalu ada.

LD WISDOM 10 and SPEAKING LITTLE BABY!

Lectio Divina on Wisdom 10:1-21 and My Experience with Rafael



1. Lectio (Reading the Word of God)

Wisdom 10:1-21 speaks of how God's wisdom has been present throughout history, guiding and protecting the righteous. It recounts how wisdom:

  • Preserved Adam after his fall.
  • Rescued Noah from the flood.
  • Delivered Israel from slavery in Egypt.
  • Protected the just and led them through trials.

This passage reminds us that wisdom is not just knowledge but an active, living presence of God in our lives, guiding us even when we don’t realize it.

2. Meditatio (Meditation on the Word of God) and My Experience with Rafael

Reading this passage, I am reminded of a powerful moment in my life—17 years ago, when my son Rafael was just about three months old. At that time, I was lost. After losing my job and failing in my attempts to start a business, I felt discouraged and hopeless. I even expressed my frustration, saying to my wife, “Our son Rafael does not bring luck.”

But then, something extraordinary happened—something only God could have orchestrated. At just three months old, Rafael suddenly uttered the word, “Banyakkan?” (which means “There are many”).

A three-month-old baby speaking so clearly was beyond natural explanation. It was as if God Himself was speaking directly to me, reminding me that there were many opportunities, many blessings, and many ways forward—I just needed to trust in Him.

At that moment, I realized my mistake. Just as Wisdom 10 describes how God’s wisdom intervened to save and guide His people, I understood that wisdom was also at work in my life. My despair had blinded me to the reality that God had not abandoned me. Instead, He was guiding me, much like He guided Adam, Noah, and Moses.

I had thought Rafael was a burden because of my struggles, but in truth, he was a sign of God’s abundant blessings.

3. Oratio (Prayer: Speaking to God)

"Lord, You have spoken to me in ways I never expected. When I was lost in my own despair, You used my son—an innocent baby—to remind me of Your wisdom and love. Just as You guided the righteous in the past, You continue to guide me today. Help me always trust in Your wisdom, even when I cannot see the way forward. Teach me to recognize Your voice in the unexpected moments of life. Amen."

4. Contemplatio (Contemplation: Resting in God's Presence)

Now, I sit in silence and reflect:

  • Just as wisdom guided the great figures in the Bible, I see how it has guided me through Rafael’s words.
  • Even when I felt lost, wisdom was there, showing me that there were still many possibilities.
  • Now, 17 years later, Rafael is growing into the person God intended, a living testament to the blessings I once doubted.

5. Actio (Action: Living Out the Word of God)

This passage and my experience with Rafael call me to:

  • Trust in God’s wisdom even in difficult times.
  • Be attentive to how God speaks through unexpected ways—even through a three-month-old baby.
  • Share my story with others to remind them that God’s wisdom is always at work, even when we don’t realize it.

Just as Wisdom 10 tells of God’s faithfulness in history, my own life testifies to the same truth:

God is always guiding, always speaking, always present—even in the voice of a baby.

Rabu, 27 November 2024

Pesan Injil Hari ini: Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu

*Lectio Divina untuk  Injil Hari ini Lukas 21:12-19* (27 Nov 2024)


*Tidak Sehelai dari Rambut Kepalamu Akan Hilang, Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu*

*1. Lectio* (Membaca) Bacaan Lukas 21:12-19 adalah bagian dari pengajaran Yesus mengenai akhir zaman. Dalam perikop ini, Yesus memperingatkan para murid bahwa sebelum akhir zaman, mereka akan menghadapi penganiayaan, penangkapan, dan pengadilan karena nama-Nya. Namun, Yesus juga memberikan janji bahwa Dia sendiri akan memberikan hikmat untuk menjawab musuh, dan para pengikut-Nya tidak akan kehilangan keselamatan jiwa mereka.

*Ayat Kunci:*

_*"Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara serta dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:12)*_

*_"Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (Luk 21:17-19)_*


*2. Meditatio (Merenungkan)*
*_Apa yang dikatakan teks ini kepada saya?_*
Yesus mengingatkan bahwa menjadi pengikut-Nya tidaklah mudah. Ada tantangan, kesulitan, bahkan penganiayaan. Namun, saya diundang untuk tetap bertahan dan mempercayai janji-Nya bahwa Dia akan memberikan kekuatan dan keselamatan. Ayat ini mengajarkan saya untuk tetap setia meskipun ada rintangan dalam hidup karena nama Yesus.

*_Apa perasaan saya saat membaca teks ini?_*
Ada rasa takut dan gentar membayangkan penganiayaan, tetapi juga penghiburan mendalam karena janji Yesus bahwa Dia tidak akan meninggalkan saya. Saya juga merasa dikuatkan bahwa melalui kesetiaan, saya akan menerima hidup kekal.


*3. Oratio* (Berdoa)
_*Tuhan Yesus, Engkau tahu bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, terutama dalam mengikuti-Mu. Berilah aku keberanian dan kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu, apa pun yang terjadi. Berikan aku hikmat-Mu saat aku harus bersaksi tentang nama-Mu. Aku percaya bahwa Engkau selalu setia pada janji-Mu. Amin.*_

*4. Contemplatio* (Merenung dalam keheningan)
Duduklah dalam keheningan dan renungkan kata-kata: _*"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." Bayangkan Yesus berada di sampingmu, memberikan keberanian dan kekuatan di tengah kesulitan hidup. Rasakan damai-Nya.*_

*5. Actio* (Bertindak)
Saya akan bersaksi tentang kasih dan kuasa Yesus dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada tantangan.

Saya akan berdoa untuk orang-orang yang mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus.

Saya akan memperkuat iman saya melalui doa, pembacaan Kitab Suci, dan hidup dalam kasih.

Semoga Lectio Divina ini membawa penguatan dan damai dalam perjalanan iman kita. Amin🙏

Manuntun Sitinjak