Tampilkan postingan dengan label Iman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Iman. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Februari 2025

Menemukan Perlindungan dalam Tuhan: Iman Mengatasi Ketakutan


Menemukan Perlindungan dalam Tuhan: Iman Mengatasi Ketakutan

Hidup sering kali menghadirkan tantangan yang membuat kita merasa kewalahan, tidak pasti, atau bahkan takut. Dalam Mazmur 11:1-7, pemazmur didorong untuk melarikan diri, namun dengan tegas ia menyatakan, "Pada Tuhan aku berlindung." Alih-alih lari dari ketakutan, ia memilih untuk percaya pada keadilan dan kedaulatan Tuhan.

Demikian pula, Yesaya 41:10 memberikan penghiburan bagi kita:
"Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Akulah Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu berkuasa. Ia melihat segala sesuatu, menguatkan yang lemah, dan melindungi mereka yang percaya kepada-Nya. Bahkan ketika dunia terasa tidak stabil, landasan kita tetap teguh dalam kebenaran Tuhan.

Refleksi:

  • Apakah saya benar-benar percaya kepada Tuhan atau masih membiarkan ketakutan menguasai saya?
  • Bagaimana saya bisa mengingat setiap hari bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan saya?

Tantangan:

Ketika ketakutan muncul, ucapkan dengan iman: "Tuhan adalah tempat perlindunganku; aku tidak akan takut!"

Doa Penutup:

Ya Tuhan, Engkau adalah perlindunganku dan kekuatanku. Ketika ketakutan dan ketidakpastian datang, tolong aku untuk percaya sepenuhnya kepada-Mu. Ingatkan aku bahwa Engkau selalu dekat, membimbing, melindungi, dan menopangku. Kuatkan imanku dan penuhi hatiku dengan damai-Mu. Amin.

Finding Refuge in God: Trust Over Fear


Finding Refuge in God: Trust Over Fear

Life often presents challenges that make us feel overwhelmed, uncertain, or even afraid. In Psalm 11:1-7, the psalmist is encouraged to flee in fear, yet he boldly declares, "In the Lord I take refuge." Instead of running away, he trusts in God's justice and sovereignty.

Similarly, Isaiah 41:10 reassures us:
"Do not fear, for I am with you; do not be dismayed, for I am your God. I will strengthen you and help you; I will uphold you with my righteous right hand."

These passages remind us that God is always in control. He sees every situation, strengthens the weary, and protects those who trust in Him. Even when the world feels unstable, our foundation remains firm in God’s righteousness.

Reflection:

  • Do I place my trust in God or let fear dictate my actions?
  • How can I remind myself daily that God is my refuge?

Challenge:

Whenever fear arises, declare with faith: "The Lord is my refuge; I will not be afraid!"

Closing Prayer:

Heavenly Father, You are my refuge and strength. When fear and uncertainty arise, help me to trust in You completely. Remind me that You are always near, guiding, protecting, and upholding me. Strengthen my faith and fill my heart with peace. Amen.

God bless all of us,

Stefanus Manuntun Sitinjak 

Jumat, 14 Februari 2025

LECTIO DIVINA: BAYI BICARA "BANYAKKAN?!"


Lectio Divina: Kebijaksanaan Tuhan dalam Pengalaman Hidup

1. Lectio (Membaca Firman Tuhan)

Kitab Kebijaksanaan 10:1-21 menceritakan bagaimana kebijaksanaan Tuhan telah membimbing dan melindungi orang-orang benar sepanjang sejarah. Kebijaksanaan ini:

  • Menjaga Adam setelah kejatuhannya.
  • Menyelamatkan Nuh dari air bah.
  • Membimbing Abraham, Yakub, dan Musa melewati berbagai cobaan.

Firman ini mengajarkan bahwa kebijaksanaan Tuhan bukan sekadar pengetahuan, tetapi kekuatan hidup yang terus bekerja dalam perjalanan iman kita.

2. Meditatio (Merenungkan Firman dalam Pengalaman Pribadi)

Saat membaca ayat ini, saya teringat kembali pengalaman saya 17 tahun yang lalu. Saat itu, saya kehilangan pekerjaan dan gagal dalam berbagai usaha, hingga saya merasa sangat terpuruk. Dalam keputusasaan, saya bahkan berkata kepada istri saya, “Anak kita Rafael yang baru lahir ini tidak membawa hoki.”

Tetapi di saat yang paling tidak terduga, ketika Rafael baru berusia tiga bulan, dia tiba-tiba berbicara dengan jelas, mengucapkan “BANYAKKAN?”.

Saya dan istri terkejut, tidak percaya dengan apa yang kami dengar. Seorang bayi tiga bulan yang seharusnya belum bisa berbicara, tiba-tiba mengucapkan kata yang begitu bermakna. Saat itu, saya tersadar—Tuhan sedang berbicara kepada saya melalui Rafael.

Kata “BANYAKKAN” adalah jawaban atas kegelisahan saya. Tuhan ingin saya melihat bahwa ada banyak peluang, banyak berkat, dan banyak jalan keluar. Saya yang semula merasa buntu, kini disadarkan bahwa kebijaksanaan Tuhan telah bekerja dalam hidup saya sejak awal.

Sama seperti dalam Kitab Kebijaksanaan 10, di mana Tuhan melindungi dan membimbing orang benar, Tuhan juga membimbing saya—bahkan melalui suara bayi saya sendiri.

3. Oratio (Berdoa kepada Tuhan)

"Tuhan, Engkau telah berbicara kepadaku dengan cara yang tidak pernah kusangka. Dalam keputusasaan, aku meragukan berkat-Mu, tetapi Engkau menunjukkan kebijaksanaan-Mu melalui suara anakku sendiri. Ampuni aku yang pernah meragukan kasih-Mu. Ajarkan aku untuk selalu percaya pada kebijaksanaan-Mu, bahkan ketika aku tidak bisa melihat jalan keluar. Terima kasih karena Engkau selalu hadir, membimbing, dan memberkati hidupku. Amin."

4. Contemplatio (Berserah dan Berdiam dalam Hadirat Tuhan)

Saya merenungkan kembali kejadian ini dengan hati yang penuh syukur:

  • Jika saat itu Rafael tidak berbicara, mungkin saya masih tenggelam dalam keputusasaan.
  • Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, bahkan dalam masa sulit.
  • Kebijaksanaan-Nya bekerja dengan cara yang ajaib—kadang melalui firman-Nya, kadang melalui pengalaman hidup, bahkan melalui seorang bayi.

5. Actio (Melakukan Firman dalam Kehidupan Sehari-hari)

Sebagai tanggapan atas firman ini, saya ingin:

  • Percaya sepenuhnya kepada kebijaksanaan Tuhan dalam setiap keadaan.
  • Menyadari bahwa berkat Tuhan selalu ada, hanya terkadang kita yang tidak melihatnya.
  • Membagikan pengalaman ini untuk mengingatkan orang lain bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang luar biasa, bahkan dalam hal-hal yang kecil dan sederhana.

Sekarang, 17 tahun kemudian, Rafael telah tumbuh menjadi seorang pemuda. Setiap kali saya melihatnya, saya kembali diingatkan: Tuhan telah menuntun saya, dan kebijaksanaan-Nya selalu menyertai hidup saya.

Tuhan selalu punya jalan. Percayalah, harapan itu selalu ada.

Bayi Itu Berkata: BANYAKKAN?

Tuhan Mengasihi dan Mempunyai Rancangan yang Sempurna


Hidup terkadang membawa kita ke dalam situasi yang sulit dan membuat kita merasa kehilangan arah. Ada masa-masa ketika kita merasa gagal, kehilangan harapan, dan bingung harus melangkah ke mana. Begitulah yang saya alami ketika berhenti bekerja. Saya merasa down secara mental, tidak ingin mencari pekerjaan lagi, dan berbagai usaha yang saya coba pun belum membuahkan hasil.

Di tengah kebingungan itu, saya sempat berkata kepada istri saya, “Anak kita Rafael yang baru lahir ini tidak bawa hoki.” Itu adalah ungkapan dari hati yang penuh kegelisahan. Rafael saat itu baru berusia sekitar tiga bulan. Namun, di saat yang paling tidak terduga, terjadi sesuatu yang mengejutkan dan mengubah cara pandang saya.

Aneh bin ajaib, kami mendengar bayi Rafael yang saat itu baru berusia sekitar 3 buan berbicara dengan jelas, “Banyakkan?”

Saat itu, saya terdiam. Tuhan seperti sedang berbicara kepada saya melalui lidah anak ini. Saya sadar bahwa ada banyak hal, banyak peluang, dan banyak berkat yang sebenarnya sudah Tuhan sediakan. Saya yang selama ini merasa tidak memiliki jalan, justru diingatkan oleh anak saya sendiri bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya.

Hari ini, ketika saya membaca Kitab Kebijaksanaan Bab 10:21, saya kembali teringat kejadian itu. Sudah 17 tahun berlalu sejak peristiwa tersebut. Sekarang, Rafael sudah berusia 17 tahun, tumbuh menjadi anak yang luar biasa. Melihatnya sekarang, saya semakin yakin bahwa Tuhan sungguh mengasihi setiap orang. Dia memiliki rancangan yang sempurna bagi kita, bahkan ketika kita merasa terpuruk dan tidak melihat jalan keluar.

Saya menulis ini bukan hanya untuk mengingatkan diri saya sendiri, tetapi juga untuk keluarga saya dan siapa pun yang sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Jangan pernah meragukan kasih Tuhan. Dia selalu bekerja dengan cara yang ajaib, bahkan melalui hal-hal kecil dan sederhana—seperti suara seorang bayi.

Tuhan selalu punya jalan. Percayalah, harapan itu selalu ada.

Kamis, 30 Januari 2025

Rangkuman Sesi 7 Retret Awal: Pertumbuhan

Rangkuman Sesi 7 Retret Awal: Pertumbuhan

Lembah Karmel, 26 Januari 2025
Pengajar: Fr. Mario

I. Sarana Hidup Rohani yang Bertumbuh (Berpusat pada Yesus - Pax Christi)

  1. Doa & Kitab Suci

    • Doa adalah ungkapan cinta kepada Tuhan karena Tuhan adalah kasih.
    • Penting untuk menyediakan waktu khusus untuk berdoa.
    • Lectio Divina: Merenungkan Kitab Suci sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan.
  2. Sakramen (Tanda Kehadiran Allah yang Nyata)

    • Sakramen Ekaristi:
      • Ketika imam mengangkat roti: terjadi perubahan substansi menjadi Tubuh Kristus.
      • Ketika imam mengangkat anggur: berubah menjadi Darah Kristus.
      • Hanya dapat dilakukan oleh imam yang sudah ditahbiskan secara sah.
    • Sakramen Tobat:
      • Imam terikat sumpah untuk tidak membuka rahasia pengakuan dosa.
      • Penitensi sebagai bentuk denda rohani.
      • Yesus memberi pengampunan dan kesembuhan rohani, seperti saat menyembuhkan orang lumpuh.
  3. Hidup dalam Komunitas

    • Hidup beriman tidak bisa sendirian, tetapi perlu dalam komunitas untuk bertumbuh bersama.
  4. Pelayanan dan Kesaksian

    • Iman yang bertumbuh harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
    • Berbagi pengalaman iman dengan orang lain sebagai bentuk kesaksian hidup.
    • Menghidupi ajaran Yesus dalam pelayanan kepada sesama.

II. Komunitas Karmel

  • Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) – Sebuah komunitas di Pertapaan Karmel Ngadireso.
  • Memiliki visi dan misi untuk:
    • Mengalami Roh Kudus secara pribadi.
    • Mengajak orang lain untuk mengalami Roh Kudus dalam hidup mereka.

III. Semangat Karmel

  1. Semangat Doa dan Komunitas – Mengutamakan kehidupan doa yang mendalam serta kebersamaan dalam komunitas.
  2. Keterbukaan terhadap Roh Kudus – Membuka diri untuk bimbingan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari agar semakin bertumbuh dalam iman.

Kesimpulan:
Pertumbuhan rohani berpusat pada Yesus dan dapat dicapai melalui doa yang mendalam, hidup dalam sakramen, berbagi iman dalam pelayanan dan kesaksian, serta membangun komunitas yang solid dengan semangat Karmel dan keterbukaan terhadap Roh Kudus.

Jumat, 06 Desember 2024

Renungan Singkat Sabda Allah untuk Hari ini: Iman yang Membuka Mata

Renungan Singkat Sabda Allah untuk Hari ini: *"Iman yang Membuka Mata"*


Dalam Matius 9:27-31, kita melihat dua orang buta yang datang kepada Yesus dengan iman yang luar biasa. Mereka tidak hanya meminta kesembuhan tetapi dengan penuh keyakinan berseru, *"Kasihanilah kami, hai Anak Daud."* Seruan mereka menunjukkan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Sang Pembawa terang. Yesus merespons iman mereka dan mengatakan, *"Jadilah kepadamu menurut imanmu,"* lalu mereka pun sembuh. Kisah ini mengingatkan kita bahwa kuasa Tuhan bekerja melalui iman kita.

Nabi Yesaya dalam Yesaya 29:17-24 berbicara tentang pembaruan besar yang akan terjadi, di mana yang tuli akan mendengar dan yang buta akan melihat. Gambaran ini menunjuk pada janji pemulihan Allah bagi umat-Nya, ketika mereka kembali kepada-Nya dengan hati yang penuh iman. Pemulihan ini bukan hanya fisik tetapi juga rohani—mengubah kegelapan dosa menjadi terang pengenalan akan Allah.

Mazmur 27:1, 4, 13-14 menegaskan keyakinan yang sama. Pemazmur berseru, "Tuhan adalah terangku dan keselamatanku; kepada siapa aku harus takut?" Ia merindukan untuk tinggal di hadirat Tuhan dan menyaksikan kebaikan-Nya di negeri orang-orang hidup. Keyakinan ini memberi keberanian untuk menanti dengan sabar dan percaya pada waktu Tuhan.

*Poin Renungan:*

*1. Iman yang menggerakkan hati Tuhan:* Seperti dua orang buta, kita dipanggil untuk datang kepada Tuhan dengan iman yang teguh, meskipun situasi tampak gelap. Tuhan menghargai iman yang tulus dan memberikan pemulihan sesuai kehendak-Nya.

*2. Pengharapan akan pemulihan:* Janji Yesaya mengingatkan kita bahwa Allah adalah pembawa terang dalam kegelapan, baik secara fisik maupun rohani. Ketika kita merasa terbelenggu, Tuhan berjanji akan membawa kita keluar menuju terang-Nya.

*3. Menanti dengan sabar dalam keyakinan:* Mazmur 27 mengajarkan kita untuk menantikan Tuhan dengan percaya penuh, bahkan di tengah tantangan. Dengan mengarahkan pandangan pada Tuhan, kita dikuatkan untuk melihat kebaikan-Nya.

*Aplikasi:*
Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita percaya bahwa Tuhan sanggup menyelesaikan pergumulan kita? Seperti dua orang buta, mari berseru kepada-Nya dengan iman.

Renungkan bagaimana Anda dapat membawa terang Tuhan kepada orang lain yang masih hidup dalam "kegelapan," baik melalui kata-kata, tindakan, maupun doa.

Doa: *Tuhan, Engkau adalah terangku dan keselamatanku. Aku percaya bahwa Engkau sanggup membebaskanku dari kegelapan dan memulihkan hidupku. Berilah aku iman yang teguh seperti dua orang buta dalam Injil, dan ajarlah aku untuk menantikan kebaikan-Mu dengan sabar. Amin.*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Rabu, 04 Desember 2024

Renungan Singkat dari Bacaan KS Hari ini: *Pemeliharaan Allah yang Melimpah*

Renungan Singkat dari Bacaan KS Hari ini: *Pemeliharaan Allah yang Melimpah*



Dalam Yesaya 25:6-10a, Allah digambarkan sebagai Tuan Rumah yang mempersiapkan perjamuan bagi semua bangsa, penuh kelimpahan dan sukacita. Ia menjanjikan penghiburan, menghapus air mata, dan mengalahkan maut. Sementara itu, dalam Matius 15:29-37, Yesus menunjukkan penggenapan janji ini dengan memberi makan ribuan orang dari tujuh roti dan beberapa ikan, menyembuhkan yang sakit, dan memenuhi kebutuhan jasmani serta rohani mereka. Perbuatan Yesus adalah bukti nyata bahwa kasih dan pemeliharaan Allah hadir di tengah umat-Nya.

Keduanya sejalan dengan keyakinan pemazmur dalam Mazmur 23:1, "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." Allah adalah Gembala yang setia menjaga domba-domba-Nya. Ia menyediakan kebutuhan kita, baik dalam keadaan kekurangan maupun kelimpahan, memastikan bahwa kita tidak kekurangan apapun yang benar-benar penting.

*Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa:*

*1. Allah adalah Sumber Pemeliharaan Kita*
Seperti Yesaya dan pemazmur, kita diingatkan untuk percaya bahwa Allah memelihara kebutuhan kita secara jasmani maupun rohani. Yesus menunjukkan kasih itu dalam tindakan nyata—menyembuhkan, memberi makan, dan memulihkan.

*2. Kasih Allah Melampaui Batas*
Yesus melayani semua orang tanpa membedakan latar belakang mereka, seperti perjamuan Allah dalam Yesaya yang terbuka untuk semua bangsa. Kasih Allah melintasi batas etnis, budaya, dan status sosial.

*3. Kelimpahan di Tengah Kekurangan*
Dalam Matius, Yesus menunjukkan bahwa dalam tangan-Nya, yang sedikit bisa menjadi melimpah. Ini mengajarkan kita untuk menyerahkan keterbatasan kita kepada Allah, percaya bahwa Ia dapat mengubahnya menjadi berkat besar.

*4. Hidup dalam Pengharapan*
Yesaya 25 berbicara tentang kemenangan Allah atas maut dan penderitaan. Hal ini mengingatkan kita bahwa di tengah tantangan, Allah sedang bekerja membawa pemulihan dan sukacita kekal.

*Tindakan Konkret:*
Percayalah pada pemeliharaan Allah dalam hidup Anda, bahkan di tengah kekurangan atau kesulitan.

Bagikan berkat yang Anda miliki kepada orang lain, seperti Yesus yang memberi makan ribuan orang.

Jadilah saluran kasih Allah, melayani tanpa membeda-bedakan siapa yang membutuhkan.

Doa Penutup:
*_Tuhan, Engkau adalah Gembala yang baik. Dalam tangan-Mu, kami tidak akan kekurangan. Ajari kami untuk percaya pada pemeliharaan-Mu, berbagi kasih dan berkat-Mu, serta hidup dalam pengharapan akan janji-Mu. Terima kasih, Tuhan, atas kelimpahan kasih-Mu yang melampaui segala keterbatasan kami. Amin._*

Rabu, 23 Oktober 2024

Mengalami Kehadiran Tuhan dalam Misa Kudus di Katedral Palembang



*Kesan Mengalami Kehadiran Tuhan dalam Misa Kudus di Katedral Palembang*

Pada Minggu, 12 Oktober, saya mengikuti Misa di Gereja Katedral St. Maria, Palembang. Misa dimulai pukul 07.00 pagi, namun saya tiba lebih awal untuk mengikuti doa Rosario bersama umat lainnya. Suasana begitu khidmat, membuat hati saya tenang dan siap menyambut kehadiran Tuhan.

Selama Misa, saya mengikuti dengan penuh kekhusyukan. Di setiap doa dan nyanyian, saya merasakan cinta Tuhan yang begitu mendalam. Pada saat kami mendaraskan doa Bapa Kami, tanpa disadari air mata saya jatuh. Ada perasaan haru yang menyelimuti, seolah Tuhan sendiri hadir dan melingkupi saya dengan kasih-Nya yang tak terhingga.

Dalam khotbahnya, Frater bercerita tentang seorang pemuda yang bertanya kepada Yesus, “Apa yang harus saya lakukan untuk mengikuti Engkau?” Yesus menjawab, “Juallah hartamu, berikan kepada orang miskin, dan ikutilah Aku.” Mendengar itu, pemuda tersebut pergi dengan wajah sedih karena dia memiliki banyak harta.

Kisah ini membuat saya merenung dalam-dalam. Sering kali saya merasa belum sepenuhnya layak mengikuti Tuhan, masih terikat dengan hal-hal duniawi. Namun, di tengah keterbatasan dan kelemahan saya, cinta Tuhan tetap begitu besar. Ia tidak menuntut kesempurnaan dari kita, melainkan kerendahan hati dan kesediaan untuk berserah kepada-Nya. Apa yang tampak mustahil bagi manusia, sesungguhnya mungkin bagi Tuhan.

Pengalaman ini memperbarui iman saya, mengingatkan saya bahwa di dalam Tuhan, selalu ada kekuatan dan harapan. Tuhan memanggil kita bukan karena kita sempurna, tapi karena kasih-Nya yang selalu mendahului segala kekurangan kita. Sebesar apapun tantangan hidup, percayalah, di dalam Tuhan segala sesuatu menjadi mungkin.

Semoga pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan iman yang tulus dan hati yang siap untuk mengikuti-Nya. Amin

Kesiapan dan Tanggung Jawab dalam Iman

Pesan Injil Hari Ini:  *Kesiapan dan Tanggung Jawab dalam Iman*

Dalam Injil hari ini (Luk 12:39-48), Yesus mengajarkan kita untuk selalu berjaga-jaga dan bertanggung jawab atas segala hal yang dipercayakan kepada kita. Ia mengibaratkan diri kita seperti seorang hamba yang menunggu kedatangan tuannya. Sang tuan bisa datang kapan saja, baik pada waktu malam maupun pagi. Jika kita siap dan setia, kita akan diberkati. Tetapi jika kita lalai, hukuman bisa datang tanpa kita duga.

Yesus juga menegaskan bahwa semakin banyak yang diberikan kepada kita, semakin besar pula tanggung jawab yang kita emban. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab kita, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun komunitas.


Bagian akhir dari Injil ini memberi kita peringatan agar tidak menyalahgunakan karunia yang diberikan Tuhan. Mari kita terus setia, berusaha dengan rendah hati, dan menjalankan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh, karena pada akhirnya kita akan diminta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang telah dipercayakan kepada kita.

_*Renungan:*_ Apakah kita sudah menjadi pelayan yang setia dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita sudah siap jika Tuhan datang hari ini? Mari kita selalu berjaga-jaga dan menjalankan tanggung jawab kita dengan penuh kasih dan iman, menyadari bahwa segala yang kita terima adalah anugerah, dan anugerah itu membawa tuntutan untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Amin

Manuntun Sitinjak

Rabu, 09 Oktober 2024

Keajaiban Doa dan Pertolongan Santo Antonius dari Padua


Kesaksian Iman:
Keajaiban Doa dan Pertolongan Santo Antonius dari Padua

Beberapa waktu yang lalu, keluarga kami mengalami masalah besar. Anak saya, Michael, dan temannya mengalami situasi yang sangat menegangkan—mobil customer mereka dibawa kabur oleh teknisi bengkel. Saat itu, saya sedang berada di Medan, jauh dari rumah di Bogor. Ketika istri saya mengabari tentang masalah ini, hati saya terenyuh, namun saya tahu bahwa kami harus tetap tenang. Saya langsung menyarankan agar kami berdoa bersama, mempersembahkan devosi kepada Santo Antonius dari Padua, pelindung barang-barang yang hilang. Kami memohon dengan sungguh-sungguh, berharap kepada Tuhan melalui perantaraan Santo Antonius.

Beberapa hari kemudian, ketika saya pulang dari Medan, Michael menyambut saya dengan tangisan dan pelukan erat. Saya tahu bahwa hatinya penuh dengan kekhawatiran, tetapi saya berkata kepadanya, "Kamu harus kuat. Ini adalah pelajaran berharga. Percaya dan berdoa, karena Tuhan selalu mendengarkan."

Dan sungguh luar biasa, keesokan harinya kami mendapat kabar baik bahwa mobil tersebut telah ditemukan di Bandung. Dengan bantuan pihak kepolisian, Michael dan temannya segera berangkat ke Bandung, dan mereka berhasil mendapatkan kembali mobil tersebut dalam keadaan baik.

Terpujilah Tuhan atas penyertaan-Nya, dan terima kasih tak terhingga kepada Santo Antonius atas perantaraan dan pertolongannya. Doa kami terjawab dengan penuh rahmat. Kami sangat yakin bahwa doa yang tulus kepada Tuhan, dengan perantaraan Santo Antonius dari Padua, selalu memberikan hasil yang luar biasa. Santo Antonius, doakanlah kami dan semua yang datang kepadamu dalam kepercayaan penuh. Amin

Manuntun Sitinjak 


Senin, 16 September 2024

Iman yang Menyembuhkan: Percaya pada Kuasa Firman

 Pesan Injil hari ini:

*Iman yang Menyembuhkan: Percaya pada Kuasa Firman*

Dalam Lukas 7:1-10, seorang perwira Romawi memperlihatkan iman yang luar biasa. Meskipun ia memiliki kekuasaan, ia merendahkan diri di hadapan Yesus, berkata, “Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.” Kata-kata ini, yang sering kita ucapkan dalam Misa, menggambarkan kerendahan hati dan keyakinan penuh pada kuasa firman Tuhan.

Teks ini mengajarkan kita untuk meletakkan iman sepenuhnya pada Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin merasa tidak layak, tetapi Tuhan selalu bekerja dengan cara-Nya. Saat kita berserah dan percaya pada firman-Nya, mukjizat terjadi, meskipun tidak selalu terlihat. Ini mengingatkan kita bahwa dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi sempurna. Tuhan hanya membutuhkan iman kita, selebihnya Dia akan bekerja dengan penuh kasih dan kekuatan.

Marilah kita belajar dari perwira ini, untuk mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan, dan percaya bahwa firman-Nya mampu menyembuhkan serta mengubah hidup kita. Amin.

Tuhan memberkati 🙏

Minggu, 18 Februari 2024

BEST OF THE BEST Mimpi yang Begitu Menghibur dan Menguatkan

*Mimpi yang Begitu Menghibur dan Menguatkan: BEST OF THE BEST: HOSTI ITU ADA DARAHNYA*

Malam tadi Sabtu 17 Feb 2024 saya tidur agak cepat, setelah pulang dari misa malam, saya ganti baju dan baring-baring di tempat tidur sementara Rafael anak bungsu kami yang duduk di kelas 10 SMA MW, memijit telapak kaki saya. Rasanya sangat nyaman pijitan Rafael, dan sayapun tertidur. 

Tengah malam saya bermimpi bahwa saya melakukan perjalanan melelahkan dan saya pakai celana pendek olah raga warna merah maroon milik saya. Lalu saya terbangun dan ingat bahwa saya belum berdoa malam, lalu saya doa malam dan sebentar saya merenung apa arti mimpi itu. 

Lalu saya tidur kembali sekitar jam 02.00 Minggu 18.02.2024.

Lalu saya bermimpi lagi agak panjang, dan bagian dari mimpi itu begini. Saya seperti berada di suatu tempat dengan banyak orang dan kami melakukan perlombaan hasil karya dan dua hasil karya saya saya persembahkan untuk dinilai. Lalu saya melihat bahwa dua hasil karya saya tersebut mendapat penilaian terbaik yang satu "TERBAIK" dan yang satu lagi "BEST OF THE BEST". 

Lalu kami para peraih nilai dan predikat terbaik dikumpulkan di satu ruangan, ada sekitar 15 orang, duduk di kursi dengan meja segiempat disusun hingga berbentuk kotak "huruf O persegi" dan pemimpin acara ada di ruang  tengah-tengah meja kami seorang laki-lagi muda putih ganteng berbaju putih dan didampingi seorang wanita berpakaian panjang warna hijau membantunya. Lalu pria itu mulai berbicara memberi apresiasi dan penghargaan. Ketika akan tiba giliran saya saya lalu mencoba berbicara hendak mengungkapkan karya saya, lalu seorang laki-laki di sebelah saya mengingatkan dan mengatakan "SATU VISI, DENGARKAN DIA". Saya pun lalu berhenti berbicara dan mendengarkan pemimpin di tengah itu berbicara. Dia lalu mengumumkan appresiasi atas kebaikan kedua karya saya dan memberi dua tas hadiah dengan tulisan seperti huruf Yunani dan Latin. Yang satu lebih kecil bertuliskan judul karya dan "TERBAIK" dan yang satunya lebih besar dengan judul karya dengan tulisan "BEST OF THE BEST". Saya begitu senang dan bahagia.

Setelah acara itu kami kemudian duduk di tempat yang berbeda seperti sebuah taman. Saya tetap duduk dengan pria yang di sebelah saya, lalu ada pemimpin kami yang ternyata adalah seorang pastor mengatakan, "lihat itu bagaimana cara mencuci hosti:", yang ternyata ada di sebelah kiri kami seorang pastor sedang mencuci dan menyusun hosti dan menghitung jumlah hosti lalu pastor itu mengatakan ya ini jumlahnya pas untuk orang-orang yang akan menerima, ada hanya sekitar 15 hosti, tapi hostinya besar-besar.

Kami lalu berbaris untuk menerima hosti sementara pastor dengan jubah putih membagikan hosti itu. Ketika akan tiba giliran saya, pastor itu sudah tidak ada di tempat berdiri sebelumnya. Lalu saya mendengar suara "di sini". Saya lalu melihat pastor itu sudah duduk di tempat berbeda dengan hosti besar di tangannya. Saya lalu mendekati dan pastor tersebut meminta saya telungkup, lalu mengangkat kepala dan membuka mulut untuk menerima hosti. Pastor itu lalu menyuapi saya dengan hosti yang begitu besar dan ada darah yang tebal di hosti itu. Sedemikian besarnya hosti itu sehingga mulut saya penuh, saya menyantapnya sementara pastor itu menyuapi saya, laku saya meletakkan kedua tangan dekat mulut saya agar bagian hosti yang belum masuk ke mulut saya tidak terjatuh. Saya lalu berdiri dan masih terus menyantap hosti besar yang ada darah berwarna merah strawberry itu. Saya merasa sangat bersyukur lalu saya berdoa, sementara saya berdoa sayapun terjaga. Setelah terjaga saya membuat tanda salib dan saya berdoa sementara masih berbaring saya merasa begitu terharu dan bersyukur, dan merasakan begitu  besar kasih Tuhan kepada saya, saya merasakan seluruh tubuh saya begitu nyaman seperti ada yang memeluk.

Setelah bangun saya lalu ambil hp ini dan menuliskan mimpi saya ini.

Terimakasih Bapa, terimakasih Yesus, terimakasih Roh Kudus, terimakasih Allah Tritunggal Maha Kudus untuk CintaMu yang begitu hangat dan menghibur. Terpujilah namaMu selama-lamanya. Amin 🙏

Stefanus Manuntun Sitinjak 

Sabtu, 21 Mei 2022

AYAT PILIHAN: IMAN; BELIEVE AND MIRACLE IS HAPPENING, PERCAYALAH MAKA KEAJAIBAN PASTI TERJADI

Markus 11; 23-24

23 Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini, "Beranjaklah dan tercampaklah ke laut!" asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 

24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dalam doa, percayalah bahwa kamu telah menerimanya maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Ayat yang penuh jaminan dari Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta. Aku percaya. Yesus Tuhanku dan Allhku aku percaya padaMu.