Tampilkan postingan dengan label Sakramen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sakramen. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Mei 2020

DOA KOMUNI SPIRITUAL


Di masa darurat virus corona covid19 sekarang ini, sudah lebih dari 2 bulan misa tidak dapat dilaksanakan di gedung gereja, tetapi melalui live streaming dari rumah. Namun ketidakhadiran langsung di gereja tidaklah membatasi rahmat Tuhan yang dilimpahkan kepada umatNya melalui perayaan ekaristi, walaupun secara virtual.
Maka sebagi pengganti penerimaan sakramen mahasuci atau hosti secara langsung, umat mendoakan doa komuni spiritual berikut ini.

DOA KOMUNI SPIRITUAL (Santo Alfonsus De Liguori)
Yesusku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mencintai-Mu di atas segalanya dan merindukan untuk menerima Engkau dalam jiwaku. Karena sekarang aku tidak dapat menerima Engkau secara sakramental, datanglah sekurang-kurangnya secara spiritual dalam hatiku. Aku memelukmu seolah-olah Engkau hadir dan menyatukan diriku seluruhnya dengan-Mu. Jangan pernah ijinkan aku terpisah dariMu. Amin.

Senin, 21 Oktober 2013

Lagu Latin "Tantum Ergo" - Adorasi Sakramen Mahakudus



Tantum ergo Sacramentum
Veneremur cernui
Et antiquum documentum
novo cedat ritui
Praestet fides supplementum
Sensuum defectui

Genitori, Genitoque
Laus et jubilatio
Salus, honor, virtus quoque
Sit et benedictio
Procedenti ab utroque
Compar sit laudatio. A-men

Sakramen seagung ini, kusembah dan kupuji
Cara lama telah ganti, telah diperbaharui
Iman yang menolong budi, indra tak mencukupi
 
Yang berputera serta Putera, dipujilah bersama
Salam sembah dan kuasa, serta hormat kepadaNya
Roh Yang timbul dari duanya, pujian setara. Amin

Download Link: klik kanan di-sini dan save link as, bila ekstensi file bukan mp3, pilih all files

Rabu, 17 Juni 2009

Perayaan Tubuh dan Darah Kristus


Hari Minggu 14 Jun 2009, minggu kedua setelah Pentakosta adalah Hari Minggu Perayaan Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan ini memperingati bagaimana Yesus sendiri menetapkan Ekaristi dengan mengatakan “Yang makan tubuhKu akan hidup selama-lamanya”.


Dalam perayaan Ekaristi, seoang imam melakukan pagelaran untuk mengenang apa yang dilakukan Yesus pada perjamuan terakhir bersama para muridNya. Imam mengulangi perkataan Yesus waktu memecah roti sambil membagikannya kepada para murid seraya berkata “Terimalah dan makanlah, inilah tubuhKu yang dikurbankan bagimu!”. Setelah itu Imam mengulangi pula perkataan Yesus waktu mengangkat piala yang berisi air anggur seraya berkata “Terimalah dan minumlah, inilah piala darahKu, darah perjanjian baru yang kekal yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa”.


Bagainakah seharusnya umat menanggapi ucapan Yesus ini yang diperagakan oleh Imam? Pada waktu Imam mengatakan “ Terimalah dan makanlah, inilah tubuhKu…” umat sepantasnya melihat ke altar, memberi penghormatan sambil mengatakan dalam hati “Ya Tuhanku dan Allahku, bersemayamlah di dalam hatiku, kuatkanlah aku dengan tubuhMu yang kudus”. Demikian juga pada waktu Imam mengulangi perkataan Yesus dan mengatakan “Terimalah dan minumlah, inilah piala darahKu…” , umat sepantasnya menunjukkan sikap penghormatan, melihat ke altar dan menanggapi dalam hati “Ya Tuhanku dan Allahku, bersemayamlah di dalam hatiku, sucikanlah aku dengan darahMu yang kudus”.


Hal ini disampaikan salah seorang Romo dalam homilinya pada perayaan Tubuh dan Darah Kristus di Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Bogor, Indonesia.


Peristiwa penyerahan tubuh dan darah Kristus, merupakan bukti cinta Allah yang tidak terbatas kepada manusia. Dia rela memberikan hidupNya supaya kita tidak mati tetapi hidup, dan bahkan hidup selamanya. Peristiwa ini masih tetap berlangsung dalam sakramen mahakudus “Ekaristi” yang dipersembahkan setiap hari di seluruh dunia.


Ekaristi merupakan rahmat Allah yang nyata dan amat besar yang diberikan kepada kita. Namun seringkali kita bahkan kurang menghargainya, dan menganggap Misa Kudus hanya sebagai peringatan perjamuan kudus. Bukan!


Pada saat konsekrasi dalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur benar-benar diubah menjadi tubuh dan darah Kristus dalam arti yang sebenarnya. Banyak kejadian yang membuktikan hal ini. Salah satunya pernah terjadi di Italy di mana pada saat hosti dibagikan benar-benar berubah menjadi daging segar yang masih berdarah. Pada saat dilakukan penelitian, ditemukan bahwa daging itu masih hidup dan berasal dari jenis otot jantung manusia dengan golongan darah AB.


Untuk itu, marilah kita menunjukkan rasa hormat yang dengan sepenuh hati dan jiwa kepada Sakramen Mahakudus, dan menerimanya dengan sikap yang pantas, sesering yang kita bisa (jika memungkinkan setiap hari).


Pada akhir tulisan ini, saya ingin mengajak anda berdoa:

Ya Yesus yang baik, bimbinglah kami agar dapat menerima tubuh dan darahMu yang kudus dengan pantas selama hidup kami, agar menyelamatkan dan menguatkan kami. Amin


Stefanus MS untuk St Louis Gn Putri, Bogor, Indonesia

http://lingkungansantolouis.blogspot.com