Tampilkan postingan dengan label Injil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Injil. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Januari 2025

Reflection on God's Word Today: I Have Come to Do Your Will

Reflection on God's Word Today: I Have Come to Do Your Will

The Gospel reading from Mark 3:31-35 reminds us that Jesus' true family consists of those who do the will of God. In Hebrews 10:1-10, Jesus sets the perfect example by offering Himself to fulfill the Father’s will, replacing the old sacrificial system. Psalm 40:2, 4ab, 7-8a, 10-11 echoes the psalmist's joy in saying, “Here I am, Lord; I come to do Your will.”

This reflection invites us to ask ourselves: Are we living as part of God's family by obeying His will? The world may offer many distractions, but true meaning and blessings come only from aligning our lives with His purpose.

God's will is not a burden but a calling of love, drawing us closer to Him. Let us learn from Jesus and the psalmist to prioritize and delight in doing God's will in our daily lives.

Short Prayer
Loving Father, we thank You for Your Word, which strengthens our hearts today. Teach us to always be faithful in doing Your will and living according to Your plan. With the guidance of Your Holy Spirit, help us to be true members of Your family and lead us toward true holiness. Through Christ, our Lord. Amen.

May this reflection inspire and strengthen us to walk in obedience to God's will every day. God bless!

Senin, 27 Januari 2025

Membuka Hati untuk Keselamatan dari Allah

Renungan Firman Tuhan hari ini: Membuka Hati untuk Keselamatan dari Allah

Bacaan: Ibrani 9:15, 24-28 | Mazmur 98:1-6 | Markus 3:22-30

Hari ini, kita diajak untuk merenungkan kasih dan keselamatan dari Allah yang begitu agung. Dalam Ibrani 9, Kristus disebut sebagai Pengantara Perjanjian Baru yang telah mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya demi menebus dosa-dosa kita. Mazmur 98 mengundang kita memuji Tuhan dengan sukacita atas karya keselamatan yang dinyatakan kepada seluruh bangsa.

Namun, dalam Markus 3, Yesus mengingatkan akan bahaya menutup hati terhadap karya Roh Kudus. Menolak atau menghujat Roh Kudus berarti menolak kasih Allah yang membawa pengampunan dan kehidupan kekal.

Pesan untuk kita:

  • Syukuri keselamatan yang datang dari Allah melalui pengorbanan Kristus, dan jadikan hidup kita sebagai nyanyian pujian bagi-Nya.
  • Jangan biarkan prasangka atau kerasnya hati menjauhkan kita dari karya Allah yang nyata dalam hidup kita.
  • Jadilah saksi cinta kasih Allah dengan hidup yang memuliakan-Nya dan membawa damai bagi sesama.

Doa: Allah yang Mahakasih, kami bersyukur atas pengorbanan Yesus Kristus yang membawa keselamatan dari-Mu. Bukalah hati kami untuk menerima karya Roh Kudus dan bimbinglah kami agar setia berjalan di jalan-Mu. Penuhi hidup kami dengan pujian dan syukur, agar kami dapat menjadi saksi cinta kasih-Mu di dunia ini. Demi Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Kamis, 23 Januari 2025

Reflection of God's Words Today: HERE I AM, LORD; I DELIGHT TO DO YOUR WILL

Reflection of God's Words Today: HERE I AM, LORD; I DELIGHT TO DO YOUR WILL



In Mark 3:7-12, we see Jesus surrounded by crowds desperate for healing and salvation. His actions reveal God’s immense compassion and His desire to restore us completely. In Hebrews 7:25-8:6, we are reminded that Jesus is our eternal High Priest, who intercedes for us unceasingly, offering a perfect covenant that bridges heaven and earth. Psalm 40:7-11 invites us to embrace God’s will joyfully and proclaim His faithfulness boldly.

These passages come together to highlight Jesus as the fulfillment of God’s promise—the One who heals, saves, and draws us into a deeper relationship with the Father. They also inspire us to respond with faith, obedience, and a readiness to proclaim His love to the world. Like the psalmist, we are called to say, “Here I am, Lord; I delight to do Your will.”

Let us reflect:

  • Am I approaching Jesus with faith, trusting in His power to heal and guide me?
  • How am I proclaiming His goodness and faithfulness in my life?

Prayer

Loving Father,
We thank You for Your Word that inspires, heals, and strengthens us. Through Your Son, Jesus Christ, our eternal High Priest, You have given us the perfect example of obedience and love. Help us to approach You with faith, trusting in Your mercy and grace.

Teach us, Lord, to delight in doing Your will. May we echo the psalmist’s words, “Here I am, Lord,” offering our lives as a response to Your call. Fill us with the courage and joy to proclaim Your faithfulness to others, becoming witnesses of Your love and compassion.

Through the intercession of the Blessed Virgin Mary, may we grow in holiness and trust in Your plan for our lives. We ask this through Jesus Christ, Your Son, who lives and reigns with You and the Holy Spirit, one God, forever and ever.

Amen.

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: INILAH AKU, YA TUHAN; AKU GEMBIRA MELAKUKAN KEHENDAK-MU

*Renungan Firman Tuhan Hari Ini: INILAH AKU, YA TUHAN; AKU GEMBIRA MELAKUKAN KEHENDAK-MU*



Dalam Markus 3:7-12, kita melihat Yesus dikelilingi oleh orang banyak yang datang dengan kerinduan untuk disembuhkan dan diselamatkan. Tindakan Yesus menunjukkan kasih Allah yang begitu besar dan keinginan-Nya untuk memulihkan kita secara utuh. Dalam Ibrani 7:25-8:6, kita diingatkan bahwa Yesus adalah Imam Besar yang kekal, yang terus-menerus menjadi pengantara kita dan memberikan perjanjian yang sempurna antara surga dan bumi. Mazmur 40:7-11 mengundang kita untuk dengan sukacita menjalani kehendak Allah dan dengan penuh keberanian memberitakan kesetiaan-Nya.

Ketiga bacaan ini menggambarkan Yesus sebagai pemenuhan janji Allah—Dia yang menyembuhkan, menyelamatkan, dan membawa kita ke dalam hubungan yang lebih dalam dengan Bapa. Bacaan ini juga menginspirasi kita untuk merespons dengan iman, ketaatan, dan kesiapan untuk memberitakan kasih-Nya kepada dunia. Seperti pemazmur, kita diajak berkata, “Inilah aku, ya Tuhan; aku gembira melakukan kehendak-Mu.”

Perenungan:
🌾Apakah saya sudah mendekat kepada Yesus dengan iman, percaya pada kuasa-Nya untuk menyembuhkan dan membimbing hidup saya?

🌾Bagaimana saya bisa memberitakan kebaikan dan kesetiaan Tuhan kepada orang-orang di sekitar saya

*Doa*
Bapa yang penuh kasih,
Kami bersyukur atas Firman-Mu yang menginspirasi, menyembuhkan, dan menguatkan kami. Melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Imam Besar kami yang kekal, Engkau memberikan teladan ketaatan dan kasih yang sempurna. Ajarlah kami untuk mendekat kepada-Mu dengan iman, percaya pada belas kasih dan anugerah-Mu.

Tuhan, bentuklah hati kami agar kami gembira melakukan kehendak-Mu. Seperti pemazmur, kami ingin berkata, "Inilah aku, ya Tuhan," menyerahkan hidup kami sebagai tanggapan atas panggilan-Mu. Penuhi kami dengan keberanian dan sukacita untuk memberitakan kesetiaan-Mu kepada orang lain, sehingga hidup kami dapat menjadi saksi cinta-Mu.

Melalui perantaraan Bunda Maria, ajarlah kami untuk hidup kudus dan percaya pada rencana-Mu bagi hidup kami. Kami mohon ini dalam nama Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.

Amin.

Kamis, 16 Januari 2025

Renungan Firman Tuhan Hari ini: *Hati yang Terbuka dan Iman yang Teguh

Renungan Firman Tuhan Hari ini: *Hati yang Terbuka dan Iman yang Teguh*


Bacaan Injil: Markus 1:40-45
Kisah tentang orang kusta yang datang kepada Yesus dengan penuh iman mengajarkan kita pentingnya kerendahan hati dan kepercayaan total kepada Tuhan. Dengan berkata, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku," orang kusta ini menunjukkan bahwa ia percaya pada kasih dan kuasa Tuhan, tanpa keraguan. Yesus, yang penuh belas kasih, menjamah dan menyembuhkannya, tidak hanya memulihkan tubuhnya tetapi juga martabatnya sebagai manusia.

Bacaan Pertama: Ibrani 3:7-14
Surat kepada orang Ibrani mengingatkan kita untuk tidak mengeraskan hati seperti bangsa Israel di padang gurun. Kita diajak untuk selalu mendengarkan suara Tuhan, hidup dalam ketaatan, dan menjaga iman kita agar tidak terjebak dalam tipu daya dosa. Dengan saling menasihati dan mendukung satu sama lain, kita bisa tetap setia hingga akhir.

*Refleksi:*
Dua bacaan ini mengundang kita untuk membuka hati kepada Tuhan dan percaya pada penyelenggaraan-Nya. Dalam tantangan hidup, apakah kita seperti orang kusta yang datang kepada Yesus dengan iman? Ataukah kita masih sering mengeraskan hati dan menolak mendengar suara-Nya? Tuhan selalu siap menyentuh hidup kita dengan kasih-Nya, tetapi Ia menunggu hati yang lembut dan iman yang teguh dari kita.

Doa:
*_Tuhan Yesus yang penuh belas kasih, kami datang kepada-Mu dengan segala kelemahan kami. Ajari kami untuk memiliki hati yang terbuka, penuh iman, seperti orang kusta yang Kau tahirkan. Bimbing kami agar tidak mengeraskan hati, tetapi selalu mendengar suara-Mu dan setia kepada-Mu. Berikanlah kami kekuatan untuk saling menasihati, mendukung, dan berjalan bersama sebagai saudara seiman. Semoga kasih-Mu menyentuh hidup kami, memulihkan luka kami, dan memampukan kami menjadi saksi Injil di tengah dunia. Amin_*

Tuhan memberkati kita semua 🙏.
Manuntun Sitinjak

Rabu, 08 Januari 2025

Renungan Firman Tuhan Hari ini: *Kasih Tuhan Melenyapkan Segala Ketakutan

Renungan Firman Tuhan Hari ini: *Kasih Tuhan Melenyapkan Segala Ketakutan*

Dalam bacaan hari ini, kita diingatkan bahwa kasih Tuhan selalu hadir untuk membawa kedamaian, keadilan, dan perlindungan, bahkan di tengah badai kehidupan.

Mazmur 72:1-2, 10-11, 12-13 menggambarkan Tuhan sebagai Raja yang adil dan penuh kasih, yang mendengar seruan orang-orang miskin dan tertindas. Kasih-Nya menyelamatkan mereka yang lemah dan membutuhkan pertolongan. Pesan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu dekat dengan mereka yang membutuhkan, memberikan keadilan dan perlindungan.

1 Yohanes 4:11-18 menegaskan bahwa Allah adalah kasih. Ketika kita hidup dalam kasih, tidak ada tempat bagi ketakutan. Kasih Allah yang sempurna mengusir ketakutan karena kasih itu memberikan jaminan bahwa kita tidak pernah sendiri. Hidup dalam kasih Allah berarti hidup dalam damai dan percaya kepada-Nya sepenuhnya.

Dalam Markus 6:45-52, kita melihat kasih Tuhan dinyatakan melalui Yesus yang hadir di tengah badai. Ketika murid-murid takut dan merasa terancam, Yesus berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut.” Kehadiran-Nya membawa ketenangan dan membuktikan bahwa kasih Tuhan lebih besar dari badai apa pun.

*Renungan:* Sering kali, hidup kita seperti perahu yang terombang-ambing oleh badai ketakutan dan kekhawatiran. Namun, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kasih Tuhan hadir di tengah badai tersebut. Ketika kita percaya kepada kasih-Nya, ketakutan akan lenyap, digantikan oleh kedamaian dan keberanian untuk melangkah maju.

Kasih Tuhan bukan hanya untuk dirasakan, tetapi juga untuk dibagikan kepada orang lain. Ketika kita hidup dalam kasih, kita dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi mereka yang membutuhkan, menghadirkan keadilan dan penghiburan bagi sesama.

Doa: _*Allah yang penuh kasih, terima kasih atas kehadiran-Mu di tengah badai kehidupan kami. Engkau adalah kasih yang sempurna, yang mengusir ketakutan kami dan memberikan kedamaian yang sejati. Ajarlah kami untuk selalu percaya kepada-Mu, meskipun keadaan tampak gelap dan sulit. Mampukan kami juga untuk mencerminkan kasih-Mu kepada sesama, sehingga hidup kami menjadi saksi kasih-Mu yang membebaskan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.*_

Bagikan kasih Tuhan hari ini dan jadilah berkat bagi sesama! Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️,
Manuntun Sitinjak

Senin, 06 Januari 2025

Panggilan utuk Bertobat dan Hidup Setia dalam Kasih Tuhan

Renungan Singkat: *Panggilan utuk Bertobat dan Hidup Setia dalam Kasih Tuhan* 

Ketiga bacaan hari ini – Injil Matius 4:12-17, 23-25, 1 Yohanes 3:22-4:6, dan Mazmur 2:7-8, 10-11 – mengarahkan kita kepada satu pesan utama: Yesus adalah Putra Allah, terang dunia, yang memanggil kita untuk bertobat, hidup dalam kasih, dan setia kepada-Nya.

Injil menunjukkan bagaimana Yesus memulai pelayanan-Nya di Galilea dengan membawa terang bagi mereka yang hidup dalam kegelapan. Dia memanggil kita untuk bertobat dan menerima Kerajaan Allah. Dalam Surat Yohanes, kita diingatkan untuk taat pada perintah Allah dan mengasihi sesama sebagai bukti bahwa kita hidup dalam terang Kristus. Mazmur melengkapi dengan panggilan untuk menghormati Tuhan dan melayani-Nya dengan rasa takut dan gentar, mengakui Yesus sebagai Raja yang berkuasa atas segalanya.

Sebagai orang Katolik, kita sering dihadapkan pada tantangan yang bisa membuat kita ragu atau lelah. Namun, bacaan-bacaan ini menguatkan kita untuk tetap setia kepada Yesus, menghormati Dia sebagai Tuhan, dan mengikuti jalan-Nya. Ketika kita menghormati Yesus dengan hidup yang kudus dan penuh kasih, kita membawa terang-Nya kepada dunia. Dalam setiap langkah kita, mari selalu ingat bahwa Yesus adalah Raja yang mengasihi kita dan memanggil kita untuk hidup dalam terang-Nya.

Doa Penutup
*_Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang hidup, kami bersyukur atas terang dan kasih-Mu yang selalu menyertai kami. Ajarilah kami untuk selalu menghormati-Mu dalam setiap aspek hidup kami, menaati perintah-Mu, dan mengasihi sesama_ dengan tulus. Berikanlah kami kekuatan agar tetap setia kepada-Mu meskipun tantangan datang menghadang. Jadikanlah hidup kami sebagai saksi terang-Mu di dunia. Dengan perantaraan-Mu yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️,
Manuntun Sitinjak

Sabtu, 04 Januari 2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: *Hidup dalam Kebenaran Memenuhi Kita dengan Sukacita*

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: *Hidup dalam Kebenaran Memenuhi Kita dengan Sukacita*


Saudara-saudari terkasih,

Bacaan hari ini dari *1 Yohanes 3:7-10* mengajarkan bahwa hidup dalam kebenaran adalah tanda kita adalah anak-anak Allah. Kebenaran itu terpancar melalui kasih dan keadilan yang nyata dalam tindakan kita. Hidup jauh dari dosa membawa kita semakin dekat kepada Allah.

*Mazmur 98* mengingatkan kita untuk bersukacita dalam keadilan Allah. “Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai.” Pilihan untuk hidup dalam kebenaran adalah bentuk pujian kita kepada Allah yang adil dan setia.

*Injil Yohanes 1:35-42* menguatkan pesan ini dengan kisah panggilan murid-murid pertama. Ketika Andreas6 mendengar Yohanes Pembaptis menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah, ia segera mengikuti Yesus. Andreas kemudian memberitahu Simon saudaranya tentang Yesus, dan mereka pun menjadi murid-Nya.

Saudara-saudari, hidup dalam kebenaran memenuhi hati kita dengan sukacita sejati. Sukacita itu juga mendorong kita untuk membawa orang lain kepada Yesus, sebagaimana Andreas melakukannya.

Marilah kita berdoa:
*_Ya Allah, tuntunlah kami untuk hidup dalam kebenaran-Mu dan menjauhi dosa. Penuhi hati kami dengan sukacita sejati yang berasal dari kasih-Mu. Jadikanlah kami saksi-Mu yang setia, membawa sesama kami mengenal Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

Jumat, 03 Januari 2025

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini: *Keselamatan dalam Kristus, Sukacita bagi Dunia

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini: *Keselamatan dalam Kristus, Sukacita bagi Dunia*


Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, bacaan hari ini mengajarkan kita tentang karya keselamatan Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus, Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29-34). Yohanes Pembaptis memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan, yang membaptis dengan Roh Kudus dan membawa hidup baru bagi manusia.

Dalam surat 1 Yohanes 2:29-3:6, kita diingatkan bahwa kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah karena karya keselamatan ini. Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk hidup benar, meninggalkan dosa, dan menantikan dengan penuh pengharapan penyataan kemuliaan Yesus kelak. Hidup kita adalah cerminan kasih Allah yang telah menyelamatkan kita.

Mazmur tanggapan 98 memperkuat panggilan ini dengan mengajak seluruh umat dan ciptaan untuk memuji Tuhan. Nyanyian sukacita dalam Mazmur ini adalah respons atas karya ajaib keselamatan yang dilakukan Allah. Seperti pemazmur, kita diajak untuk bersyukur, bersorak-sorai, dan memuji Tuhan atas kasih setia-Nya yang kekal.

*Pesan bagi Kita Hari Ini:* Karya keselamatan Allah tidak hanya membawa pengampunan dosa, tetapi juga memberi kita identitas baru sebagai anak-anak-Nya. *Sebagai respons, kita dipanggil untuk:*

1. Bersaksi tentang Yesus, seperti Yohanes Pembaptis.

2. Hidup benar dan menjauhi dosa, sebagai anak-anak Allah.

3. Memuji Tuhan dengan hati yang bersyukur, sebagaimana diajarkan dalam Mazmur 98.

Marilah kita hidup dalam sukacita, bersaksi, dan memuliakan Allah dalam setiap tindakan kita, karena keselamatan-Nya telah menyentuh hidup kita.

Doa Penutup:
*_Tuhan yang penuh kasih, kami bersyukur atas karya keselamatan-Mu yang agung melalui Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Terima kasih karena Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Bimbinglah kami untuk hidup benar, menjauhi dosa, dan memuliakan nama-Mu setiap hari. Biarlah hidup kami menjadi kesaksian kasih-Mu bagi dunia, sehingga lebih banyak orang mengenal dan memuji Engkau. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

Jumat, 27 Desember 2024

Jadilah Saksi Kebangkitan Kristus yang Memenuhi Kita dengan Sukacita

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini: *Jadilah Saksi Kebangkitan Kristus yang Memenuhi Kita dengan Sukacita*


Saudara-saudari yang terkasih, bacaan hari ini dari 1 Yohanes 1:1-4 dan Injil Yohanes 20:2-8 membawa kita pada pengalaman nyata para murid Yesus saat kebangkitan-Nya. Mereka menyaksikan kubur kosong dan dari pengalaman itulah iman mereka bertumbuh. Dalam Mazmur tanggapan (Mazmur 97:1-2, 5-6, 11-12), kita diajak untuk melihat kebesaran Tuhan yang memerintah dalam keadilan dan memancarkan terang bagi orang benar, mengundang kita untuk bersukacita dan bersyukur.

Kebangkitan Kristus bukan hanya berita sejarah, tetapi kebenaran yang hidup dalam setiap kita. Sama seperti para murid yang berlari menuju kubur Yesus, kita pun diajak untuk berlari dalam iman, mencari dan menemukan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Ketika kita menemukan "kubur kosong" dalam bentuk kesulitan atau- kekecewaan, kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan hidup dan tetap bekerja, memberikan terang dan sukacita.

Sebagaimana ditulis dalam surat Yohanes, hidup kekal yang telah dinyatakan itu menjadi panggilan bagi kita untuk bersaksi. Hidup kita, dengan segala perjuangan dan keberhasilan, menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa Kristus telah bangkit dan hadir dalam kehidupan kita. Sukacita yang sejati lahir ketika kita berbagi pengalaman iman ini kepada sesama, membawa terang Kristus ke dalam kegelapan dunia.

*Aksi Hari Ini*
Mari kita bertanya pada diri sendiri: Bagaimana saya bisa menjadi saksi kebangkitan Kristus dalam keluarga, komunitas, atau lingkungan kerja? Jadilah pembawa sukacita, terang, dan pengharapan bagi mereka yang membutuhkannya.

Doa Penutup
*_"Ya Tuhan yang hidup dan berkuasa, kami bersyukur atas kebangkitan-Mu yang memberi terang dan sukacita bagi hidup kami. Engkau telah mengalahkan maut dan mengundang kami untuk percaya kepada janji kehidupan kekal. Penuhi hati kami dengan semangat untuk menjadi saksi-Mu, membagikan kabar baik kebangkitan-Mu kepada sesama. Jadikan kami terang bagi dunia dan alat-Mu untuk membawa sukacita kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bangkit dan hidup bersama-Mu, kami berdoa dengan penuh syukur. Amin."_*

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️ 
Manuntun Sitinjak

Selasa, 24 Desember 2024

Renungan Singkat Firnan Tuhan hari ini: Allah Selalu Setia Menggenapi Janji-Nya, Percayalah!

Renungan Singkat Firnan Tuhan hari ini: *"Allah Selalu Setia Menggenapi Janji-Nya, Percayalah!"*


Saudara-saudari terkasih, bacaan hari ini dari 2 Samuel 7:1-5, 8b-12, 16, Mazmur 89:2-3, 4-5, 27, 29, dan Lukas 1:67-79 (Benedictus) mengingatkan kita akan satu kebenaran yang tak terbantahkan: *Allah selalu setia menggenapi janji-Nya.*

Dalam 2 Samuel 7, Allah berjanji kepada Daud bahwa keturunannya akan mendirikan kerajaan kekal. Ini bukan hanya tentang kerajaan duniawi, tetapi tentang kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus, yang akan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Mazmur 89 memperteguh janji ini dengan pujian atas kasih setia Allah:
"Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun."
Kasih setia Allah yang kekal menjadi dasar harapan kita dalam menghadapi segala situasi hidup.

Akhirnya, dalam Lukas 1:67-79, Zakharia memuliakan Allah karena janji-Nya telah digenapi melalui kelahiran Yesus, keturunan Daud. Yesus adalah terang yang membimbing kita keluar dari kegelapan dosa menuju damai sejahtera:
*"Karena belas kasihan dan rahmat dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi."* (Lukas 1:78)

*Refleksi:*
Adakah dalam hidup kita saat ini situasi yang membuat kita meragukan kesetiaan Allah? Bacaan hari ini menguatkan bahwa Allah tidak pernah gagal dalam janji-Nya. Jika Allah telah menggenapi janji-Nya melalui kedatangan Kristus, maka kita dapat yakin bahwa Dia terus bekerja dalam hidup kita, bahkan ketika kita tidak melihatnya secara langsung.

*Tindakan:*
Mari kita menanggapi kesetiaan Allah dengan:

*1. Berserah penuh kepada-Nya* melalui doa, sakramen, dan firman-Nya.

*2. Membawa terang kasih-Nya kepada sesama,* khususnya mereka yang sedang dalam kegelapan atau kesulitan.

*Doa Penutup:*
_Allah yang setia dan penuh kasih, kami bersyukur atas janji-Mu yang selalu Engkau genapi dalam hidup kami. Engkau telah mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, sebagai terang yang membimbing kami keluar dari kegelapan menuju damai dan keselamatan._
_Ajarlah kami untuk selalu percaya pada kesetiaan-Mu, meskipun kami menghadapi tantangan dan keraguan._ _Bentuklah hati kami agar semakin menyerupai hati-Mu, sehingga kami dapat membawa terang-Mu kepada sesama._
_Bimbinglah langkah kami hari ini dan selamanya, agar kami hidup dalam kasih, damai, dan pengampunan yang telah Engkau ajarkan. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin._

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️
Manuntun Sitinjak

Minggu, 22 Desember 2024

Renungan Singkat Minggu Adven IV: *SUKACITA DAN KETAATAN DALAM MENYAMBUT SANG MESIAS

Renungan Singkat Minggu Adven IV: *SUKACITA DAN KETAATAN DALAM MENYAMBUT SANG MESIAS*


Saudara-saudari terkasih,

Hari ini, bacaan-bacaan mengajak kita merenungkan kerendahan hati, sukacita, dan ketaatan dalam menyambut kehadiran Sang Imanuel, Yesus Kristus.

*Mikha 5:1-4a* mengingatkan bahwa Tuhan sering bekerja melalui yang kecil dan sederhana. Mesias datang dari Betlehem, kota yang tidak diperhitungkan, tetapi dipilih Allah untuk karya besar-Nya. Dalam *Mazmur 80,* umat berseru, “Pulihkanlah kami, ya Allah semesta alam,” dan Yesus hadir sebagai jawaban atas kerinduan umat akan pemulihan dan keselamatan.

Dalam *Ibrani 10:5-10,* kita diingatkan bahwa keselamatan bukan berasal dari persembahan lahiriah, melainkan dari ketaatan penuh Yesus kepada kehendak Allah. Akhirnya, *Lukas 1:39-45* mengungkapkan bagaimana Maria dan Elisabet bersukacita dalam iman akan janji Tuhan yang digenapi.

Di Minggu Adven ke-4 ini, kita diajak untuk meneladani ketaatan Yesus dan Maria. Apakah kita siap untuk menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya, bahkan di tengah kesederhanaan hidup kita?

Doa Penutup
*_Ya Tuhan, ajarilah kami untuk mengikuti teladan ketaatan Yesus dan kerendahan hati Maria. Semoga hati kami terbuka untuk menerima kehadiran-Mu, sehingga Natal tahun ini membawa sukacita sejati yang lahir dari iman kepada-Mu. Amin._*

*Selamat menyambut Natal!*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Hari ini Sabtu 21122024: Sukacita dalam Penyertaan Tuhan dan Kepercayaan Sepenuh Hati KepadaNya

*Renungan Singkat Hari ini Sabtu 21122024: Sukacita dalam Penyertaan Tuhan dan Kepercayaan Sepenuh Hati KepadaNya*


Bacaan hari ini mengajak kita merenungkan pertemuan antara Maria dan Elisabet (Lukas 1:39-45), yang dipenuhi dengan sukacita dan pengakuan akan karya Tuhan. Elisabet, dipenuhi Roh Kudus, menyambut Maria dengan penuh kegembiraan, dan bayi dalam kandungannya melonjak kegirangan. Peristiwa ini menunjukkan betapa kehadiran Tuhan membawa sukacita yang mendalam dalam hidup kita.

Dalam Kidung Agung 2:8-14, kita mendengar suara kekasih yang datang dengan penuh semangat, mengajak pasangannya untuk bangkit dan menikmati keindahan ciptaan. Ini melambangkan panggilan Tuhan bagi kita untuk merespons kasih-Nya dan menikmati berkat yang Dia sediakan.

Mazmur 33:2-3, 11-12, 20-21 mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan nyanyian baru, mengakui bahwa rencana-Nya tetap selama-lamanya, dan berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN. Mazmur ini mengingatkan kita untuk menaruh harapan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan, sumber pertolongan dan perisai kita.

Ketiga bacaan ini menekankan pentingnya kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, yang membawa sukacita, harapan, dan kedamaian. Seperti Maria dan Elisabet yang merasakan sukacita karena percaya pada janji Tuhan, kita pun diajak untuk mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, serta memuji dan bersyukur atas segala karya-Nya dalam hidup kita.

Doa Penutup:
_*Allah yang Mahakasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengajarkan kami tentang sukacita dalam penyertaan-Mu. Bantulah kami untuk selalu percaya dan berharap kepada-Mu, seperti Maria dan Elisabet yang setia pada janji-Mu. Penuhilah hati kami dengan sukacita dan damai sejahtera, agar kami dapat memuji dan memuliakan nama-Mu setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini Jumat 20122024: *“Kesediaan Hati yang Murni untuk Menyambut Tuhan seperti Maria

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini Jumat 20122024: *“Kesediaan Hati yang Murni untuk Menyambut Tuhan seperti Maria”*



Saudara-saudara terkasih, bacaan hari ini dari Yesaya 7:10-14, Mazmur 24:1-6, dan Lukas 1:26-38 membawa kita pada refleksi mendalam tentang *kebesaran Allah dan kerendahan hati Maria* yang dipanggil untuk ambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya.

Dalam Yesaya 7, Allah memberikan tanda yang luar biasa: Seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan dinamakan Imanuel. Janji ini bukan hanya tanda kehadiran Allah bagi umat Israel di masa itu, tetapi juga nubuat tentang *datangnya Sang Penyelamat, Yesus Kristus,* yang digenapi dalam Injil hari ini.

Dalam Mazmur 24, kita diajak untuk merenungkan, “Siapakah yang layak naik ke gunung Tuhan?” Jawabannya adalah orang yang bersih tangannya dan murni hatinya. *Maria adalah teladan sempurna* dari kriteria ini. Dalam Lukas 1, kita melihat bagaimana ia dipilih untuk menjadi Bunda Sang Mesias karena kemurnian hatinya dan kerendahan hatinya yang berkata, *“Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.”*

Maria menunjukkan kepada kita bahwa kesediaan hati untuk menerima kehendak Allah adalah kunci menjadi alat-Nya. Ia *tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi percaya sepenuhnya pada rencana Allah.* Melalui Maria, kita belajar bahwa Tuhan dapat melakukan hal-hal besar melalui *orang-orang yang sederhana namun memiliki iman yang besar.*

*Refleksi untuk kita:*
Apakah kita memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih untuk menyambut Allah dalam hidup kita? Seperti Maria, kita juga dipanggil untuk berkata “ya” kepada rencana Allah, bahkan ketika itu terasa sulit atau tidak sepenuhnya kita pahami. Tuhan ingin menyertai kita sebagai *Imanuel—“Allah beserta kita”—dalam setiap aspek kehidupan kita.*

Marilah kita mempersiapkan hati dengan menjaga kemurnian hidup, mempercayai rencana Tuhan, dan menyerahkan diri dengan penuh kerendahan hati seperti Maria, agar kita dapat menjadi sarana kehadiran Allah di dunia.

Doa Penutup:
_*Tuhan yang Mahabesar, Engkaulah pemilik langit dan bumi. Terima kasih atas janji keselamatan yang telah Engkau genapi melalui Yesus Kristus, Sang Imanuel. Ajari kami untuk memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih, seperti Maria, agar kami layak menyambut kehadiran-Mu dalam hidup kami. Berilah kami iman dan keberanian untuk berkata “ya” pada kehendak-Mu, meskipun kami tidak selalu memahaminya. Sertailah kami selalu, ya Allah, dan jadikanlah kami saluran kasih dan berkat-Mu bagi sesama. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏 
Manuntun Sitinjak

Sabtu, 14 Desember 2024

Renungan: Mengenali Kehendak Tuhan dan Bertobat

Renungan Singkat Sabda Allah hari ini: *Mengenali Kehendak Tuhan dan Bertobat*


Dalam Injil Matius 17:10-13, Yesus mengungkapkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah "Elia" yang telah datang untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Namun, banyak orang gagal mengenali kehadirannya dan bahkan menolaknya. Pesan utama Injil ini adalah pentingnya keterbukaan hati untuk mengenali kehendak Tuhan, bahkan ketika itu datang dalam cara yang tidak terduga.

Kitab Sirakh 48:1-4, 9-11 menegaskan peran nabi Elia yang penuh kuasa dalam membimbing umat Allah kembali kepada-Nya. Elia dipilih Tuhan untuk mendamaikan hati umat dan memulihkan iman mereka. Kehadirannya menunjukkan bahwa Tuhan terus bekerja melalui para nabi untuk membawa umat kepada pertobatan sejati.

Mazmur 80:2ac-3b, 15-16, 18-19 adalah seruan umat Allah yang memohon pemulihan dan perlindungan dari Tuhan. Seperti pohon anggur yang membutuhkan pemeliharaan, umat Allah memohon agar Tuhan menghidupkan mereka kembali sehingga mereka dapat setia memuliakan-Nya.

*Pesan Utama:* Keterbukaan Hati untuk Mengenali Kehendak Tuhan
Ketiga bacaan ini mengingatkan kita untuk memiliki hati yang terbuka dalam mengenali kehendak Tuhan. Sering kali Tuhan berbicara melalui situasi, orang-orang di sekitar kita, atau bahkan tantangan yang kita hadapi. Namun, untuk mengenali-Nya, kita membutuhkan iman yang teguh, pertobatan sejati, dan kesediaan untuk taat kepada-Nya.

*Penerapan dalam Hidup*

*1. Berdoa dan Berserah*
Luangkan waktu untuk berdoa, memohon terang Roh Kudus agar kita dapat mengenali kehendak Tuhan dalam hidup kita.

*2. Bertobat*
Renungkan hal-hal dalam hidup yang mungkin menghalangi kita untuk dekat dengan Tuhan. Lakukan pertobatan sejati, baik melalui doa pribadi maupun sakramen.

*3. Taat kepada Kehendak Tuhan*
Ketika kita sudah mengenali apa yang Tuhan kehendaki, tanggapilah dengan ketaatan dan keyakinan, meskipun itu membutuhkan pengorbanan.

*Doa Penutup*
*_Tuhan yang Maha Kasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengingatkan kami untuk mengenali dan taat kepada kehendak-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami dan bentuklah hati kami agar selalu terbuka untuk menerima suara-Mu. Hidupkanlah kami kembali dengan kasih-Mu, dan tuntunlah kami dalam jalan pertobatan sejati. Berilah kami iman yang teguh untuk percaya bahwa rencana-Mu selalu yang terbaik. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua ❤️🙏
Manuntun Sitinjak 
lingkungansantolouis.blogspot.com
#katolik
#renungan
#tobatsejati

Senin, 09 Desember 2024

Renungan Singkat: Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

*Renungan Singkat hari ini: Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda*


Pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, kita diundang untuk merenungkan bagaimana Allah mempersiapkan Maria sebagai bagian dari rencana keselamatan-Nya. Dalam Lukas 1:26-38, kita membaca kisah saat Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel. Maria, yang dikandung tanpa noda dosa asal, dipilih Allah untuk menjadi ibu dari Sang Juru Selamat.

Malaikat Gabriel menyampaikan kepada Maria bahwa ia telah "beroleh kasih karunia di hadapan Allah." Meski merasa takut dan bingung, Maria akhirnya berkata, *"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."* Keputusan Maria untuk percaya dan taat adalah teladan luar biasa bagi kita. Ia tidak hanya menerima kehendak Allah dengan penuh iman, tetapi juga menjadi saluran utama melalui siapa Yesus hadir di dunia untuk menyelamatkan manusia.

Penghayatan
Maria menunjukkan ketaatan dan penyerahan total kepada Allah. Sikapnya mengajarkan kita untuk menerima rencana Allah dalam hidup, meskipun terkadang kita tidak memahaminya. Maria membuka pintu bagi karya keselamatan Allah untuk terjadi. Dengan mengandung dari Roh Kudus, Maria tidak hanya menjadi Bunda Yesus tetapi juga menjadi Bunda Gereja, yang terus membimbing kita untuk mendekat kepada Allah.

Sebagai umat Kristiani, kita diajak untuk meneladani iman Maria: percaya pada kehendak Allah, berserah penuh pada-Nya, dan menjadi alat yang membawa kasih dan keselamatan Allah kepada dunia.

*Doa Penutup:*
*_Tuhan yang Mahakasih, kami bersyukur atas teladan Santa Perawan Maria, yang dengan rendah hati menerima kehendak-Mu. Bantulah kami untuk memiliki iman yang teguh seperti Maria, agar kami juga dapat menjadi alat-Mu dalam menghadirkan kasih dan keselamatan di dunia. Curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam hati kami, supaya kami dapat berkata, "Jadilah padaku menurut kehendak-Mu." Semoga melalui hidup kami, nama-Mu dimuliakan dan rencana-Mu diwujudkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Minggu, 08 Desember 2024

Renungan Firman Allah Minggu Adven Kedua: _"Luruskanlah Jalan Bagi Tuhan, Pertobatan Sejati Menyambut Kristus"

*Renungan Firman Allah Minggu Adven Kedua: _"Luruskanlah Jalan Bagi Tuhan, Pertobatan Sejati Menyambut Kristus"_*


Masa Adven adalah waktu persiapan rohani, seruan untuk bertobat dan membuka hati bagi kehadiran Kristus. Injil Lukas 3:1-6 menggemakan seruan Yohanes Pembaptis: *“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”* Yohanes mengingatkan bahwa setiap lembah harus ditutup dan setiap gunung diratakan, simbol perubahan hati dan hidup yang sejati untuk menyambut Sang Mesias.

*Pesan Injil dalam Kesatuan Bacaan Lainnya*
Barukh 5:1-9 mengundang kita meninggalkan dukacita dosa dan mengenakan pakaian keadilan Allah. Filipi 1:4-6, 8-11 menegaskan bahwa Allah telah memulai pekerjaan baik dalam diri kita dan akan menyelesaikannya. Mazmur 126 mengungkapkan sukacita besar ketika Tuhan memulihkan umat-Nya—bahkan tangisan kita dalam pertobatan akan berubah menjadi sorak-sorai sukacita.

Pusat pesan Injil hari ini adalah panggilan untuk pertobatan sejati. Tuhan menginginkan hati yang siap menyambut-Nya dengan penuh iman. Pertobatan bukan hanya tentang meninggalkan dosa, tetapi juga memperbarui relasi dengan Tuhan dan sesama. Seruan Yohanes adalah ajakan untuk menghilangkan rintangan batin yang menghalangi jalan Tuhan masuk ke hidup kita: kesombongan, ketidakpedulian, atau rasa takut.

*Panggilan Hidup Kita*
Pertanyaan refleksi: Apa lembah yang perlu kita isi (kekurangan iman, harapan, atau kasih)? Apa gunung yang perlu diratakan (kesombongan, dosa, atau kebencian)?

Masa Adven mengundang kita untuk mengubah air mata pertobatan menjadi buah-buah kehidupan. Dalam doa dan tindakan nyata, kita bisa memulai perubahan kecil: berdamai dengan orang lain, berbuat baik, atau lebih setia dalam doa dan sakramen.

*Doa Singkat*
*_"Tuhan, Engkau memanggilku untuk bertobat dan mempersiapkan jalan bagi-Mu. Berikanlah aku hati yang rendah hati dan penuh cinta. Tolong aku untuk meratakan gunung kesombongan dan menutup lembah kelemahanku, agar aku dapat menyambut kehadiran-Mu dengan sukacita sejati. Jadikanlah hidupku terang bagi dunia, demi kemuliaan-Mu. Amin."_*

Semoga masa Adven ini membawa kita pada pertobatan sejati, sukacita dalam penantian, dan semangat untuk memperbarui hidup demi menyambut kehadiran Kristus. 

Tuhan memberkati kita semua. Amin 🙏
Manuntun Sitinjak

Sabtu, 07 Desember 2024

Renungan Singkat Firman Allah hari ini: Belas Kasih Tuhan dan Panggilan untuk Melayani

*Renungan Singkat Firman Allah hari ini: Belas Kasih Tuhan dan Panggilan untuk Melayani*


Bacaan Injil Matius 9:35-10:1,6-8 mengungkapkan hati Yesus yang penuh belas kasih kepada umat-Nya. Ia melihat orang banyak yang lelah dan terlantar, seperti domba tanpa gembala. Belas kasih ini menggerakkan Yesus untuk mengutus murid-murid-Nya, memberi mereka kuasa untuk menyembuhkan, mengusir roh jahat, membangkitkan orang mati, melenyapkan segala kelemahan  dan memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Dalam Yesaya 30:19-21.23-26, kita membaca bagaimana Tuhan dengan penuh belas kasih menjawab seruan umat-Nya. Ia memberi mereka pengajaran dan tuntunan, menunjukkan jalan di tengah kesesatan, dan memberkati tanah mereka dengan kelimpahan. Mazmur 147:1-6 pun memuji Tuhan yang menyembuhkan hati yang terluka dan menopang orang yang rendah hati.

*Pesan yang Bisa Kita Renungkan:*

*1. Belas Kasih Tuhan yang Melimpah*
Baik dalam Injil maupun bacaan Yesaya dan Mazmur, kita melihat Allah sebagai pribadi yang penuh belas kasih. Ia tidak hanya mendengarkan seruan umat-Nya, tetapi juga bertindak untuk menyembuhkan, menuntun, dan memberkati. Kita dipanggil untuk memiliki hati seperti Yesus, yang tidak tinggal diam ketika melihat penderitaan orang lain.

*2. Panggilan untuk Menjadi Pekerja di Ladang Tuhan*
Yesus meminta kita tidak hanya berdoa, tetapi juga bertindak menjadi pekerja dalam tuaian. Dengan percaya kepada kuasa Tuhan, kita dipanggil untuk melayani, memberitakan kabar baik, dan membawa kesembuhan, baik secara fisik maupun spiritual.

*3. Tuhan Menunjukkan Jalan*
Dalam Yesaya, Tuhan berjanji untuk menunjukkan jalan yang benar: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya." Dalam setiap langkah pelayanan, kita tidak berjalan sendiri. Tuhan menuntun kita melalui firman-Nya, doa, dan komunitas.

*4. Puji dan Syukur kepada Tuhan*
Mazmur 147 mengingatkan kita untuk memuji Tuhan yang penuh kasih, yang menyembuhkan hati yang terluka, membangun kembali yang runtuh, dan menopang orang yang lemah. Dalam pelayanan kita, pujian dan syukur harus menjadi dasar yang memperkuat iman kita.

*Aksi Nyata:*
Seperti Yesus, milikilah belas kasih yang aktif. Carilah cara untuk membantu mereka yang terlantar atau terluka, baik secara fisik maupun spiritual.

Mohonlah bimbingan Tuhan melalui doa agar Anda tahu jalan yang benar dalam hidup dan pelayanan.

Jadilah saluran berkat dan penyembuhan, dengan keyakinan bahwa Tuhan yang memberi kuasa akan menyertai setiap langkah Anda.

Penutup:
Tuhan memanggil kita untuk melayani dengan hati yang penuh kasih dan tangan yang siap bekerja. Mari kita tanggapi panggilan itu dengan iman dan sukacita!

*Doa:*
*_Allah yang penuh kasih, Kami bersyukur atas firman-Mu yang menguatkan hati kami. Ajari kami untuk memiliki belas kasih seperti Yesus, melayani sesama dengan setia, dan berjalan di jalan yang Engkau tunjukkan. Tuntunlah kami selalu agar hidup kami menjadi saluran berkat bagi sesama kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua 🙏 
Manuntun Sitinjak

Rabu, 27 November 2024

Pesan Injil Hari ini: Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu

*Lectio Divina untuk  Injil Hari ini Lukas 21:12-19* (27 Nov 2024)


*Tidak Sehelai dari Rambut Kepalamu Akan Hilang, Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu*

*1. Lectio* (Membaca) Bacaan Lukas 21:12-19 adalah bagian dari pengajaran Yesus mengenai akhir zaman. Dalam perikop ini, Yesus memperingatkan para murid bahwa sebelum akhir zaman, mereka akan menghadapi penganiayaan, penangkapan, dan pengadilan karena nama-Nya. Namun, Yesus juga memberikan janji bahwa Dia sendiri akan memberikan hikmat untuk menjawab musuh, dan para pengikut-Nya tidak akan kehilangan keselamatan jiwa mereka.

*Ayat Kunci:*

_*"Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara serta dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:12)*_

*_"Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (Luk 21:17-19)_*


*2. Meditatio (Merenungkan)*
*_Apa yang dikatakan teks ini kepada saya?_*
Yesus mengingatkan bahwa menjadi pengikut-Nya tidaklah mudah. Ada tantangan, kesulitan, bahkan penganiayaan. Namun, saya diundang untuk tetap bertahan dan mempercayai janji-Nya bahwa Dia akan memberikan kekuatan dan keselamatan. Ayat ini mengajarkan saya untuk tetap setia meskipun ada rintangan dalam hidup karena nama Yesus.

*_Apa perasaan saya saat membaca teks ini?_*
Ada rasa takut dan gentar membayangkan penganiayaan, tetapi juga penghiburan mendalam karena janji Yesus bahwa Dia tidak akan meninggalkan saya. Saya juga merasa dikuatkan bahwa melalui kesetiaan, saya akan menerima hidup kekal.


*3. Oratio* (Berdoa)
_*Tuhan Yesus, Engkau tahu bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, terutama dalam mengikuti-Mu. Berilah aku keberanian dan kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu, apa pun yang terjadi. Berikan aku hikmat-Mu saat aku harus bersaksi tentang nama-Mu. Aku percaya bahwa Engkau selalu setia pada janji-Mu. Amin.*_

*4. Contemplatio* (Merenung dalam keheningan)
Duduklah dalam keheningan dan renungkan kata-kata: _*"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." Bayangkan Yesus berada di sampingmu, memberikan keberanian dan kekuatan di tengah kesulitan hidup. Rasakan damai-Nya.*_

*5. Actio* (Bertindak)
Saya akan bersaksi tentang kasih dan kuasa Yesus dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada tantangan.

Saya akan berdoa untuk orang-orang yang mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus.

Saya akan memperkuat iman saya melalui doa, pembacaan Kitab Suci, dan hidup dalam kasih.

Semoga Lectio Divina ini membawa penguatan dan damai dalam perjalanan iman kita. Amin🙏

Manuntun Sitinjak

Kamis, 10 Oktober 2024

Mintalah Maka Kamu Akan Menerima, Carilah Maka Kamu Akan Mendapat, Ketuklah Maka Pintu Akan Dibukakan Bagimu



Pesan Injil Hari Ini: *Mintalah Maka Kamu Akan Menerima, Carilah Maka Kamu Akan Mendapat, Ketuklah Maka Pintu Akan Dibukakan Bagimu*

*_Renungan Singkat: Ketekunan dalam Doa_*

Injil Lukas 11:5-13 mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan dalam doa. Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang sahabat yang meminta roti tengah malam. Meskipun awalnya sahabat itu enggan memberikan, karena ketekunan permintaan, ia akhirnya memenuhi kebutuhan temannya. Pesan Yesus jelas: kita harus bertekun dalam doa dan tidak mudah menyerah.

Tuhan mengundang kita untuk meminta, mencari, dan mengetuk. Dengan terus berdoa, kita menunjukkan iman dan kepercayaan bahwa Tuhan selalu mendengar kita. Dia adalah Bapa yang penuh kasih, yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Jika manusia yang tidak sempurna bisa memberi yang baik, apalagi Allah yang Mahakasih.

Mari kita perkuat kehidupan doa kita, selalu berharap dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik sesuai waktu dan kehendak-Nya. Amin

Manuntun Sitinjak