Tampilkan postingan dengan label Adven. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Adven. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Maret 2025

Today's Reflection: Rejection and Suffering Turned into Blessings


Today's Reflection: Rejection and Suffering Turned into Blessings

In Matthew 21:33-43, 45-46, Jesus tells a parable about tenants who reject and kill the landowner's messengers and even his son. This reflects how Israel rejected the prophets and ultimately Jesus. As a result, God's Kingdom was given to those who bear fruit.

This rejection reminds us of Genesis 37:3-28, where Joseph, loved by his father, was rejected by his jealous brothers and sold into slavery. They did not realize that God was using Joseph's suffering for a greater purpose.

As affirmed in Psalm 105:16-21, despite Joseph's hardships, God was with him and eventually elevated him to power in Egypt. This teaches us that even in rejection and suffering, God continues to work, transforming pain into blessings.

Let us trust in God's plan, knowing that He can turn our trials into something beautiful.

Prayer:
Lord, teach me to trust in You through every challenge. Help me not to fall into jealousy but to bear fruit for Your Kingdom. Amen.

Selasa, 24 Desember 2024

Renungan Singkat Firnan Tuhan hari ini: Allah Selalu Setia Menggenapi Janji-Nya, Percayalah!

Renungan Singkat Firnan Tuhan hari ini: *"Allah Selalu Setia Menggenapi Janji-Nya, Percayalah!"*


Saudara-saudari terkasih, bacaan hari ini dari 2 Samuel 7:1-5, 8b-12, 16, Mazmur 89:2-3, 4-5, 27, 29, dan Lukas 1:67-79 (Benedictus) mengingatkan kita akan satu kebenaran yang tak terbantahkan: *Allah selalu setia menggenapi janji-Nya.*

Dalam 2 Samuel 7, Allah berjanji kepada Daud bahwa keturunannya akan mendirikan kerajaan kekal. Ini bukan hanya tentang kerajaan duniawi, tetapi tentang kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus, yang akan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Mazmur 89 memperteguh janji ini dengan pujian atas kasih setia Allah:
"Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun."
Kasih setia Allah yang kekal menjadi dasar harapan kita dalam menghadapi segala situasi hidup.

Akhirnya, dalam Lukas 1:67-79, Zakharia memuliakan Allah karena janji-Nya telah digenapi melalui kelahiran Yesus, keturunan Daud. Yesus adalah terang yang membimbing kita keluar dari kegelapan dosa menuju damai sejahtera:
*"Karena belas kasihan dan rahmat dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi."* (Lukas 1:78)

*Refleksi:*
Adakah dalam hidup kita saat ini situasi yang membuat kita meragukan kesetiaan Allah? Bacaan hari ini menguatkan bahwa Allah tidak pernah gagal dalam janji-Nya. Jika Allah telah menggenapi janji-Nya melalui kedatangan Kristus, maka kita dapat yakin bahwa Dia terus bekerja dalam hidup kita, bahkan ketika kita tidak melihatnya secara langsung.

*Tindakan:*
Mari kita menanggapi kesetiaan Allah dengan:

*1. Berserah penuh kepada-Nya* melalui doa, sakramen, dan firman-Nya.

*2. Membawa terang kasih-Nya kepada sesama,* khususnya mereka yang sedang dalam kegelapan atau kesulitan.

*Doa Penutup:*
_Allah yang setia dan penuh kasih, kami bersyukur atas janji-Mu yang selalu Engkau genapi dalam hidup kami. Engkau telah mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, sebagai terang yang membimbing kami keluar dari kegelapan menuju damai dan keselamatan._
_Ajarlah kami untuk selalu percaya pada kesetiaan-Mu, meskipun kami menghadapi tantangan dan keraguan._ _Bentuklah hati kami agar semakin menyerupai hati-Mu, sehingga kami dapat membawa terang-Mu kepada sesama._
_Bimbinglah langkah kami hari ini dan selamanya, agar kami hidup dalam kasih, damai, dan pengampunan yang telah Engkau ajarkan. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin._

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️
Manuntun Sitinjak

Minggu, 22 Desember 2024

Renungan Singkat Minggu Adven IV: *SUKACITA DAN KETAATAN DALAM MENYAMBUT SANG MESIAS

Renungan Singkat Minggu Adven IV: *SUKACITA DAN KETAATAN DALAM MENYAMBUT SANG MESIAS*


Saudara-saudari terkasih,

Hari ini, bacaan-bacaan mengajak kita merenungkan kerendahan hati, sukacita, dan ketaatan dalam menyambut kehadiran Sang Imanuel, Yesus Kristus.

*Mikha 5:1-4a* mengingatkan bahwa Tuhan sering bekerja melalui yang kecil dan sederhana. Mesias datang dari Betlehem, kota yang tidak diperhitungkan, tetapi dipilih Allah untuk karya besar-Nya. Dalam *Mazmur 80,* umat berseru, “Pulihkanlah kami, ya Allah semesta alam,” dan Yesus hadir sebagai jawaban atas kerinduan umat akan pemulihan dan keselamatan.

Dalam *Ibrani 10:5-10,* kita diingatkan bahwa keselamatan bukan berasal dari persembahan lahiriah, melainkan dari ketaatan penuh Yesus kepada kehendak Allah. Akhirnya, *Lukas 1:39-45* mengungkapkan bagaimana Maria dan Elisabet bersukacita dalam iman akan janji Tuhan yang digenapi.

Di Minggu Adven ke-4 ini, kita diajak untuk meneladani ketaatan Yesus dan Maria. Apakah kita siap untuk menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya, bahkan di tengah kesederhanaan hidup kita?

Doa Penutup
*_Ya Tuhan, ajarilah kami untuk mengikuti teladan ketaatan Yesus dan kerendahan hati Maria. Semoga hati kami terbuka untuk menerima kehadiran-Mu, sehingga Natal tahun ini membawa sukacita sejati yang lahir dari iman kepada-Mu. Amin._*

*Selamat menyambut Natal!*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Hari ini Sabtu 21122024: Sukacita dalam Penyertaan Tuhan dan Kepercayaan Sepenuh Hati KepadaNya

*Renungan Singkat Hari ini Sabtu 21122024: Sukacita dalam Penyertaan Tuhan dan Kepercayaan Sepenuh Hati KepadaNya*


Bacaan hari ini mengajak kita merenungkan pertemuan antara Maria dan Elisabet (Lukas 1:39-45), yang dipenuhi dengan sukacita dan pengakuan akan karya Tuhan. Elisabet, dipenuhi Roh Kudus, menyambut Maria dengan penuh kegembiraan, dan bayi dalam kandungannya melonjak kegirangan. Peristiwa ini menunjukkan betapa kehadiran Tuhan membawa sukacita yang mendalam dalam hidup kita.

Dalam Kidung Agung 2:8-14, kita mendengar suara kekasih yang datang dengan penuh semangat, mengajak pasangannya untuk bangkit dan menikmati keindahan ciptaan. Ini melambangkan panggilan Tuhan bagi kita untuk merespons kasih-Nya dan menikmati berkat yang Dia sediakan.

Mazmur 33:2-3, 11-12, 20-21 mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan nyanyian baru, mengakui bahwa rencana-Nya tetap selama-lamanya, dan berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN. Mazmur ini mengingatkan kita untuk menaruh harapan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan, sumber pertolongan dan perisai kita.

Ketiga bacaan ini menekankan pentingnya kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, yang membawa sukacita, harapan, dan kedamaian. Seperti Maria dan Elisabet yang merasakan sukacita karena percaya pada janji Tuhan, kita pun diajak untuk mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, serta memuji dan bersyukur atas segala karya-Nya dalam hidup kita.

Doa Penutup:
_*Allah yang Mahakasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengajarkan kami tentang sukacita dalam penyertaan-Mu. Bantulah kami untuk selalu percaya dan berharap kepada-Mu, seperti Maria dan Elisabet yang setia pada janji-Mu. Penuhilah hati kami dengan sukacita dan damai sejahtera, agar kami dapat memuji dan memuliakan nama-Mu setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini Jumat 20122024: *“Kesediaan Hati yang Murni untuk Menyambut Tuhan seperti Maria

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini Jumat 20122024: *“Kesediaan Hati yang Murni untuk Menyambut Tuhan seperti Maria”*



Saudara-saudara terkasih, bacaan hari ini dari Yesaya 7:10-14, Mazmur 24:1-6, dan Lukas 1:26-38 membawa kita pada refleksi mendalam tentang *kebesaran Allah dan kerendahan hati Maria* yang dipanggil untuk ambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya.

Dalam Yesaya 7, Allah memberikan tanda yang luar biasa: Seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan dinamakan Imanuel. Janji ini bukan hanya tanda kehadiran Allah bagi umat Israel di masa itu, tetapi juga nubuat tentang *datangnya Sang Penyelamat, Yesus Kristus,* yang digenapi dalam Injil hari ini.

Dalam Mazmur 24, kita diajak untuk merenungkan, “Siapakah yang layak naik ke gunung Tuhan?” Jawabannya adalah orang yang bersih tangannya dan murni hatinya. *Maria adalah teladan sempurna* dari kriteria ini. Dalam Lukas 1, kita melihat bagaimana ia dipilih untuk menjadi Bunda Sang Mesias karena kemurnian hatinya dan kerendahan hatinya yang berkata, *“Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.”*

Maria menunjukkan kepada kita bahwa kesediaan hati untuk menerima kehendak Allah adalah kunci menjadi alat-Nya. Ia *tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi percaya sepenuhnya pada rencana Allah.* Melalui Maria, kita belajar bahwa Tuhan dapat melakukan hal-hal besar melalui *orang-orang yang sederhana namun memiliki iman yang besar.*

*Refleksi untuk kita:*
Apakah kita memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih untuk menyambut Allah dalam hidup kita? Seperti Maria, kita juga dipanggil untuk berkata “ya” kepada rencana Allah, bahkan ketika itu terasa sulit atau tidak sepenuhnya kita pahami. Tuhan ingin menyertai kita sebagai *Imanuel—“Allah beserta kita”—dalam setiap aspek kehidupan kita.*

Marilah kita mempersiapkan hati dengan menjaga kemurnian hidup, mempercayai rencana Tuhan, dan menyerahkan diri dengan penuh kerendahan hati seperti Maria, agar kita dapat menjadi sarana kehadiran Allah di dunia.

Doa Penutup:
_*Tuhan yang Mahabesar, Engkaulah pemilik langit dan bumi. Terima kasih atas janji keselamatan yang telah Engkau genapi melalui Yesus Kristus, Sang Imanuel. Ajari kami untuk memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih, seperti Maria, agar kami layak menyambut kehadiran-Mu dalam hidup kami. Berilah kami iman dan keberanian untuk berkata “ya” pada kehendak-Mu, meskipun kami tidak selalu memahaminya. Sertailah kami selalu, ya Allah, dan jadikanlah kami saluran kasih dan berkat-Mu bagi sesama. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏 
Manuntun Sitinjak

Minggu, 08 Desember 2024

Renungan Firman Allah Minggu Adven Kedua: _"Luruskanlah Jalan Bagi Tuhan, Pertobatan Sejati Menyambut Kristus"

*Renungan Firman Allah Minggu Adven Kedua: _"Luruskanlah Jalan Bagi Tuhan, Pertobatan Sejati Menyambut Kristus"_*


Masa Adven adalah waktu persiapan rohani, seruan untuk bertobat dan membuka hati bagi kehadiran Kristus. Injil Lukas 3:1-6 menggemakan seruan Yohanes Pembaptis: *“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”* Yohanes mengingatkan bahwa setiap lembah harus ditutup dan setiap gunung diratakan, simbol perubahan hati dan hidup yang sejati untuk menyambut Sang Mesias.

*Pesan Injil dalam Kesatuan Bacaan Lainnya*
Barukh 5:1-9 mengundang kita meninggalkan dukacita dosa dan mengenakan pakaian keadilan Allah. Filipi 1:4-6, 8-11 menegaskan bahwa Allah telah memulai pekerjaan baik dalam diri kita dan akan menyelesaikannya. Mazmur 126 mengungkapkan sukacita besar ketika Tuhan memulihkan umat-Nya—bahkan tangisan kita dalam pertobatan akan berubah menjadi sorak-sorai sukacita.

Pusat pesan Injil hari ini adalah panggilan untuk pertobatan sejati. Tuhan menginginkan hati yang siap menyambut-Nya dengan penuh iman. Pertobatan bukan hanya tentang meninggalkan dosa, tetapi juga memperbarui relasi dengan Tuhan dan sesama. Seruan Yohanes adalah ajakan untuk menghilangkan rintangan batin yang menghalangi jalan Tuhan masuk ke hidup kita: kesombongan, ketidakpedulian, atau rasa takut.

*Panggilan Hidup Kita*
Pertanyaan refleksi: Apa lembah yang perlu kita isi (kekurangan iman, harapan, atau kasih)? Apa gunung yang perlu diratakan (kesombongan, dosa, atau kebencian)?

Masa Adven mengundang kita untuk mengubah air mata pertobatan menjadi buah-buah kehidupan. Dalam doa dan tindakan nyata, kita bisa memulai perubahan kecil: berdamai dengan orang lain, berbuat baik, atau lebih setia dalam doa dan sakramen.

*Doa Singkat*
*_"Tuhan, Engkau memanggilku untuk bertobat dan mempersiapkan jalan bagi-Mu. Berikanlah aku hati yang rendah hati dan penuh cinta. Tolong aku untuk meratakan gunung kesombongan dan menutup lembah kelemahanku, agar aku dapat menyambut kehadiran-Mu dengan sukacita sejati. Jadikanlah hidupku terang bagi dunia, demi kemuliaan-Mu. Amin."_*

Semoga masa Adven ini membawa kita pada pertobatan sejati, sukacita dalam penantian, dan semangat untuk memperbarui hidup demi menyambut kehadiran Kristus. 

Tuhan memberkati kita semua. Amin 🙏
Manuntun Sitinjak