Rabu, 20 Agustus 2025

Kemurahan Tuhan dan Kepemimpinan Sejati

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Kemurahan Tuhan dan Kepemimpinan Sejati

Bacaan Pertama: Hakim-hakim 9:6–15
Mazmur Tanggapan: Mzm 21:2–7
Injil: Matius 20:1–16a

Firman hari ini mengingatkan kita tentang dua hal penting: kepemimpinan sejati dan kemurahan hati Allah. Dalam Kitab Hakim-hakim, Yotam menyampaikan perumpamaan pohon-pohon. Pohon yang berbuah menolak menjadi raja karena lebih memilih memberi manfaat bagi banyak orang. Hanya semak duri yang mau berkuasa, tetapi justru membawa ancaman dan kebinasaan. Artinya, pemimpin sejati bukanlah yang mengejar posisi atau kekuasaan, melainkan yang setia melayani dan berbuah bagi sesama.

Dalam Injil Matius, Yesus menggambarkan Allah sebagai Tuan kebun anggur yang murah hati, memberi upah yang sama kepada pekerja meski mereka datang pada waktu berbeda. Hal ini menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil hitungan jasa manusia. Kita diajak untuk tidak iri hati, tetapi bersyukur karena Allah begitu baik kepada semua orang.

Kedua bacaan ini mengajarkan bahwa hidup kita seharusnya dipenuhi kerendahan hati, pelayanan yang berbuah, serta syukur atas kemurahan Allah yang melampaui logika manusia.

Doa:
Ya Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas sabda-Mu hari ini. Engkau mengingatkanku bahwa kepemimpinan sejati bukan soal kedudukan, tetapi soal pelayanan dan berbuah bagi sesama. Ajari aku agar tidak iri hati, melainkan bersyukur atas kemurahan-Mu yang selalu baru setiap hari. Jadikanlah aku seperti pohon yang berbuah manis, bukan seperti semak duri yang hanya melukai. Bimbing aku agar setiap langkah hidupku mencerminkan kasih, kerendahan hati, dan semangat melayani. Semoga melalui hidup ini, orang lain boleh merasakan kebaikan dan kemurahan-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda #pemimpinsejati #melayani #doa

Selasa, 19 Agustus 2025

Gideon yang Merasa Lemah Dipakai Tuhan Membebaskan Israel

Renungan dari Tokoh Alkitab: Gideon yang Merasa Lemah Dipakai Tuhan Membebaskan Israel

Bacaan: Hakim-hakim 6–8

Gideon merasa dirinya lemah, berasal dari suku terkecil di Israel, bahkan ia berkata, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan ku selamatkan orang Israel? Sesungguhnya kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye, dan aku pun yang paling muda di antara kaum keluargaku” (Hak. 6:15). Namun justru dalam kelemahan itu, Tuhan memanggil dan meneguhkannya: “Aku akan menyertai engkau” (Hak. 6:16).

Dengan hanya 300 orang, Gideon dipakai Tuhan untuk mengalahkan ribuan pasukan Midian. Kuasa Allah nyata sempurna ketika manusia sadar dirinya terbatas. Gideon adalah bukti bahwa Tuhan bisa memakai siapa saja untuk pekerjaan besar-Nya. Tetapi kita juga diingatkan dari akhir hidupnya, ketika efod yang dibuatnya menjadi jerat bagi Israel, agar kita setia sampai akhir (Hak. 8:27).

👉 Pelajarannya: jangan takut merasa lemah. Tuhan sanggup menyatakan kuasa-Nya dalam hidup kita bila kita taat dan mengandalkan Dia.

Doa:
Ya Tuhan, pakailah kami seperti Gideon, meski lemah, untuk menjadi alat kemenangan-Mu. Teguhkan iman kami agar setia sampai akhir. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #sabda #tokohalkitab