Senin, 07 Juli 2025

Disertai, Dilindungi, dan Dipulihkan oleh Iman

Gereja Katolik Kuala Dua, Kembayan, 28 Jul 2024

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Disertai, Dilindungi, dan Dipulihkan oleh Iman

Bacaan: Kejadian 28:10–22a; Mazmur 91:1–2, 3–4, 14–15ab; Matius 9:18–26

Dalam pelariannya, Yakub tidur di tempat asing. Ia bermimpi dan Tuhan berkata, “Aku menyertai engkau... Aku tidak akan meninggalkan engkau.” Di tempat tak terduga itu, Yakub menyadari bahwa Tuhan hadir dan menamai tempat itu Betel—rumah Allah.

Mazmur hari ini meneguhkan janji itu: “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi... akan berkata: ‘Tempat perlindunganku dan Allahku yang kupercayai.’” Allah bukan hanya menyertai, tetapi juga melindungi dan menjawab ketika kita berseru.

Dalam Injil, perempuan yang sakit bertahun-tahun hanya menyentuh jubah Yesus dan sembuh. Seorang ayah yang anaknya telah mati datang kepada Yesus, dan anak itu dibangkitkan. Semua karena iman.

Iman adalah kunci yang membuka pintu penyertaan dan kuasa Tuhan.
Ketika kita percaya, Tuhan bertindak.
Ia hadir, melindungi, memulihkan.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Jumat, 27 Juni 2025

A Love That Seeks and Saves

Katedral Palembang 11Jun2024

Reflection on God’s Word Today: A Love That Seeks and Saves

Readings:
Ezekiel 34:11–16
Romans 5:5b–11
Luke 15:3–7

Reflection:
Today the Church celebrates the Solemnity of the Most Sacred Heart of Jesus—a powerful symbol of God’s deep, tender, and unconditional love. In the Gospel, Jesus presents Himself as the Good Shepherd who leaves the ninety-nine sheep to seek the one that is lost. This is love in its purest form: relentless, compassionate, and joyful when even one soul returns.

The prophet Ezekiel foretells a God who comes personally to care for His people—healing the wounded, strengthening the weak, and bringing back those who have strayed. Saint Paul echoes this in his letter to the Romans: God poured out His love for us not when we were righteous, but while we were still sinners.

The Sacred Heart of Jesus is a heart that sacrifices, a heart that rejoices over repentance, a heart that never gives up on us. Today, we are invited to rest in that love and let it transform our own hearts—to love more, forgive more, and bring peace to those around us.

Prayer:
Lord Jesus, thank You for never giving up on me. Shape my heart to be like Yours—gentle, patient, and full of love. Help me to return to You always and to love others as You have loved me. Amen.

God bless us all ❤️, Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Kasih yang Mencari dan Menyelamatkan

Katedral Palembang 11 Juni 2024

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Kasih yang Mencari dan Menyelamatkan

Bacaan:
Yehezkiel 34:11–16
Roma 5:5b–11
Lukas 15:3–7

Renungan:
Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus—simbol kasih Allah yang penuh belas kasih, lembut, dan tanpa syarat. Dalam Injil, Yesus menggambarkan diri-Nya seperti gembala yang meninggalkan 99 domba demi mencari satu yang hilang. Inilah kasih sejati: mencari tanpa menyerah, mengangkat dan memanggul yang tersesat kembali ke rumah.

Nabi Yehezkiel menubuatkan Tuhan sebagai Gembala yang datang sendiri untuk menggembalakan umat-Nya—menyembuhkan yang luka, menguatkan yang lemah, dan memulihkan mereka yang terserak. Sementara Rasul Paulus menegaskan bahwa kasih Allah dicurahkan bukan karena kita layak, tetapi justru saat kita masih berdosa.

Hati Kudus Yesus adalah hati yang rela berkorban dan penuh sukacita atas pertobatan satu jiwa. Kita pun diundang untuk tinggal di dalam kasih itu dan membiarkannya mengubah hati kita—menjadi pribadi yang mengasihi, mengampuni, dan membawa damai.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang tidak pernah menyerah mencariku. Bentuklah hatiku menjadi seperti Hati-Mu yang lembut, sabar, dan penuh kasih. Ajarilah aku untuk selalu kembali pada-Mu dan mencintai sesamaku seperti Engkau mencintaiku. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️, Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Sabtu, 21 Juni 2025

Trust and Fully Surrender to God

Taba, Egypt, Feb 2019

Reflection on God's Word Today: Trust and Fully Surrender to God

Readings: 2 Corinthians 12:1–10 | Psalm 34:8–13 | Matthew 6:24–34

Today, Jesus reminds us not to worry about our lives—what we will eat, drink, or wear. Worry adds nothing to us; it only weakens our faith. The same God who cares for the birds of the air and the flowers of the field surely knows and will provide for our needs. The key is to seek first His Kingdom and righteousness, and all else will be given to us.

Paul shares how God’s power is made perfect in weakness. He learns to say, “Your grace is sufficient for me,” because in his lowest moments, God works most powerfully. The psalm confirms it: “Those who fear the Lord lack nothing.”

So today, let go of every anxiety. Trust that God knows, God cares, and His grace is always enough.

Prayer:
Lord, teach me not to worry, but to trust and fully surrender to Your love and provision. Amen.

God bless us all ❤️
Manuntun Sitinjak
#reflection #scripture

Percaya dan Berserah Penuh kepada Tuhan

Giza Pyramid, Egypt, Feb 2019

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Percaya dan Berserah Penuh kepada Tuhan

Bacaan: 2 Korintus 12:1–10 | Mazmur 34:8–13 | Matius 6:24–34

Yesus mengingatkan kita hari ini untuk tidak khawatir tentang hidup—apa yang kita makan, minum, atau pakai. Kekhawatiran tak menambah apapun, justru menggerogoti iman. Tuhan yang memelihara burung di udara dan bunga di padang pasti sanggup mencukupi kebutuhan kita. Kuncinya adalah mencari Kerajaan Allah dan hidup dalam kebenaran-Nya, maka segalanya akan ditambahkan kepada kita.

Paulus menunjukkan bahwa dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi nyata. Ia belajar berkata, “Cukuplah kasih karunia-Mu,” karena justru di saat paling lemah, Tuhan bekerja dengan sempurna. Mazmur pun meneguhkan: “Orang yang takut akan Tuhan tidak berkekurangan.”

Hari ini, mari lepaskan beban kekhawatiran. Percayalah, Tuhan tahu dan peduli. Fokuslah pada kasih karunia-Nya yang cukup.

Doa:
Tuhan, ajarku untuk tidak khawatir, tapi percaya dan berserah penuh pada pemeliharaan dan kasih-Mu. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️
Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda

Jumat, 13 Juni 2025

A Pure Heart, A Radiant Life

Katedral Pontianak 15 Mei 2025

Reflection on God’s Word Today: A Pure Heart, A Radiant Life

Readings: Matthew 5:27–32, 2 Corinthians 4:7–15, Psalm 116:10–18

Jesus teaches that sin is not just about external actions, but about the heart. To look with lust already defiles one’s purity. The Lord calls us to guard our hearts, for from the heart flows the course of life.

But who can truly keep their heart pure in a world full of temptations? We are merely jars of clay—fragile and limited. And yet, it is in this fragility that the power of God is revealed. As the Apostle Paul says:
“We are hard pressed on every side, but not crushed; perplexed, but not in despair.” (2 Cor 4:8)

The psalmist also testifies: “I kept my faith, even when I said, ‘I am greatly afflicted.’”
This is true faith—faith that endures even when the body is weak, and that holds firm when the path is dark.

When we strive to keep our hearts pure and rely on God's grace, our lives will reflect the light of His love. From a heart that is guarded, comes a life that shines for the world.


Prayer:
Lord Jesus, guard my heart to remain clean and sincere before You.
In my weakness, strengthen me.
In temptation, guide me.
Let my simple life reflect the light of Your love.
Amen.

God bless us all ❤️, Manuntun Sitinjak
#reflection #theWord

Hati yang Murni, Hidup yang Bersinar

Katedral Pontianak 15 May 2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Hati yang Murni, Hidup yang Bersinar

Bacaan: Matius 5:27–32, 2 Korintus 4:7–15, Mazmur 116:10–18

Yesus mengajarkan bahwa dosa bukan hanya soal perbuatan lahiriah, tapi juga soal hati. Memandang dengan nafsu saja sudah mencemari kemurnian. Tuhan memanggil kita untuk menjaga hati, sebab dari sanalah terpancar hidup.

Namun siapa yang sanggup menjaga hati tetap murni di tengah dunia penuh godaan? Kita ini hanya bejana tanah liat, rapuh dan terbatas. Tapi justru dalam kerapuhan itu, kuasa Allah dinyatakan. Seperti kata Rasul Paulus:
“Kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa.” (2 Kor 4:8)

Pemazmur pun bersaksi: “Aku percaya, sekalipun aku berkata: aku sangat menderita.”
Inilah iman yang sejati—iman yang bertahan walau tubuh lemah, iman yang tetap percaya saat jalan terasa gelap.

Ketika kita menjaga hati tetap murni dan bersandar pada rahmat Tuhan, hidup kita akan memantulkan cahaya kasih-Nya. Dari hati yang dijaga, lahirlah hidup yang bersinar bagi dunia.


Doa:
Tuhan Yesus, jagalah hatiku tetap bersih dan jujur di hadapan-Mu.
Dalam kelemahanku, kuatkan aku.
Dalam pencobaan, tuntun aku.
Biarlah hidupku yang sederhana ini memancarkan cahaya kasih-Mu.
Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️, Manuntun Sitinjak
#renungan #sabda