Rabu, 24 Desember 2008

Perembuan & Naga (Resensi Buku)



-->
“The Woman and the Dragon Apparitions of Mary” demikianlah judul aslinya. Pengarangnya David Michael Lindsey, seoarang katolik yang saleh, telah menghabiskan delapan tahun terakhir untuk meneliti dan menulis Perempuan dan Naga. Ia adalah seorang alumnus Universitas Missuori, Amerika Serikat.
Buku ini sangat menakjubkan, nenguraikan dengan jelas bahwa penampakan-penampakan Bunda Maria, Bunda Allah Yang Terberkati adalah untuk mengingatkan umat manusia atas penggenapan Kitab suci. Penampakan di Gunung Tepeyac Mexico, yang dikenal dengan “Perawan Maria dari Guadalupe” telah mentobatkan 10 juta orang Indian Mexico dan masuk Katolik Roma.
Penampakan Perawan Maria dari Guadalupe dimulai pada tanggal 9 Desember 1531, 14 tahun selelah dimulainya perlawanan Protestan Martin Luther dan 3 tahun setelah pemberontakan Raja Inggris Henry VIII yang Anglikan. Dengan penampakan ini Bunda Maria telah mengisi kembali gereja dengan 10 juta orang Indian untuk menggantikan 5 juta orang Eropah yang berubah menjadi Protestan dan bahkan Atheis. Saat ini 42% dari umat Katolik dunia ada di Amerika Latin termasuk Mexico, Argentina, Brazil, Chili, Venezuela, dll.
Pemanpakan Maria Ratu Rosario di Fatima Portugal pada tahun 1917 selama 6 bulan berturut turut setiap tanggal 13 mulai bulan Mei hingga Oktober yang diakhiri dengan Matahari menari pada tanggal 13 Oktober 1917, telah menjadi penglihatan paling spektakuler yang pernah terjadi atas matahari yang disaksikan oleh lebih dari 50 ribu orang. Matahari menari selama 10 menit menandakan bahwa Maria adalah wanita berselubung matahari yang disebut dalam kitab Wahyu 12.
Maria Ratu Rosario dari Fatima telah menubuatkan akan terjadinya Perang Dunia kedua, permintaan untuk pertobatan Rusia dan penderitaan yang dialami oleh Bapa Suci Yohanes Paulus II. Penampakan Fatima juga telah mentobatkan bangsa Portugis yang pada masa itu dikuasai oleh Masoneria yang anti Katolik. Peristiwa penampakan Maria diliput oleh mass media dan didokumentasikan dengan baik pada saat ini. Seorang wartawan masoneria yang tidak percaya dan sangat menentang Katolik akhirnya mengatakan bahwa peristiwa matahari menari di Fatima adalah sesuatu yang tidak dapat dimengerti.
Penampakan Bunda Maria Ratu Perdamaian di Medjugorje, Bosnia-Herzegovina yang dimulai tahun 1981 dan masih berlangsung hingga hari ini, kembali menyerukan pertobatan dan menyampaikan pesan-pesan yang tiada henti lewat para visionernya. Bunda Maria telah mengingatkan sebelum terjadi perang Bosnia yang sangat mengerikan dan menrendahkan kemanusiaan.
Buku “Perempuan dan Naga” sangat menarik, otentik dan didasarkan pada fakta dan penelitian dan saya sangat merekomendasikan buku tersebut bagi setiap orang Katolik. Buku setebal 559 halaman ini diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Kanisius pada tahun 2007.
Bacalah bukun ini dan arungilah pengalaman iman yang dahsyat bersama Bunda Maria, Bunda Allah, Ratu Rosario Yang Amat Suci.
Mengakhiri tulisan ini saya mengajak anda untuk merasakan rahmat Tuhan bersama saya dengan berdoa:
Bapa kami….(2x)
Salam Maria…(2x)
Kemuliaan…(2x)
Tuhan Yesus dan BundaNya meberkati anda semua. Amin

Ditulis oleh:
Anak Bunda Maria yang paling rendah dan tak berarti: Stefanus Manuntun Sitinjak

Kamis, 30 Oktober 2008

Makna Doa Rosario

Oktober Bulan Maria 2008 segera berakhir. Setiap lingkungan gereja Katolik di seluruh dunia, termasuk Lingkungan Santo Louis, pastilah telah selesai atau hampir selesai melakukan doa rosario lingkungan. Umat Katolik sangat senang dengan yang namanya doa rosario, yang ditandai dengan banyaknya partisipasi umat pada saat doa lingkungan.

Apakah makna rosario sebedarnya?

Rosario berarti mahkota mawar. Setiap kita mendaraskan satu “Salam Maria”, berarti memberi Bunda Maria sekuntum bunga mawar yang indah. Dan apabila seseorang selesai mendaraskan satu doa rosario lengkap, berarti dia telah memberikan Bunda Maria sebuah Mahkota Mawar yang lengkap.

Doa Rosario, sungguh merupakan suatu doa yang mempunyai keistimewaan dan kekuatan yang luar biasa. Sebelum wafatnya di kayu salib Yesus berkata kepada Bunda Maria “Ibu itulah anakmu” dan kepada Santo Yohanes “Itulah Ibumu.”. Sabda Yesus ini menjadi dasar yang sangat kuat dan sekaligus perintah kepada para pengikutnya untuk menghormati Bunda-Nya yang adalah juga bunda kita. Dan dengan menjadi anak Maria, kitapun menjadi saudara Yesus.

Yesus selalu mendengarkan permohonan Bunda-Nya. Pada saat Bunda Maria dan Yesus menghadiri pesta perkawinan di Kana (peristiwa ke-2 dalam peristiwa Cahaya/Terang), Bunda Maria menjadi pengantara yang sangat kuat dalam meminta Yesus untuk melakukukan mukzizat yang pertama “Mengubah Air Menjadi Anggur”. Bunda melakukannya karena dia sangat mengasihi orang yang punya pesta, supaya tidak menanggung rasa malu.

Nah demikian juga kita saat ini, apabila kita seperti pemilik pesta di Kana, selalu mengundang Bunda Maria dalam hidup kita maka Puteranya akan membantu kita dalam setiap langkah hidup dan lebih dari itu, kita akan menjadi saudara Yesus dalam arti yang sebenarnya.

Santo Grignon de Montfort mempunyai motto : “To Jesus through Mary (Menuju Yesus melalui Maria”, yang juga telah dipraktekkan dengan sangat baik oleh para Paus kita khususnya Paus Yohanes Paulus II, dan tentu saja penerus beliau “Paus Benedictus XVI”.

Campur tangan Maria dalam gereja sangat dibutuhkan, demikian juga dalam setiap inti gereja yakni umat Katolik. Karena persatuan di dalam Bunda Maria, maka kitapun dipersatukan sebagaimana seorang Ibu mempersatukan anak-anaknya. Di luar Maria Bunda kita, maka kita akan tercerai berai.

Untuk itu pantaslah umat Katolik bersyukur memiliki Bunda Maria, dan lebih lagi kita boleh berbahagia menjadi saudara Yesus karena Maria Bunda kita. Kedekatan kita dengan Bunda akan menjamin kedekatan kita kepada Yesus Putranya, Allah yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, kepada siapa kita selalu rindu dan yang adalah tujuan hidup setiap jiwa.

Jadi, marilah kita jadikan Bulan Maria Oktober 2008 ini menjadi awal dari bertambahnya kedekatan kita dengan Bunda Maria. Mari kita tetap mendaraskan rosario setiap hari, mendaraskan Novena Tiga Salam Maria pada berbagai kesempatan, mendaraskan Litani Santa Perawan Maria dan Penyerahan kepada Bunda Maria serta doa-doa lain yang akan membawa kita menjadi lebih mencintai Bunda Maria.

Jika ini kita lakukan, Bunda Maria akan selalu membalas cinta kita dengan kasih seorang Ibu kepada anaknya dan sudah pasti membawa kita kepada Putranya Yesus Tuhan kita.

Salam Maria… (3X)

Amin

By Stefanus M Sitinjak

www.lingkungansantolouis.tk

Selasa, 23 September 2008

Upahmu 1 Dinar!

Ringkasan Khotbah Rm Harsono, Misa-3, Paroki Keluarga Kudus Cibinong:

Minggu 21 September 2008, bacaan injil Mat 20:1-16a, tentu anda mungkin masih ingat bagaimana Yesus megumpamakan Kerajaan Surga seperti pemilik kebun anggur yang mencari para pekerja dari pagi-pagi sekali sebelum jam delapan, kemudian jam 9, siang hari, jam 3 hingga jam 5 sore.

Setelah jam 6 jam bekerja telah selesai, maka pemilik kebun anggur memberi memanggil pekerja yang mulai bekerja jam 5 dan memberina 1 dinar, demikian hinga dia memanggil orang yang telah bekerja dari pagi sekali dan juga memberinya 1 dinar. Ketika orang ini bersungut-sungut dan protes, dan berkata “Tuan, mengapa engkau memberi upah yang sama kepada orang yang hanya bekerja selama 1 jam dengan saya yang telah bekerja seharian untukmu dan harus menahan panas terik?” Pemilik kebuh anggur menjawab “Bukankah kita telah sepakat bahwa upahmu adalah satu dinar sehari? Bukankan aku mempunyai kebebasan untuk menggunakan uangku? Irikah engkau karena aku murah hati?”.

Bagi kita manusia normal juga kemungkikan besar akan mengatakan hal serupa bila kita yang mengalaminya. Apalagi di jaman sekarang ini, orang pasti mengatakan bahwa hal ini telah mengabaikan rasa keadilan.

Namun, Santo Paulus telah melakukan hal sebaliknya. Dia mengatakan bahwa kematian adalah keuntungan baginya, dan hidupnya adalah bersama Kristus. Kita tahu bahwa Santo Paulus telah banyak sekali menderita sepanjang karyanya menyebarkan injil, termasuk dipenjara, disesah, dihina dan lain sebagainya (bdk 2Kor 11, 23-27). Namun Santo Paulus dengan sangat patuh melakukan tugasnya tanpa mengenal lelah dan tidak pernah mengeluh. Itulah yang menyebabkan dia sangat berharaga di mata Tuhan dan telah memberi Palus hadiah yang sangat besar

Nah sekarang kembali kepada diri kita sendiri, kita seringkali mengeluh kepada Tuhan, dan keluhan itu telah membatalkan hadiah berikutnya yang seharusnya masih akan kita terima. Karena dengan keluhan ini, kita menjadi bersikap negative dan enggan untuk melakukan pekerjaan baik berikutnya.

Tuhan selalu berbuat adil, dan Dia mengatakan bahwa rancanganNya jauh di atas pemikiran manusia. Yang harus kita lakukan adalah bekerja dan bersyukur dalam segala hal. Maka rencana dan kehendak Tuhan yang indah itu akan terjadi pada diri kita. Dia telah dengan bermurah hati memberi kita waktu dan kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka yang Allah kehendaki adalah supaya kita berbuah, bukan mengeluh. Bagaimanapun buah yang baik pasti ada harganya. Dan semakin banyak berbuah, pohon akan semakin berharga, demikian juga kita.

Untuk itu marilah kita hidup bukan untuk gaji dan upah tetapi untuk karya itu sendiri yang telah ditugaskan Tuhan kepada kita. Hal ini memang berat, tetapi itulah yang dikehendaki Tuhan dari kita. Dia menginginkan kita berbuah dan berbuah. Dan buah ini akan menjadi lebih banyak jika kita senantiasa BERSYUKUR dan BERKARYA. Dan semuanya itu akan membawa kemuliaan bagi Tuhan, kepada siapa perjalana kita sedang tertuju. Jika sudah terlambat, kita tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Mari kita lakukan sekarang! (Amin)

Ditulis oleh:

Stefanus M Sitinjak (Lingkungan St Louis Gn Putri)

September - Bulan Kitab Suci Nasional

Setiap tahun, bulan September ditetapkan sebagai bulan Kitab Suci Nasional. Umat Katolik mengisinya dengan kegiatan Pendalaman Kitab Suci yang biasanya ditandai dengan diskusi mengenai Kitab Suci di lingkungan. Namun dalam setiap pertemuan yang demikian, masalah yang selalu mengemuka adalah minimnya kehadiran umat. Sangat berbeda dengan “Doa Rosario” lingkungan yang pesertanya biasanya sangat banyak.

Ada yang mengatakan bahwa umat Katolik memang kurang memahami Kitab Suci, berbeda dengan saudara-saudari kita di gereja protestan yang umumnya sangat gemar membaca Kitab Suci. Walaupun ada beberapa orang Katolik yang rajin membaca kitab suci, tapi memang harus diakui bahwa minat umat masih sangat kurang.

Waktu sharing pada pertemuan bulan ini, ada seorang teman yang mengatakan bahwa dari dulu dia memang sangat jarang dan bahkan hampir tidak pernah membaca kitab suci, tetapi dia sangat mencintai gereja dan ajaran Katolik. Ya, tentuk saja keadaan yang demikian ini cukup ironis. Pertanyaannya, bagaimana kita mau memahami ajaran Kristus tanpa memahami apa yang disampaikan Yesus dalam kitab Suci?

Bagaimanapun, gereja dan segenap umat Katolik di dunia dan di Indonesia pada umumnya perlu melakukan perubahan. Padahal umat Katolik sebenarnya mempunyai sarana yang sangat lengkap. Bahkan cenderung dimanjakan terutama untuk gereja di perkotaan, dimana salinan kitab suci diberikan dalam bentuk lembaran misa. Umat Katolik di Indonesia juga mempunyai puji syukur yang sangat lengkap, dan didalamnya dijelaskan bahwa ”Membaca Kitab Suci” merupakan salah satu kebiasaan orang Kristen.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kebiasaan ini, berikut ini saya coba tuliskan kembali 10 KEBIASAAN ORANG KRISTEN yang dipaparkan salam Puji Syukur, sebagai berikut:

  1. Berhimpun pada hari Minggu
  2. Membaca Kitab suci
  3. Melaksanakan Ibadat Harian
  4. Berdoa Bersama dalam Keluarga
  5. Berdoa secara Pribadi
  6. Terlibat dalam Kehidupan Jemaat setempat (Lingkungan, Stasi, Paroki)
  7. Terlibat dalam Masyarakat
  8. Berpuasa dan Berpantang
  9. Memeriksa Batin
  10. Mengaku Dosa di Hadapan Iman

Khusus untuk nomor 2, marilah kita tinjau sejenak. Di dalam Puji Syukur ditulis seperti berikut ini:

Membaca Kitab Suci

Gereja menghendaki agar khazahan Kitab Suci dibuka lebih besar kepada umat (lihat KL51), sebab di dalam Kitab Suci, Allah sendiri bersabda kepada uamtNya, dan Kristus mewartakan kabar gembira Injil (lihat KL184), Kitab Suci adalah sumber dan dasar iman kita. Dengan membaca Kitab Suci kita mengenal Kristus. Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus, dan pengenalan Yesus Kristus ini lebih mulia dari segala sesuatu (lihat DV 25). Dengan rajin membaca Kitab Suci, banyak orang telah memperoleh pengalaman serta kekuatan iman yang mengagumkan, terutama mereka yang tidak hanya membaca tetapi juga mengamalkannya (lihat Yak 1:22)

Apa yang dipaparkan dalam Puji Syukur ini sebenarnya sudah sangat jelas. Kalau kita mau menjadi serang Katolik sejati kita harus mengenal Kristus. Bagaimana kita dapat dikatakan sebagi pengikut Kristus kalau kita tidak mengenalnya? Bagaimana kita mau mengenalnya jika kita tidak membaca kitab suci?

Mari kita renungkan bersama, dan kita jadikan momen bulan Kitab Suci Nasional 2008 ini menjadi titik awal yang penting di dalam menumbuhkan dan mempraktekkan kebiasaan ”Membaca Kitab Suci”. Sebab dengan membaca Kitab Suci, Roh Kudus sungguh akan menghinggapi pikiran kita dan menguasai kehidupan kita.

Selamat Mengenal Yesus melalui Kitab Suci!

Ditulis oleh

Stefanus Manuntun Sitinjak

Catatan:

KL: Konstitusi Liturgi

DV: Dei Verbum, Konsili Vatican II

Sabtu, 20 September 2008

Kiriman Doa dari Seorang Teman

Pengunjung Website St Louis yang setia, Salam damai dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kiriman doa di bawah ini melalui, email dengan pesan kirimkan kepada 10 teman dan jangan sampai terputus, maka sesuatu yang mengagumkan akan terjadi dalam 10 hari dalam hidupmu. Saya lalu membaca doanya dan saya pikir doa ini cukup baik. Maka saya putuskan untuk posting ke website ini dengan tambahan komentar sebagai berikut:
1. Terjadi sesuatu yang mengagumkan dalam waktu 10 hari. Saya yakin tidak perlu 10 hari, sebab kalau kita mau menyadari, setiap detik dari hidup kita adalah sesuatu yang mengagumkan. Yang harus kita lakukan adalah menyadari dan mensyukurinya.
2. Supaya doa ini tidak terlalu terskesan duniawi, dan mempunyai manfaat yang lebih besar, maka sebaiknya setalah mendaraskan doa ini sertailah dengan pertobatan. Pertobatan dengan menjauhkan perbuatan yang mendatangkan dosa, dan ditandai dengan doa, perbuatan amal dan puasa.
3. Ada baiknya doa ini didaraskan secara teratur, setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali dan sebagainya. Terserah anda, yang jelas semakin sering kita berdoa, komunikasi dan hubungan dengan Tuhan akan semakin terbangun dengan baik.

Note: bagian akhir saya robah sedikit agar lebih sesuai dengan tradisi Katolik dalam mengakhiri sebuah doa.

Selamat mempraktekkan, Tuhan menyertai anda semua.

*Bapa Surgawi*
Terima Kasih untuk semua anugerah-Mu dalam kehidupanku
Terima kasih untuk kasih-Mu yang tanpa batas bagiku, keluargaku dan orang
orang di sekitarku.
Terima Kasih menjadikan aku sebagai alasan Engkau memberkati lingkunganku,
pekerjaanku dan komunitasku.
Semua kutukan nenek moyangku, kedua orangtuaku , keluargaku dan aku
sendiri,
aku patahkan dalam KUASAMU. Segala sakit penyakit dalam tubuhku dan
keluargaku telah ENGKAU sembuhkan oleh bilur bilur-Mu.
Tahirkan lidah, mulut dan bibirku sehingga hanya kata kata berkat dan
Firman-Mu saja yang bisa aku katakan
Tahirkan mataku sehingga hanya hal hal yang daripadaMu saja yang aku lihat,
untuk pertumbuhan imanku
Tahirkan telingaku sehingga hanya kebenaranMu yang aku dengar dan
perdengarkan
Berkatilah aku, pasangan hidupku, anak-anakku, semua keluargaku,
rumahku, pekerjaanku serta teman2ku. Jadikanlah kami perpanjangan hati
dan tanganMU.
Terima Kasih Bapa untuk semuanya, demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bertahta dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasan kini dan Sepanjang masa.
Amin

Rabu, 10 September 2008

Update Pelantikan Lektor

From: kristianvyken@hotmail.comTo: parokikkc-subscribe@yahoogroups.comSubject: persiapan pelantikan lektorDate: Sun, 7 Sep 2008 20:45:31 +0700



Persiapan Pelantikan Lektor PKKC

Pada hari Sabtu, 12 September nanti, dalam Misa sore, para lektor yang berjumlah 47 akan dilantik. Untuk mempersiapkan diri, para lektor yang akan dilantik ini, pada hari sabtu, tgl 06 lalu, diberikan pembekalan oleh Romo Paroki kita tercinta yang tak lain adalah Rm. Harsono Pr. Banyak nasehat dan masukan yang beliau beri dan bagikan sebagai bentuk perhatian beliau kepada komunitas lektor di paroki kita ini.
Kadangkala, masih banyak orang yang berfikir bahwa menjadi lektor itu lumayan mudah, hanya bermodalkan suara yang bagus, konotasi kalimat yang pas, dan sedikit penghayatan. Ternyata semua itu tidak segampang yang dibayangkan, ditambah lagi setelah mendengarkan ucapan – ucapan dari Rm. Harsono, Pr, yang sangat membuka mata para Anggota Lektor akan siapakah Lektor itu dan apa saja yang seharusnya dimiliki oleh seorang Lektor.
Menjadi Lektor dan membacakan Kitab Suci didepan umat tidaklah sama dengan seseorang yang membaca berita atau membawakan puisi. Dengan membaca Kitab Suci, seorang Lektor itu mengalami pengkudusan melalui Sabda Suci yang diwartakannya, dan hendaknyalah dari cara membawakan dan memahami isi bacaan Kitab Suci yang diwartakan kepada umat, umat juga dapat dikuduskan dengan sabda yang yang dibacakan. Dari pernyataan ini, sudah menjadi jelas bahwa seharusnyalah Komunitas Lektor menjadi kelompok pembelajaran dalam memahami Liturgi Ekaristi, yang adalah pendalaman iman dari sang Lektor itu sendiri dengan membacakan Kitab Suci. Ini menjadi kunci dari Lektor, dimana kedalaman imannya memampukan Sabda Allah yang diwartakannya dalam Liturgi Ekaristi mampu mengkuduskan umat yang mendengarkan saat itu. Dan bukan hanya dalam membacakan Kitab Suci didepan umat, lantas serta merta tanggung jawab seorang Lektor itu sudah selesai. Namun kiranya, hidup Rohani dan hubungannya dengan Allah juga menjadi kudus, dalam artian untuk mengkuduskan hidup dilingkungan terkecil yaitu diri sendiri.
Selain itu, Rm. Harsono, Pr, juga memaparkan bahwa menjadi seorang Lektor berarti dari satu pihak membawa tanggung jawab tetapi dari lain pihak membawa pengharapan. Yaitu tanggung jawab untuk menghayati Kitab Suci dan harapan membawa dampak yang baik, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Bak seorang yang sedang mengaji / membaca ayat-ayat Suci Al-Quran, bukan hanya yang membaca saja yang disucikan, bahkan yang mendengarkan sang pelantun pun ikut disucikan.
Wah… sekarang kita bisa melihat, ternyata menjadi seorang Lektor memiliki tanggung jawab yang mulia ya. Ayo para Lektor yang akan dilantik, bisa nggak? Pasti bisa dong. Yang penting terus berdoa dan memohon hikmat pada Allah, Sumber segala kehidupan. BersamaNya tanggung jawab yang berat akan menjadi harapan yang bersinar.
Sebenarnya, mengapa para Lektor ini dilantik ? Begini penuturan Rm. Harsono, Pr, dalam kata-katanya yang bijak untuk menjelaskan hal itu. Tujuan dari pelantikan ini tidak lain adalah memberkati para Lektor untuk tugas Perutusan. Tugas untuk menjadi bagian dalam liturgi dan menjadi salah satu petugas liturgi / ibadah bersama, dimana seluruhnya harus saling mendukung dan menjadi satu kesatuan dalam membangun liturgi yang hidup, yang bukan hanya mengkuduskan para pelayan sabda dan pelayan liturgi yang lainnya, tetapi juga mengkuduskan seluruh umat yang hadir dan mengikuti jalannya liturgi, yang juga menjadi bagian dari sebuah kesatuan liturgi yang didalamnya ada Allah yang hadir, dalam rupa Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Sepertinya para petugas liturgi yang lain seperti para Prodiakon, Koor, Misdinar bahkan para Romo harus memperhatikan hal ini juga dan bersama-sama berusaha menjadi lebih baik dan menciptakan suasana Liturgi yang indah.
Selain Rm. Harsono, Pr, hadir juga Bpk. Suparlan, dari Sie Liturgi Paroki. Beliaulah yang membantu kelancaran jalannya pelantikan nanti. Diluar dari tanggungjawab sebagai Sie. Liturgi Paroki yang memang sudah menjadi salah satu tugas beliau, semangat melayani Beliau perlu diacungkan jempol rupanya. Terimakasih atas perhatian dan kerelaan hati Bpk. Suparlan untuk membantu para Lektor. Mas Supanto, Ketua Komunitas Lektor, juga angkat bicara, beliau memberikan informasi bahwa pada saat pelantikan nanti, para lektor yang hadir dan di lantik, juga akan menerima Surat Penugasan dari Paroki sebagai tanda Perutusan.
Selamat mempersiapkan diri bagi para lektor yang nanti akan dilantik. Semoga rahmat perutusan yang akan diterima semakin memantapkan iman para Lektor dalam panggilan dan pelayanan. Tetap semangat !
Bagi umat PKKC yang ingin mendukung dan menguatkan tekad para lektor ini, diharapkan turut serta dalam Misa Sabtu sore tgl 12 September nanti. Doa dan dukungan para umatlah yang membuat nyala api ini tetap berkobar dalam hati para lektor dalam melaksanakan tanggung jawab dan yang terutama, setia kepada tanggung jawab itu. Tanpa umat, kami bukan apa-apa.
Terima kasih untuk Rm. Harsono, Pr yang dengan segala nasehat dan kata-kata bijaknya telah memberikan angin segar yang mampu menyentuh dan menyejukkan hati kami para lektor. Dan yang pasti telah menyalakan semangat baru, semangat yang lebih besar lagi.
Hidup Lektor Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Maju Terus.

Salam,
Anggota Komunitas Lektor PKKC

Jumat, 05 September 2008

Doa Kepada Santo Michael bagi Gereja Kudus


Santo Michael dianugerahi kehormatan yang sangat tinggi oleh Allah sebagai penghargaan atas kesetiaannya. Pada saat Lucifer dan malaikat pemberontak berteriak “Aku ingin menyamai Allah”, Santo Michael bersujud dihadapan Allah dengan kerendahan hati dan rasa hormat dan cinta kasih setia yang mendalam kepada Allah. Sementara ia membenamkan kepala begitu rendahnya, diapun mulai berseru “Siapa seperti Allah?” Seruan ini kemudian diikuti oleh para malaikat lain yang setia kepada Tuhan dan seruan itu semakin keras dan menggelegar. Maka terjadilah pertempuran yang maha dahsyat di surga antara Santo Michael bersama para malaikat yang setia melawan Lucifer dengan para malaikatnya yang menghianat.
Santo Michael yang tidak kenal rasa takut dan dengan sekuat tenaga bertempur berhasil mengalahkan Lucifer dan membuatnya tidak berdaya. Lucifer diusir dari surga dan dijatuhkan ke Bumi. Itulah yang terjadi jutaan tahun lalu (atau ribuan tahun lalu?) sehingga Lucifer telah berkeliaran di dunia dan berusaha memerangi setiap makhluk yang setia kepada Allah khususnya manusia. Dan manusia yang paling dibencinya adalah umat Kristen yang setia dalam wujudnya sebagai gereja. Lucifer dan para pasukan setannya yang kalah selalu menunggu waktu yang tepat untuk menyerang dan menggoda manusia untuk menjadi pengikutnya. Menghancurkan gereja adalah sasaran utamanya.
Hal ini diketahui dengan sangat baik oleh pimpinan tertinggi gereja dan untuk itu salah satu Paus yakni Paus Leo XIII, telah menuliskan sebuah doa yang sangat berkuasa berikut ini untuk Gereja Kudus

Doa Bagi Gereja Kudus
Panglima pasukan surgawi yang mulia, Santo Michael, Malaikat agung, belalah kami dalam pertempuran dan dalam perang yang menakutkan yang sedang kami lancarkan melawan kerajaan-kerajaan dan para penguasa, melawan pemerintah-pemerintah dunia kegelapan ini, melawan roh-roh jahat.

Datanglah membantu manusia, yang diciptakan kekal oleh Allah Mahakuasa, menciptakan mereka menurut gambar dan rupa-Nya sendiri dan menebus mereka dengan pengorbanan yang besar karena kekejaman setan. Lawanlah hari ini pertempuran terhadap Tuhan bersama laskar malaikatmu yang kudus, sebagaimana dulu engkau berperang melawan Lucifer, pemimpin roh-roh yang sombong dan semua malaikat pemberontak, yang tanpa daya berdiri melawan engkau.

Panglima yang tak dapat ditaklukkan, bantulah umat Allah melawan serangan mendadak dari roh-roh yang kalah dan berilah kami kemenangan
Amin.

Setiap orang Kristen diminta untuk dapat mendaraskan doa ini setiap hari tanpa henti agar Gereja Kudus memperoleh kemenangan hingga akhir jaman.

Selamat bersekutu dengan Santo Michael, pahalanya menyertai anda semua.


Ditulis oleh:
Stefanus Manuntun Sitinjak

Selasa, 02 September 2008

Domain Baru Lingk St Louis Lebih Cute

Pengunjung yang dikasihi Tuhan,

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog kami ini dan semoga bermanfaat bagi anda dan harapan kebaikan seluruh dunia.

Ada kabar gembira mengenai nama domain blog yang kami ciptakan dengan melakukan redirecting. Adapun alamat yang baru adalah:

http://www.lingkungansantolouis.tk

atau anda cukup ketik di browser anda:

www.lingkungansantolouis.tk

Dengan nama baru ini sekarang website Lingkugan Santo Louis lebih mudah diingat.

Kami juga perlu beritahu bahwa website ini juga sudah dikenali oleh search engine terbesar di dunia yaitu Google, anda cukup mengetikkan “lingkungansantolouis” dan andapun akan menemukannya dalam hitungan detik.

Selamat menikmati sharing-sharing kami berikutnya.

Tuhan memberkati anda!

Amin

Minggu, 24 Agustus 2008

Apakah Arti Sebuah Nama?

Salam damai dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,

Setelah sekian lama tidak posting ke blog ini, pada kesempatan ini saya ingin meringkas kembali, khotbah yang disampaikan oleh Romo Michael, pastor baru di Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Keuskupan Bogor.

Chingaleieun (Singalion) atau Cecep Gorbachev, itu adalah nama anak dari masing-masing pasangan China-Sunda dan Rusia-Sunda. Demikian Pastor Michael memulai khotbahnya sore ini Minggu 24 Aug 2008. Umat jadi agak ramai sebentar mendengar nama yang lucu-lucu dan aneh tersebut.

Ternyata pilihan nama dapat sangat berarti, termasuk bagi Yesus ketika Ia bertanya “…menurut kamu siapakah Aku ini?” Lalu Simon menjawab “Engkau adalah Mesias Putera Allah yang hidup” (Mat 16:16). Atas jawaban Simon, Yesus berkata kepada Simon bahwa Petrus adalah batu karang, yang diatasnya akan dibangun jemaat Kristus, yakni gereja. Dan naman yang diberikan Yesus ini sangat mempengaruhi Simon Petrus, yang walaupun dia pernah menyangkal Yesus, tetapi dia berhasil memelihara imannya dan bahkan menjadi Paus yang pertama, dan mati sebagai martir dengan mati di salib dengan kepala di bawah, karena dia mengatakan bahwa dia tidak layak untuk disalibkan seperti Yesus.

Demikian juga dengan nama orang Katolik, yang biasanya diberi nama Baptis. Walaupun menurut kanonik bahwa orang katolik boleh mempunyai nama baptis dan boleh tidak. Tetapi alangkah baiknya bila kita memiliki nama Baptis, karena dengan nama itu seseorang diharapkan akan berusaha meneladani kesetiaan dan jalan hidup dari orang suci yang menjadi pemilik nama itu.

Menurut hemat saya orang Katolik pantas berbahagia bahwa mereka boleh memiliki nama babtis atau nama pelindung, karena selain orang yang dianugerahi nama itu akan berusaha meneladani orang atau malaikat suci pemilik asli nama tersebut, sesungguhnya penyandang nama Baptis itu akan mendapatkan doa dan perlindungan dari orang atau malaikat suci pemilik asli nama itu.

Alangkah baiknya pula bila kita mempelajari sejarah kehidupan dari tokoh yang manamanya menjadi nama pelindung kita. Katakan saja Santo Michael misalnya yang merupakan Malaikat Agung dan Kepala Penghuni Surga. Santo Michael diberi kehormatan dan kuasa yang sangat besar oleh Allah karena kesetiaan dan kerendahan hatinya saat membela Allah terhadap pemberontakan Lucifer. Lucifer dan pasukannya tidak berdaya di hadapan Santo Michael yang terkenal dengan ucapannya yang penuh kerendahan hati ”Siapa seperti Allah?” dan ”semoga Allah menghardiknya”. Santo Michael, tidak mengucapkan kata-kata yang kejam menusuk kepada Lucifer atas pemberontakannya, tetapi hanya mengucapkan kata-kata seperti di atas.

Nah, mari kita mengenal dengan lebih baik Santo dan Santa pelindung kita, baik yang namanya kita peroleh melalui Sakramen Permandian, Sakramen Krisma, maupun kesempatan lainnya.

Terimakasih atas perhatiannya, dan silahkan memberi komentar!


Salam,

Stefanus Manuntun Sitinjak

Ps. Stefanus adalah nama pelindung saya saat menerima Sakramen Krisma di Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat. Saya tidak mempunyai nama Baptis, seperti layaknya kebanyakan umat dari daerah saya di Samosir, Sumatera Utara. Saya mohon doa anda supaya sayapun dapat meneladani Santo Stefanus yang adalah martir pertama.

Jumat, 18 Juli 2008

Tanah Semacam Apakah Saya?

Apakah saya tanah di pinggir jalan, tanah tipis di atas batu, tanah yang ditumbuhi rumput dan duri ataukah tanah yang baik? (Mat 13: 1-23)

Demikianlah Yesus menyampaikan perumpamaan tentang firman yang diibaratkan sebagai benih, dan manusia yang mendengar firman itu sebagai tanah .

Penjelasan Yesus kepada para murid menegaskan bahwa benih yang jaruh di pinggir jalan adalah firman yang disampaikan kepada orang, namun tidak memahaminya atau tidak berusaha memahaminya sehingga tidak pernah tumbuh sama sekali. Benih yang tumbuh di tanah berbatu adalah orang yang mendengar kemudian begitu senang, tetapi ketika penindasan atau pengucilan datang karena firman itu, maka dengan mudah dia akan murtad.

Benih yang tumbuh di tengah semak duri adalah orang yang mendengarkan firman, bertumbuh sebentar, namun kekuatiran dan nafsu kekayaan duniawi menghimpitnya sehingga firman itu tidak pernah berbuah. Dan yang terakhir adalah benih yang jatuh di tabah yang baik yakni orang yang mendengarkan firman, berusaha memahaminya dan tentu saja melaksanakannya. Buah yang dihasilkan adalah berupa pikiran, perkataan dan perbuatan baik yang dilaksanakan hanya demi kemuliaan nama Tuhan, sehingga banyaklah jiwa-jiwa yang terselamatkan oleh karyaNya dan nama Tuhan semakin ditinggikan.

Setelah mendengarkan bacaan itu pada misa ketiga hari Minggu lalu 13 Juli 2008 di gereja Paroki Keluarga Kudus Cibinong, sayapun bertanya kepada diri sendiri, tanah seperti apakah saya? Yang jelas belum menjadi tanah yang baik.

Menurut hemat saya, jenis-jenis tanah yang dijelaskan Yesus merupakan tingkatan kemauan seseorang untuk memahami dan melaksanakan firman Tuhan. Tentu saja setiap kita, sebagai murid Yesus, harus selalu berusaha seperti tanah yang baik dan berbuah seratus kali atau seribu kali lipat. Namun permasalahan duniawi, kesulitan ekonomi, nafsu dan keinginan duniawi yang seringkali mengemuka, kita sadari atau tidak telah menjadi duri-duri yang menghimpit pertumbuhan iman kita.

Namun sesungguhnya, tingkat keberhasilan usaha kita untuk keluar dari himpitan tersebut akan sangat tergantung kepada sikap iman kita. Bila kita berserah kepada Tuhan dan mengatakan dengan sepenuh hati “Jadilah kehendakMu atas hidupku”, maka pikiran kita akan lebih terbuka dan hati kita akan dikuasai oleh kebaikan Allah. Sebab hanya di dalam Yesuslah kita akan berbuah. Kita tidak pernah dapat berbuah dengan kemampuan kita sendiri (Yoh 15:1-8).

Sesungguhnya setiap orang hadir di dunia telah direncanakan oleh Tuhan, dan rencanaNya itulah yang terbaik. Untuk itu sudah sepatutnya bila kita senantiasa berserah kepada Tuhan dan menerima KehendakNya dalam hidup kita. Hanya dengan cara itulah kita akan berbuah banyak, seperti yang difirmankan oleh Yesus.

Saya jadi teringat dengan sebuah doa di dalam buku Puji Syukur oleh Charles de Foucauld:

”Bapa kuserahkan diriku ke dalam tanganMu. Lakukanlah atas diriku apa yang Kaukehendaki. Apapun yang Kauperbuat, aku bersyukur kepadaMu. Aku siap untuk segalanya. Biarlah hanya kehendakMu yang terlaksana dalam dalam diriku dan dalam semua ciptaanMu.

Itulah, ya Tuhan, yang kuharapkan, tidada yang lain. Kedalam tanganMu kuserahkan nyawaku, kepadaMu kupersembahkan hidupKu dengan segenap cinta yang membara dalam hatiku, sebab aku mencintaiMu, ya Tuhan. Oleh karena itu kuberikan diriku, kuserahkan diriku ke dalam tanganMu, tanpa syarat dan dengan kepercayaan tapa batas, sebab Engkau adalah Bapaku (Amin).”

Semoga demikian.

Ditulis oleh: Stefanus M Sitinjak (Umat Lingkungan St Louis, PKKC)

Senin, 09 Juni 2008

Doa 7 Bapa Kami dari Santa Brigita


Doa Yang Diajarkan Yesus Kepada St Brigita dari Swedia

Tuhan senantiasa berkarya diantara manusia. Setelah kenaikan Yesus ke surga, Allah melakukan karyanya melalui roh kudus sebagaimana dijanjikan Yesus. Penampakan Yesus dan Santa Perawan Maria kepada para orang-orang kudus telah mewarnai perjalanan gereja dari awal hingga saat ini. Tentu saja kedua hal inipun merupakan sarana yang diberikan oleh Roh Kudus agar memudahkan komunikasi manusia dengan Allah.

Dalam peristiwa yang demikian, secara khusus gereja Katolik mempunyai pengalaman yang sangat mengesankan dan menguatkan. Salah satu orang kudus yang diakui oleh gereja Katolik adalah Santa Brigita dari Swedia yang hidup pada tahun 1300-an, menerima wahyu istimewa dari roh kudus, dan sering menerima kunjungan dari Bunda Maria Terberkati dan Yesus sendiri.

Salah satu wujud nyata dari kunjungan Bunda Maria yang sangat penting adalah DOA 7 kali Bapa Kami dan 7 kali Salam Maria yang didaraskan setiap hari untuk kurun waktu 12 tahun. Devosi ini telah diakui oleh Paus Clement XII dan ditegaskan kempali ole Paus Innocent X, bahwa wahyu ini berasal dari Tuhan.

Dijanjikan 5 rahmat bagi yang medoakannya. Bila orang tersebut meninggal dunia sebelum waktu 12 tahun tersebut, maka Tuhan akan menerimanya sebagai doa yang telah lengkap. Bila satu atau dua hari terlewatkan karena alasan yang jelas, dapat diperbaiki kemudian.

Kelima rahmat setsebut adalah:

  1. satu: Jiwa yang mendaraskan doa ini tidak akan menderita api penyucian
  2. dua: Jiwa yang mendaraskan doa ini akan diterima di antara para martir, dan dianggap telah menumpahkan darahnya bagi imannya
  3. tiga: Jiwa yang mendaraskan doa ini boleh memilih tiga jiwa lain yang sesuai dengan kehendak Yesus agar berada dalam keadaan rahmat sehingga membuatnya menjadi kudus.
  4. empat: Empat keturunaan berikutnya dari jiwa yang mendaraskan doa ini, tida akan ada yang binasa
  5. lima: Jiwa yang mendaraskan doa ini akan menyadari saat kemantiannya satu bulan sebelumnya.

Doanya adalah sebagai berikut:

Ya Yesus, sekarang aku ingin berdoa 7 kali Bapa Kami dan mempersatukannya dengan kasih-Mu yang menyucikan doa ini di Hati-Mu. Ambillah doa ini dari bibirku dan masukkanlah ke dalam Hati Ilahi-Mu. Perbaikilah dan sempurnakanlah sedemikian rupa agar dapat membawa kemuliaan dan sukacita bagi Tritunggal, seperti yang dahulu Kau berikan kepada-Nya di dunia. Semoga doa-doa ini tercurahkan ke atas Kemanusisaan-Mu yang kudus sebagai penghormatan pada luka-luka-Mu yang pedih dan darah termulia yang telah Kau tumpahkan.


1 YESUS DISUNAT

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, melalui tangan Maria yang tak bernoda dan Hati Ilahi Yesus, kupersembahkan kepada-Mu, luka, kesakitan dan tetesan Darah-Nya yang pertama sebagai penebusan bagiku dan semua dosa manusia, terutama kaum muda, sebagai perlindungan terhadap dosa berat, khususnya di antara keluargaku.


2 YESUS MENDERITA DI BUKIT ZAITUN

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, melalui tangan Maria yang tak bernoda dan Hati Ilahi Yesus, kupersembahkan kepadaMu penderitaan Hati Yesus yang mengerikan di Bukit Zaitun dan setiap tetes keringan Darah-Nya sebagai penebusan bagiku dan semua dosa manusia yang melanggar cinta kasih, sebagai perlindungan terhadap segala dosa dan untuk menyebarkan Kasih Ilahi pada sesama.


3 YESUS DIDERA

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, melalui tangan Maria yang tak bernoda dan Hati Ilahi Yesus, kupersembahkan kepadaMu beribu-ribu luka, kesakitan yang mengerikan dan Darah Termulia dari bilur-bilur-Nya sebagai penebusan bagiku dan semua dosa manusia yang mengutamakan kesenangan jasmani, sebagai perlindungan terhadap segala dosa dan untuk memelihara kemurnian, khususnya diantara keluargaku.


4 YESUS DIMAHKOTAI DURI

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, melalui tangan Maria yang tak bernoda dan Hati Ilahi Yesus, kupersembahkan kepadaMu luka, kesakitan dan Darah Termulia dari kepada Yesus yang dimahkotai duri sebagai penebusan bagiku dan semua dosa manusia terhadap Roh Kudus, sebagai perlindungan dari segala dosa dan untuk menyebarluaskan kerajaan Kristus di dunia.


5 YESUS MEMANGGGUL SALIB

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, melalui tangan Maria yang tak bernoda dan Hati Ilahi Yesus, kupersembahkan kedapaMu Penderitaan-Nya di jalan salib terutama luka suci di bahu-Nya dan Darah Termulia sebagai penebusan bagiku dan semua dosa manusia yang menentang Salib, setiap keluhan yang melawan rencara kudus-Mu dan semua dosa yang disebabkan oleh perkataan, sebagai perlindungan terhadap segala dosa dan untuk mencintai Salib dengan sepenuh hati.


6 YESUS DISALIB

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, melalui tangan Maria yang tak bernoda dan Hati Ilahi Yesus, kupersembahkan kedapa-Mu Putra-Mu yang tersalib, penderitaan-Nya saat dipaku dan ditinggikan. Luka-luka di tangan dan kaki-Nya serta tiga aliran Darah Termulia-Nya yang dicurahkan bagi kami, sengsara-Nya yang paling mengerikan pada jiwa dan raga-Nya, wafat-Nya yang tak ternilai dan kurban tak berdarah yang diperbaharui dalam setiap Misa Kudus di dunia sebagai penebusan semua luka yan gdisebabkan oleh pelanggaran janji pernikahan yang sah, sebagai pemulihan bagiku dan semua dosa dunia, bagi mereka yang sakit dan menjelang ajal, bagi semua imam kudus dan awam, bagi ujud Sri Paus untuk memulihkan keluarga Kristiani, untuk menguatkan iman, untuk negara kami dan persatuan di antara segala bangsa dalam Kristus dan Gereja-Nya, juga Gereja Diaspora (Gereja – gereja kecil yang terpisah).


7 LAMBUNG YESUS DITIKAM

Bapa Kami..., Salam Maria...

Bapa Yang Kekal, terimalah Darah Termulia dan Air yang memancar dari luka Hati Ilahi Yesus agar Gereja Kudus layak memperoleh segala kebutuhannya dan sebagai penebusan semua dosa manusia. Dengarkanlah dan kasihanilah kami. Darah Kristus, yang memancar dari Hati Kudus, bersihkanlah segala kesalahan dan dosa kami. Air yang memancar dari lambung Kristus, hapuskanlah hukuman dosa dan padamkahlah nyala api penyucian bagiku dan semua jiwa-jiwa malang. Amin



DOA DEVOSI TUJUH DUKA MARIA

Barang siapa merenungkan sengsara Kristus juga harus merenungkan Bunda-Nya. Bunda Allah memberikan kepada St Brigita, bahwa apabila seseorang berdoa 7x Salam Maria sambil merenungkan air mata dan penderitaannya serta menyebarluaskan devosi ini, akan memperoleh rahmat berikut ini:


1 Damai dalam keluarga

2 Pengertian akan misteri Allsah

3 Semua permohonan akan dikabulkan jika sesuai dengan kehendak Allah yang kudus dan berguna bagi keselamatan jiwa kita

4 Sukacita abadi dalam Yesus dan Maria


Butir-butir Permenungan sebagai berikut:


1) Penderitaan ke 1: Nubuat Simeon

Salam Maria...


2) Penderitaan ke 2: Pengungsian ke Mesir

Salam Maria...


3) Penderitaan ke 3: Kehilangan Yesus yang berumur 12 tahun di Bait Allah Yerusalem

Salam Maria...


4) Penderitaan ke 4: Maria bertemu Yesus di jalan salib

Salam Maria...


5) Penderitaan ke 5: Penyaliban Yesus, Wafat-Nya, Hati-Nya yang ditikam tombak, dan penurunan jenasah Yesus dari kayu salib.

Salam Maria...


6) Penderitaan ke 6: Maria menerima jenasah Yesus di pangkuannya.

Salam Maria...


7) Penderitaan ke 7: Pemakaman Yesus, air mata dan kesepian Maria.

Salam Maria...


Demikianlah doa-doa yang diwahyukan tersebut. Selamat menikmati rahmat Tuhan


Ditulis oleh: Stefanus Manuntun Sitinjak

Beranikan Kita ?

Beranikah Kita? (Ringkasan Homili Rm Eeng 080608)


Minggu 8 Juni 2008, saya ikut misa ketiga di gereja Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Misa dipimpin oleh Romo Robertus Eeng Gunawan. Inti dari khotbah yang beliau sampaikan adalah bahwa kita harus berani seperti Yesus tidak memilih-milih dalam bergaul dan berteman. Tidak memikirkan untung rugi, tetapi justru mengusahakan bergaul dengan orang-orang kecil dan tersingkirkan.

Setelah di rumah saya membaca kembali lembaran “Warta”, yakni lembaran yang menyebut diri sebagai “Media Komunikasi PKKC”, dimana Romo Eeng selalu menulis pada halaman-2. Saya membaca tulisan itu dan saya semakin berusaha menyimak apa yang beliau sampaikan. Dengan tulisan Romo Eeng, bagi saya semakin jelas, apa yang beliau sampaikan pada khotbah beliau.

Didasari oleh Injil Matius (9:9-13), kita hendak dicerahkan dan didorong untuk berani melakukan apa yang berkenan kepada Allah, dan tidak semata apa yang berkenan kepada manusia. Manusia sangat suka dengan sesuatu yang hebat, sesuatu yang membuat dirinya terkenal, menjadi seseorang yang dikagumi. Bahkan bergaul dengan seseorang yang dikagumi seringkali menjadi rebutan banyak orang. Mengidolakan para artis dan selebritis, bahkan ada program nginap dengan selebritis, dan seterusnya.

Pertanyaannya apakah kita mau seperti Yesus mau bergaul dengan orang-orang yang terlupakan, orang-orang miskin dan orang-orang berdosa? Inilah tantangan yang diberikan Yesus kepada kita sebagai pengikutnya. Karena hanya dengan cara inilah kita akan menjadi berkat bagi sesama. Dengan berbuat hal yang demikian kita akan memberi warna baru bagi dunia, yakni warna yang dipenuhi dengan cinta kasih dimana Tuhan hadir.

Semoga kita segenap warga Lingkungan Santo Louis berani menjadi pengikut Kristus yang sejati, menjadi kabar gembira bagi semua orang, terutama orang-orang kecil dan terlupakan. Amin.

Oleh: Stefanus M Sitinjak

Kamis, 08 Mei 2008

15 Janji Maria

8 Mei 2008

15 Janji Maria

Bagi gereja Katolik, bulan Mei dan Oktober adalah bulan Maria, dimana secara khusus dilakukan pendarasan doa rosario oleh umat baik secara pribadi, keluarga maupun bersama umat di lingkungan sekitar. Sesungguhnya kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang sangat baik dan harus diakui merupakan benteng pertahanan utama umat Katolik untuk berdoa bagi gereja Kristus dalam zaman yang serba sulit dan kacau balau saat ini.
Dalam gereja lain selain Katolik, doa rosario tidak lagi dikenal dan bahkan penghormatan kepada Bunda Maria-pun acap kali ditentang. Sesungguhnya tidak dapat dibayangkan sikap yang demikian telah melukai hati Yesus. Ingatlah apa yang diucapkan-Nya sesaat sebelum menjelang kematiaannya di salib kepada Yohanes ”Itulah Ibumu” dan kepada Bunda Maria ”Ibu itulah anakmu”.
Kita umat Katolik harus tetap percaya bahwa berdoa rosario merupakan cara yang paling efektif untuk mengalahkan dan mematahkan belenggu setan dan si jahat yang sudah mengakibatkan kerusakan yang sangat parah pada gereja dan kemanusiaan saat ini. Doa rosario, sangat dibenci oleh setan, terutama doa rosario yang didaraskan bersama-sama. Mari kita nyatakan bakti kita kepada Bunda kita terkasih dan Yesus Puteranya melalu pendarasan doa rosario sepanjang hayat kita.

Untuk itu penulis ingin meyampaikan kembali 15 Janji Bunda Maria kepada orang yang mendaraskan rosario, yang disampaikan kepada Santo Dominikus dan B. Alan, sebagai berikut:

1. Barangsiapa setia berbakti kepadaku dengan mendaras rosario akan menerima rahmat firasat.
2. Saya menjanjikan rahmat dan perlindungan istimewa kepada semua yang mendaraskan rosario.
3. Rosario akan menjadi senjata yang ampuh untuk menghancurkan sifat buruk, melemahkan dosa, mengalahkan bidaah, dan melawan neraka.
4. Rosario akan mengembangkan perbuatan baik dan keutamaan; akan memperoleh bagi jiwa-jiwa belas kasih berlimpah dari Allah; akan melepaskan hati umat dari keterikatan kepada dunia dan kesia-siaannya; dan membangkitkan dalam hati mereka kerinduan akan hal-hal abadi; dan berkat semua itu, jiwa mereka akan dikuduskan.
5. Jiwa yang berserah kepadaku lewat pendarasan rosario, tidak kan binasa
6. Barangsiapa mendaras rosario dengan khusyuk, sambil merenungkan misteri-misteri kudus yang terkait, tidak pernah akan dikalahkan oleh kemalangan. Allah tidak akan menghukum mereka dalam penghakiman-Nya. Mereka tidak akan binasa karena mati mendadak; kalau hidup tulus, mereka akan hidup dalam rahmat Allah, dan layak menerima hidup abadi.
7. Barangsiapa memiliki devosi yang tulus terhadap rosario tidak akan meninggal tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja.
8. Barangsiapa setia mendaras rosario akan menikmati terang Allah dalam hidupnya, dan sesudah mati akan menikmati kepenuhan rahmat-Nya; pada saat mati mereka akan ikut menikmati pahala orang-orang kudus di Firdaus.
9. Saya akan membebaskan orang yang telah berbakti kepada rosario dari api penyucian
10. Putra-putri rosario yang setia akan menikmati pahala tingkat tinggi dalam kemuliaan di surga.
11. Kamu akan memperoleh semua yang kamu minta kepadaku lewat pendarasan rosario.
12. Semua yang menyebarkan rosario suci akan menikmati pertolonganku pada saaat menghadapi kesulitan.
13. Saya akan memperoleh dari Putra ilahiku bahwa semua pendukung rosario akan berdoa bagi mereka pada saat penghakiman surgawi baik selama hidup maupun pada saat mati.
14. Semua yang mendaras rosario adalah anakku, dan saudara-saudari Pura tunggalku, Yesus Kristus
15. Devosi rosarioku adalah jaminan untuk kebahagiaan. ”Daraskanlah rosario setiap hari untuk memperoleh damai bagi dunia.”

( Santa Perawan Maria dari Fatima, 1917)


Ditulis dan disadur oleh Stefanus Manuntun Sitinjak dari buku Rosario Doa Renungan (Ernest & Sri Maryanto), tanggal 8 Mei 2008 untuk umat Katolik di seluruh dunia, khususnya di Lingkungan Santo Louis Gn Putri, Cibinong, Bogor Indonesia.

Selasa, 26 Februari 2008

Air Kehidupan - Khotbah Rm Eeng

Ringkasan Khotbah Romo Eeng Gunawan pada Misa ke-3 di Gereja PKKC,
Minggu 24 Februari 2008 (Hari Minggu Prapaskah ke 3)
ditulis oleh : M Sitinjak

Thema : Air Kehidupan

Prologue
Setiap makhluk hidup memerlukan air untuk kehidupannya. Manusia biasanya lebih kuat menahan lapar dari pada menahan haus. Bahkan menurut ilmu kedokteran 60% hingga 90% dari tubuh manusia terdiri dari air, tergantung dari umur. Jadi wajar saja kalau menahan haus itu jauh lebih sulit.

Inti Khotbah
Khotbah Minggu ini berbicara tentang air kehidupan, yakni Roh Kudus yang menjadi pusat dari kehidupan rohani orang Katolik. Bacaan injil yang cukup panjang dari injil Yohanes (4: 5-42) bercerita tentang pembicaraan Yesus dengan seorang wanita Samaria di sumur Yakub.
Kita diingatkan apakah sebagai orang Katolik kita selalu menyadari akan pentingnya kehadiran Roh Kudus di dalam hati kita. Tanpa Roh Kudus, kehidupan rohani akan kering dan terasa hampa. Seperti hujan menyirami tanaman dan membuatnya menjadi subur, demikianlah roh kudus menyirami kehidupan rohani kita, membuatnya subur dan menghasilkan buah kebenaran.
Yesus mengatakan bahwa Bapa menghendaki kita menyembahnya dalam kebenaran dan roh. Artinya, doa kita akan lebih didengarkan apabila kita berdoa dalam bimbingan Roh Kudus. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita dapat menerima Roh Kudus dan berkomunikasi dengannya? Kita sebenarnya sudah menerimanya pada saat kita dibabtis dan dalam sakramen lainnya. Masalahnya adalah, apakah kita merawatnya, sehingga Dia semakin berkembang di dalam hati kita dan menjadi mata air kehidupan sperti dikatakan Yesus?
Kita sebagai orang beriman, wajib merawat Roh Kudus yang telah kita terima itu supaya Ia tetap tinggal di dalam hati kita dan bahkan kehadirannya semakin mewarnai dan merajai kehidupan kita. Diingatkan bahwa doa, puasa dan perbuatan amal merupakan cara yang baik dalam merawat dan membina hubungan yang baik dengan Roh Kudus. Apalagi kalau kita menyatakan kesungguhan kita untuk memperbaiki diri, meterima sakramen tobat dan menunjukkan pertobatan kita dalam kehidupan nyata.

Penutup
Semoga kita semakin giat merawat mata air kehidupan yakni Roh Kudus di dalam hati kita sehingga kehidupan rohani kita akan semakin subur dan menghasilkan buah yang melimpah, yang dapat dirasakan oleh sesama dan menjadi persembahan yang indah bagi kemuliaan Tuhan. Amin.

(catatan: apabila ada kesalahan mohon diberi koreksi dan masukan)




Lingkungan Santo Louis Menanam Pohon- APP 2008

Aksi Nyata APP 2008 Lingkungan Santo Louis dengan Penanaman Pohon
Dilaporkan oleh: M Sitinjak


Sebagai aksi nyata dari kegiatan APP (Aksi Puasa Pembangunan), pertemuan ke-4 dilaksanakan di kapel Gunung Putri pada hari Minggu tanggal 24 Februari 2008. Kegiatan dilakukan sekitar jam 10.30, selesai sekolah minggu. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari 3 pertemuan sebalumnya yang masing-masing dilakukan di rumah keluarga Bapak Kanari (9 Februari), Pak Budi (16 Februari) dan Pak Yuwono (23 Februari 2008).

Pertemuan ke-4 ini merupakan pertemuan khusus karena disertai dengan aksi nyata menanam pohon. Kegiatan ini selain dihadiri oleh sebagian besar umat dan anak-anak bina iman, juga dihadiri oleh Ketua Wilayah St Vincencius Bapak Yosafat Agus. Aksi nyata penanaman pohon didahului dengan melakukan ibadah APP yang dipimpin oleh Ketua Lingkungan Bapak Purwanta. Intinya disampaikan bahwa kegiatan APP ini tidak selayaknya hanya merupakan semboyan dan diskusi semata, tetapi harus diwujudkan dengan aksi nyata yang diawali dengan penanaman pohon di lingkungan kapel.
Bukan saja menanam, yang lebih penting lagi pohon yang telah ditanam harus dirawat sehingga kapel akan kelihatan asri dan umat akan lebih betah dan senang melakukan kegiatan di kapel.
Penanaman pohon ditandai dengan penanaman pohon mangga oleh Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan. Umat kemudian melanjutkan dengan menanam pohon-pohon lainnya. Berbagai jenis pohonpun di tanam, semuanya berjumlah sekitar 20 pohon. Ada pohon mangga, rambutan, jambu, asem, jeruk dan pohon-pohon pelindung lainnya. Pohon petai-pun tidak ketinggalan. Ada 2 pohon petai.
Suasana penanaman pohon terlihat kompak dan terkoordinir dengan baik. Terlihat wajah ceria di wajah setiap umat. Tidak ketinggalan, anak-anak bina iman juga ikut dalam kegiatan ini, sehingga diharapkan bahwa anak-anak akan lebih paham akan pentingnya menjaga lingkungan dan aksi nyata yang dapat dilakukan.
Ada yang bergurau, seandainya topik APP mengenai lingkungan dari empat tahun lalu, mungkin kita sudah panen petai. He..he..

Sukses untuk Santo Louis dan jangan lupa rawat pohonnya ya...biar bisa panen..ok?

Senin, 18 Februari 2008

Sekapur Sirih dari Ketua Lingkungan

Salam damai dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,

Umat Lingkungan St Louis yang saya cintai,
Saya menyambut dengan gembira atas terbentuknya sebuah Blog untuk lingkungan St Louis dengan alamat http://lingkungansantolouis.blogspot.com Saya percaya bahwa segenap umat Santo Louis juga merasa senang dan bangga atas peluncuran Blog ini.
Dengan adnya blog ini kita akan semakin mudah berkomunikasi ataupun menuangkan ide-ide yang dapat membangun lingkungan kita dan gereja pada umumnya. Setiap umat diundang untuk mengunjungi serta menyampaikan pendapatnya di Blog ini demi kemajuan kita bersama.
Mari kita jadikan peluncuran Blog ini sebagai awal dari perubahan menuju kemajuan lingkungan St Louis yang mendunia dalam semangat pelayanan Cinta Kasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Dan semoga nama Tuhan semakin dimuliakan melalui Lingkungan St Louis.

Selamat melayani.

Hormat saya,

Purwanta
Ketua Lingkungan St Louis

Misi dan Visi St Louis

Misi
Mewartakan kabar gembira dari Tuhan Yesus kepada segenap kalangan masyarakat melalui pembinaan komunitas basis yang beriman, aktif dan saling membangun

Visi
Menjadi partner utama gereja dalam mewartakan firman Tuhan melalui perbuatan dan kehidupan nyata.

Selamat Datang di Blog St Louise

Salam sejahtera dalam nama Tuhan Kita Yesus Kristus,

Para pengunjung yang terhormat, Blog ini diciptakan sebagai media informasi dan komunikasi Lingkungan St Louise Gunung Putri, Wilayah St Vincencius, Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Selain untuk tujuan tersebut, diharapkan blog ini akan menjadi salah catatan sejarah bagi perkembangan gereja dan umat Katolik di wilayah Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Setiap pengunjung diundang untuk memberikan komentar, masukan maupun kritik demi kemajuan Lingkungan St Louise dalam perannya dalam kehidupan menggereja.
Apabila para pengunjung ingin menyumbangkan artikel, dapat mengirimkannya kepada kami melalui email di lingkungan.santolouis@gmail.com
Akhir kata semoga dengan hadirnya Blog ini, Lingkungan St Louise semakin maju dan kabar gembira semakin menyebar dari Lingkungan St Louise ke seluruh penjuru dunia.

Tuhan Yesus Memberkati

Redaksi & Sahabat Yesus,

M Sitinjak

Lingkungan St Louis – About Us

Lingkungan St Louis adalah Lingkungan Umat Katolik dalam struktur gereja dalam lingkup Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Keuskupan Bogor, Indonesia. Lingkungan St Louise merupakan bagian dari Wilayah St Vincentius Gunung Putri, Bogor.

St Louis meliputi daerah Griya Bukit Jaya, Desa Telajung Udik, Gunung Putri. Hingga saat ini umat yang terdaftar adalah 115 KK dengan jumlah 375 orang. Jumlah yang sebenarnya cukup besar untuk suatu lingkungan.

Lingkungan ini telah berjalan kurang sekitar 15 tahun sejak awal tahun sembilan puluhan, dalam mengalami pasang surut dalam perjalanannya.

Saat ini kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah Bina Iman atau Sekolah Minggu, Doa Lingkungan dan doa-doa bersama lain yang sifatnya tidak rutin seperti: Natal Bersama, doa syukur kelahiran anak, doa arwah apabila ada umat atau keluarga yang meninggal dan lain sebagainya.

Beberapa Ketua Lingkungan yang pernah memimpin adalah:

1 Bapak Roni Simanjuntak (hingga 2002)
2 Bapak Yoseph Munanto (alm) – (2002 – 2005)
3 Bapak Manuntun Sitinjak (2005 – 2006)
4 Bapak Purwanta (2006 – sekarang)

Pengurus Saat ini adalah:

Ketua : Bapak S. Purwanta (Telp: 021-9963 1992) HP: 0812 181 0952)
Sekretaris: Bapak B Yuwono S (Telp : 021-867 6670)
Bendahara: Ibu Maria Genoviva Siti Sofia (Bu Yitno) (Telp: 021 – 867 28510
Wakil Bendahara: Ibu Agus Sulistiyono (Telp: 021 – 867 5289)
Ketua Kring 1 : Bapak Philipus Siswarto (Telp: 021 – 867 3671)
Ketua Kring 2 : Bapak Thomas Rimbul Manik (Telp: 021 – 867 1214)
Ketua Kring 3 : Bapak Yosafat Malthus Widyatma (Telp: 021 – 867 4784)
Ketua Kring 4 : Bapak Himawan (Telp: 021 – 867 3357)
Ketua Kring 5 : Bapak Heribertus Wartono KS (Telp: 021 – 867 6801)

Umat atau pengunjung Blog yang terhormat dapat menghubungi kami melalui nonor di atas atau email ke lingkungan.santolouis@gmail.com