Setelah sekian lama tidak posting ke blog ini, pada kesempatan ini saya ingin meringkas kembali, khotbah yang disampaikan oleh Romo Michael, pastor baru di Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Keuskupan Bogor.
Chingaleieun (Singalion) atau Cecep Gorbachev, itu adalah nama anak dari masing-masing pasangan China-Sunda dan Rusia-Sunda. Demikian Pastor Michael memulai khotbahnya sore ini Minggu 24 Aug 2008. Umat jadi agak ramai sebentar mendengar nama yang lucu-lucu dan aneh tersebut.
Ternyata pilihan nama dapat sangat berarti, termasuk bagi Yesus ketika Ia bertanya “…menurut kamu siapakah Aku ini?” Lalu Simon menjawab “Engkau adalah Mesias Putera Allah yang hidup” (Mat
Demikian juga dengan nama orang Katolik, yang biasanya diberi nama Baptis. Walaupun menurut kanonik bahwa orang katolik boleh mempunyai nama baptis dan boleh tidak. Tetapi alangkah baiknya bila kita memiliki nama Baptis, karena dengan nama itu seseorang diharapkan akan berusaha meneladani kesetiaan dan jalan hidup dari orang suci yang menjadi pemilik nama itu.
Menurut hemat saya orang Katolik pantas berbahagia bahwa mereka boleh memiliki nama babtis atau nama pelindung, karena selain orang yang dianugerahi nama itu akan berusaha meneladani orang atau malaikat suci pemilik asli nama tersebut, sesungguhnya penyandang nama Baptis itu akan mendapatkan doa dan perlindungan dari orang atau malaikat suci pemilik asli nama itu.
Alangkah baiknya pula bila kita mempelajari sejarah kehidupan dari tokoh yang manamanya menjadi nama pelindung kita. Katakan saja Santo Michael misalnya yang merupakan Malaikat Agung dan Kepala Penghuni Surga. Santo Michael diberi kehormatan dan kuasa yang sangat besar oleh Allah karena kesetiaan dan kerendahan hatinya saat membela Allah terhadap pemberontakan Lucifer. Lucifer dan pasukannya tidak berdaya di hadapan Santo Michael yang terkenal dengan ucapannya yang penuh kerendahan hati ”Siapa seperti Allah?” dan ”semoga Allah menghardiknya”. Santo Michael, tidak mengucapkan kata-kata yang kejam menusuk kepada Lucifer atas pemberontakannya, tetapi hanya mengucapkan kata-kata seperti di atas.
Nah, mari kita mengenal dengan lebih baik Santo dan Santa pelindung kita, baik yang namanya kita peroleh melalui Sakramen Permandian, Sakramen Krisma, maupun kesempatan lainnya.
Terimakasih atas perhatiannya, dan silahkan memberi komentar!
Salam,
Stefanus Manuntun Sitinjak
Ps. Stefanus adalah nama pelindung saya saat menerima Sakramen Krisma di Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat. Saya tidak mempunyai nama Baptis, seperti layaknya kebanyakan umat dari daerah saya di Samosir, Sumatera Utara. Saya mohon doa anda supaya sayapun dapat meneladani Santo Stefanus yang adalah martir pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar