Selasa, 26 Februari 2008

Air Kehidupan - Khotbah Rm Eeng

Ringkasan Khotbah Romo Eeng Gunawan pada Misa ke-3 di Gereja PKKC,
Minggu 24 Februari 2008 (Hari Minggu Prapaskah ke 3)
ditulis oleh : M Sitinjak

Thema : Air Kehidupan

Prologue
Setiap makhluk hidup memerlukan air untuk kehidupannya. Manusia biasanya lebih kuat menahan lapar dari pada menahan haus. Bahkan menurut ilmu kedokteran 60% hingga 90% dari tubuh manusia terdiri dari air, tergantung dari umur. Jadi wajar saja kalau menahan haus itu jauh lebih sulit.

Inti Khotbah
Khotbah Minggu ini berbicara tentang air kehidupan, yakni Roh Kudus yang menjadi pusat dari kehidupan rohani orang Katolik. Bacaan injil yang cukup panjang dari injil Yohanes (4: 5-42) bercerita tentang pembicaraan Yesus dengan seorang wanita Samaria di sumur Yakub.
Kita diingatkan apakah sebagai orang Katolik kita selalu menyadari akan pentingnya kehadiran Roh Kudus di dalam hati kita. Tanpa Roh Kudus, kehidupan rohani akan kering dan terasa hampa. Seperti hujan menyirami tanaman dan membuatnya menjadi subur, demikianlah roh kudus menyirami kehidupan rohani kita, membuatnya subur dan menghasilkan buah kebenaran.
Yesus mengatakan bahwa Bapa menghendaki kita menyembahnya dalam kebenaran dan roh. Artinya, doa kita akan lebih didengarkan apabila kita berdoa dalam bimbingan Roh Kudus. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita dapat menerima Roh Kudus dan berkomunikasi dengannya? Kita sebenarnya sudah menerimanya pada saat kita dibabtis dan dalam sakramen lainnya. Masalahnya adalah, apakah kita merawatnya, sehingga Dia semakin berkembang di dalam hati kita dan menjadi mata air kehidupan sperti dikatakan Yesus?
Kita sebagai orang beriman, wajib merawat Roh Kudus yang telah kita terima itu supaya Ia tetap tinggal di dalam hati kita dan bahkan kehadirannya semakin mewarnai dan merajai kehidupan kita. Diingatkan bahwa doa, puasa dan perbuatan amal merupakan cara yang baik dalam merawat dan membina hubungan yang baik dengan Roh Kudus. Apalagi kalau kita menyatakan kesungguhan kita untuk memperbaiki diri, meterima sakramen tobat dan menunjukkan pertobatan kita dalam kehidupan nyata.

Penutup
Semoga kita semakin giat merawat mata air kehidupan yakni Roh Kudus di dalam hati kita sehingga kehidupan rohani kita akan semakin subur dan menghasilkan buah yang melimpah, yang dapat dirasakan oleh sesama dan menjadi persembahan yang indah bagi kemuliaan Tuhan. Amin.

(catatan: apabila ada kesalahan mohon diberi koreksi dan masukan)




Tidak ada komentar: