Selasa, 23 September 2008

September - Bulan Kitab Suci Nasional

Setiap tahun, bulan September ditetapkan sebagai bulan Kitab Suci Nasional. Umat Katolik mengisinya dengan kegiatan Pendalaman Kitab Suci yang biasanya ditandai dengan diskusi mengenai Kitab Suci di lingkungan. Namun dalam setiap pertemuan yang demikian, masalah yang selalu mengemuka adalah minimnya kehadiran umat. Sangat berbeda dengan “Doa Rosario” lingkungan yang pesertanya biasanya sangat banyak.

Ada yang mengatakan bahwa umat Katolik memang kurang memahami Kitab Suci, berbeda dengan saudara-saudari kita di gereja protestan yang umumnya sangat gemar membaca Kitab Suci. Walaupun ada beberapa orang Katolik yang rajin membaca kitab suci, tapi memang harus diakui bahwa minat umat masih sangat kurang.

Waktu sharing pada pertemuan bulan ini, ada seorang teman yang mengatakan bahwa dari dulu dia memang sangat jarang dan bahkan hampir tidak pernah membaca kitab suci, tetapi dia sangat mencintai gereja dan ajaran Katolik. Ya, tentuk saja keadaan yang demikian ini cukup ironis. Pertanyaannya, bagaimana kita mau memahami ajaran Kristus tanpa memahami apa yang disampaikan Yesus dalam kitab Suci?

Bagaimanapun, gereja dan segenap umat Katolik di dunia dan di Indonesia pada umumnya perlu melakukan perubahan. Padahal umat Katolik sebenarnya mempunyai sarana yang sangat lengkap. Bahkan cenderung dimanjakan terutama untuk gereja di perkotaan, dimana salinan kitab suci diberikan dalam bentuk lembaran misa. Umat Katolik di Indonesia juga mempunyai puji syukur yang sangat lengkap, dan didalamnya dijelaskan bahwa ”Membaca Kitab Suci” merupakan salah satu kebiasaan orang Kristen.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kebiasaan ini, berikut ini saya coba tuliskan kembali 10 KEBIASAAN ORANG KRISTEN yang dipaparkan salam Puji Syukur, sebagai berikut:

  1. Berhimpun pada hari Minggu
  2. Membaca Kitab suci
  3. Melaksanakan Ibadat Harian
  4. Berdoa Bersama dalam Keluarga
  5. Berdoa secara Pribadi
  6. Terlibat dalam Kehidupan Jemaat setempat (Lingkungan, Stasi, Paroki)
  7. Terlibat dalam Masyarakat
  8. Berpuasa dan Berpantang
  9. Memeriksa Batin
  10. Mengaku Dosa di Hadapan Iman

Khusus untuk nomor 2, marilah kita tinjau sejenak. Di dalam Puji Syukur ditulis seperti berikut ini:

Membaca Kitab Suci

Gereja menghendaki agar khazahan Kitab Suci dibuka lebih besar kepada umat (lihat KL51), sebab di dalam Kitab Suci, Allah sendiri bersabda kepada uamtNya, dan Kristus mewartakan kabar gembira Injil (lihat KL184), Kitab Suci adalah sumber dan dasar iman kita. Dengan membaca Kitab Suci kita mengenal Kristus. Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus, dan pengenalan Yesus Kristus ini lebih mulia dari segala sesuatu (lihat DV 25). Dengan rajin membaca Kitab Suci, banyak orang telah memperoleh pengalaman serta kekuatan iman yang mengagumkan, terutama mereka yang tidak hanya membaca tetapi juga mengamalkannya (lihat Yak 1:22)

Apa yang dipaparkan dalam Puji Syukur ini sebenarnya sudah sangat jelas. Kalau kita mau menjadi serang Katolik sejati kita harus mengenal Kristus. Bagaimana kita dapat dikatakan sebagi pengikut Kristus kalau kita tidak mengenalnya? Bagaimana kita mau mengenalnya jika kita tidak membaca kitab suci?

Mari kita renungkan bersama, dan kita jadikan momen bulan Kitab Suci Nasional 2008 ini menjadi titik awal yang penting di dalam menumbuhkan dan mempraktekkan kebiasaan ”Membaca Kitab Suci”. Sebab dengan membaca Kitab Suci, Roh Kudus sungguh akan menghinggapi pikiran kita dan menguasai kehidupan kita.

Selamat Mengenal Yesus melalui Kitab Suci!

Ditulis oleh

Stefanus Manuntun Sitinjak

Catatan:

KL: Konstitusi Liturgi

DV: Dei Verbum, Konsili Vatican II

Tidak ada komentar: