Setiap tahun, bulan September ditetapkan sebagai bulan Kitab Suci Nasional. Umat Katolik mengisinya dengan kegiatan Pendalaman Kitab Suci yang biasanya ditandai dengan diskusi mengenai Kitab Suci di lingkungan. Namun dalam setiap pertemuan yang demikian, masalah yang selalu mengemuka adalah minimnya kehadiran umat. Sangat berbeda dengan “Doa Rosario” lingkungan yang pesertanya biasanya sangat banyak.
Waktu sharing pada pertemuan bulan ini, ada seorang teman yang mengatakan bahwa dari dulu dia memang sangat jarang dan bahkan hampir tidak pernah membaca kitab suci, tetapi dia sangat mencintai gereja dan ajaran Katolik. Ya, tentuk saja keadaan yang demikian ini cukup ironis. Pertanyaannya, bagaimana kita mau memahami ajaran Kristus tanpa memahami apa yang disampaikan Yesus dalam kitab Suci?
Bagaimanapun, gereja dan segenap umat Katolik di dunia dan di
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kebiasaan ini, berikut ini saya coba tuliskan kembali 10 KEBIASAAN ORANG KRISTEN yang dipaparkan salam Puji Syukur, sebagai berikut:
- Berhimpun pada hari Minggu
- Membaca Kitab suci
- Melaksanakan Ibadat Harian
- Berdoa Bersama dalam Keluarga
- Berdoa secara Pribadi
- Terlibat dalam Kehidupan Jemaat setempat (Lingkungan, Stasi, Paroki)
- Terlibat dalam Masyarakat
- Berpuasa dan Berpantang
- Memeriksa Batin
- Mengaku Dosa di Hadapan Iman
Khusus untuk nomor 2, marilah kita tinjau sejenak. Di dalam Puji Syukur ditulis seperti berikut ini:
Membaca Kitab Suci
Gereja menghendaki agar khazahan Kitab Suci dibuka lebih besar kepada umat (lihat KL51), sebab di dalam Kitab Suci, Allah sendiri bersabda kepada uamtNya, dan Kristus mewartakan kabar gembira Injil (lihat KL184), Kitab Suci adalah sumber dan dasar iman kita. Dengan membaca Kitab Suci kita mengenal Kristus. Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus, dan pengenalan Yesus Kristus ini lebih mulia dari segala sesuatu (lihat DV 25). Dengan rajin membaca Kitab Suci, banyak orang telah memperoleh pengalaman serta kekuatan iman yang mengagumkan, terutama mereka yang tidak hanya membaca tetapi juga mengamalkannya (lihat Yak 1:22)
Apa yang dipaparkan dalam Puji Syukur ini sebenarnya sudah sangat jelas. Kalau kita mau menjadi serang Katolik sejati kita harus mengenal Kristus. Bagaimana kita dapat dikatakan sebagi pengikut Kristus kalau kita tidak mengenalnya? Bagaimana kita mau mengenalnya jika kita tidak membaca kitab suci?
Mari kita renungkan bersama, dan kita jadikan momen bulan Kitab Suci Nasional 2008 ini menjadi titik awal yang penting di dalam menumbuhkan dan mempraktekkan kebiasaan ”Membaca Kitab Suci”. Sebab dengan membaca Kitab Suci, Roh Kudus sungguh akan menghinggapi pikiran kita dan menguasai kehidupan kita.
Selamat Mengenal Yesus melalui Kitab Suci!
Ditulis oleh
Stefanus Manuntun Sitinjak
Catatan:
KL: Konstitusi Liturgi
DV: Dei Verbum, Konsili Vatican II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar