Selasa, 22 Desember 2009

Dia Diletakkan di Palungan

Natal tinggal beberapa hari lagi. Bagaimana dengan persiapan kita, terutama kesiapan hati untuk menyambutnya?

Kala kita pergi ke mall-mall di Jakarta, kita akan menemukan suasana menyambut Natal yang kental dengan kemeriahan dan dekorasi yang serba indah. Sangat kontras dengan Natal yang sebenarnya dimana Yesus lahir di kandang domba, karena tidak ada tempat penginapan. (Luk 2: 6-7).

Yesus yang adalah Allah, penguasa segala sesuatu, hadir dengan cara yang sangat sederhana pada malam Natal. Dia sungguh mengetahui penderitaan manusia karena dosa, maka dari awal kehadirannya di tengah-tengah manusia dia ingin merasakan penderitaan yang dirasakan oleh manusia. Rasa empathy yang diwujudkan dalam arti yang sebenarnya, bahkan lebih dahsyat.

Peristiwa penebusan manusia mulai dari kelahiran Yesus hingga wafatnya di kayu salib mengandung makna yang sangat dalam, di mana karena cintaNya dia rela untuk menderita untuk manusia. Hal ini juga menggambarkan, bagaimana Allah mencintai kesederhanaan, bukan hal yang glamour. Sebab kesederhanaan menggambarkan suasana hati yang murni.

Tuhan menghendaki hati kita murni, sebab hanya pada hati yang murnilah Dia dapat tinggal dengan senang dan tenang, dan memberi kita kebahagiaan yang sesungguhnya.

Doa:
Ya Yesus, sucikanlah hatiku dengan rahmatMu, sehingga aku layak untuk menerima kehadiranMu pada malam Natal nanti. Amin

Ditulis oleh,
Stefanus M Sitinjak

Selasa, 08 Desember 2009

Orang yang Berjasa Membentuk Kita

Seratus kali setiap hari saya mengingatkan diri sendiri bahwa kehidupan dalam dan luar saya merupakan hasil kerja orang lain, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, dan bahwa saya harus mengerahkan tenaga agar dapat memberikan ukuran yang sama seperti yang telah saya terima (Albert Einstein)


Diri kita saat ini, baik secara fisik maupun kepribadian, sikap dan karakteristik yang kita miliki, merupakan hasil pembentukan dari banyak orang sejak kita baru lahir. Ingatlah waktu kita masih bayi, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita sangat tergantung pada bantuan kedua orang tua kita atau perawat/pembantu yang turut merawat kita. Tanpa mereka, tidak mungkin kita hidup sampai sekarang. Bersyukurlah pada kedua orang tua, pembantu, perawat yang telah mengasuh dan melayani kita.

Kemudian pendidikan yang diberikan oleh para guru kita sejak SD sampai Perguruan Tinggi; merekalah yang telah membekali kita sehingga kita memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap seperti saat ini. Bersyukurlah kepada para guru yang telah mendidik kita.

Ingat juga orang-orang lain yang telah memberi bimbingan, pengajaran, pendidikan, dan pelatihan pada kita sejak kecil sampai saat ini. Ingat juga sahabat-sahabat anda ... dan bersyukurlah kepada mereka yang telah membentuk kita.

Apa yang dapat saya lakukan sekarang? Berterimakasih dan bersyukurlah pada semua orang yang telah menjadikan kita seperti saat ini. Dan sekarang tugas kitalah untuk membentuk orang lain, seperti kita dahulu sudah dibentuk. Lihatlah ke sekeliling kita dan marilah kita ulurkan tangan, sumbangkan tenaga dan pikiran untuk orang-orang lain yang sangat membutuhkan. Buatlah diri kita menjadi berharga !


Catatan : sumber: Inspirasi D Agus Gunawan

Minggu, 06 Desember 2009

Sahabat

DoJangan berjalan di depanku, karena saya tidak dapat mengikuti.
Jangan berjalan di belakangku, karena saya tidak dapat memimpin.
Berjalanlah di sampingku dan jadi sahabatku.


Setiap orang membutuhkan sahabat sejati yang dapat menjadi tempat curhat dan berbagi kegembiraan maupun kesedihan. Karena itu marilah kita bersama-sama belajar untuk menjadi seorang sahabat sejati.

Pada prinsipnya seorang sahabat sejati harus merasa sehati, mau berkorban, dan juga merasakan kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi kawannya. Seorang sahabat perlu menjaga kesetaraan, dia tidak boleh merasa lebih hebat dan juga tidak merasa lebih kurang dibandingkan dengan kawannya. Memang bila dibutuhkan sahabat sejati dapat menjadi pendorong dari belakang atau pemimpin dari depan, tetapi pada saat-saat lain sahabat selalu berjalan bersama dan berada di samping kawannya.

Bila kita terus berada di depan, maka dia merasa tertekan karena sering ketinggalan, sedangkan bila kita terus berada di belakang, maka dia pun merasa tidak enak untuk memimpin kita terus. Perlu kebersamaan dan kesetaraan untuk menjadi seorang sahabat sejati yang selalu bersedia mendampingin kawannya.

Bahkan ada prinsip yang lebih ekstrim dari seorang sahabat, yang dapat dirumuskan sebagai berikut ”Jika sahabatku melompat ke jurang, aku tidak akan mngikutinya, tetapi aku siap di dasar jurang untuk menangkapnya !”. Sahabat sejati selalu siap menolong kawannya yang sedang menghadapi kesulitan.

Sumber: Inspirasi D Agus Gunawan

Jumat, 20 November 2009

Bersyukur Untuk HATI

Kita lahir dengan satu hati jauh dalam tulang iga, artinya penghargaan dan pemberian cinta kasih diharapkan berasal dari hati yg terdalam.
Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah dariNya.


Sebenarnya kita tidak tahu letak hati atau budi yang merupakan suara Allah di dalam diri kita, seringkali waktu menunjuk hati kita menunjuk ke rongga dada kita. Secara fisik letak organ hati bukan disitu, mungkin jantung lebih dekat di daerah situ. Memang hati atau budi itu bukanlah organ hati yang ada dalam tubuh kita, yang memiliki fungsi tertentu.

Tetapi dimanapun letak hati itu, bukan lah masalah yang terlalu penting; yang penting hati ada di dalam diri kita dan ia adalah sumber cinta kasih, karena hati adalah tempat Tuhan bekerja untuk mengingatkan kita. Kita sering mengatakannya sebagai ‘suara hati’, yaitu suara Tuhan sendiri yang merupakan sumber kebaikan.

Hati adalah salah satu anugrah Tuhan, selain otak atau pikiran, kepada manusia sebagai ciptaannya yang terbaik. Dengan hati kita dapat mencintai, menentukan mana yang benar atau salah. Marilah kita gunakan hati dengan lebih baik lagi; lakukanlah segala sesuatu dengan hati, maka kita melakukannya dengan cinta kasih yang murni, tanpa mengharapkan balasan apa pun. Dan percayalah bila kita memberi, maka pasti kita pun akan menerima kembali cinta kasih dan sukacita yang lebih indah lagi dari Tuhan.


oleh
Dominikus Agus Gunawan

IMAN, HARAPAN & KASIH

IMAN membuat semuanya mungkin ...
HARAPAN membuat semuanya bercahaya ...
KASIH membuat semuanya mudah ...
ALLAH adalah kasih.


Allah adalah pemilik dan penguasa dari seluruh alam semesta ini. Dia menciptakan semua ini karena kasihNya kepada manusia, ciptaanNya yang terbaik. Jadi dengan sendirinya Allah adalah sumber kasih; Allah adalah kasih itu sendiri.

Dengan memiliki iman, maka tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi, karena kita telah yakin bagi Allah tidak ada yang mustahil. Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi dengan menggunakan logika manusia yang terbatas ini.

Bila tidak ada harapan, maka orang akan mengalami putus asa dan ia tidak akan berusaha lagi. Tetapi dengan adanya harapan, sekecil apa pun itu, ia akan terus bersemangat untuk melakukannya. Contoh : pasien yang sudah divonnis dokter bahwa ia tidak memiliki harapan untuk hidup lagi, maka hidupnya kini ditentukan apakah ia masih memiliki harapan atau tidak. Bila ia putus asa, maka yang terjadi tidak lama kemudian ia akan meninggal. Tetapi bila ia merasa hidupnya harus berarti, maka sisa hidup tersebut akan digunakannya untuk melakukan yang terbaik. Ia menikmati hidup dan berusaha untuk membahagiakan orang lain, dan ternyata hidupnya menjadi lebih panjang daripada perkiraan dokter.

Pekerjaan yang sulit menjadi mudah, bila kita mencintai / mengasihi pekerjaan tersebut. Lakukanlah semua hal dengan kasih, maka kita akan menikmatinya sehingga menjadi mudah.

oleh:
Dominikus Agus Gunawan

Rabu, 18 November 2009

DOA KEPADA SANTO YUSUF


Santo Yusuf, perlindunganmu amat besar, amat kuat dan amat cepat di hadapan Singgasana Allah. Aku mempercayakan kepadamu segala kepentingan dan keinginanku.

Ya Santo Yusuf, tolonglah bantu aku dengan kekuatan perantaraanmu dan mohonkan bagiku dari Puteramu yang Illahi itu, segala berkat rohani melalui Yesus Kristus, Tuhan kami.

Dengan demikian, dibantu oleh kekuatan sorgawimu di bumi ini, aku dapat mempersembahkan terimakasih dan hormatku kepada Bapa yang Maha kasih.

Ya Santo Yusuf, aku tak pernah jemu memandangmu dan memandang Yesus yang tertidur dalam pelukanmu.

Aku tidak berani mendekat selagi dia beristirahat tenang dekat hatimu. Dekaplah Dia atas namaku, dan ciumlah keningNya yang indah itu bagiku, dan mohonkanlah agar Dia membalasku dengan ciuman, bilamana aku hampir menghembuskan nafasku yang terakhir.

Santo Yusuf, pelindung jiwa-jiwa yang akan berpulang doakanlah aku. Amin.

Ucapkanlah doa ini selama 9 pagi berturut-turut, dan sebutkanlah permohonan anda.

Imprimatur: M Soenarwidjaja S.J. (Vik Jen K.A.J.)

Posted by:
Stefanus Manuntun Sitinjak

Senin, 16 November 2009

Kiamat – Hanya Bapa Yang Tahu, Anakpun Tidak!


Dengan gembar-gembornya kiamat 2012 sebagai akibat dari film yang dibuat oleh Hollywood, maka barangkali orang memberikan tanggapan yang berbeda-beda. Mungkin ada yang mengatakan “Wah ini bagaimana dong kalau kiamat, sayakan belum siap, atau masih ingin hidup 1000 tahun lagi!”. Atau ada yang berpikir, “ah itu sih bohong-bohong aja, buat bisnis saja biar filmnya laku!”. Mungkin ada pula yang berani memastikan “Ah 2012 tidak akan kiamat!”.

Lalu apa tanggapan kita sebagai murid Yesus?

Yesus telah mengatakan:

"Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.. Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu." Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. (Mrk 13:5-33).

Yang wajib kita lakukan adalah bahwa kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga. Artinya setiap saat, setiap menit, setiap detik. Jangan satu saatpun kita terlepas dari rangkulan mesra Tuhan kita Yesus Kristus. Karena hanya dengan cara demikianlah kita akan selamat.

Untuk memastikan apakah 2012 akan kiamat, atau sebaliknya tidak akan kiamat sampai 2012, tidak ada ayng berhak, hanya Allah Bapa sendirilah yang mengetahuinya. Jadi kitapun tidak seharusnya bersikap bahwa tidak akan ada kiamat, dan bersantai saja. Untuk lebih mendalami marilah kita simak kembali Mrk 13, merenungkannya, dan memohon pertolongan Tuhan untuk menyelamatkan kita bila saat itu terjadi. Syaratnya kita musti waspada. Hal ini telah ditegaskan pula oleh Romo Thomas dalam khotbahnya pada Misa Pertama, Minggu 15 Nov 2009 di PKKC.


Mengakhiri tulisan ini saya ingin mengajak anda pengunjung blog St Louis ini berdoa:

Yesus yang Baik, tuntunlah kami dengan Roh Kudusmu agar senantiasa memasrahkan segenap hidup kami setiap waktu. Janganlah ada satu detikpun dari hidup kami untuk tidak berada dalam rangkulan mesra tanganMu dan kuasa Hati Kudusmu. Amin


Bapa kami…

Salam Maria…

Kemuliaan…

By

Stefanus M Sitinjak

Sabtu, 24 Oktober 2009

15 DOA BAPA KAMI - SANTA BRIGITA


St. Brigita dari Swedia menerima Tuhan di Gereja St. Paulus Roma . Karena telah lama ingin mengetahui berapa banyak pukulan yan ditanggung oleh Tuhan kita selama sengsaraNya, maka pada suatu hari Dia menampakkan diri padanya dan berkata, “Aku menerima pukulan 5480 pukulan pada tubuhKu. Bila kamu ingin menghormati semua pukulan tersebut dengan cara lain, doakanlah 15 ‘Salam Maria’ dan 15 ‘Bapa Kami’ beserta doa-doa berikut ini, yang Kuajarkan padamu, selama setahun penuh. Bila tahun itu berakhir, kamu telah menghormati setiap lukaKu.”
Orangtua yang membacakan doa ini kepada bayi-bayi kecil selama sekurang-kurangnya setahun, akan menjamin bahwa kehidupan mereka akan dilindungi dari kecelakaan fatal yang dapat mengakibatkan kehilangan salah satu dari pancainderanya.
Paus Pius IX telah merestui doa-doa ini pada 31 Mei 1862 dan mengakui bahwa doa-doa ini benar dan baik bagi jiwa-jiwa.
Banyak ditanyakan, apakah seseorang apakah seseorang harus mendaraskan doa-doa ini setiap hari, tanpa terputus untuk mendapatkan hak istimewanya.
Jawabannya adalah, bahwa seseorang dapat melewatkan beberapa hari, namun dengan alasan yang sungguh tepat, maka dia tidak akan kehilangan hak istiemwanya bila ia tetap mendaraskan 5480 doa-doa dengan penuh bakti dan memusatkan pikirannya pada setiap perkataan doa yang diucapkannya sepanjang tahun.
Doa-doa ini dapat dipakai sebagai ganti Doa Jalah Salib.

Berikut janji-janji bagi yang setia mendoakannya selama setahun :
1. Aku akan membebaskan 15 jiwa dari garis keturunannya dari api penyucian
2. Limabelas jiwa-jiwa dalam garis keturunannya akan diteguhkan dan dipelihara dalam rahmat
3. Limabelas pendosa dalam garis keturunannya akan ditobatkan
4. Siapa saja yang mendaraskan doa-doa ini akan mencapai kesempurnaan yang utama
5. Limabelas hari sebelum kematiannya, Aku akan memberinya Tubuh dan DarahKu yang berharga untuk meluputkannya dari kelaparan dan kehausan abadi
6. Limabelas hari sebelum kematiannya dia akan sangat menyesali dosa-dosanya, dan akan mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai dosa-dosa tersebut.
7. Aku akan menempatkan tanda salib kemenanganKu di hadapannya untuk menolongnya melawan serangan musuh
8. Sebelum kematiannya Aku akan datang bersama bersama BundaKu yang terkasih
9. Aku akan menerima jiwanya dengan sangat ramah dan membimbingnya menuju sukacita abadi
10. Dan setelah membimbingnya ke sana, Aku akan memberinya minuman istimewa dari air mancur ke-AllahanKu, yang tidak akan kuberikan bagi mereka yang tidak mendaraskan doa-doaKu.
11. Ketahuilah, barangsiapa telah hidup dalam dosa selama 30 tahun, tetapi mengucapkan doa-doa ini dengan sungguh-sungguh, maka Aku akan mengampuni dosanya.
12. Aku akan melindungimu dalam pencobaan-pencobaan besar.
13. Aku akan memelihara dan melindungi kelima panca inderamu.
14. Aku akan melindungimu dari kematian tiba-tiba.
15. Jiwamu akan dibebaskan dari kematian abadi.
16. Kamu akan mendapatkan segala sesuatu yang kamu minta dari Allah Bapa & Bunda Maria.
17. Jika selama hidupmu kamu telah berbuat sekehendak hati dan bila esok harinya kamu harus mati, maka hidupmu akan diperpanjang.
18. Setiap kali mengucapkan doa-doa ini, kamu akan mendapatkan indulgensi 100 hari.
19. Kamu dijamin akan menyertai paduan suara malaikat yang agung.
20. Siapa saja yang mengajarkan doa-doa ini kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan jasa tidak henti-hentinya dan akan berlaku untuk selama-lamanya.
21. Dimana doa-doa ini diucapkan atau akan diucapkan di masa yang akan datang, maka Allah Bapa akan hadir dengan rahmat-Nya.
Orang tua yang membacakan doa-doa ini didepan anak-anak kecil, sekurang-kurangnya selama setahun maka anak-anak itu akan dipelihara selama hidupnya dari kecelakaan-kecelakaan besar yang dapat mengakibatkan KEHILANGAN salah satu panca indera mereka.


DOA PERTAMA

Bapa Kami……. Salam Maria……..

Ya Yesus, kebahagiaan abadi, kesukaan dan kesenangan bagi orang yang mencintai-Mu, penyelamat & pengharapan semua pendosa, yang telah membuktikan bahwa bagi-Mu, kesenangan terbesar adalah berada di tengah-tengah manusia bahkan menjadi manusia sepenuhnya karena cintamu pada manusia.
Ingatlah kesengsaraan yang telah Engkau derita, mulai dari kelahiran-Mu terutama selama masa sengsara-Mu seperti yang telah ditetapkan dan diramalkan dalam rencana ilahi.
Ingatlah Tuhan, ketika pada perjamuan terakhir dengan rasul-rasul-Mu, Engkau telah membasuh kaki mereka, Engkau telah memberi Tubuh & Darah-Mu yang tidak ternilai harganya dan pada saat yang sama Engkau telah meramalkan sengsara-Mu yang akan datang dan menghibur mereka yang akan Kau tinggalkan.
Ingatlah duka dan kepahitan yang telah diderita jiwa-Mu dengan mengatakan, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.”
Ingatlah semua ketakutan, kepiluan dan kesakitan yang Engkau alami sebelum disiksa disalib, ketika telah berdoa tiga kali bermandikan peluh darah. Engkau dikhianati Yudas, murid-Mu, Engkau ditawan oleh orang-orang dari bangsa yang telah Engkau pilih dan angkat; dituduh saksi-saksi palsu dan diadili secara semana-mena oleh tiga hakim di saat tumbuh kembangnya masa mudaMu dan selama perayaan masa paskah yang khidmat.
Ingatlah juga bahwa pakaian-Mu telah dilucuti, diganti dengan pakaian penghinaan. Muka & mata-Mu kabur, Engkau ditampar, dimahkotai duri, tongkat ditaruh pada tangan-Mu. Egkau dihancurkan oleh pukulan-pukulan dan ditenggelamkan dalam penghinaaan yang sangat menyakitkan.
Demi semua sengsara & derita yang telah Engkau alami sebelum masa sengsara-Mu disalib, berilah aku tobat sejati, penyesalan sungguh-sungguh dan sempurna sebelum kematianku dan pengampunan dari semua dosa-dosaku. Amin.

DOA KEDUA

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, kemerdekaan sejati para malaikat, kebahagiaan surgawi, ingatlah akan kengerian dan kedukaan yang Engkau derita, ketika musuh-musuh-Mu bagaikan singa lapar mengelilingi-Mu dengan seribu satu macam penghinaan, meludahi, memukuli, melukai dan dengan kesadisan-kesadisan yang tak terbayangkan menyengsarakan-Mu dengan sesuka hati mereka.
Demi kepahitan dan penghinaan kata-kata ini, aku mohon pada-Mu penyelamatku, lindungilah aku dari semua musuh-musuhku yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan dan bawalah aku dibawah perlindungan-Mu, pada keselamatan kekal yang sempurna. Amin.

DOA KETIGA

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, pencipta surga dan bumi yang tidak dapat dibendung maupun dibatasi, Engkau yang memegang dan melindungi dengan kuasa cinta-Mu.
Ingatlah akan kesakitan hebat yang Engkau derita ketika orang-orang Yahudi memaku tangan dan kaki-Mu dengan paku yang besar dan pukulan yang bertubi-tubi. Menganggap derita-Mu kurang besar untuk memuaskan kemarahan mereka, mereka terus memperbesar luka-luka-Mu dengan menambah kesakitan demi kesakitan yang tak terperikan, merentangkan badanMu disalib, menarik-Mu dari segala arah, hingga anggota tubuh-Mu bagaikan terlepas.
Aku mohon pada-Mu Yesus, mengingat cinta sengsara-Mu di kayu salib ini demi kami, berilah aku rahmat untuk takut kepada-Mu dan mencintai-Mu. Amin.


DOA KEEMPAT

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, tabib surgawi, diangkat tinggi, disalib untuk menyembuhkan luka-luka kami dengan luka-luka-Mu.
Ingatlah akan luka-luka yang Kau derita dan tubuh-Mu yang direnggangkan sedemikian rupa sehingga tak ada derita yang melebihi derita-Mu. Dari kepala sampai kaki-Mu tak ada bagian yang tersisa, meskipun demikian dengan melupakan segala derita-Mu, Engkau tidak henti-hentinya berdoa pada Bapa-Mu di Surga dengan berkata, “ Bapa, Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”.
Demi pengampunan besar dan mengingat sengsara-Mu yang pahit, berilah kami tobat sempurna dan pengampunan atas dosa-dosa kami

DOA KELIMA

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, cermin kemegahan abadi, ingatlah duka yang Kau alami ketika merenungkan dengan cahaya ilahi-Mu nasib orang-orang yang akan terselamatkan karena sengsara-Mu yang suci. Pada saat itu Engkau melihat banyak orang berdosa yang akan celaka karena dosa-dosa mereka, dan dengan pahit Engkau mengeluh bagi mereka yang tiada harapan dan celaka itu.
Demi lembah kerahiman ini dan demi belas kasihan yang Kau perlihatkan pada penjahat yang bertobat itu dengan berkata, “ Hari ini juga engkau akan ada bersama-Ku di dalam surga”.
Aku mohon pada-Mu Yesus, agar Engkau mengampuniku disaat kematianku. Amin.



DOA KEENAM

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Raja tercinta yang paling kurindukan, ingatlah akan derita-Mu ketika ditelanjangi dan diperlakukan sebagai penjahat, diikat dan dinaikkkan ke atas salib, ketika semua kenalan dan sahabat meninggalkan-Mu, Bunda terkasih-Mu tetap dekat pada-Mu selama masa sengsara-Mu dan telah Engkau percayakan pada murid-Mu yang setia, ketika Engkau berkata, “ Ibu, inilah anakmu” dan kepada Santo Yohanes, “ Anak, inilah Ibumu”.
Aku mohon pada-Mu, ya penyelamatku, demi pedang penderitaan yang menembus hati bunda kudus-Mu, kasihanilah aku dalam penderitaan dan kesulitanku, baik jasmani maupun rohani, dan dampingilah aku dalam segala percobaan terutama di saat kematianku. Amin.




DOA KETUJUH

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Air Mancur Kerahiman Kekal, yang dengan cinta yang dalam berkata dari atas kayu salib, “ Aku haus”, telah menderita dahaga untuk menyelamatkan umat manusia.
Aku mohon pada-Mu, Penyelamatku, agar menghidupkan dalam hatiku api kerinduan untuk berbuat sempurna dalam segala tindakanku dan untuk memadamkan hawa nafsu akan kesenangan jasmani dan kerinduan akan barang-barang duniawi. Amin.

DOA KEDELAPAN

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Hati yang teramat manis, kesukaan Roh, demi kepahitan anggur asam dan bunga karang yang Kau cicipi disalib karena cinta pada kami, berilah kami rahmat untuk menerima Tubuh & Darah-Mu yang berharga dengan layak selama hidup kami dan disaat kematian kami, sehingga dapat memulihkan dan menguatkan jiwa kami. Amin.


DOA KESEMBILAN

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Kebajikan Agung, Sukacita Rohani, ingatlah sengsara yang Kau derita ketika ditenggelamkan dalam samudra kepahitan pada saat kematian-Mu, dihina orang-orang Yahudi.
Dan kemudian Engkau berteriak nyaring karena merasa diabaikan oleh Bapa-Mu, “ Allah-Ku, ya Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Demi kengerian ini, aku mohon pada-Mu, ya Penyelamatku, jangan tinggalkan aku dalam kengerian dan kesakitan kematianku. Amin.

DOA KESEPULUH

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Awal & Akhir segala sesuatu, Hidup & Kebajikan. Ingatlah bahwa demi kami, Engkau dilempar ke jurang sengsara, dari telapak kaki sampai puncak kepala-Mu. Demi kepedihan luar biasa dari luka-luka-Mu, ajarilah aku memelihara hukum-hukum-Mu karena cinta sejati yang jalannya lebar dam mudah bagi yang mencintai-Mu. Amin.

DOA KESEBELAS

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Kerahiman yang dalam, aku mohon pada-Mu, mengingat luka-luka-Mu yang menusuk sampai ke tulang sumsum dan kedalam tubuh-Mu, agar menarik aku pendosa yang diliputi dosa-dosa ini dan menyembunyikan aku dari kehadiran-Mu yang pantas murka itu. Sembunyikanlah aku ke dalam luka-luka-Mu sampai kemurkaanmu yang adil itu berlalu. Amin.

DOA KEDUA BELAS

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Cermin Kebenaran, Lambang Persatuan, Mata Rantai Kemurahan, ingatlah akan banyaknya luka-luka yang menutupi tubuh-Mu dari ujung kepada hingga ke ujung kaki, menganga dan memerah bersimbah darah suci-Mu. Oh, kesakitan yang mahapedih dan luar biasa, yang Kau derita dalam daging-Mu yang murni demi kasih akan kami! Yesus yang termanis, Engkau telah melakukan segala-galanya bagi kami! Semoga buah dari sengsara-Mu diperbaharui dalam jiwaku dengan peringatan akan sengsara-Mu dan semoga kasih-Mu selalu bertambah dalam hatiku hari demi hari, hingga aku melihat-Mu dalam keabadian. Aku mohon kepada-Mu, ya Yesus yang termanis, pengelola harta surgawi, kebaikan sejati dalam setiap sukacita di surga. Amin.

DOA KETIGA BELAS

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Raja Kekal yang tak terkalahkan, ingatlah duka yang Kau derita ketika kekuatan-Mu, rohani & jasmani telah habis sama sekali, Engkau menundukkan kepala-Mu dengan berkata, “ Sudah selesai”.
Demi derita dan duka ini, aku mohon pada-Mu Tuhan Yesus, ampunilah aku disaat kematianku ketika pikiranku terasa sangat susah dan jiwaku dalam ketakutan. Amin.

DOA KEEMPAT BELAS

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, Putra tunggal Bapa, kemegahan dan rupa Ilahi-Nya, ingatlah kerendahan hati dan kesederhanaan jiwa-Mu yang telah Kau serahkan pada Bapa-Mu yang kekal, dengan berkata, “ Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan Nyawa-Ku”.
Dengan tubuh terluka, hati yang patah, dan lambung kerahiman-Mu terbuka untuk menyilih kami, Engkau wafat.
Aku mohon pada-Mu, Penyelamatku, hiburlah aku dan tolonglah aku menyangkal setan, tubuh, dan dunia, sehingga dengan mati terhadap dunia, hidupku hanya untuk-Mu. Aku mohon pada saat kematianku, terimalah aku orang asing yang telah kembali pada-Mu. Amin.

DOA KELIMA BELAS

Bapa Kami……. Salam Maria…..

Ya Yesus, pokok anggur sejati yang berbuah, ingatlah curahan darah yang telah Kau tumpahkan dari tubuh-Mu yang suci, seperti sari anggur yang mengalir dari mesin pemerah. Lambung-Mu yang ditusuk dengan tombak, Darah & Air mengalir, tak setetespun yang tinggal pada tubuh-Mu. Bagaikan segenggam dupa yang diangkat ke atas salib, tubuh-Mu layu, daging yang halus hancur, serta sumsum tulangmu mengering.
Demi sengsara yang pahit dan demi tumpahan darah-Mu yang tidak ternilai ini, aku mohon pada-Mu Yesus, terimalah jiwaku saat menjelang ajal. Amin.


DOA PENUTUP
Yesus terkasih, lukailah hatiku, agar airmata tobat dan cinta akan merupakan makananku sehari-hari. Semoga tobatku hanya untuk-Mu, semoga hatiku menjadi tempat tinggal-Mu yang abadi. Dan akhirnya semoga hidupku sedemikian sempurna sehingga aku layak berada di samping-Mu di Surga dan disana bersama para Kudus, memuji-Mu untuk selama-lamanya. Amin.

Jumat, 09 Oktober 2009

Mengapa Harus Melayani?


Pada waktu hidupnya di dunia sebagai manusia, Yesus mewartakan kabar gembira tidak dengan membawa kitab Suci atau Taurat ke mana-mana. Tetapi, Ia mewartakan Kerajaan Allah dengan memberikan pelayanan, seperti, mengajar, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan orang yang sedang lapar.
Pelayanan Yesus justru sangat kuat berbicara dan mewartakan siapa Dia sebenarnya. Itulah yang menjadi daya pikat mengapa para muridnya mengikuti, meneruskan misi Yesus setelah kematianNya dan kenaikanNya ke surga. Bahkan daya pikat itu tetap berlangsung kini sampai selama-lamanya.
Yesus meminta kita untuk mewartakan Kerajaannya hingga ke ujung bumi dengan cara yang sama.
Ironisnya, sekarang ini, banyak orang yang mewartakan Yesus dengan mulai membahas Kitab Suci, meminta orang untuk dibabtis, sehingga seolah-olah bahwa hal inilah yang utama. Kitab suci dan pembabtisan justru akan semakin dicari, apabila orang Kristen bersedia lebih banyak bersaksi melalui pelayanan.
Mengapa? Karena pelayanan adalah perbuatan kasih, yang jauh lebih kuat berbicara dari pada sekedar kata-kata. Pelayanan dapat dilakukan dari hal-hal yang paling sederhana, termasuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya di tempat kerja, mengunjungi dan mendoakan orang sakit, menolong orang yang sedang kesusahan, menghibur orang yang sedang dalam penderitaan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Ibu Theresa di India, sehingga ia begitu dihargai, bahkan saat kematiannya, dia dihargai sebagai pahlawan nasional dan bahkan Internasional.

Apakah kita siap untuk mewartakan Kristus dengan pelayanan kita? Semoga demikian. Amin

Selasa, 29 September 2009

Kesetiaan membawa Kemenangan dan Kemuliaan


“Kesetiaan? Ah kuno, wong sekarang ini orang banyak selingkuh koq, terus kalo ga korupsi juga ga kaya-kaya…ente pasti bercanda!”. Mungkin kita kadang berpikir demikian dalam hati atau berkata demikian saat berbicara tentang nilai kesetiaan kepada seorang teman. Ya, tapi kenyataannya dunia telah morat-marit, kacau balau, karena tidak adanya kesetiaan. Dunia sedang krisis kesetiaan, lebih tepatnya kesetiaan kepada kebenaran.

Begitu banyak luka batin karena penghianatan janji pernikahan setiap hari, misalnya. Perceraian tidaklah menyelesaikan masalah, bahkan akan menyebabkan masalah baru, luka batin baru, anak-anakpun ikut menderita luka batin yang dalam. Berapa trilliun yang dikorupsi pertahun oleh orang-orang yang tidak setia? Semua bentuk ketidak-setiaan membawa pada kesengsaraan dan malapetaka!

Mungkin orang setia, tetapi kesetiaannya salah, bukan kepada kebenaran tetapi malah kepada hal yang menyimpang. Lalu istilah kesetiaan tidak pada tempatnya, tetapi istilah yang tepat untuk itu adalah sebaliknya “pengkhianatan”.

Steven Covey dalam bukunya “Principle Centered Leadership” menekankan perlunya kesetiaan kepada prinsip-prinsip yang benar. Dalam bukunya “the eighth habit”, beliau juga menekankan pribadi yang agung yang menjunjung tinggi kesetiaan.

Tuhan sangat menghargai kesetiaan, karena Dia sendiri setia “dulu, sekarang dan selamanya”. Dia juga menginginkan kita setia, taat, patuh pada FirmanNya, kebenaran yang membawa pada kehidupan yang sesungguhnya.

Tuhan sangat menghargai kesetiaan para malaikatNya, dan memberi mereka penghargaan yang besar atas kesetiaan itu. Santo Michael, Santo Gabriel dan Santo Rafael, adalah tiga malaikan agung yang diberi kemuliaan besar oleh Tuhan.

Sebaliknya Lucifer si malaikat yang berkhianat dan tidak setia telah dijatuhkan ke tempat yang rendah dengan hukuman kekal yang sangat mengerikan. Dan Lucifer dengan pasukannya selalu saja menggoda manusia untuk mengikutinya, untuk tidak setia.

Apakah kita mau tetap setia? Semoga Tuhan memberi kita kekuatan untuk tetap setia!


Ditulis pada Pesta Malaikat Agung St Michael, Gabriel dan Rafael

Manuntun Sitinjak

Senin, 28 September 2009

Yang Terbesar , Yang Melayani


Jika berbicara mengenai “yang terbesar”, biasanya orang akan terpikir dengan pemimpin, presiden, pejabat, leader dan sejenisnya. Pandangan ini tentunya tidak salah, alias benar. Tapi jika kita berbicara dengan “yang melayani”, kita pasti berbikir dengan office boy, pembantu rumah tangga, pelayan toko, waitress dan sebagainya.
Dalam banyak hal dalam kehidupan manusia, memang yang terbesarlah yang dilayani dan bukan yang melayani. Lalu apa yang terjadi? Muncullah istilah bos, yang maunya dilayani. Lebih disayangkan lagi, bos mulai banyak maunya.

Coba kita pikirkan, kita menikmati banyak hal secara gratis, katakan saja yang palin mendasar adalah udara bebas yang kita hirup setiap saat. Udara tersedia bagi kita, berarti ada yang menyediakan, ada yang melayani. Lalu siapa yang memberikan pelayanan itu? Pastilah Dia sang Maha Pencipta, yang melayani kita dengan penuh kasih. Dialah Yang Terbesar dalam arti yang sesungguhnya.

Nah, bagaimana sekarang, apakah kita mau menjadi pelayan? Jika kita mau menjadi yang terbesar secara personal, maupun secara organisasi, maka kita harus rela melayani, bahkan bukan sekedar melayani, tetapi “melayani dengan penuh kegairahan”.

Selamat menjadi yang terbesar dengan menjadi pelayan bagi semuanya.

Salam,
Stefanus Manuntun Sitinjak

Selasa, 18 Agustus 2009

Aku di dalam Kristus dan Kristus di dalam Aku

Barangsiapa yang makan tubuhKu dan minum darahKu, dia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia. (Yoh 6: 56)

Sabda Yesus ini menjadi dasar utama bagi pusat dari seluruh kehidupan iman dalam gereja Katolik, yakni Ekaristi. Dengan menerima hosti kudus dalam perayaan Ekaristi, maka kita benar-benar bersatu dengan Kristus. Persatuan dengan Kristus ini adalah dalam arti yang sebenarnya, dimana Kristus dalam rupa roti menyatu dengan sel-sel tubuh setiap orang yang menerimanya.

Jika Kristus hidup di dalam diri seseorang, maka seseorang itu seharusnyalah berpikir dan bertindak seperti Yesus. Yesus akan meraja di dalam hatinya dan selalu siap untuk melaksanakan sabdaNya. Dan sabdanya itu adalah supaya kita mengasihi sesama kita, saling mengasihi.

Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1 Yoh 2:6)
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita (1 Yoh 3:24)

Dengan kata lain, seseorang yang menerima Kristus haruslah hidup dalam Roh, sehingga Roh Kristuslah yang mengarahkan dan menguasai segenap hidupnya. Dengan cara inilah maka kehendak Allah akan terjadi pada diri kita dan kita menjadi sarana bagi perwujudan Kerajaan Allah di dunia. Demikian khotbah Rm Thomas pada hari Minggu lalu.

Lalu, apakah kita semua harus menjadi pengkhotbah? Apakah Kerajaan Allah itu tidak dapat dilihat dalam peristiwa sederhana dalam hidup sehari-hari? Ya, tentu saja…justru Yesus meminta kita agar menjadikan penyataan Kerajaannya melalui cara hidup kita sehari-hari:
• Kasih menjadi dasarnya
• Penyerahan diri dan segenap hidup pada penyelenggaraan Allah sebagai perwujudannya
• Percayalah Yesus akan melakukan hal-hal besar dalam hidup anda. Bersiaplah!
• Kita akan melihat dunia dengan kacamata Kristiani (Kasih, Kerendahan hati, kesabaran, belaskasihan, kemurahan)

Karena apa yang akan terjadi dalam hidup kita akan sangat ditentukan oleh ‘bagaimana kita melihat dunia’. Maka apabila kita melihat dunia dengan kaca mata Kristus, maka Kristus sang Maharaja yang Mahabesar itu akan berkarya dalam diri kita.

Apakah anda siap?

By
Stefanus M Sitinjak

Jumat, 14 Agustus 2009

Mari Berkarya – Para Lulusan KEB St Louis

Beberapa waktu lalu di awal Agustus Bapa Uskup Mgr Michael Angkur telah memberikan berkat pengutusannya bagi 84 orang lulusan KEB-1 dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Pengutusan yang ditandai dengan pencurahan Roh Kudus, tentu mengandung harapan baru dalam kehidupan menggereja di Keuskupan Bogor.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam akan Sabda Tuhan dan ajaran Kristus, menghadirkan kerajaan Allah dalam kehidupan masyarakat tentulah menjadi harapan utama Bapa Uskup dan gereja.

Di lingkungan St Louis sendiri sudah ada beberapa orang yang telah mengikuti KEB sejak beberapa waktu lalu, namun hingga saat ini belum dapat dirasakan kehadiran mereka secara nyata dalam komunitas. Aktifitas di lingkungan tetap sepi, tidak ada kegiatan mingguan, bahkan bulanan.

Lalu pertanyaannya adalah, ke manakah para peserta KEB ini? Apakah mereka tidak merasa terdorong untuk menggiatkan dan menghidupkan lingkungan dengan kemampuan yang sudah mereka dapatkan? Apakah mereka merasa kurang difasilitasi untuk lebih berperan aktif? Apakah mereka beranggapan bahwa menghidupkan lingkungan itu semata tugas ketua lingkungan?

Masih banyak pertanyaan yang bakal muncul, jika kita mencoba merenungkan kenyataan ini. Padahal, dalam KEB “Integrasi ke dalam Komunitas” telah ditekankan sebagai salah satu jari-jari utama dari kehidupan menggereja.

Nah, dari pada kita hanya bertanya, saya ingin mengajak para lulusan KEB untuk berpegangan tangan bersama membangun kehidupan menggereja, menghadirkan Kerajaan Allah di lingkungan St Louis melalui:
• Kunjungan ke saudara-saudara seiman secara rutin
• Mengusulkan program rutin lingkungan, rukun, kring
• Menjadi pionir dalam mengaktifkan komunitas basis di sekitar tempat tinggalnya
• Memprakarsai event-event yang dapat membangun iman dan kehidupan menggereja.

Marilah kita wujudkan perintah Yesus dalam Mat 28: 18 – 20. Yesus selalu menyertai kita sampai akhir jaman.

By : Stefanus
Lulusan KEB-1 PKKC

Selasa, 04 Agustus 2009

Orang Pilihan

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu (Yoh 15:16)

Pantaslah kita bersyukur karena kita adalah orang pilihan!
Mari kita coba renungkan:

1.Mengapa saya lahir ke dunia?
2.Mengapa aku mempunyai bentuk hidup seperti saat ini? (Awam, imam, biarawan/ti?)
3.Mengapa saya mendapat tugas pelayanan seperti saat ini? (Pembimbing rohani, guru, petani, karyawan, pejabat, pilot, dll ?)

Mungkin kebanyakan orang akan mengatakan bahwa itu hanyalah suatu kebetulan, atau itu adalah usaha atau jerih payahnya sendiri.

Bagi kita yang percaya pada Tuhan dan sebagai murid Yesus, harusnya percaya atas sabda Yesus di atas. Bahwasanya kita lahir ke dunia, memiliki bentuk hidup dan pelayanan adalah karena Tuhan telah memilih kita untuk panggilan itu.

Untuk itu, pantaslah bahwa kita senantiasa bersyukur, karena kita telah dipilih untuk menghasilkan buah, buah yang lebat. Dan dengan kesadaran ini, kita akan selalu bersyukur dalam keadaan seperti apapun, dan selalu bersukacita dalam melaksanakan tugas kita. Kita akan memikul salib kita dengan penuh sukacita karena kita tahu Yesus selalu menyertai kita.

Dalam kehidupan dewasa ini, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan di kota lain di seluruh dunia, sudah terlalu banyak orang yang mengalami depresi. Para dokter dan ahli farmasi mencoba mengatasinya dengan obat-obatan dengan pemahaman bahwa depresi merupakan suatu gejala kelainan dalam otak manusia.
Dengan pemahaman ini, manusia telah mencoba memandang manusia itu sendiri dari aspek yang terlalu sempit, yakni fisik. Aspek rohani dan kehadiran Tuhan dalam diri manusia telah dilupakan.

Bukankah St Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus ? Bait Allah ? Penolakan kehadiran Allah dalam diri manusia telah mengakibatkan berbagai penyakit dan kekeringan dalam jiwa manusia. Bukankah Yesus mengatakan, bila kamu berada di luar Aku maka kamu akan kering dan tidak berbuah, tidak berguna selain di buang ke dalam api.

Oh Yesus, terimakasih karena Engkau telah memilihku ! Amin

@Stefanus M sitinjak for Lingkungan St Louis

Jumat, 24 Juli 2009

PERTOBATAN

Hakekat Pertobatan
Inti dari pertobatan adalah proses pemeliharaan dan pemurnian relasi dengan Allah yang tidak pernah berakhir, yang harus berlangsung secara terus-menerus. Pertobatan diawali dengan pengalaman seseorang menuju pada Allah dan berpaling dari segala yang menghambat relasinya dengan Allah yakni dosa.

Secara defenisi, pertobatan dapat digambarkan sebagai:
Suatu proses yang rumit dan banyak seginya; tersusun dari peristiwa-peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba ataupun bertahap; unik bagi setiap orang/individu, menyangkut suatu “titik balik” (berpaling) atau suatu perubahan pandangan yang mengakibatkan perubahan baik yang bersifat pribadi maupun memasyarakat.

Pertobatan dan Kasih Karunia
Proses pertobatan, selalu didahului dan disertai oleh kasih karunia Allah; tanpa kasih karunia Allah pertobatan tidaklah mngkin. Mengapa orang tidak mengalami pertobatan? Mungkin sebagian disebabkan oleh karena:

• Kita menganggap kasih karunia Allah itu begitu biasa
• Rencana-rencana Allah yang penuh kasih pada kita, sangat berlawanan dengan rencana-rencana kita sendiri.

Selasa, 21 Juli 2009

Kerajaan Allah dan Keselamatan

Kerajaan Allah merupakan sarana menuju keselamatan. Kabar baik Kerajaan Allah inilah yang menjadi pusat pewartaan injil yang dilaksanakan oleh Yesus, dan dilanjutkan oleh para rasul. Juga kita mempunyai kewajiban mewartakan Kerajaan Allah ini, yang merupakan tujuan dari penginjilan.

Yesus bersabda: ‘’Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus” (Luk 4:43)

Pengertian Kerajaan Allah Menurut Kitab Suci

Menurut Perjanjian Lama

Dalam perjanjian lama jelas dinyatakan bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia adalah pemimpin dan telah memilih Israel sebagai KerajaanNya yang khusus. Tahta para raja Israel adalah milik Allah, dialah yang memilih dan menetapkan siapa yang akan duduk di atasnya.

Selanjutnya para nabi perjanjian lama selalu berbicara tentang Kerajaan yang akan datang, yang lebih sempurna dan tidak berkesudahan. Yang dimaksud adalah kerajaan dimana Kristus sebagai Raja, dan Kerajaan itu kekal tak berkesudahan.

Menurut Perjanjian Baru

Dalam perjanjian baru dijelaskan bahwa Kerajaan Allah itu ada di hati manusia. Ini berarti bahwa Allah bertahta dan memerintah dalam hati manusia.

“Juga orang tidak dapat mengatakan: lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk 17:21)

Inilah yang disebut sebagai Kerajaan Allah yang tidak kelihatan.

Kerajaan Allah yang kelihatan adalah kerajaan yang beranggotakan manusia yang percaya dan menerima Allah sebagai Raja. Secara khusus adalah gereja dalam arti sebagai komunitas. Namun dalam hal ini sifatnya lebih universal, yakni manusia yang percaya dan menerima Allah dalam hatinya, dan membiarkan Allah mengatur hidupnya. Jadi gereja bukan dalam pengertian sempit tetapi Katolik yang berarti universal.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33)

Yesus meminta kepada para pengikutnya supaya berdoa bagi pemerintahan Allah, supaya utuh dan sempurna (Mat 6:10)

Kerajaan Allah di Dunia

Tujuan Kerajaan Allah adalah untuk menyelamatkan manusia dan membebaskannya agar sungguh-sungguh menjadi orang bebas. Beban kemiskinan, tawanan, kebutaan dan hukuman yang ada pada manusia dipatahkan dalam kerajaan Allah.

Yesus adalah jalan menuju kerajaan itu, dan setiap manusia diundangnya untuk masuk. Tawaran Yesus untuk masuk kerajaan itu bukanlah melalui cara paksa tetapi melalui KASIH.

Kerajaan Allah tidak dibatasi oleh tempat, situasi atau waktu. Dia ada di dalam hati dan pikiran setiap orang yang yang menerima Kasih Tuhan dan melaksanakan SabdaNya. Sesungguhnya orang yang masuk dalam Kerajaan Allah mempunyai kebebasan batin yang sejati. Bebas karena terang di dalam dirinya, dan tidak harus meraba-raba jika berjalan.

Akulah terang dunia, barang siapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh 8:12)

Kuasa Kerajaan Allah

Allah, dengan KerajaanNya memberi 5 kuasa khusus kepada anak-anakNya:

1. Kuasa atas kegelapan/roh jahat/iblis (Luk 10: 17-20, Luk 9:1)

2. Kuasa atas penyakit (Luk 10:9)

3. Kuasa atas dosa. (Mat 18:18)

4. Kuasa atas alam (Mat 14:29)

5. Kuasa atas kematian (Yoh 3:16)

Bagaimana dapat Masuk Kerajaan Allah?

Untuk masuk Kerajaan Allah, syaratnya adalah pertobatan yang sungguh-sungguh. Dengan sakramen permandian, orang Kristen dibenamkan dalam kematian Kristus dan kebangkitan-Nya, sehingga tidak lagi dikuasai oleh dosa, tetapi hidup dalam Roh (Rom 8:9)

Pertobatan itu merupakan suatu proses, dan merupakan keseimbangan pengalaman pribadi dan pengalaman umum. Pribadi berarti menerima pengalaman kasih Allah secara pribadi, dan umum berarti menerapkan kasih Allah ini melalui perbuatan kepada sesama.

Kerajaan Allah dikukuhkan Yesus dalam penjelmaanNya menjadi manusia. Keseimbangan antara kemanusiaanNya dan keAllahan-Nya itu haruslah menjadi teladan keseimbangan iman kita.

‘Jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati’ (Yak 2 :17)

Keselamatan

Keselamatan berarti “keutuhan”, dengan demikian diselamatkan berarti dibuat menjadi utuh, disembuhkan tubuh, pikiran, jiwa dan roh. Kerajaan Allah adalah karunia keselamatan. Yesus memberikan karunia keselamatan ini sebagai:

1. Kemenangan terhadap kejahatan/setan

2. Pengampunan dosa universal

3. Pembebasan dari segala hal yang menekan atau memperbudak kita

4. Janji hidup kekal

Pengalaman keselamatan inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan penginjilan. Jadi penginjilan berarti bahwa seseorang yang telah mengalami cinta kasih Allah mewartakan “Saya mempunyai Kabar Baik!!!”

Keselamatan yang universal

Keselamatan bersifat universal, bahkan ditawarkan kepada orang yang belum mengetahui injil. Menjadi Katolik (universal) berarti: terbuka pada kenyataan, bahwa mungkin ada banyak cara pendekatan yang berbeda kepada Yesus dan bahwa kita jangan memaksa orang-orang hanya ke dalam satu pengalaman khusus.

Memilih-milih itu bukanlah iman yang sejati, kita harus mengutamana “keterbukaan”.

Menghadirkan kerajaan Allah

Sebagai pengikut Yesus kita dipanggil untuk mewartakan Berita Kerajaan yang menyelamatkan ini kepada setiap orang yang kita jumpai. Melalui Yesus, kita diberi Kuasa Roh Kudus untuk membawa Kerajaan ini ke dalam realita hidup sehari-hari.

Menjadi pembawa kabar baik berarti ikut membangun kerajaan-Nya. Jika kita membangun kerajaanNya, kita membawa Kemuliaan Allah.

Sesungguhnya kita dipanggil untuk menerima Kerajaan Allah melalui pertobatan dan selanjutnya dipanggil mewartakan Kerajaan itu dengan menjadi saksi-saksi Allah. Sebelum Yesus naik ke surga inilah PerintahNya:

Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku, babtislah mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, ajarilah mereka melakukan apa yang telah Kukatakan kepadamu dan ketahuilah, Aku menyertaimu sampai akhir zaman (Mat 28:18-20)


Kamis, 16 Juli 2009

SEJARAH TERBENTUKNYA KITAB SUCI



-->
Firman Allah
· “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yes 40:8)
· “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.” (Yoh 20: 30-31)
Penafsiran Kitab Suci
Karena firman Allah disampaikan melalui manusia, maka penafsir Kitab Suci harus menyelidiki dengan cermat tentang apa yang akan disampaikan Allah melalui para penulis suci. Jadi cara yang lebih baik membaca kitab suci adalah dengan membaca tafsir yang diberikan oleh penafsir Kitab Suci yang Credible.
Perlu dipahami pula bahwa metoda penyebaran Kitab suci sangat terkait 3 hal yaitu: metoda cetak, terjemahan dan kemampuan baca tulis. Sebelum mesin cetak ditemukan oleh Gutenberg, Kitab suci dicatat dengan tangan dan tidak dapat dipungkiri adanya terjemahan dan salah kutib di sana-sini. Demikian juga penterjemahan dari bahasa aslinya yakni Bahasa Ibrani untuk Perjanjian Lama dan bahasa Latin untuk Perjanjian Baru, sangat membutuhkan kerja keras, namun demikian masih terjadi perbedaan dari makna aslinya.

Perjanjian Lama
Perjanjian lama berawal dari tradisi lisan dan kemudian mulai dituliskan setelah manusia mengalami kemajuan baca tulis. Perjanjian lama dibagi menjadi:
· Kitab Hukum (Pentateukh): Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan & Ulangan
· Kitab Nabi-Nabi yang terdahulu: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel + 12 Nabi: Nabi-nabi yang kemudian
· Tulisan-tulisan Mazmur, Kidung Agung, Pengkhotbah, Ester, Ezra, Nehemia, 1-2 Tawarikh, Amsal, Ruth
Seluruhnya ada 39 Kitab Perjanjian Lama.
DeuteroKanonika
Bagian ini tidak ada pada Kitab Suci Protestan, terdiri dari Kitab: Tobit, Yudit, Tambahan Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh, Barukh, Surat Nabi Yeremia, Tambahan Daniel, Kitab Makabe yang pertama dan Kitab Makabe yang kedua.
Perjanjian Baru
Perjanjian Baru terdiri dari 4 tulisan Injil yakni Matius, Markus, Lukas & Yohanes, Kisah Para Rasul, Surat-Surat Paulus, Yakobus, Petrus, Yohanes, Yudas dan Wahyu. Semuanya ada 27 kitab. Injil yang paling tua adalah Injil Markus. Tulisan yang tertua pada perjanjian baru adalah Surat Rasul Paulus yang pertama kepada umat di Tesalonika.
Injil Matius, Markus dan Lukas disebut sebagai Injil sinoptik, karena ceriteranya mirip-mirip, yang diyakini mempunyai cara pandang yang sama terhadap Yesus. Injil Markus diperkirakan juga menjadi sumber dari Injil Matius dan Injil Lukas.
Menurut para ahli Kitab Suci, tidak ada satu Injilpun yang ditulis oleh para rasul secara langsung, bahkan Injil Yohanes tidak ditulis oleh rasul Yohanes dan direvisi redaksinya sampai 5 kali. Kemungkinan besar Injil Yohanes ditulis oleh murid-murid Yohanes. Beberapa surat Paulus, dituliskannya secara langsung.
Perbedaan dengan Kitab Suci Protestan
Absennya Deuterokanonika dalam Kitab Suci orang Protestan merupakan perbedaan satu-satunya. Hal ini disebabkan bahwa protestan mengikuti Kanon Ibrani, sementara Gereja Katolik mengikuti tradisi septuaginta, yakni penterjemahan Kitab suci dari bahasa Ibrani (Perjanjian Lama) dan Yunani (Perjanjian Baru dan Deuterokanonika) ke bahasa latin yang dilakukan oleh 70 orang.
Protestan yang dilahirkan oleh Martin Luther menelurkan prinsip: sola gratia, sola scriptura dan sola fide. Dalam rangka sola scriptura, maka Deuterokanokika dikeluarkan dari Kitab Suci Protestan.
Apokrif
Apokrif berarti tersembunyi. Bagi Gereja Katolik, kitab-kitab Aprokrif adalah kitab-kitab yang berada di luar Kanon Alkitab (PL, PB & DK) dan bagi gereja protestan karena Deuterokanonika tidak termasuk Alkitab, maka disebut juga apokrif.
Injil atau tulisan-tulisan apokrif banyak sekali jumlahnya, dan tidak perlu dipandang secara negatif. Seperti Injil Thomas (The Infacy Gospel of Thomas) menceritakan masa kanak-kanak Yesus hingga berumur 12 tahun. Bahkan nama orang tua Bunda Maria yakni St.Joachim dan St.Anna diketahui dari Injil apokrif yaitu The Proto Gospel of James.
Kanonisasi
Harus disadari bahwa gereja awal tidak lahir karena alkitab, tetapi lahir dari pewartaan Yesus Kristus dan para rasul. Alkitab merupakan dokumen tentang kesaksian iman Gereja Perdana yang mempunyai pengalaman langsung dengan Yesus. Maka pada sekitar tahun 800an Gereja melakukan kanonisasi, dimana dilakukan pemisahan antara tulisan yang dapat diterima sebagai Kitab Suci dan yang tidak. Tulisan yang diterima sebagai Kitab Suci adalah tulisan-tulisan yang mempunyai wibawa ilahi.
Hal mengenai wibawa ilahi dalam kanonisasi ditentukan oleh 4 kriteria yaitu:
1. Apostolitas
Sebuah tulisan harus ditulis oleh seorang rasul atau paling tidak mereka yang mempunyai hubungan dekat dengan para rasul.
2. Kekunoan
Sebuah tulisan harus kuno, dalam arti dekat dengan zaman Yesus. Ini berkaitan dengan poin 1. Maka tulisan yang diterima sebagai Kitab suci adalah tulisan yang dituliskan sebelum tahun 200 M. Injil Barnabas ditulis pada tahun 1200an pada saat perang salib, jadi sudah jelas tidak dapat diterima sebagai Kitab Suci.
3. Katolisitas
Maksudnya sebuah tulisan harus dipakai secara luas oleh komunitas Kristen Pertama.
4. Ortodoks
Sebuah tulisan harus menggambarkan Yesus yang otentik, tidak aneh-aneh.
Dua Tahap Penting
Tahap Perjanjian Baru
Di sini diceriterakan mengenai kedekatan Yesus dengan Allah yang memanggilNya dengan sebutan Bapa. Kalau Yesus menyebut Allah sebagai Bapa, maka wajarlah bahwa Dia adalah Anak Allah. Konsep narasi ini dapat diterima oleh orang Yahudi.
Tahap Sesudah Perjanjian Baru
Persoalan muncul saat agama Kristen menyebar ke dunia Yunani yang gemar bermain definisi. Maka diadakanlah konsili untuk merumuskan yang narasi menjadi definisi, terutama konsili awal di Nicea & Chalehedon.


Selasa, 14 Juli 2009

TUGAS MEWARTAKAN INJIL


Firman Allah

Yesus mendekati mereka dan berkata: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa samapi kepada akhir zaman” (Mat 28: 18-20)


Sabda Yesus ini telah menjadi instruksi yang amat penting bagi semua pengikutnya, yakni gereja dan setiap anggotanya yang juga adalah gereja secara individu. Yesus telah memulai mewartakan injil dan kini tugas kita untuk melanjutkannya.


Bapa Suci Paulus VI telah menerbitkan Evangelii Nuntiandi sebagai panduan untuk mewartakan injil. Digariskan, bahwa gereja lahir sebagai buah dari pewartaan injil, maka dari itu gereja harus melanjutkan pewartaan injil di segala zaman sehingga apa yang difirmankan Yesus menjadi kenyataan.


Metoda-metoda pewartaan injil atau evangelisasi dapat dilakukan dengan cara:

a) Kesaksian hidup

b) Suatu khotbah yang hidup

c) Liturgi sabda

d) Katakese

e) Menggunakan media massa & internet

f) Kontak pribadi

g) Peranan sakramen-sakramen

h) Kesalehan yang merakyat

i) Berbagai sarana lain yang cocok


Sangat perlu dipahami bahwa kita adalah pembawa Kabar Baik akan Kerajaan Allah dan keselamatan. Jadi harus dilakukan dengan cinta kasih dan tidak pernah dapat dilakukan dengan kekerasan atau pemaksaan.

Kita hanya menabur, biarkan Tuhan yang membuatnya tumbuh dan berlipat ganda.