Kerajaan Allah merupakan sarana menuju keselamatan. Kabar baik Kerajaan Allah inilah yang menjadi pusat pewartaan injil yang dilaksanakan oleh Yesus, dan dilanjutkan oleh para rasul. Juga kita mempunyai kewajiban mewartakan Kerajaan Allah ini, yang merupakan tujuan dari penginjilan.
Yesus bersabda: ‘’Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus” (Luk 4:43)
Menurut Perjanjian Lama
Dalam perjanjian lama jelas dinyatakan bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia adalah pemimpin dan telah memilih
Selanjutnya para nabi perjanjian lama selalu berbicara tentang Kerajaan yang akan datang, yang lebih sempurna dan tidak berkesudahan. Yang dimaksud adalah kerajaan dimana Kristus sebagai Raja, dan Kerajaan itu kekal tak berkesudahan.
Menurut Perjanjian Baru
Dalam perjanjian baru dijelaskan bahwa Kerajaan Allah itu ada di hati manusia. Ini berarti bahwa Allah bertahta dan memerintah dalam hati manusia.
“Juga orang tidak dapat mengatakan: lihat, ia ada di sini atau ia ada di
Inilah yang disebut sebagai Kerajaan Allah yang tidak kelihatan.
Kerajaan Allah yang kelihatan adalah kerajaan yang beranggotakan manusia yang percaya dan menerima Allah sebagai Raja. Secara khusus adalah gereja dalam arti sebagai komunitas. Namun dalam hal ini sifatnya lebih universal, yakni manusia yang percaya dan menerima Allah dalam hatinya, dan membiarkan Allah mengatur hidupnya. Jadi gereja bukan dalam pengertian sempit tetapi Katolik yang berarti universal.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33)
Yesus meminta kepada para pengikutnya supaya berdoa bagi pemerintahan Allah, supaya utuh dan sempurna (Mat 6:10)
Kerajaan Allah di Dunia
Tujuan Kerajaan Allah adalah untuk menyelamatkan manusia dan membebaskannya agar sungguh-sungguh menjadi orang bebas. Beban kemiskinan, tawanan, kebutaan dan hukuman yang ada pada manusia dipatahkan dalam kerajaan Allah.
Yesus adalah jalan menuju kerajaan itu, dan setiap manusia diundangnya untuk masuk. Tawaran Yesus untuk masuk kerajaan itu bukanlah melalui cara paksa tetapi melalui KASIH.
Kerajaan Allah tidak dibatasi oleh tempat, situasi atau waktu. Dia ada di dalam hati dan pikiran setiap orang yang yang menerima Kasih Tuhan dan melaksanakan SabdaNya. Sesungguhnya orang yang masuk dalam Kerajaan Allah mempunyai kebebasan batin yang sejati. Bebas karena terang di dalam dirinya, dan tidak harus meraba-raba jika berjalan.
“Akulah terang dunia, barang siapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh 8:12)
Kuasa Kerajaan Allah
Allah, dengan KerajaanNya memberi 5 kuasa khusus kepada anak-anakNya:
1. Kuasa atas kegelapan/roh jahat/iblis (Luk 10: 17-20, Luk 9:1)
2. Kuasa atas penyakit (Luk 10:9)
3. Kuasa atas dosa. (Mat 18:18)
4. Kuasa atas alam (Mat 14:29)
5. Kuasa atas kematian (Yoh 3:16)
Bagaimana dapat Masuk Kerajaan Allah?
Untuk masuk Kerajaan Allah, syaratnya adalah pertobatan yang sungguh-sungguh. Dengan sakramen permandian, orang Kristen dibenamkan dalam kematian Kristus dan kebangkitan-Nya, sehingga tidak lagi dikuasai oleh dosa, tetapi hidup dalam Roh (Rom 8:9)
Pertobatan itu merupakan suatu proses, dan merupakan keseimbangan pengalaman pribadi dan pengalaman umum. Pribadi berarti menerima pengalaman kasih Allah secara pribadi, dan umum berarti menerapkan kasih Allah ini melalui perbuatan kepada sesama.
Kerajaan Allah dikukuhkan Yesus dalam penjelmaanNya menjadi manusia. Keseimbangan antara kemanusiaanNya dan keAllahan-Nya itu haruslah menjadi teladan keseimbangan iman kita.
‘Jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati’ (Yak 2 :17)
Keselamatan
Keselamatan berarti “keutuhan”, dengan demikian diselamatkan berarti dibuat menjadi utuh, disembuhkan tubuh, pikiran, jiwa dan roh. Kerajaan Allah adalah karunia keselamatan. Yesus memberikan karunia keselamatan ini sebagai:
1. Kemenangan terhadap kejahatan/setan
2. Pengampunan dosa universal
3. Pembebasan dari segala hal yang menekan atau memperbudak kita
4. Janji hidup kekal
Pengalaman keselamatan inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan penginjilan. Jadi penginjilan berarti bahwa seseorang yang telah mengalami cinta kasih Allah mewartakan “Saya mempunyai Kabar Baik!!!”
Keselamatan yang universal
Keselamatan bersifat universal, bahkan ditawarkan kepada orang yang belum mengetahui injil. Menjadi Katolik (universal) berarti: terbuka pada kenyataan, bahwa mungkin ada banyak cara pendekatan yang berbeda kepada Yesus dan bahwa kita jangan memaksa orang-orang hanya ke dalam satu pengalaman khusus.
Memilih-milih itu bukanlah iman yang sejati, kita harus mengutamana “keterbukaan”.
Menghadirkan kerajaan Allah
Sebagai pengikut Yesus kita dipanggil untuk mewartakan Berita Kerajaan yang menyelamatkan ini kepada setiap orang yang kita jumpai. Melalui Yesus, kita diberi Kuasa Roh Kudus untuk membawa Kerajaan ini ke dalam realita hidup sehari-hari.
Menjadi pembawa kabar baik berarti ikut membangun kerajaan-Nya. Jika kita membangun kerajaanNya, kita membawa Kemuliaan Allah.
Sesungguhnya kita dipanggil untuk menerima Kerajaan Allah melalui pertobatan dan selanjutnya dipanggil mewartakan Kerajaan itu dengan menjadi saksi-saksi Allah. Sebelum Yesus naik ke surga inilah PerintahNya:
Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku, babtislah mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, ajarilah mereka melakukan apa yang telah Kukatakan kepadamu dan ketahuilah, Aku menyertaimu sampai akhir zaman (Mat 28:18-20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar