Barangsiapa yang makan tubuhKu dan minum darahKu, dia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia. (Yoh 6: 56)
Sabda Yesus ini menjadi dasar utama bagi pusat dari seluruh kehidupan iman dalam gereja Katolik, yakni Ekaristi. Dengan menerima hosti kudus dalam perayaan Ekaristi, maka kita benar-benar bersatu dengan Kristus. Persatuan dengan Kristus ini adalah dalam arti yang sebenarnya, dimana Kristus dalam rupa roti menyatu dengan sel-sel tubuh setiap orang yang menerimanya.
Jika Kristus hidup di dalam diri seseorang, maka seseorang itu seharusnyalah berpikir dan bertindak seperti Yesus. Yesus akan meraja di dalam hatinya dan selalu siap untuk melaksanakan sabdaNya. Dan sabdanya itu adalah supaya kita mengasihi sesama kita, saling mengasihi.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1 Yoh 2:6)
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita (1 Yoh 3:24)
Dengan kata lain, seseorang yang menerima Kristus haruslah hidup dalam Roh, sehingga Roh Kristuslah yang mengarahkan dan menguasai segenap hidupnya. Dengan cara inilah maka kehendak Allah akan terjadi pada diri kita dan kita menjadi sarana bagi perwujudan Kerajaan Allah di dunia. Demikian khotbah Rm Thomas pada hari Minggu lalu.
Lalu, apakah kita semua harus menjadi pengkhotbah? Apakah Kerajaan Allah itu tidak dapat dilihat dalam peristiwa sederhana dalam hidup sehari-hari? Ya, tentu saja…justru Yesus meminta kita agar menjadikan penyataan Kerajaannya melalui cara hidup kita sehari-hari:
• Kasih menjadi dasarnya
• Penyerahan diri dan segenap hidup pada penyelenggaraan Allah sebagai perwujudannya
• Percayalah Yesus akan melakukan hal-hal besar dalam hidup anda. Bersiaplah!
• Kita akan melihat dunia dengan kacamata Kristiani (Kasih, Kerendahan hati, kesabaran, belaskasihan, kemurahan)
Karena apa yang akan terjadi dalam hidup kita akan sangat ditentukan oleh ‘bagaimana kita melihat dunia’. Maka apabila kita melihat dunia dengan kaca mata Kristus, maka Kristus sang Maharaja yang Mahabesar itu akan berkarya dalam diri kita.
Apakah anda siap?
By
Stefanus M Sitinjak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar