“Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang
lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak
dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.
Tetapi kamu mengenal Dia, sebab dia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”
(Yoh 14: 16-17).
Roh
Kudus adalah karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada setiap orang. Roh
Kudus ini kita terima pada saat pembabtisan. Roh Kudus adalah perwujudan cinta
Bapa dan Putera yang dicurahkan kepada setiap orang. Pertanyaannya adalah,
‘apakah kita sungguh menyadari bahwa Roh Kudus yang sungguh-sungguh Allah
benar-benar tinggal di dalam diri kita?’ Sama seperti Yesus yang tinggal di
dalam tabernakel di seluruh dunia, demikianlah Roh Kudus tinggal di dalam diri
setiap orang. Dan Roh Kudus itu akan tinggal di dalam diri kita selama-lamanya.
“Tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. Roh kudus yang kamu
peroleh dari Allah.” (1 Kor 6:19)
Para Orang Kudus
Semua
orang kudus dipenuhi oleh Roh Kudus. Jiwa mereka dilimpahi dengan kegembiraan
dan penghiburan. Mereka berbuat semua mukzizat degna kuasa roh kudus. Santo
Petrus membangkitkan orang mati dengan kuasa Roh Kudus, bahkan dengan kena
bayanganya saja orang dapat disembuhkan. Santo Antonius dari Padua, 1200 tahun
kemudian melakukan begitu banyak mukzizat, dia berkhotbah bagaikan seorang
malaikat, dan ikan-ikanpun mendengarkan. Santo Padre Pio 2000 tahun kemudian
memiliki stigmata selama 50 tahun, dan apapun yang didoakannya dikabulkan
Tuhan, termasuk kesembuhan begitu banyak orang sakit yang sudah tidak punya
harapan.
Dia Tetap Sama
Roh
Kudus yang diterima para rasul 2000 tahun lalu, adalah Roh Kudus yang sama
hingga hari ini. Roh Kudus adalah jaminan bahwa Yesus tak pernah berubah, dulu
sekarang dan selama-salamnya. “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20).
Maka tak boleh ada keraguan bahwa Tuhan sungguh tinggal dalam diri kita
dalam bentuk pribadiNya yang ketiga yaki Roh Kudus. Alangkah bahagianya kita
jika kita sungguh menyadari bahwa Allah sunguh-sungguh diam dan berkarya di
dalam hati kita.
Apa Yang Harus Kita Lakukan
Sama
seperti kita menaruh hormat depada seseorang pertama-tama adalah dengan
menyadari kehadirannya, lalu menghargai dan menghormatinya dengan penuh cinta.
Cinta Roh Kudus yang selalu menyala di dalam hati kita wajib lebih kita sambut
lagi dengan penghormatan penuh cinta melalui doa, perbuatan baik dan penerimaan
sakramen. Sikap kita kepada sesama haruslah penuh hormat dan rasa cinta, karena
di dalam diri sesama kita, Roh yang sama juga tinggal dan berkarya.
Dengan
meminta petunjuk dan terang Roh Kudus, maka niscaya hidup kita akan merupakan
suatu sumber rahmat dan kegembiraan bagi diri kita dan bagi lingkungan kita.
Berdoalah sesering mungkin kepada Roh Kudus, berikan penghormatan dan sikap
penyerahan, maka apa yang tidak pernah terpikirkan, apa yang tidak pernah
dilihat oleh mata, akan disediakan-Nya bagi kita.
Roh
Kudus, berikanlah aku karunia Pengenalan agar aku dapat mengenalmu dengan cara
yang Engkau inginkan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar