Senin, 31 Maret 2025

Today’s Reflection: Tears Turn Into Joy for Those Who Believe!


Today’s Reflection: Tears Turn Into Joy for Those Who Believe!

Readings:

  • First Reading: Isaiah 65:17-21
  • Responsorial Psalm: Psalm 30:2,4-6,11-12a,13b
  • Gospel: John 4:43-54

God promises a new heaven and a new earth, where sorrow and weeping will be no more (Isaiah 65:17-21). This promise brings hope in the midst of a broken world.

In the Gospel, a royal official comes to Jesus in desperation because his son is dying. Yet he believes in Jesus’ word even before seeing any sign: “Go, your son will live.” His simple faith leads to a miraculous healing.

Today’s Psalm echoes with thanksgiving: “O Lord my God, I cried out to you and you healed me.” God is faithful. He can turn mourning into dancing and despair into joy—for those who trust Him.

Prayer
Lord, teach us to trust in Your word, even in the darkest moments. Strengthen our hope in Your promise of restoration. Turn our sorrow into praise and our faith into strength. Amen.

God bless ❤️,
Manuntun Sitinjak

#catholic #reflection #wordofGod

Renungan Hari Ini: Tangisan Berubah Menjadi Sukacita bagi yang Percaya!


Renungan Hari Ini: Tangisan Berubah Menjadi Sukacita bagi yang Percaya!

Bacaan:
Bacaan Pertama: Yesaya 65:17-21
Mazmur Tanggapan: Mazmur 30:2.4-6.11-12a.13b
Bacaan Injil: Yohanes 4:43-54


Tuhan menjanjikan langit dan bumi yang baru, di mana tidak ada lagi tangisan dan penderitaan (Yes 65:17-21). Janji ini menjadi sumber pengharapan di tengah dunia yang sering kali penuh luka dan kekhawatiran.

Dalam Injil, seorang pegawai istana datang kepada Yesus dengan hati yang hancur karena anaknya hampir mati. Namun, ia percaya pada sabda Yesus tanpa melihat bukti terlebih dahulu: “Pergilah, anakmu hidup.” Iman yang sederhana itu membawa mukjizat pemulihan.

Mazmur hari ini menjadi gema syukur: “Aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.” Tuhan sungguh setia pada sabda-Nya. Ia sanggup mengubah tangisan menjadi sukacita, asal kita datang dengan hati yang percaya.

Doa
Tuhan yang penuh kasih, ajarilah kami untuk percaya pada sabda-Mu, bahkan ketika hidup terasa gelap. Teguhkan harapan kami akan janji pemulihan-Mu. Ubah ratapan kami menjadi pujian dan iman kami menjadi kekuatan. Amin.

Tuhan memberkati kita semua,
Manuntun Sitinjak 
#renungan

Jumat, 28 Maret 2025

Today's Reflection: True Repentance and Loving God and Neighbor


Today's Reflection: True Repentance and Loving God and Neighbor

In Mark 12:28b-34, Jesus teaches that the greatest commandment is to love God with all our heart, soul, mind, and strength, and to love our neighbor as ourselves. This love is not just a feeling, but a way of life.

Hosea 14:2-10 reminds us that true love for God begins with repentance. When we return to Him with a sincere heart, He promises healing and restoration.

Psalm 81 expresses God's longing for His people to listen and obey. He desires to bless us abundantly, but often we turn away from His voice.

These readings call us to realign our hearts: to love God above all, to turn from sin, and to show love through our actions toward others. When we do, we open ourselves to God's abundant grace and peace.

Prayer:
Lord, teach me to truly repent and love You with all my heart. Help me to reflect that love in the way I treat others each day. May Your love guide my steps. Amen.

God bless,

Manuntun Sitinjak #reflection #repentance #love #gospel

Renungan Hari Ini: Pertobatan Sejati dan Mengasihi Tuhan dan Sesama


Renungan Hari Ini: Pertobatan Sejati dan Mengasihi Tuhan dan Sesama

Yesus menegaskan bahwa hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri (Markus 12:28b-34). Inilah dasar utama hidup orang beriman.

Hosea 14:2-10 menunjukkan bahwa kasih sejati kepada Tuhan dimulai dari pertobatan. Ketika kita kembali kepada-Nya dengan tulus, Tuhan menjanjikan pemulihan dan kehidupan yang penuh berkat.

Mazmur 81 mengungkapkan kerinduan Allah agar umat-Nya mendengarkan suara-Nya dan meninggalkan allah-allah lain. Jika kita taat dan setia, Tuhan berjanji memberi gandum terbaik dan madu dari gunung batu.

Pertobatan sejati bukan sekadar penyesalan, tapi keputusan untuk kembali mengasihi Tuhan dan memantulkan kasih itu kepada sesama. Inilah jalan menuju hidup yang diberkati dan damai.

Doa:
Tuhan yang Mahakasih, bantu aku untuk sungguh bertobat dan mengasihi-Mu dengan segenap hatiku. Bimbing aku agar mampu mengasihi sesamaku seperti Engkau mengasihi aku. Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏 ❤️ 

Manuntun Sitinjak  #renungan #pertobatan #kasih

Kamis, 27 Maret 2025

Prayer: “Holy Spirit, Stay and Linger in My Heart”


Prayer: “Holy Spirit, Stay and Linger in My Heart”


Holy Spirit, gentle breath of God,

I open the door of my heart wide for You.

Come—stay with me,

dwell not just for a moment, but forevermore.

Let my heart be Your resting place,

a sanctuary for Your holy presence.


When You are near, my soul is calm.

When You remain, I am alive.

Let Your peace flow through every beat of my heart,

and Your love echo in every corner of my soul.


Stay, O Spirit—don’t rush away.

Linger in the silence between my thoughts.

Let the whisper of Your presence

linger like fragrance long after the breeze is gone.

Mark me with Your light.

Leave traces of heaven in all I do.


I long for You…

More than morning longs for light,

more than silence longs for song.

Stay and linger, Holy Spirit,

forever in the depths of me.

Amen.

Senin, 24 Maret 2025


Renungan Hari Ini: Hati Yang Rindu, dan Terbuka bagi Allah Akan Mengalami Rahmat Allah

Bacaan:

  • 2 Raja-Raja 5:1–15a
  • Mazmur 42:2-3; 43:3-4
  • Lukas 4:24–30

Dalam bacaan hari ini, kita disuguhkan kontras antara dua sikap hati: Naaman, seorang asing yang mengalami rahmat Allah karena kerendahan hati dan keterbukaannya; dan orang-orang Nazaret, yang justru menolak Yesus karena merasa sudah terlalu mengenal-Nya.

Naaman datang mencari kesembuhan, tapi ia justru mendapatkan lebih dari itu—ia mengalami perjumpaan dengan Allah yang hidup. Walau awalnya menolak karena merasa tidak masuk akal, akhirnya ia menyerah dan percaya. Dan di situlah mukjizat terjadi.

Sementara itu, orang-orang di Nazaret kehilangan rahmat besar karena mereka menolak percaya. Mereka tidak mampu melihat Allah hadir dalam kesederhanaan Yesus. Kesombongan dan prasangka telah menutup hati mereka.

Pemazmur hari ini mengungkapkan sebuah kerinduan yang dalam: "Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup." Inilah hati yang dibutuhkan agar kita bisa mengalami karya Tuhan yang luar biasa.

Tuhan tidak mencari hati yang tahu segalanya, tapi hati yang rindu, percaya, dan terbuka.


Doa:

Tuhan yang Maharahim, ajarlah aku untuk memiliki hati seperti Naaman dan seperti pemazmur—yang rindu akan Engkau dan terbuka terhadap cara-Mu yang sering kali tidak terduga. Jauhkan aku dari kesombongan dan sikap menutup hati seperti orang Nazaret. Curahkan terang dan kesetiaan-Mu agar aku terus dituntun dalam jalan-Mu dan mengalami rahmat-Mu yang membarui hidupku. Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏 ❤️ 

Stefanus Manuntun Sitinjak 

#renungan

Minggu, 23 Maret 2025

Pertemuan APP OMK Paroki St. Vincentius A. Paulo Gunung Putri Hari Ini


Pertemuan APP OMK Paroki St. Vincentius A. Paulo Gunung Putri Hari Ini

https://youtube.com/shorts/1dc-R9Y4Krw?si=FHiQ6m5yIJkMC4Tl

Pertemuan Aksi Puasa Pembangunan (APP) OMK Paroki St. Vincentius A. Paulo Gunung Putri hari ini berlangsung dengan penuh semangat dan sukacita. Dihadiri sekitar 50 peserta, kegiatan ini menjadi wadah yang luar biasa bagi Orang Muda Katolik untuk bertumbuh dalam iman dan semangat pelayanan.


Dalam sesi diskusi, kami secara terbuka membahas kesenjangan antara Gereja dan orang muda, serta merumuskan pendekatan dan solusi konkret agar OMK semakin merasa dimiliki, dilibatkan, dan diberdayakan oleh Gereja. Suasana pertemuan semakin kuat dengan kesadaran akan kehadiran Tuhan yang hidup dan memberdayakan kaum muda, menggerakkan hati untuk terus melayani dan menjadi terang bagi sesama.


Pertemuan ini tidak hanya memperdalam refleksi pribadi, tetapi juga menumbuhkan komitmen bersama untuk membangun diri, memperkuat keluarga, mempererat komunitas, serta menjadi bagian aktif dalam karya Gereja, masyarakat, dan bangsa.


Semua makin semangat dan siap berkarya untuk Tuhan!

Mari terus bertumbuh dalam iman, saling mendukung, dan mewartakan kasih dalam tindakan nyata.


#OMK #OMKIndonesia #Katolik #OMKGunungPutri #APP2025 #SemakinBeriman #SemakinBersaudara #SemakinBerkarya #UntukTuhanDanBangsa


RISALAH PERTEMUAN PERDANA OMK ST. MONIKA





📝 RISALAH PERTEMUAN PERDANA OMK ST. MONIKA

📅 Hari/Tanggal: Sabtu, 15 Maret 2025
📍 Tempat: Sekretariat OMK St. Monika
🕑 Waktu: Pukul 19.00 WIB – selesai

1. Peserta yang Hadir:

  • Ketua OMK, anggota OMK

  • Ketua Lingkungan dan Wakil Ketua Lingkungan

  • Pendamping OMK St. Monika: Bapak Stefanus Manuntun Sitinjak

2. Tujuan Pertemuan:

  • Memulai kembali kegiatan OMK St. Monika secara terstruktur dan terarah.

  • Menentukan visi, misi, dan pengurus OMK.

  • Menyepakati arah program kerja ke depan.

3. Pembahasan Utama:

  • Visi OMK St. Monika:
    Menjadi Komunitas OMK yang menginspirasi dalam pertumbuhan iman dan pelayanan kasih dalam Kristus.

  • Misi OMK St. Monika:

    • Menghadirkan Kerajaan Allah melalui peningkatan iman dan martabat manusia

    • Mengembangkan kreativitas dan talenta dalam pelayanan

    • Membangun solidaritas antaranggota dan masyarakat

  • Nilai-nilai Inti:
    Persaudaraan, Semangat Pelayanan, Kreativitas, Pertumbuhan Iman Berkelanjutan, Sukacita Injili

4. Struktur Pengurus Inti yang Terbentuk:

  • Ketua: Mery

  • Wakil Ketua: Tegar

  • Sekretaris: Melda

  • Bendahara: Lyra

  • Tim Kerohanian: Sondang

  • Tim Riset dan Pengembangan: Carlote & Michael

  • Tim Komunikasi dan Media Sosial: Juni & Rafael

  • Tim Sosial dan Kemasyarakatan: Davin & Teges

5. Program Kerja:

  • Akan segera disusun dan disesuaikan dengan bidang masing-masing tim kerja.

  • Disepakati untuk rutin mengadakan pertemuan dan evaluasi setiap bulan.

6. Pertemuan Berikutnya:

📆 Tanggal: Jumat, 25 April 2025
📍 Tempat: Angkringan 27
🕑 Waktu: Pukul 14.00 WIB
🎯 Agenda: Pemaparan dan pembahasan Program Kerja setiap tim.

7. Penutup:

Pendamping OMK St Monika Bapak Stefanus Manuntun Sitinjak menegaskan bahwa OMK adalah generasi emas Gereja dan masyarakat. Maka perlu dikelola dengan baik dan penuh semangat. Seluruh peserta menyambut antusias dan siap melangkah bersama membangun OMK St. Monika menjadi komunitas yang bertumbuh dalam iman, pengharapan, dan kasih.

Sabtu, 22 Maret 2025

Rangkuman Pertemuan II – APP OMK 2025 "Gereja dan Orang Muda: Tuhan Melihat Hati Kita"

 

Rangkuman Pertemuan II – APP 2025

"Gereja dan Orang Muda: Tuhan Melihat Hati Kita"

Di tengah dunia yang makin kompleks dan cepat berubah, banyak orang muda Katolik merasa kurang dianggap dalam kehidupan menggereja. Kadang kita hanya dipandang sebagai “pembantu”, tukang parkir, atau penggembira. Namun lewat pertemuan ini, kita diajak untuk menyadari jati diri sejati kita: kita adalah bagian penting dari Gereja!

Lewat kisah dari OMK Keuskupan Agung Kupang, terungkap bahwa banyak orang muda sesungguhnya rindu untuk lebih dilibatkan secara bermakna, diberikan ruang untuk berkarya, dan menghidupkan wajah Gereja lewat kreativitas, semangat, dan kesaksian hidup.

💬 Kemungkinan Hasil Diskusi:

  • Orang muda ingin dianggap bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai pelaku aktif dalam pelayanan.

  • Banyak yang merasa belum diberi ruang berekspresi dalam Gereja.

  • Ada kerinduan untuk dilibatkan dalam kegiatan liturgi, sosial, lingkungan, seni, hingga digital evangelisasi.

  • OMK ingin membawa gereja lebih dekat dengan kehidupan mereka—modern, kreatif, dan penuh tantangan.


📖 Lectio Divina – 1 Samuel 16:1–13

"Tuhan melihat hati, bukan penampilan luar."
Daud tidak dianggap oleh keluarganya, tapi Tuhan melihat sesuatu yang berbeda: hati yang siap melayani.

Pesan kuat bagi kita: Tuhan tidak memilih berdasarkan usia, popularitas, atau gaya luar. Tuhan memilih yang hatinya siap.


🔥 Pesan Motivasi untuk Orang Muda Katolik

🌟 Tuhan percaya padamu, seperti Ia mempercayai Daud.
🌟 Gereja membutuhkan energimu, suaramu, dan semangat mudamu.
🌟 Kamu bukan generasi nanti, kamu adalah bagian Gereja SEKARANG!
🌟 Bangkit dan terlibat—jadi pemimpin, pelayan, pewarta harapan.

“Jangan tanya apa yang Gereja beri untukmu, tapi apa yang bisa kamu bawa untuk menyegarkan wajah Gereja.”


Ayo, Orang Muda Katolik!

Bergeraklah dengan semangat, kreatifitas, dan iman. Tuhan yang memilihmu juga akan membimbing dan menyertai langkahmu.

🙏 Tuhan tidak melihat siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling siap. Maka siapkan hatimu dan berkaryalah bersama Gereja demi dunia yang lebih terang.

Rangkuman Singkat Pertemuan 3 – APP 2025 "Allah Memberdayakan Orang Muda"

Rangkuman Singkat Pertemuan 3 – APP 2025

"Allah Memberdayakan Orang Muda"

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, orang muda sering merasa takut, ragu, dan tidak percaya diri dalam menentukan arah hidupnya, termasuk dalam keterlibatannya di Gereja. Namun, Tuhan tidak tinggal diam. Ia melihat, mendengar, dan bertindak.

Melalui bacaan Kitab Suci Keluaran 3:7–10, 15–16; 4:1–17, kita belajar dari kisah Musa:

“Aku akan menyertai engkau...” (Kel. 3:12)
“Aku akan menyertai lidahmu dan mengajarkan kepadamu apa yang harus kaukatakan.” (Kel. 4:12)

Musa pun ragu, merasa tidak mampu, dan takut menjalankan tugas Tuhan. Namun Tuhan tidak menuntut kesempurnaan, Tuhan hanya ingin kerelaan hati. Ketika Musa taat, Tuhan memampukan.

Lewat Lectio Divina, kita diajak menyadari bahwa Allah pun menyertai dan memberdayakan orang muda hari ini, sama seperti Musa. Keterlibatan di Gereja bukan hanya tugas orang tua atau imam, tapi panggilan mulia bagi setiap orang muda Katolik untuk menjadi terang, pelayan kasih, dan agen perubahan dalam komunitas dan masyarakat.


🔥 Pesan Motivasi untuk Orang Muda Katolik:

Jangan takut terlibat dalam karya Gereja.
Tuhan menyertai dan memperlengkapi kamu.
Gereja butuh semangat, kreativitas, dan keberanianmu.
Seperti Musa, kamu bisa menjadi jawaban atas jeritan dunia!

OMK APP 2025: PERTEMUAN III ALLAH MEMBERDAYAKAN ORANG MUDA

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2025
KEUSKUPAN BOGOR

“Memberdayakan Orang Muda dengan Reksa Pastoral Kreatif”


ORANG MUDA

PERTEMUAN III

ALLAH MEMBERDAYAKAN ORANG MUDA

Kata Pengantar

Dalam era modern ini, orang muda dihadapkan pada berbagai tantangan. Kehidupan yang serba cepat, perkembangan teknologi, dan berbagai isu sosial dapat membuat orang muda terlena serta melupakan makna dan panggilan sejati mereka sebagai orang beriman.

Tetapi, kita tidak boleh berkecil hati karena Allah selalu hadir menyertai. Ia memberi kekuatan, bimbingan, dan inspirasi agar kita menemukan jalan yang benar, bahkan menjadi agen perubahan. Ia memberdayakan kita. Dalam Pertemuan III ini, kita diajak untuk menyadarinya dan menimba inspirasi untuk bisa memberdayakan diri kita.


Doa Pembuka


Permainan: LOMPAT IMAN

Petunjuk Permainan:

  1. Jumlah pemain: 5–15 orang, bisa dimainkan secara individu atau berkelompok.

  2. Waktu: 10–15 menit

  3. Alat yang dibutuhkan:
    Animator menyiapkan dua perangkat kartu:

    a. Seperangkat Kartu Kekhawatiran (berisi hal-hal yang sering membuat orang muda takut atau khawatir)
    yang bertuliskan kata-kata berikut:

    • “Takut gagal di sekolah atau pekerjaan”

    • “Khawatir tentang masa depan”

    • “Ragu untuk diterima oleh orang lain”

    • “Takut kehilangan arah dalam kehidupan modern”

    • “Ragu dalam menentukan panggilan hidup”

    b. Seperangkat Kartu Penguatan (berisi ayat Kitab Suci atau kutipan yang menguatkan iman)
    yang bertuliskan kata-kata berikut:

    • “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau.” (Yesaya 41:10)

    • “Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mazmur 23:1)

    • “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.” (Amsal 3:5)

    • “Serahkanlah kekhawatiranmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Dia tidak membiarkan orang benar goyah.” (Mazmur 55:23)

    • “Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Korintus 12:9)

    • “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gentar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu. Ia tidak akan mengabaikan kamu dan tidak akan meninggalkan kamu.” (Ulangan 31:6)

    • “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (Ibrani 13:8)

4. Cara Bermain:
a. Animator meminta peserta untuk membentuk lingkaran kecil, atau jika peserta terlalu banyak, animator meminta peserta untuk membentuk kelompok dan setiap kelompok membentuk lingkaran kecil.
b. Animator meminta salah seorang peserta untuk mengambil sebuah kartu kekhawatiran dan membacanya dengan lantang, dan kemudian mengambil satu kartu penguatan sebagai jawaban atas kekhawatiran dan membacanya. Lakukan sampai semua peserta mendapat giliran.


Bacaan Kitab Suci

Kel 3:7–10, 15–16; 4:1–17


Dialog Interaktif Berdasarkan Kisah Kehidupan dan Bacaan Kitab Suci

  1. Kekhawatiran yang terdapat dalam Kartu Kekhawatiran manakah yang sering kamu alami dalam hidup sehari-hari?

  2. Ayat Kitab Suci yang terdapat dalam Kartu Penguatan manakah yang membantu kamu untuk dapat menghilangkan kekhawatiranmu tersebut?

  3. Sejauh mana kamu merasakan Allah memberdayakanmu, melalui sabda-Nya yang tertuang dalam Kitab Suci, sehingga kamu tidak terpuruk dalam kekhawatiran?

  4. Dalam Bacaan Kitab Suci, bagaimanakah sikap Musa saat Tuhan memberi tugas kepadanya?

  5. Bagaimana Tuhan memberdayakan Musa dalam menghadapi keterbatasannya agar mampu menjalankan tugasnya?

  6. Musa yang merasa tidak percaya diri diberdayakan Tuhan. Berkaitan dengan tema pemberdayaan orang muda dalam Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2025 ini, inspirasi apa yang dapat kamu timba?


Rangkuman

Animator merangkum pokok-pokok pertemuan.


Doa Penutup

APP2025 OMK PERTEMUAN II – GEREJA DAN ORANG MUDA

PERTEMUAN II – GEREJA DAN ORANG MUDA

Doa Pembuka

Kata Pengantar
Di tengah berbagai dinamika kehidupan modern, kita sebagai orang muda diundang untuk semakin mengenali panggilan kita dalam hidup menggereja, baik sebagai pribadi maupun komunitas, yaitu bermisi di tengah dunia. Sebagai bagian penting kehidupan Gereja dan generasi penerus, orang muda Katolik diharapkan mampu membawa semangat, kreativitas, dan harapan untuk terus menjaga dan mengembangkan iman. Tetapi, harapan tersebut sering kali bagai jauh panggang dari api. Gereja “jauh” dari gaya hidup kaum muda yang cenderung lebih modern, kritis, dan inovatif sehingga banyak orang muda yang tidak tertarik dengan kegiatan menggereja. Pertemuan II kali ini mengajak kita untuk mencermati bagaimana relasi antara Gereja dan OMK.

Pendalaman Iman
Kisah Kehidupan
ORANG MUDA KATOLIK, MANA JATI DIRI LU?

Di tengah hiruk-pikuk himpitan arus globalisasi yang antara lain mengabaikan hal-hal prinsip dan substansial, Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang menggelitik diri dengan bertanya tentang jati dirinya. Dengan topik yang langsung menohok, diskusi setengah hari di Aula Blasius Paroki Santo Yoseph Naikoten itu mengesankan.

Ibarat oase di tengah padang gurun, diskusi dengan pola ‘Kick Andy’ yang dipandu moderator sekaligus ketua panitia, Agustinus Molan Tokan, memberi nuansa baru bagi sekitar 100 orang muda Katolik yang hadir. Terjawab sudah keinginan orang muda yang datang dari Paroki Kristus Raja Katedral Kupang, Santo Yoseph Pekerja Penfui, Santa Maria Asumpta, Santo Matias Rasul Tofa, Santa Familia Sikumana, Santo Gregorius Agung Oeleta dan Santo Yoseph Naikoten. Dari proses diskusi itu terungkap keinginan kuat agar Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang menunjukkan wajahnya, dan bukan sebaliknya tenggelam, apalagi tinggal nama dan tak dikenal.

Barangkali karena menilik keaktifan dan antusiasme peserta, Romo Tino Raring, Pr, Moderator Orang Muda Katolik Santa Maria Asumpta, berani memberi garansi bahwa wajah gereja lokal Keuskupan Agung Kupang di masa depan tak akan suram. Sebuah komentar yang tidak berlebihan lantaran orang muda yang hadir sepakat dan menyadari dirinya sebagai gereja dan tidak sekadar unsur pelengkap gereja.

Seperti dikatakan Gabby Busa, orang muda Katolik Paroki Santo Yoseph Naikoten, bukan saatnya lagi orang muda Katolik dipandang sebagai ‘pembantu’, petugas tukang parkir di paroki. Bila dibahasakan secara afirmatif, orang muda Katolik sejatinya menginginkan peran lebih; sumbangsih yang signifikan demi wajah gereja yang segar. Karena sesungguhnya, kecemasan dan harapan gereja adalah juga kecemasan dan harapan orang muda Katolik. Wajah gereja keuskupan, paroki, stasi, wilayah dan kelompok umat basis sesungguhnya terbaca pada gerak langkah orang muda Katolik.

Narasumber lain, Romo Patris Neonub, pendamping Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang, dengan sinis mengatakan bahwa faktanya orang muda Katolik hanya orang yang bisa dipersalahkan ketika ada yang tidak beres dalam gereja. Karena itu, menurutnya, butuh cara pandang baru tentang jati diri orang muda Katolik. Orang muda Katolik sejatinya adalah paroki khusus dengan warganya orang-orang muda Katolik yang dengan penuh kesadaran menjadi ragi, garam dan terang masyarakat sekitarnya. Jati diri yang demikian pertama-tama bukanlah konsep (kata benda) melainkan sebuah proses pencarian (kata kerja) yang mesti diupayakan dari hari ke hari.

Dalam konteks ini, Ketua Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang, Jimmy Wangge, meyakinkan teman-temannya agar terus berkreasi dan menunjukkan jati diri mulai dari lingkungan terkecil di rumah dan di kelompok umat basis. Menurutnya, orang muda Katolik sebaiknya tidak pertama-tama menanyakan apa yang pengurus buat tetapi apa yang dapat disumbangkan bagi kesegaran wajah gereja.

Romo Patris dan Romo Zakarias Angkasa (pendamping Orang Muda Katolik Naikoten) menyuguhkan pentingnya orang muda Katolik memiliki nilai-nilai yang sudah dianggap usang seperti kesetiaan, kejujuran, ketaatan dan kerja tanpa pamrih. Nilai-nilai ini apabila dihayati secara sungguh-sungguh akan membentuk karakter orang muda Katolik yang militan, tangguh dan menjadi pemimpin masa depan.

Harapan ini bukan mustahil diwujudkan. Mencermati proses diskusi yang diselingi beberapa lagu dan puisi buah karya peserta, Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang kiranya tidak perlu berkecil hati menatap masa depan. Dengan segudang talenta dan bakat serta komitmen memberi yang terbaik bagi gereja dan bangsa, Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang sanggup mengemban amanat menjadi pewaris tradisi dan nabi masa depan.

(Disadur seperlunya dari: https://kupang.tribunnews.com/2010/06/10/omk-mana-jati-diri-lu#google_vignette)

Bacaan Kitab Suci: 1 Samuel 16:1-13

Dialog Interaktif Berdasarkan Kisah Kehidupan dan Bacaan Kitab Suci

  1. Dalam Kisah Kehidupan, apa saja keinginan orang muda Katolik yang terungkap dari diskusi terkait peran mereka dalam Gereja?

  2. Bagaimana tanggapanmu jika OMK dipandang hanya sebagai ‘pembantu’ atau petugas parkir di paroki?

  3. Dalam Bacaan Kitab Suci, mengapa Daud tidak ada saat Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya?

  4. Mengapa Samuel menduga bahwa Eliab sebagai calon yang dipilih Tuhan?

  5. Ada kesenjangan antara pilihan Allah dan pilihan Samuel. Apakah ada kesenjangan antara OMK dan Gereja saat ini? Kemukakan pengalamanmu!

Rangkuman
Animator merangkum pokok-pokok dialog interaktif.

Doa Penutup

ANIMATOR APP 2025 OMK: PERTEMUAN II – GEREJA DAN ORANG MUDA

APP 2025 OMK: PERTEMUAN II – GEREJA DAN ORANG MUDA

Tujuan
Umat mencermati kesenjangan antara orang muda dan Gereja.

Doa Pembuka

Kata Pengantar
Selain masa depan Gereja, orang muda adalah masa kini Gereja. Hal ini menyiratkan bahwa orang muda memiliki peran penting dalam kehidupan Gereja sehingga Gereja seharusnya menjadi rumah yang nyaman bagi mereka. Tetapi, pada kenyataannya, idealisme seperti itu tidak terjadi. Orang muda sering kali hanya dijadikan objek reksa pastoral Gereja yang memakai kacamata orang dewasa. Kesenjangan antara orang muda dan Gereja tak terhindarkan. Orang muda merasa kurang didengarkan atau difasilitasi, bahkan dianggap kurang mampu berperan sehingga jarang dilibatkan. Dalam Pertemuan II ini kita akan mencermati kesenjangan antara orang muda dan Gereja di tempat tinggal kita.

Pendalaman Iman – Kisah Kehidupan
ORANG MUDA KATOLIK, MANA JATI DIRI LU?

Di tengah hiruk-pikuk himpitan arus globalisasi yang antara lain mengabaikan hal-hal prinsip dan substansial, Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang menggelitik diri dengan bertanya tentang jati dirinya. Dengan topik yang langsung menohok, diskusi setengah hari di Aula Blasius Paroki Santo Yoseph Naikoten itu mengesankan.

Ibarat oase di tengah padang gurun, diskusi dengan pola ‘Kick Andy’ yang dipandu moderator sekaligus ketua panitia, Agustinus Molan Tokan, memberi nuansa baru bagi sekitar 100 orang muda Katolik yang hadir. Terjawab sudah keinginan orang muda yang datang dari Paroki Kristus Raja Katedral Kupang, Santo Yoseph Pekerja Penfui, Santa Maria Asumpta, Santo Matias Rasul Tofa, Santa Familia Sikumana, Santo Gregorius Agung Oeleta dan Santo Yoseph Naikoten. Dari proses diskusi itu terungkap keinginan kuat agar Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang menunjukkan wajahnya, dan bukan sebaliknya tenggelam, apalagi tinggal nama dan tak dikenal.

Barangkali karena menilik keaktifan dan antusiasme peserta, Romo Tino Raring, Pr, Moderator Orang Muda Katolik Santa Maria Asumpta, berani memberi garansi bahwa wajah gereja lokal Keuskupan Agung Kupang di masa depan tak akan suram. Sebuah komentar yang tidak berlebihan lantaran orang muda yang hadir sepakat dan menyadari dirinya sebagai gereja dan tidak sekadar unsur pelengkap gereja.

Seperti dikatakan Gabby Busa, orang muda Katolik Paroki Santo Yoseph Naikoten, bukan saatnya lagi orang muda Katolik dipandang sebagai ‘pembantu’, petugas tukang parkir di paroki. Bila dibahasakan secara afirmatif, orang muda Katolik sejatinya menginginkan peran lebih; sumbangsih yang signifikan demi wajah gereja yang segar. Karena sesungguhnya, kecemasan dan harapan gereja adalah juga kecemasan dan harapan orang muda Katolik. Wajah gereja keuskupan, paroki, stasi, wilayah dan kelompok umat basis sesungguhnya terbaca pada gerak langkah orang muda Katolik.

Narasumber lain, Romo Patris Neonub, pendamping Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang, dengan sinis mengatakan bahwa faktanya orang muda Katolik hanya orang yang bisa dipersalahkan ketika ada yang tidak beres dalam gereja. Karena itu, menurutnya, butuh cara pandang baru tentang jati diri orang muda Katolik. Orang muda Katolik sejatinya adalah paroki khusus dengan warganya orang-orang muda Katolik yang dengan penuh kesadaran menjadi ragi, garam dan terang masyarakat sekitarnya. Jati diri yang demikian pertama-tama bukanlah konsep (kata benda) melainkan sebuah proses pencarian (kata kerja) yang mesti diupayakan dari hari ke hari.

Dalam konteks ini, Ketua Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang, Jimmy Wangge, meyakinkan teman-temannya agar terus berkreasi dan menunjukkan jati diri mulai dari lingkungan terkecil di rumah dan di kelompok umat basis. Menurutnya, orang muda Katolik sebaiknya tidak pertama-tama menanyakan apa yang pengurus buat tetapi apa yang dapat disumbangkan bagi kesegaran wajah gereja.

Romo Patris dan Romo Zakarias Angkasa (pendamping Orang Muda Katolik Naikoten) menyuguhkan pentingnya orang muda Katolik memiliki nilai-nilai yang sudah dianggap usang seperti kesetiaan, kejujuran, ketaatan dan kerja tanpa pamrih. Nilai-nilai ini apabila dihayati secara sungguh-sungguh akan membentuk karakter orang muda Katolik yang militan, tangguh dan menjadi pemimpin masa depan.

Harapan ini bukan mustahil diwujudkan. Mencermati proses diskusi yang diselingi beberapa lagu dan puisi buah karya peserta, Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang kiranya tidak perlu berkecil hati menatap masa depan. Dengan segudang talenta dan bakat serta komitmen memberi yang terbaik bagi gereja dan bangsa, Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang sanggup mengemban amanat menjadi pewaris tradisi dan nabi masa depan.

(Disadur seperlunya dari: https://kupang.tribunnews.com/2010/06/10/omk-mana-jati-diri-lu)

Bacaan Kitab Suci: 1 Samuel 16:1-13

Dialog Interaktif Berdasarkan Kisah Kehidupan dan Bacaan Kitab Suci

  1. Setelah membaca Kisah Kehidupan, keinginan apakah yang diungkapkan oleh Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang dalam diskusi setengah hari di Aula Blasius Paroki Santo Yoseph Naikoten?

  2. Fakta memprihatinkan apakah yang diungkapkan Gabby Busa (orang muda Katolik Paroki Santo Yoseph Naikoten) dan Romo Patris Neonub (pendamping Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang)? Bagaimana pendapat Anda mengenai fakta tersebut?

  3. Dalam Bacaan Kitab Suci, apa yang menjadi pertimbangan Samuel ketika melihat Eliab sebagai calon yang diurapi Tuhan?

  4. Mengapa Tuhan menolak pertimbangan Samuel tersebut?

  5. Ada kesenjangan antara pilihan Allah dan pilihan Samuel. Apakah ada kesenjangan antara Orang Muda Katolik dan Gereja saat ini? Kemukakan pengalaman Anda!

Rangkuman
Animator merangkum pokok-pokok dialog interaktif.

Doa Penutup

Jumat, 21 Maret 2025

Today's Reflection: Rejection and Suffering Turned into Blessings


Today's Reflection: Rejection and Suffering Turned into Blessings

In Matthew 21:33-43, 45-46, Jesus tells a parable about tenants who reject and kill the landowner's messengers and even his son. This reflects how Israel rejected the prophets and ultimately Jesus. As a result, God's Kingdom was given to those who bear fruit.

This rejection reminds us of Genesis 37:3-28, where Joseph, loved by his father, was rejected by his jealous brothers and sold into slavery. They did not realize that God was using Joseph's suffering for a greater purpose.

As affirmed in Psalm 105:16-21, despite Joseph's hardships, God was with him and eventually elevated him to power in Egypt. This teaches us that even in rejection and suffering, God continues to work, transforming pain into blessings.

Let us trust in God's plan, knowing that He can turn our trials into something beautiful.

Prayer:
Lord, teach me to trust in You through every challenge. Help me not to fall into jealousy but to bear fruit for Your Kingdom. Amen.

Renungan Hari Ini: Penolakan dan Penderitaan yang Menjadi Berkat


Renungan Hari Ini: Penolakan dan Penderitaan yang Menjadi Berkat

Dalam Matius 21:33-43, 45-46, Yesus menceritakan perumpamaan tentang penggarap kebun anggur yang menolak dan membunuh utusan pemilik kebun, bahkan anaknya sendiri. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana bangsa Israel menolak para nabi dan akhirnya menolak serta membunuh Yesus. Akibatnya, Kerajaan Allah diberikan kepada mereka yang mau menghasilkan buah bagi Tuhan.

Penolakan ini mengingatkan kita pada kisah Kejadian 37:3-4, 12-13a, 17b-28, di mana Yusuf, yang dikasihi oleh ayahnya, ditolak oleh saudara-saudaranya karena iri hati. Mereka menjualnya sebagai budak ke Mesir, tanpa menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana besar melalui penderitaan Yusuf.

Seperti yang ditegaskan dalam Mazmur 105:16-21, meskipun Yusuf mengalami kesulitan, Tuhan menyertainya dan akhirnya mengangkatnya menjadi penguasa di Mesir. Ini menunjukkan bahwa dalam penolakan dan penderitaan, Tuhan tetap berkarya, mengubahnya menjadi berkat.

Mari kita belajar untuk tetap percaya pada rencana Tuhan dalam hidup kita. Meskipun mengalami kesulitan, percayalah bahwa Tuhan dapat mengubahnya menjadi sesuatu yang indah.

Doa:
Tuhan, ajarilah aku untuk tetap percaya kepada-Mu dalam setiap tantangan hidup. Bantulah aku untuk tidak terjerumus dalam iri hati, tetapi selalu berbuah bagi Kerajaan-Mu. Amin.

Rabu, 19 Maret 2025

Daily Reflection: Faith and Obedience Fulfill God’s Plan in Our Lives


Daily Reflection: Faith and Obedience Fulfill God’s Plan in Our Lives

Today's readings from 2 Samuel 7:4-5a,12-14a,16, Romans 4:13,16-18,22, and Matthew 1:16,18-21,24a teach us a powerful lesson: God’s promises are fulfilled through faith and obedience.

God promised David that his descendants would establish an everlasting kingdom. This promise was fulfilled in Jesus, who was born from David’s lineage. Abraham also received God’s promise—not because of the law but because of his unwavering faith.

In the Gospel, Joseph faced a difficult situation. He discovered that Mary was pregnant before they lived together. But when the angel of the Lord appeared to him in a dream, he obeyed without hesitation. He embraced his role in God’s divine plan, trusting in His wisdom.

Like Abraham, David, and Joseph, we are called to trust God’s plan even when we do not fully understand it. When we respond with faith and obedience, we allow His will to be fulfilled in our lives.

Prayer

Faithful God, help me to trust in Your plans even when they seem unclear. Teach me to be obedient like Abraham, David, and Joseph, so that Your will may be fulfilled in my life. Amen.

Renungan Hari Ini: Iman dan Ketaatan Membuat Rencana Tuhan Terlaksana dalam Hidup Kita


Renungan Hari Ini: Iman dan Ketaatan Membuat Rencana Tuhan Terlaksana dalam Hidup Kita

Bacaan hari ini dari 2 Samuel 7:4-5a,12-14a,16, Roma 4:13,16-18,22, dan Matius 1:16,18-21,24a mengajarkan kita bahwa iman dan ketaatan adalah kunci agar rencana Tuhan terjadi dalam hidup kita.

Tuhan berjanji kepada Daud bahwa keturunannya akan mendirikan kerajaan yang kekal. Janji ini digenapi melalui Yesus, yang berasal dari garis keturunannya. Abraham juga menerima janji bahwa ia akan menjadi bapa segala bangsa, bukan karena hukum Taurat, tetapi karena imannya kepada Tuhan.

Dalam Injil, Yusuf menghadapi situasi sulit—Maria mengandung sebelum mereka hidup bersama. Namun, setelah mendapat perintah Tuhan melalui malaikat, ia taat dan menerima perannya dalam rencana keselamatan.

Seperti mereka, kita sering menghadapi hal-hal yang sulit dimengerti. Namun, iman dan ketaatan kepada Tuhan akan membawa kita melihat janji-Nya digenapi dalam hidup kita.

Doa

Tuhan yang setia, aku percaya bahwa Engkau selalu menggenapi janji-Mu. Ajarlah aku untuk tetap beriman dan taat, seperti Abraham, Daud, dan Yusuf, agar rencana-Mu terlaksana dalam hidupku. Amin.

Senin, 17 Maret 2025

Today's Reflection: God's Mercy and Repentance that Transforms Our Hearts and Lives


Today's Reflection: God's Mercy and Repentance that Transforms Our Hearts and Lives

Today's readings invite us to reflect on God's great mercy and compassion. In Daniel 9:4b-10, the people of Israel recognize their sins and ask forgiveness from the merciful Lord. Psalm 79 becomes a cry of the people, pleading for God's mercy and deliverance.
In Luke 6:36-38, Jesus calls us to be merciful as the Father is merciful—not to judge, not to condemn, but to forgive and give generously.
If God is always patient and forgiving toward us, should we not also forgive others and stop judging them? True repentance transforms the heart, making us people of compassion and love, as God has shown His love to us.
Today, let us sincerely repent, ask God's forgiveness, and start loving others unconditionally.

Prayer:
Merciful God,
forgive me for my many sins.
Soften my heart to forgive others,
to avoid judging, and to be generous.
Make me a witness of Your love,
so my life may glorify You.
Amen.

God blesss all of us 🙏❤️

Manuntun Sitinjak 

Renungan Hari Ini: Kemurahan Tuhan dan Pertobatan yang Mengubah Hati dan Hidup Kita


Renungan Hari Ini: Kemurahan Tuhan dan Pertobatan yang Mengubah Hati dan Hidup Kita

Bacaan hari ini mengajak kita merenungkan betapa besar kasih dan kemurahan Tuhan. Dalam Daniel 9:4b-10, bangsa Israel sadar akan dosa-dosanya dan memohon ampun kepada Tuhan yang penuh belas kasih. Mazmur 79 pun menjadi seruan umat yang memohon belas kasih dan kelepasan dari hukuman.
Yesus dalam Lukas 6:36-38 mengajak kita meneladani kemurahan hati Bapa: tidak menghakimi, tidak menghukum, tetapi mengampuni dan memberi dengan sukacita.
Jika Tuhan selalu sabar dan mengampuni, pantaskah kita terus hidup dalam kemarahan, dendam, dan menghakimi orang lain? Pertobatan sejati mengubah hati, membuat kita menjadi pribadi yang murah hati dan penuh kasih, sebagaimana Tuhan telah berbelas kasih kepada kita.
Hari ini, mari bertobat dengan sungguh, mohon ampun, dan mulai mengasihi sesama tanpa syarat.

Doa:
Tuhan yang Maha Pengasih,
ampunilah aku yang sering jatuh dalam dosa.
Lembutkan hatiku agar mampu mengampuni,
tidak menghakimi, dan murah hati.
Bentuklah aku menjadi saksi kasih-Mu,
agar hidupku memuliakan nama-Mu.
Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏 ❤️ 

Manuntun Sitinjak 

Jumat, 14 Maret 2025

Today's Reflection: Repentance and Love Lead to Life


Today's Reflection: Repentance and Love Lead to Life

Today's Word of God from Ezekiel 18:21-28, Matthew 5:20-26, and Psalm 130:1-8 teaches us that God always opens a way for anyone who wants to repent. God does not desire the death of the sinner, but that they turn back and live. However, repentance is not only about our relationship with God, but also about our relationship with others. In the Gospel, Jesus emphasizes the importance of reconciling with others before coming to God. This means that a heart free from resentment, anger, and hatred is essential for true repentance.
Meanwhile, Psalm 130 reminds us that God is full of steadfast love and forgiveness, so we should not be afraid to come to Him with a contrite heart.

Let us come to the Lord, repent sincerely, and choose the path of love that leads to life.

Prayer:
Lord, teach me to truly repent, to leave behind sin, and to be reconciled with others. Thank You for Your steadfast love that restores my life. Amen.

God bless us all, 

Manuntun Sitinjak

Renungan Hari Ini: Pertobatan dan Kasih Membawa pada Kehidupan


Renungan Hari Ini: 
Pertobatan dan Kasih Membawa pada Kehidupan

Firman Tuhan hari ini dari Yehezkiel 18:21-28, Matius 5:20-26, dan Mazmur 130:1-8 mengajarkan bahwa Allah selalu membuka jalan bagi siapa saja yang mau bertobat. Tuhan tidak menghendaki kematian orang berdosa, tetapi agar mereka berbalik dan hidup. Namun, pertobatan bukan hanya soal hubungan dengan Allah, tetapi juga hubungan dengan sesama. Dalam Injil, Yesus menegaskan pentingnya berdamai dengan sesama sebelum datang kepada Allah. Artinya, hati yang bersih dari dendam, amarah, dan sakit hati adalah syarat pertobatan sejati.
Sementara Mazmur 130 mengingatkan bahwa Allah penuh kasih setia dan pengampunan, sehingga kita tidak perlu takut datang kepada-Nya dengan hati yang hancur.

Mari datang kepada Tuhan, bertobat dengan tulus, dan memilih jalan kasih yang memberi kehidupan.

Doa:
Tuhan, ajar aku bertobat sungguh-sungguh, meninggalkan dosa, dan berdamai dengan sesama. Terima kasih atas kasih setia-Mu yang memulihkan hidupku. Amin.

Tuhan memberkati kita semua, Manuntun Sitinjak 

Kamis, 13 Maret 2025

Today's Reflection: God Is Our Faithful Helper, He Always Listens to Our Prayers


Today's Reflection: God Is Our Faithful Helper, He Always Listens to Our Prayers

Readings:

  • Esther (Additions) 4:10a.10c-12.17-19
  • Psalm 138:1-3, 7c-8
  • Matthew 7:7-12

Dear brothers and sisters,
Today we are reminded that God is our faithful Helper, always present and listening to our prayers. Queen Esther, in the Book of Esther (Additions), came to God with fear and humility, saying:
"Help me, who am alone and have no one but You, Lord."
She trusted that only God could save her and her people.

In Psalm 138, the psalmist proclaims:
"On the day I called, You answered me, You increased the strength of my soul."
This is a reminder that God always answers and strengthens us when we pray.

In Matthew 7:7-12, Jesus teaches us to never hesitate to pray:
"Ask, and it will be given to you; seek, and you will find; knock, and the door will be opened to you."
God, our loving Father, always gives the best to His children.

So, let us never grow tired of praying, always trusting that God listens and acts in His time.

Closing Prayer

O good and faithful God,
You are always ready to listen and help us.
Like Esther, teach us to come humbly before You.
Like the psalmist, may we always give thanks for Your love.
As Jesus teaches us, may we always ask, seek, and knock without fear.
Strengthen us to face life's challenges and to share Your love with others.

Through Christ our Lord. Amen.

God Bless 🙏❤️

Manuntun Sitinjak #reflection #bible

Renungan Hari Ini: Tuhan Penolong Setia, Dia Selalu Dengarkan Doa Kita


Renungan Hari Ini: Tuhan Penolong Setia, Dia Selalu Dengarkan Doa Kita

Bacaan:

  • T.Ester 4:10a.10c-12.17-19
  • Mazmur 138:1-3.7c-8
  • Matius 7:7-12

Saudara-saudari terkasih,
Hari ini kita diingatkan bahwa Tuhan adalah Penolong yang setia, selalu hadir dan mendengar doa-doa kita. Dalam Kitab Tambahan Ester (T.Ester), kita melihat bagaimana Ratu Ester yang penuh ketakutan datang kepada Tuhan dan berseru dengan rendah hati:
"Tolonglah aku yang sebatang kara, ya Tuhan, sebab tidak ada seorang pun selain Engkau."
Ester percaya hanya Tuhan yang dapat menolong dirinya dan bangsanya.

Lalu, dalam Mazmur 138, pemazmur menyatakan dengan penuh keyakinan:
"Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku."
Mazmur ini menjadi penguatan bagi kita bahwa ketika kita datang kepada Tuhan, Dia selalu mendengar dan memberikan kekuatan baru.

Yesus dalam Matius 7:7-12 menegaskan kembali bahwa Allah adalah Bapa yang baik, yang tahu memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Kata-kata Yesus sungguh menenangkan hati:
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Saudara-saudari, kadang kita merasa takut, sendiri, dan ragu apakah doa kita didengar. Bacaan hari ini menguatkan kita: Tuhan tidak pernah menutup telinga-Nya. Ia Penolong yang setia, asal kita mau datang dengan rendah hati seperti Ester, percaya dan bersyukur seperti Pemazmur, serta yakin seperti yang Yesus ajarkan.

Maka, jangan pernah lelah berdoa. Jangan ragu untuk datang kepada Tuhan dan serahkan semua pergumulan hidup kita kepada-Nya.

Doa Penutup

Tuhan Allah yang Mahabaik,
Engkau adalah Penolong setia kami, yang selalu mendengar dan menjawab doa anak-anak-Mu.
Seperti Ester, ajar kami datang kepada-Mu dengan rendah hati dan penuh iman.
Seperti Pemazmur, ajar kami untuk selalu bersyukur atas kebaikan-Mu.
Seperti ajaran Yesus, ajar kami untuk tidak ragu meminta, mencari, dan mengetuk pintu kasih-Mu.
Kuatkanlah kami dalam menghadapi setiap tantangan hidup, dan jadikan kami saluran kasih-Mu bagi sesama.

Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏 ❤️ 

Manuntun Sitinjak #renungan #sabda #pesaninjil