Yesus mengucapkan sabda ini kepada muridnya, waktu menyebrangi danau dan tiba-tiba angin topan menerpa perahu yang mereka tumpangi.
Salah seorang muridnya mengatakan: “"Guru, Engkau tidak peduli kalau kami binasa?”. Yesus menanggapi dengan tenang dan mengajukan pertanyaan di atas! “Mengapa kamu takut, dan tidak percaya?”. Lalu Yesus menghardik badai dengan mengatakan “diam”, dan danaupun tenang seketika.
Dalam mengarungi danau kehidupan, kitapun seringkali sangat ketakutan akan tekanan dan permasalahan hidup yang semakin menghimpit. Semakin kita merasa takut, semakin tertekan, semakin terhimpit dan semakin semuanya terasa sulit dan akan tenggelam. Dalam kondisi yang demikian orang yang tidak berpikir panjang dan tidak percaya pada Tuhan akan mengambil jalan pintas.
Depresi!
Itulah kata yang tepat menggambarkannya. Jalan pintasnya bisa mulai dari minum obat depresi hingga kemungkinan yang paling buruk. Tidak jarang pula kita malah mulai menyalahkan Tuhan.
Yesus dengan kuasanya yang tidak dapat kita pikirkan, yang meredakan badai seketika, juga akan berbuat hal yang sama pada kehidupan kita. Pertanyaannya adalah, apakah kita percaya, dan paling penting lagi “mempercayakan diri kepada-Nya sepenuhnya, 100%!”?
Bapa Suci Yohanes Paulus II, sangat akrab dengan peneguhan ini dengan ucapannya “Jangan takut, bukalah hatimu kepada Kristus!”.
Tulisan ini diinspirasi oleh khotbah Romo Harsono, pada misa pertama di gereja Keluarga Kudus Cibinong minggu lalu 21 Jun 2009.
Semoga meneguhkan! Amin
Ditulis oleh
Stefanus Manuntun Sitinjak for Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar