Selasa, 23 September 2008

Upahmu 1 Dinar!

Ringkasan Khotbah Rm Harsono, Misa-3, Paroki Keluarga Kudus Cibinong:

Minggu 21 September 2008, bacaan injil Mat 20:1-16a, tentu anda mungkin masih ingat bagaimana Yesus megumpamakan Kerajaan Surga seperti pemilik kebun anggur yang mencari para pekerja dari pagi-pagi sekali sebelum jam delapan, kemudian jam 9, siang hari, jam 3 hingga jam 5 sore.

Setelah jam 6 jam bekerja telah selesai, maka pemilik kebun anggur memberi memanggil pekerja yang mulai bekerja jam 5 dan memberina 1 dinar, demikian hinga dia memanggil orang yang telah bekerja dari pagi sekali dan juga memberinya 1 dinar. Ketika orang ini bersungut-sungut dan protes, dan berkata “Tuan, mengapa engkau memberi upah yang sama kepada orang yang hanya bekerja selama 1 jam dengan saya yang telah bekerja seharian untukmu dan harus menahan panas terik?” Pemilik kebuh anggur menjawab “Bukankah kita telah sepakat bahwa upahmu adalah satu dinar sehari? Bukankan aku mempunyai kebebasan untuk menggunakan uangku? Irikah engkau karena aku murah hati?”.

Bagi kita manusia normal juga kemungkikan besar akan mengatakan hal serupa bila kita yang mengalaminya. Apalagi di jaman sekarang ini, orang pasti mengatakan bahwa hal ini telah mengabaikan rasa keadilan.

Namun, Santo Paulus telah melakukan hal sebaliknya. Dia mengatakan bahwa kematian adalah keuntungan baginya, dan hidupnya adalah bersama Kristus. Kita tahu bahwa Santo Paulus telah banyak sekali menderita sepanjang karyanya menyebarkan injil, termasuk dipenjara, disesah, dihina dan lain sebagainya (bdk 2Kor 11, 23-27). Namun Santo Paulus dengan sangat patuh melakukan tugasnya tanpa mengenal lelah dan tidak pernah mengeluh. Itulah yang menyebabkan dia sangat berharaga di mata Tuhan dan telah memberi Palus hadiah yang sangat besar

Nah sekarang kembali kepada diri kita sendiri, kita seringkali mengeluh kepada Tuhan, dan keluhan itu telah membatalkan hadiah berikutnya yang seharusnya masih akan kita terima. Karena dengan keluhan ini, kita menjadi bersikap negative dan enggan untuk melakukan pekerjaan baik berikutnya.

Tuhan selalu berbuat adil, dan Dia mengatakan bahwa rancanganNya jauh di atas pemikiran manusia. Yang harus kita lakukan adalah bekerja dan bersyukur dalam segala hal. Maka rencana dan kehendak Tuhan yang indah itu akan terjadi pada diri kita. Dia telah dengan bermurah hati memberi kita waktu dan kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka yang Allah kehendaki adalah supaya kita berbuah, bukan mengeluh. Bagaimanapun buah yang baik pasti ada harganya. Dan semakin banyak berbuah, pohon akan semakin berharga, demikian juga kita.

Untuk itu marilah kita hidup bukan untuk gaji dan upah tetapi untuk karya itu sendiri yang telah ditugaskan Tuhan kepada kita. Hal ini memang berat, tetapi itulah yang dikehendaki Tuhan dari kita. Dia menginginkan kita berbuah dan berbuah. Dan buah ini akan menjadi lebih banyak jika kita senantiasa BERSYUKUR dan BERKARYA. Dan semuanya itu akan membawa kemuliaan bagi Tuhan, kepada siapa perjalana kita sedang tertuju. Jika sudah terlambat, kita tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Mari kita lakukan sekarang! (Amin)

Ditulis oleh:

Stefanus M Sitinjak (Lingkungan St Louis Gn Putri)

September - Bulan Kitab Suci Nasional

Setiap tahun, bulan September ditetapkan sebagai bulan Kitab Suci Nasional. Umat Katolik mengisinya dengan kegiatan Pendalaman Kitab Suci yang biasanya ditandai dengan diskusi mengenai Kitab Suci di lingkungan. Namun dalam setiap pertemuan yang demikian, masalah yang selalu mengemuka adalah minimnya kehadiran umat. Sangat berbeda dengan “Doa Rosario” lingkungan yang pesertanya biasanya sangat banyak.

Ada yang mengatakan bahwa umat Katolik memang kurang memahami Kitab Suci, berbeda dengan saudara-saudari kita di gereja protestan yang umumnya sangat gemar membaca Kitab Suci. Walaupun ada beberapa orang Katolik yang rajin membaca kitab suci, tapi memang harus diakui bahwa minat umat masih sangat kurang.

Waktu sharing pada pertemuan bulan ini, ada seorang teman yang mengatakan bahwa dari dulu dia memang sangat jarang dan bahkan hampir tidak pernah membaca kitab suci, tetapi dia sangat mencintai gereja dan ajaran Katolik. Ya, tentuk saja keadaan yang demikian ini cukup ironis. Pertanyaannya, bagaimana kita mau memahami ajaran Kristus tanpa memahami apa yang disampaikan Yesus dalam kitab Suci?

Bagaimanapun, gereja dan segenap umat Katolik di dunia dan di Indonesia pada umumnya perlu melakukan perubahan. Padahal umat Katolik sebenarnya mempunyai sarana yang sangat lengkap. Bahkan cenderung dimanjakan terutama untuk gereja di perkotaan, dimana salinan kitab suci diberikan dalam bentuk lembaran misa. Umat Katolik di Indonesia juga mempunyai puji syukur yang sangat lengkap, dan didalamnya dijelaskan bahwa ”Membaca Kitab Suci” merupakan salah satu kebiasaan orang Kristen.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kebiasaan ini, berikut ini saya coba tuliskan kembali 10 KEBIASAAN ORANG KRISTEN yang dipaparkan salam Puji Syukur, sebagai berikut:

  1. Berhimpun pada hari Minggu
  2. Membaca Kitab suci
  3. Melaksanakan Ibadat Harian
  4. Berdoa Bersama dalam Keluarga
  5. Berdoa secara Pribadi
  6. Terlibat dalam Kehidupan Jemaat setempat (Lingkungan, Stasi, Paroki)
  7. Terlibat dalam Masyarakat
  8. Berpuasa dan Berpantang
  9. Memeriksa Batin
  10. Mengaku Dosa di Hadapan Iman

Khusus untuk nomor 2, marilah kita tinjau sejenak. Di dalam Puji Syukur ditulis seperti berikut ini:

Membaca Kitab Suci

Gereja menghendaki agar khazahan Kitab Suci dibuka lebih besar kepada umat (lihat KL51), sebab di dalam Kitab Suci, Allah sendiri bersabda kepada uamtNya, dan Kristus mewartakan kabar gembira Injil (lihat KL184), Kitab Suci adalah sumber dan dasar iman kita. Dengan membaca Kitab Suci kita mengenal Kristus. Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus, dan pengenalan Yesus Kristus ini lebih mulia dari segala sesuatu (lihat DV 25). Dengan rajin membaca Kitab Suci, banyak orang telah memperoleh pengalaman serta kekuatan iman yang mengagumkan, terutama mereka yang tidak hanya membaca tetapi juga mengamalkannya (lihat Yak 1:22)

Apa yang dipaparkan dalam Puji Syukur ini sebenarnya sudah sangat jelas. Kalau kita mau menjadi serang Katolik sejati kita harus mengenal Kristus. Bagaimana kita dapat dikatakan sebagi pengikut Kristus kalau kita tidak mengenalnya? Bagaimana kita mau mengenalnya jika kita tidak membaca kitab suci?

Mari kita renungkan bersama, dan kita jadikan momen bulan Kitab Suci Nasional 2008 ini menjadi titik awal yang penting di dalam menumbuhkan dan mempraktekkan kebiasaan ”Membaca Kitab Suci”. Sebab dengan membaca Kitab Suci, Roh Kudus sungguh akan menghinggapi pikiran kita dan menguasai kehidupan kita.

Selamat Mengenal Yesus melalui Kitab Suci!

Ditulis oleh

Stefanus Manuntun Sitinjak

Catatan:

KL: Konstitusi Liturgi

DV: Dei Verbum, Konsili Vatican II

Sabtu, 20 September 2008

Kiriman Doa dari Seorang Teman

Pengunjung Website St Louis yang setia, Salam damai dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kiriman doa di bawah ini melalui, email dengan pesan kirimkan kepada 10 teman dan jangan sampai terputus, maka sesuatu yang mengagumkan akan terjadi dalam 10 hari dalam hidupmu. Saya lalu membaca doanya dan saya pikir doa ini cukup baik. Maka saya putuskan untuk posting ke website ini dengan tambahan komentar sebagai berikut:
1. Terjadi sesuatu yang mengagumkan dalam waktu 10 hari. Saya yakin tidak perlu 10 hari, sebab kalau kita mau menyadari, setiap detik dari hidup kita adalah sesuatu yang mengagumkan. Yang harus kita lakukan adalah menyadari dan mensyukurinya.
2. Supaya doa ini tidak terlalu terskesan duniawi, dan mempunyai manfaat yang lebih besar, maka sebaiknya setalah mendaraskan doa ini sertailah dengan pertobatan. Pertobatan dengan menjauhkan perbuatan yang mendatangkan dosa, dan ditandai dengan doa, perbuatan amal dan puasa.
3. Ada baiknya doa ini didaraskan secara teratur, setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali dan sebagainya. Terserah anda, yang jelas semakin sering kita berdoa, komunikasi dan hubungan dengan Tuhan akan semakin terbangun dengan baik.

Note: bagian akhir saya robah sedikit agar lebih sesuai dengan tradisi Katolik dalam mengakhiri sebuah doa.

Selamat mempraktekkan, Tuhan menyertai anda semua.

*Bapa Surgawi*
Terima Kasih untuk semua anugerah-Mu dalam kehidupanku
Terima kasih untuk kasih-Mu yang tanpa batas bagiku, keluargaku dan orang
orang di sekitarku.
Terima Kasih menjadikan aku sebagai alasan Engkau memberkati lingkunganku,
pekerjaanku dan komunitasku.
Semua kutukan nenek moyangku, kedua orangtuaku , keluargaku dan aku
sendiri,
aku patahkan dalam KUASAMU. Segala sakit penyakit dalam tubuhku dan
keluargaku telah ENGKAU sembuhkan oleh bilur bilur-Mu.
Tahirkan lidah, mulut dan bibirku sehingga hanya kata kata berkat dan
Firman-Mu saja yang bisa aku katakan
Tahirkan mataku sehingga hanya hal hal yang daripadaMu saja yang aku lihat,
untuk pertumbuhan imanku
Tahirkan telingaku sehingga hanya kebenaranMu yang aku dengar dan
perdengarkan
Berkatilah aku, pasangan hidupku, anak-anakku, semua keluargaku,
rumahku, pekerjaanku serta teman2ku. Jadikanlah kami perpanjangan hati
dan tanganMU.
Terima Kasih Bapa untuk semuanya, demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang bertahta dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasan kini dan Sepanjang masa.
Amin

Rabu, 10 September 2008

Update Pelantikan Lektor

From: kristianvyken@hotmail.comTo: parokikkc-subscribe@yahoogroups.comSubject: persiapan pelantikan lektorDate: Sun, 7 Sep 2008 20:45:31 +0700



Persiapan Pelantikan Lektor PKKC

Pada hari Sabtu, 12 September nanti, dalam Misa sore, para lektor yang berjumlah 47 akan dilantik. Untuk mempersiapkan diri, para lektor yang akan dilantik ini, pada hari sabtu, tgl 06 lalu, diberikan pembekalan oleh Romo Paroki kita tercinta yang tak lain adalah Rm. Harsono Pr. Banyak nasehat dan masukan yang beliau beri dan bagikan sebagai bentuk perhatian beliau kepada komunitas lektor di paroki kita ini.
Kadangkala, masih banyak orang yang berfikir bahwa menjadi lektor itu lumayan mudah, hanya bermodalkan suara yang bagus, konotasi kalimat yang pas, dan sedikit penghayatan. Ternyata semua itu tidak segampang yang dibayangkan, ditambah lagi setelah mendengarkan ucapan – ucapan dari Rm. Harsono, Pr, yang sangat membuka mata para Anggota Lektor akan siapakah Lektor itu dan apa saja yang seharusnya dimiliki oleh seorang Lektor.
Menjadi Lektor dan membacakan Kitab Suci didepan umat tidaklah sama dengan seseorang yang membaca berita atau membawakan puisi. Dengan membaca Kitab Suci, seorang Lektor itu mengalami pengkudusan melalui Sabda Suci yang diwartakannya, dan hendaknyalah dari cara membawakan dan memahami isi bacaan Kitab Suci yang diwartakan kepada umat, umat juga dapat dikuduskan dengan sabda yang yang dibacakan. Dari pernyataan ini, sudah menjadi jelas bahwa seharusnyalah Komunitas Lektor menjadi kelompok pembelajaran dalam memahami Liturgi Ekaristi, yang adalah pendalaman iman dari sang Lektor itu sendiri dengan membacakan Kitab Suci. Ini menjadi kunci dari Lektor, dimana kedalaman imannya memampukan Sabda Allah yang diwartakannya dalam Liturgi Ekaristi mampu mengkuduskan umat yang mendengarkan saat itu. Dan bukan hanya dalam membacakan Kitab Suci didepan umat, lantas serta merta tanggung jawab seorang Lektor itu sudah selesai. Namun kiranya, hidup Rohani dan hubungannya dengan Allah juga menjadi kudus, dalam artian untuk mengkuduskan hidup dilingkungan terkecil yaitu diri sendiri.
Selain itu, Rm. Harsono, Pr, juga memaparkan bahwa menjadi seorang Lektor berarti dari satu pihak membawa tanggung jawab tetapi dari lain pihak membawa pengharapan. Yaitu tanggung jawab untuk menghayati Kitab Suci dan harapan membawa dampak yang baik, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Bak seorang yang sedang mengaji / membaca ayat-ayat Suci Al-Quran, bukan hanya yang membaca saja yang disucikan, bahkan yang mendengarkan sang pelantun pun ikut disucikan.
Wah… sekarang kita bisa melihat, ternyata menjadi seorang Lektor memiliki tanggung jawab yang mulia ya. Ayo para Lektor yang akan dilantik, bisa nggak? Pasti bisa dong. Yang penting terus berdoa dan memohon hikmat pada Allah, Sumber segala kehidupan. BersamaNya tanggung jawab yang berat akan menjadi harapan yang bersinar.
Sebenarnya, mengapa para Lektor ini dilantik ? Begini penuturan Rm. Harsono, Pr, dalam kata-katanya yang bijak untuk menjelaskan hal itu. Tujuan dari pelantikan ini tidak lain adalah memberkati para Lektor untuk tugas Perutusan. Tugas untuk menjadi bagian dalam liturgi dan menjadi salah satu petugas liturgi / ibadah bersama, dimana seluruhnya harus saling mendukung dan menjadi satu kesatuan dalam membangun liturgi yang hidup, yang bukan hanya mengkuduskan para pelayan sabda dan pelayan liturgi yang lainnya, tetapi juga mengkuduskan seluruh umat yang hadir dan mengikuti jalannya liturgi, yang juga menjadi bagian dari sebuah kesatuan liturgi yang didalamnya ada Allah yang hadir, dalam rupa Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Sepertinya para petugas liturgi yang lain seperti para Prodiakon, Koor, Misdinar bahkan para Romo harus memperhatikan hal ini juga dan bersama-sama berusaha menjadi lebih baik dan menciptakan suasana Liturgi yang indah.
Selain Rm. Harsono, Pr, hadir juga Bpk. Suparlan, dari Sie Liturgi Paroki. Beliaulah yang membantu kelancaran jalannya pelantikan nanti. Diluar dari tanggungjawab sebagai Sie. Liturgi Paroki yang memang sudah menjadi salah satu tugas beliau, semangat melayani Beliau perlu diacungkan jempol rupanya. Terimakasih atas perhatian dan kerelaan hati Bpk. Suparlan untuk membantu para Lektor. Mas Supanto, Ketua Komunitas Lektor, juga angkat bicara, beliau memberikan informasi bahwa pada saat pelantikan nanti, para lektor yang hadir dan di lantik, juga akan menerima Surat Penugasan dari Paroki sebagai tanda Perutusan.
Selamat mempersiapkan diri bagi para lektor yang nanti akan dilantik. Semoga rahmat perutusan yang akan diterima semakin memantapkan iman para Lektor dalam panggilan dan pelayanan. Tetap semangat !
Bagi umat PKKC yang ingin mendukung dan menguatkan tekad para lektor ini, diharapkan turut serta dalam Misa Sabtu sore tgl 12 September nanti. Doa dan dukungan para umatlah yang membuat nyala api ini tetap berkobar dalam hati para lektor dalam melaksanakan tanggung jawab dan yang terutama, setia kepada tanggung jawab itu. Tanpa umat, kami bukan apa-apa.
Terima kasih untuk Rm. Harsono, Pr yang dengan segala nasehat dan kata-kata bijaknya telah memberikan angin segar yang mampu menyentuh dan menyejukkan hati kami para lektor. Dan yang pasti telah menyalakan semangat baru, semangat yang lebih besar lagi.
Hidup Lektor Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Maju Terus.

Salam,
Anggota Komunitas Lektor PKKC

Jumat, 05 September 2008

Doa Kepada Santo Michael bagi Gereja Kudus


Santo Michael dianugerahi kehormatan yang sangat tinggi oleh Allah sebagai penghargaan atas kesetiaannya. Pada saat Lucifer dan malaikat pemberontak berteriak “Aku ingin menyamai Allah”, Santo Michael bersujud dihadapan Allah dengan kerendahan hati dan rasa hormat dan cinta kasih setia yang mendalam kepada Allah. Sementara ia membenamkan kepala begitu rendahnya, diapun mulai berseru “Siapa seperti Allah?” Seruan ini kemudian diikuti oleh para malaikat lain yang setia kepada Tuhan dan seruan itu semakin keras dan menggelegar. Maka terjadilah pertempuran yang maha dahsyat di surga antara Santo Michael bersama para malaikat yang setia melawan Lucifer dengan para malaikatnya yang menghianat.
Santo Michael yang tidak kenal rasa takut dan dengan sekuat tenaga bertempur berhasil mengalahkan Lucifer dan membuatnya tidak berdaya. Lucifer diusir dari surga dan dijatuhkan ke Bumi. Itulah yang terjadi jutaan tahun lalu (atau ribuan tahun lalu?) sehingga Lucifer telah berkeliaran di dunia dan berusaha memerangi setiap makhluk yang setia kepada Allah khususnya manusia. Dan manusia yang paling dibencinya adalah umat Kristen yang setia dalam wujudnya sebagai gereja. Lucifer dan para pasukan setannya yang kalah selalu menunggu waktu yang tepat untuk menyerang dan menggoda manusia untuk menjadi pengikutnya. Menghancurkan gereja adalah sasaran utamanya.
Hal ini diketahui dengan sangat baik oleh pimpinan tertinggi gereja dan untuk itu salah satu Paus yakni Paus Leo XIII, telah menuliskan sebuah doa yang sangat berkuasa berikut ini untuk Gereja Kudus

Doa Bagi Gereja Kudus
Panglima pasukan surgawi yang mulia, Santo Michael, Malaikat agung, belalah kami dalam pertempuran dan dalam perang yang menakutkan yang sedang kami lancarkan melawan kerajaan-kerajaan dan para penguasa, melawan pemerintah-pemerintah dunia kegelapan ini, melawan roh-roh jahat.

Datanglah membantu manusia, yang diciptakan kekal oleh Allah Mahakuasa, menciptakan mereka menurut gambar dan rupa-Nya sendiri dan menebus mereka dengan pengorbanan yang besar karena kekejaman setan. Lawanlah hari ini pertempuran terhadap Tuhan bersama laskar malaikatmu yang kudus, sebagaimana dulu engkau berperang melawan Lucifer, pemimpin roh-roh yang sombong dan semua malaikat pemberontak, yang tanpa daya berdiri melawan engkau.

Panglima yang tak dapat ditaklukkan, bantulah umat Allah melawan serangan mendadak dari roh-roh yang kalah dan berilah kami kemenangan
Amin.

Setiap orang Kristen diminta untuk dapat mendaraskan doa ini setiap hari tanpa henti agar Gereja Kudus memperoleh kemenangan hingga akhir jaman.

Selamat bersekutu dengan Santo Michael, pahalanya menyertai anda semua.


Ditulis oleh:
Stefanus Manuntun Sitinjak

Selasa, 02 September 2008

Domain Baru Lingk St Louis Lebih Cute

Pengunjung yang dikasihi Tuhan,

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog kami ini dan semoga bermanfaat bagi anda dan harapan kebaikan seluruh dunia.

Ada kabar gembira mengenai nama domain blog yang kami ciptakan dengan melakukan redirecting. Adapun alamat yang baru adalah:

http://www.lingkungansantolouis.tk

atau anda cukup ketik di browser anda:

www.lingkungansantolouis.tk

Dengan nama baru ini sekarang website Lingkugan Santo Louis lebih mudah diingat.

Kami juga perlu beritahu bahwa website ini juga sudah dikenali oleh search engine terbesar di dunia yaitu Google, anda cukup mengetikkan “lingkungansantolouis” dan andapun akan menemukannya dalam hitungan detik.

Selamat menikmati sharing-sharing kami berikutnya.

Tuhan memberkati anda!

Amin