Jumat, 30 Mei 2025

Your Grief Will Turn into Joy

Medan Cathedral Church, Ancession Day, Thursday 29 May 2025

Reflection on God’s Word Today: Your Grief Will Turn into Joy

First Reading: Acts 18:9–18
Responsorial Psalm: Psalm 47:2-3,4-5,6-7
Gospel Reading: John 16:20–23a

Today’s Word of God offers us deep comfort: your grief will turn into joy. In the Gospel of John, Jesus compares suffering to a woman in labor. Though she experiences pain, it is replaced by overwhelming joy once her child is born. This is His promise to us—that our pain will not last forever, and true joy will come, a joy that no one can take away.

In the Acts of the Apostles, Paul faces rejection and threats, yet God strengthens and protects him. This reminds us that we are never alone. Even in our hardest struggles, God walks with us and upholds us.

The Psalm today resounds with triumphant praise, "God ascends amid shouts of joy!" It paints a picture of God’s victorious presence, bringing true joy to His people.

Let us hold fast to this promise. Whatever sorrow we carry today, believe that God will transform it into everlasting joy.

Prayer:
Heavenly Father, in the midst of life’s struggles, we trust in Your promise. Turn our sorrow into joy in You. Amen.

God bless us all ❤️,
Manuntun Sitinjak

Dukacitamu Akan Berubah Menjadi Sukacita

Katedral Medan Hari Raya Kenaikan Tuhan 29 Mei 2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Dukacitamu Akan Berubah Menjadi Sukacita

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 18:9–18
Mazmur Tanggapan: Mzm 47:2-3,4-5,6-7
Bacaan Injil: Yohanes 16:20–23a

Firman Tuhan hari ini memberikan penghiburan besar bagi kita: dukacita kita akan berubah menjadi sukacita. Dalam Injil Yohanes, Yesus mengibaratkan penderitaan itu seperti rasa sakit seorang ibu saat melahirkan. Namun, setelah anak itu lahir, rasa sakit itu berganti dengan kegembiraan yang mendalam. Demikian juga janji-Nya kepada kita—penderitaan yang kita alami saat ini akan digantikan oleh sukacita yang tidak dapat diambil oleh siapa pun.

Dalam Kisah Para Rasul, kita melihat bagaimana Paulus menghadapi penolakan dan ancaman, tetapi Tuhan hadir, menyemangati, dan menjaganya. Ini menjadi pengingat bahwa kita tidak pernah sendiri, bahkan dalam badai hidup yang paling berat sekalipun.

Sementara itu, Mazmur hari ini dipenuhi sorak sorai kemenangan, "Allah naik takhta diiringi sorak sorai!" Sebuah gambaran indah akan kehadiran Tuhan yang membawa kegembiraan dan pengharapan sejati bagi umat-Nya.

Mari kita genggam erat janji Tuhan ini. Apa pun duka dan beban yang sedang kita alami, percayalah: Tuhan akan mengubahnya menjadi sukacita kekal.

Doa:
Ya Bapa, di tengah pergumulan hidup, kami berpegang pada janji-Mu. Kuatkan kami dan ubahlah dukacita kami menjadi sukacita dalam Engkau. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

Selasa, 27 Mei 2025

The Holy Spirit, Our True Helper

St Paul Catholic Church, Onan Runggu, Samosir, 25May2025

Reflection on God's Word Today: The Holy Spirit, Our True Helper

Readings: Acts 16:22–34, Psalm 138:1–3.7c–8, John 16:5–11

Jesus tells His disciples that His departure is for their own good because only then will the Holy Spirit—the Advocate—come. The Spirit will convict the world concerning sin, righteousness, and judgment. In the Acts reading, Paul and Silas were imprisoned for preaching the Gospel, yet they continued to pray and sing hymns. Their faith shook the prison and opened the heart of the jailer, leading to the baptism of his entire household.

The Holy Spirit is our Helper who strengthens us in suffering, guides us in confusion, and convicts us from within. When we face trials, let us remember that the Spirit is with us—comforting and leading us to truth. Like Paul and Silas, let us worship God in every situation and be living witnesses of faith.

Prayer:
Lord Jesus, thank You for the gift of the Holy Spirit. Help us to stay faithful and attentive to His voice. Amen.

God bless us all ❤️, Manuntun Sitinjak
#katolikindonesia #holyspirit

Roh Kudus Penolong Sejati

Gereja Paroki St Paulus Onan Runggu, Samosir Sunday 25May2025

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Roh Kudus Penolong Sejati

Bacaan: Kis 16:22–34, Mzm 138:1–3.7c–8, Yoh 16:5–11

Yesus berkata bahwa kepergian-Nya adalah untuk kebaikan para murid, sebab hanya dengan begitu Roh Kudus—Sang Penghibur—akan datang. Roh Kudus inilah yang akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Dalam bacaan Kisah Para Rasul, Paulus dan Silas dipenjara karena memberitakan Injil, namun mereka tetap memuji Tuhan. Doa dan pujian mereka menggetarkan penjara dan membuka hati kepala penjara hingga ia dan keluarganya dibaptis.

Roh Kudus adalah Penolong yang menguatkan dalam penderitaan, membimbing dalam kebingungan, dan menginsafkan kita dari dalam hati. Ketika kita mengalami tekanan atau kesulitan, mari ingat bahwa Roh Kudus hadir untuk menguatkan dan menuntun kita dalam kebenaran. Seperti Paulus dan Silas, mari tetap memuji Tuhan dalam segala situasi dan menjadi saksi iman yang hidup.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas kehadiran Roh Kudus dalam hidup kami. Bimbinglah kami agar setia dan peka pada suara-Nya. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️, Manuntun Sitinjak

#katolikindonesis #rohkudus

Rabu, 21 Mei 2025

Abide in Christ, Bear Fruit in Unity and Peace

Reflection on God's Word Today: Abide in Christ, Bear Fruit in Unity and Peace

Readings: John 15:1–8; Acts 15:1–6; Psalm 122:1–5

Jesus said, “I am the true vine... Whoever abides in me and I in him bears much fruit” (John 15:1,5). Living in Christ is the primary calling of every disciple. To abide in Him means to build an intimate relationship through prayer, His Word, and love for others.

The reading from Acts shows that when disagreements arose, the apostles did not act individually. They gathered and discussed together to seek God’s will. This is a real fruit of abiding in Christ—living in unity and humility.

Psalm 122 echoes a longing for peace among God's people: “Pray for the peace of Jerusalem... Peace be within you” (Psalm 122:6). True peace and unity are not produced by human effort alone but flow from a deep connection with God.

Today we are invited to reflect: Have I truly remained in Christ? Does the fruit of my life bring peace and unity to those around me?

Prayer:
Lord Jesus, teach me to abide in You each day. May my life bear fruit in love, unity, and peace for those around me. Amen.

God bless us all ❤️,
Manuntun Sitinjak

#reflection #WordOfGod #Catholic #DailyGospel #LectioDivina #PeaceInChrist #UnityInFaith #DailyPrayer

Tinggal Dalam Kristus, Berbuah Dalam Kesatuan dan Damai

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Tinggal Dalam Kristus, Berbuah Dalam Kesatuan dan Damai

Bacaan: Yoh 15:1–8; Kis 15:1–6; Mzm 122:1–5

Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar... Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (Yoh 15:1,5). Hidup dalam Kristus adalah panggilan utama kita sebagai murid. Tinggal dalam Dia berarti membangun relasi yang akrab lewat doa, sabda, dan kasih kepada sesama.

Bacaan Kisah Para Rasul menunjukkan bahwa dalam menghadapi perbedaan, para rasul tidak bertindak sendiri. Mereka berkumpul dan berdiskusi bersama, mencari kehendak Tuhan. Ini adalah buah nyata dari tinggal dalam Kristus—yakni hidup dalam kesatuan dan kerendahan hati.

Mazmur menggemakan kerinduan akan damai di tengah umat Allah: “Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem... Damai sejahtera bagi orang-orang yang mengasihimu!” (Mzm 122:6). Damai dan kesatuan bukan hasil usaha sendiri, tapi buah dari hubungan yang erat dengan Tuhan.

Hari ini kita diajak untuk merenungkan: Sudahkah aku sungguh tinggal dalam Kristus? Apakah buah dari hidupku membawa damai dan kesatuan di sekitarku?

Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk tinggal di dalam-Mu setiap hari. Buatlah aku berbuah dalam kasih, kesatuan, dan damai bagi sesama. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

#renungan #FirmanTuhan #katolik #LectioDivina #InjilHariIni #DamaiKristus #KesatuanDalamKristus #DoaHariIni


Jumat, 16 Mei 2025

Jesus is the Only Way, the Truth, and the Life

Reflection on God’s Word Today: Jesus is the Only Way, the Truth, and the Life

Readings:
Acts 13:26–33
John 14:1–6

In life’s journey, there are moments when we feel anxious, uncertain, or even hopeless. But today, Jesus Himself speaks to us: “Do not let your hearts be troubled. Believe in God, believe also in Me” (John 14:1). These gentle yet powerful words invite us to trust Him completely.

Jesus continues with a bold and eternal truth: “I am the Way, the Truth, and the Life. No one comes to the Father except through Me” (John 14:6). This is not just a promise—it is the ultimate reality. Only through Jesus can we reach the Father and receive true life.

In the first reading, Paul confirms this by proclaiming: “To us this message of salvation has been sent” (Acts 13:26). Jesus, who was crucified and raised by God, is the fulfillment of the promises made to our ancestors. “What God promised our ancestors He has fulfilled for us, their children, by raising up Jesus” (Acts 13:32–33).

Today, we are reminded that salvation is not just a story of the past—it is present and alive in the person of Jesus Christ. So, when life feels dark or full of uncertainty, let us turn our hearts to the One true Way—Jesus, the Way, the Truth, and the Life.

Prayer:
Lord Jesus, You are the only Way that leads us to the Father. When my heart is troubled and the path unclear, teach me to trust fully in You. Fill me with peace and renew my spirit, so I may walk in the light of Your love. Amen.

God bless us all ❤️,
Manuntun Sitinjak

Yesus adalah satu-satunya Jalan, Kebenaran dan Hidup

Renungan Firman Tuhan Hari Ini:Yesus adalah satu-satunya Jalan, Kebenaran dan Hidup

Bacaan:
Kisah Para Rasul 13:26-33
Yohanes 14:1-6

Dalam perjalanan hidup, ada saatnya kita merasa gelisah, bingung arah, bahkan kehilangan harapan. Namun hari ini, Tuhan Yesus sendiri berkata kepada kita, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” (Yoh 14:1). Sebuah kalimat lembut namun penuh kuasa, mengajak kita untuk bersandar total kepada-Nya.

Yesus melanjutkan dengan pernyataan luar biasa: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6). Ini bukan sekadar janji, melainkan kebenaran yang kekal—bahwa hanya melalui Yesus kita bisa sampai kepada Allah dan menerima hidup yang sejati.

Paulus dalam Kisah Para Rasul juga menegaskan hal ini ketika berkata, “Kepada kitalah berita keselamatan itu sekarang disampaikan” (Kis 13:26). Yesus yang telah disalibkan dan dibangkitkan oleh Allah adalah penggenapan janji keselamatan yang telah lama dinantikan. “Apa yang telah dijanjikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, yaitu dengan membangkitkan Yesus” (Kis 13:32-33).

Hari ini kita diingatkan bahwa keselamatan bukan hanya cerita masa lalu, tetapi nyata dan hidup dalam pribadi Yesus Kristus. Maka saat hidup terasa gelap dan penuh tanda tanya, mari arahkan hati kita kepada satu-satunya jalan yang benar—Yesus, Sang Jalan, Kebenaran, dan Hidup.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau adalah satu-satunya Jalan yang memimpin kami kepada Bapa. Di saat hati gelisah dan hidup tak pasti, ajarlah aku untuk percaya sepenuhnya kepada-Mu. Penuhi aku dengan damai dan semangat baru agar aku terus melangkah dalam terang kasih-Mu. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️,
Manuntun Sitinjak

Selasa, 13 Mei 2025

Being a Christian Is a Life Calling

Reflection on God's Word Today: Being a Christian Is a Life Calling

(John 10:22–30 & Acts 11:19–26)

Jesus said, “My sheep listen to my voice; I know them, and they follow me” (John 10:27). This speaks not just of faith, but of a living relationship. True sheep are those who recognize, listen to, and follow the Shepherd's voice in their daily lives.

In Acts 11:26, the disciples were called "Christians" for the first time in Antioch. It wasn’t merely a label—it was a recognition that their lives reflected Christ. Today, we are invited to not just carry the name "Christian," but to truly live as followers of Christ in action, speech, and love.

Does your life reflect Christ's love, obedience, and mission?

Prayer:
Lord Jesus, teach me to be a faithful follower who listens to Your voice and walks in Your ways. Let my life be a true reflection of Your love in this world. Amen.

God bless us all ❤️, Manuntun Sitinjak

#renungan #pesaninjil #katolik

Menjadi Orang Kristen Adalah Panggilan Hidup

Renungan Firman Tuhan Hari Ini: Menjadi Orang Kristen Adalah Panggilan Hidup

(Yoh 10:22–30 & Kis 11:19–26)

Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku” (Yoh 10:27). Ini bukan hanya tentang iman, tapi tentang relasi yang hidup. Domba yang sejati adalah mereka yang mendengar dan mengikuti suara Sang Gembala.

Di Antiokhia, untuk pertama kalinya para murid disebut "Kristen" (Kis 11:26). Nama itu bukan sekadar sebutan, tapi pengakuan bahwa hidup mereka mencerminkan Kristus. Hari ini, kita diajak untuk tidak hanya menyandang nama Kristen, tetapi sungguh hidup sebagai pengikut Kristus sejati.

Apakah hidup kita mencerminkan kasih, ketaatan, dan semangat Kristus?

Doa:
Tuhan Yesus, ajar aku menjadi pengikut-Mu yang setia, mendengar suara-Mu dan hidup sesuai kehendak-Mu. Jadikan hidupku cermin kasih-Mu di dunia. Amin.

Tuhan memberkati kita semua ❤️, Manuntun Sitinjak

#renungan #pesaninjil #katolik

Minggu, 04 Mei 2025

PSALM 6 PRAYER – WHEN YOU ARE HURT, DO NOT RETALIATE – PRAY

PSALM 6 PRAYER – WHEN YOU ARE HURT, DO NOT RETALIATE – PRAY

In life, we often get hurt by others’ actions. As believers, we are called not to retaliate with anger, but to respond with love — through prayer.

This prayer uses Psalm 6 as a way to release pain and entrust justice to God. Say it sincerely, and mention the name of the person who has hurt you.


1. Opening Prayer:

Lord Jesus,
I have had a relationship with (insert the name of the person you are praying for),
but he/she has hurt me and done things
that caused me pain, wounded my heart, and disturbed my peace...


2. Read Psalm 6:2–6
In verses 2, 3, and 5, replace the words “I” or “me” with the name of the person you are praying for.
Example:

• “Have mercy on (name), O Lord, for (name) is weak.”
• “(Name)’s bones are in agony.”
• “(Name)’s soul is in deep anguish.”

Continue reading through verse 6.


3. Then read Psalm 6:7–10
(These verses should be read without modification, just as they appear in the Bible.)


4. Closing Prayer:

Lord Jesus,
If (insert name) did all that by Your command,
then bless him/her.
But if it was not from You,
I surrender the right to revenge entirely to You.
Amen.


5. Concluding Prayers:

Our Father – 1x
Hail Mary – 1x
Glory Be – 1x


This prayer is an act of love, not weakness — it brings peace, healing, and strength.
May God bless and comfort your heart.


DOA MAZMUR 6 – SAAT DISAKITI, JANGAN MEMBALAS – DOAKANLAH

PDOA MAZMUR 6 – SAAT DISAKITI, JANGAN MEMBALAS – DOAKANLAH

Dalam hidup ini, kita sering menghadapi luka hati akibat perlakuan orang lain. Sebagai orang beriman, kita diajak untuk tidak membalas dengan dendam, tetapi membalas dengan kasih – salah satunya lewat doa.

Doa berikut ini menggunakan Mazmur 6 sebagai bentuk pengaduan dan penyerahan hati kepada Tuhan. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh, dan sebut nama orang yang menyakitimu.


1. Doa Pembuka:

Ya Tuhan,
Saya telah menjalani relasi dengan (sebut nama orang yang Anda doakan),
tetapi dia telah menyakitiku dan melakukan hal-hal
yang membuat saya terluka, sakit hati, dan terganggu...


2. Bacalah Mazmur 6 ayat 2–6
Pada ayat 2, 3, dan 5, gantilah kata “aku/ku” dengan nama orang yang Anda doakan.
Contoh:

• Kasihanilah (nama orang), ya Tuhan, karena (nama orang) lemah.
• Tulang-tulang (nama orang) gemetar.
• Jiwa (nama orang) sangat terkejut.

Baca terus sampai ayat 6.


3. Bacalah Mazmur 6 ayat 7–11
(Bagian ini dibaca tanpa penggantian kata, seperti dalam teks Alkitab.)


4. Doa Penutup:

Ya Tuhan,
Jika dia (sebut nama orang yang Anda doakan) melakukan semua itu atas perintah-Mu,
berkatilah dia.
Tetapi jika itu bukan dari-Mu,
maka hak pembalasan kuserahkan sepenuhnya kepada-Mu.
Amin.


5. Doa Peneguh:

Bapa Kami – 1x
Salam Maria – 1x
Kemuliaan – 1x


Doa ini bukan sekadar ucapan, tapi bentuk kelepasan hati dan tindakan kasih yang nyata. Semoga Tuhan menyembuhkan hatimu, dan memberimu damai sejahtera.

Tuhan memberkati kita semua.