Pada Jumat, 22 November 2024, saya bersama istri saya, Maria Sri Muhenti, mengikuti retret berjudul "Mengetahui Kehendak Tuhan" di Lembah Karmel, Cikanyere, Cianjur. Retret ini diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah seperti Bogor, Jakarta, Tangerang, Bekasi, bahkan Semarang. Sebuah perjumpaan rohani yang hangat dan penuh semangat.
Kegiatan diawali dengan Misa Kudus, sebuah pembukaan yang mengingatkan kami akan kehadiran nyata Tuhan dalam setiap langkah hidup. Seusai Misa, kami menikmati makan malam bersama peserta lainnya, diikuti oleh sesi pembuka yang dibawakan oleh seorang Frater.
Mengenal Kehendak Allah Melalui Discernment
Dalam sesi pembuka, Frater menjelaskan tentang discernment, yaitu kemampuan untuk membedakan dorongan atau inspirasi yang berasal dari Roh Allah, diri sendiri, atau bahkan dari roh jahat. Penjelasan ini mengajarkan kami bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik untuk setiap pribadi. Namun, untuk mengenali kehendak-Nya, diperlukan usaha rohani yang mendalam, seperti:
Membaca Kitab Suci secara rutin.
Mendalami ajaran Gereja.
Berdoa dengan hati yang tulus.
Memeriksa batin melalui refleksi pribadi.
Mendapatkan bimbingan dari pembimbing rohani.
Kemajuan Rohani: Sebuah Perjalanan Menuju Terang
Frater juga menekankan pentingnya membaca Kitab Suci, berdoa, menghadiri Misa, dan menerima sakramen sebagai jalan menuju kemajuan rohani. Ia mengingatkan bahwa hati kita akan lebih peka terhadap kehendak Allah jika kita sering berdoa dan hidup dalam pertobatan.
Salah satu poin yang menyentuh hati saya adalah penjelasan tentang Sakramen Tobat. Frater mengatakan bahwa melalui sakramen ini, Roh Kudus dapat lebih leluasa berkarya dalam hidup kita. Sakramen ini membawa pembaruan, membersihkan hati, dan membuat kita lebih siap untuk mendengar suara Tuhan.
Adorasi: Saat Hening Bersama Tuhan
Setelah sesi pembuka, malam itu kami melanjutkan dengan adorasi pada pukul 21.00 hingga 21.30. Dalam keheningan adorasi, saya merasakan kedamaian yang begitu mendalam. Seolah-olah Tuhan berbicara langsung ke hati saya, mengingatkan bahwa Dia selalu menyertai setiap langkah hidup saya.
Doa Rosario: Mengakhiri Hari dengan Hati yang Penuh Syukur
Kembali ke kamar, saya dan istri mendaraskan doa Rosario sebelum beristirahat. Dalam doa ini, kami menyerahkan seluruh pengalaman retret kepada Tuhan, memohon bimbingan-Nya agar semakin dekat dengan kehendak-Nya.
Pesan untuk Umat Katolik
Retret ini mengingatkan saya akan kekayaan iman Katolik yang begitu mendalam. Gereja menyediakan berbagai sarana untuk membantu kita bertumbuh secara rohani: Kitab Suci, doa, sakramen, dan pembimbingan rohani. Semuanya membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, Sang Sumber Kehidupan.
Bagi Anda yang merindukan kedamaian dan ingin mengenal kehendak Tuhan, luangkan waktu untuk mengikuti retret atau mendalami doa pribadi. Dalam setiap langkah yang kita ambil untuk mendekat kepada Allah, kita akan menemukan bahwa Dia telah terlebih dahulu menantikan kita dengan penuh kasih.
Semoga pengalaman ini menginspirasi kita semua untuk terus bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih.
Cikanyere, 23 November 2024
Manuntun Sitinjak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar