Pentingnya Doa dan Relasi Pribadi dengan Tuhan
Pada hari kedua retret "Mengenal Kehendak Allah" di Lembah Karmel, Cikanyere, 24 November 2024, kami mengikuti sesi pertama yang bertajuk "Pentingnya Doa dalam Discernment". Sesi ini dibawakan oleh seorang Suster yang dengan penuh kasih menjelaskan peran doa sebagai fondasi dalam proses mengenal kehendak Allah.
Suster mengutip perkataan indah dari St. Theresia Avila:
"Berdoa adalah berbicara dengan Pribadi yang mengasihi kita."
Doa, katanya, adalah sebuah hak istimewa (privilege) yang diberikan Allah kepada manusia. Dari semua ciptaan-Nya, hanya manusia dan malaikat yang diberi karunia untuk berdoa, yakni membangun hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta.
Namun, jika manusia mengabaikan doa, ia sebenarnya sedang merendahkan martabatnya sebagai ciptaan yang diciptakan menurut gambaran Allah. Oleh karena itu, doa bukan hanya sebuah aktivitas rohani, tetapi sebuah panggilan luhur untuk hidup dalam keintiman dengan Tuhan.
Bentuk-Bentuk Doa yang Membantu Discernment
Dalam sesi ini, Suster menyoroti beberapa bentuk doa yang sangat berguna untuk discernment atau mengetahui kehendak Allah:
1. Sakramen
Sakramen adalah tanda lahiriah yang mengalirkan rahmat Allah kepada kita. Dalam discernment, penerimaan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat sangat penting.
Ekaristi memperkuat hubungan kita dengan Kristus dan memberi kekuatan rohani untuk menjalani kehendak-Nya.
Sakramen Tobat membersihkan hati kita dari dosa, sehingga Roh Kudus dapat bekerja dengan bebas dalam hidup kita.
2. Lectio Divina
Lectio Divina adalah metode doa dengan Kitab Suci yang melibatkan membaca, merenungkan, berdoa, dan berkomunikasi dengan Tuhan. Langkah-langkahnya:
Lectio (Membaca): Baca perlahan ayat Kitab Suci.
Meditatio (Merenungkan): Renungkan makna ayat itu untuk hidup Anda.
Oratio (Berdoa): Berdoalah, berbicara kepada Tuhan berdasarkan renungan Anda.
Contemplatio (Berdiam): Diam dalam keheningan, biarkan Tuhan berbicara kepada hati Anda.
3. Doa Yesus
Doa Yesus adalah doa sederhana yang diulang-ulang dengan hati penuh penyerahan, misalnya:
"Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup, kasihanilah aku, orang berdosa ini."
Doa ini membantu kita memusatkan hati pada Tuhan dan menenangkan pikiran, sehingga lebih peka terhadap suara-Nya.
4. Pemeriksaan Batin
Pemeriksaan batin adalah refleksi harian untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita. Langkah-langkahnya:
Bersyukur: Mulailah dengan rasa syukur atas berkat-berkat Allah.
Menyadari: Renungkan perasaan, pikiran, dan tindakan Anda sepanjang hari.
Memohon Pengampunan: Akui dosa-dosa Anda dan mintalah belas kasihan Tuhan.
Berkomitmen: Rencanakan tindakan konkret untuk lebih dekat dengan Allah keesokan harinya.
Panduan Praktis dalam Discernment
Doa-doa ini membentuk dasar penting dalam discernment. Berikut panduan praktis untuk mengetahui kehendak Allah:
1. Berserah dalam Doa: Mulailah setiap hari dengan doa, menyerahkan seluruh pikiran, perasaan, dan rencana Anda kepada Tuhan.
2. Rutin Membaca Kitab Suci: Jadikan Lectio Divina sebagai kebiasaan, agar firman Tuhan menuntun langkah Anda.
3. Menerima Sakramen Secara Teratur: Pastikan Anda sering mengikuti Misa dan menerima Sakramen Tobat untuk menyegarkan jiwa Anda.
4. Luangkan Waktu untuk Keheningan: Dalam doa Yesus atau adorasi, biarkan Tuhan berbicara ke dalam hati Anda.
5. Refleksi Harian: Lakukan pemeriksaan batin setiap malam, memohon bimbingan Allah untuk hari berikutnya.
Doa adalah nafas kehidupan rohani. Dengan doa, kita tidak hanya mengenal kehendak Allah, tetapi juga dikuatkan untuk menjalaninya dengan sukacita. Semoga kita semua semakin bertumbuh dalam relasi dengan Tuhan, karena dari-Nya kita menemukan arah hidup yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar