Jumat, 26 Januari 2024

Kekuatan Mengenal Tuhan

 Kekuatan Mengenal Tuhan

Apa artinya mengenal Tuhan? Apakah ini hanya soal mengingat beberapa fakta tentang dia? Atau apakah ini sesuatu yang lebih mendalam dan transformatif?

Kitab Kebijaksanaan, yang merupakan bagian dari Alkitab Katolik, memberi kita jawaban mendalam terhadap pertanyaan ini. Dalam pasal 15, ayat 3, dikatakan:

 Sebab mengenal-Mu adalah kebenaran yang utuh, dan mengetahui kuasa-Mu adalah akar keabadian. (NRSV)

 Ayat ini memberi tahu kita bahwa pengetahuan tentang Tuhan tidak hanya bersifat intelektual, tetapi juga moral dan spiritual. Mengenal Tuhan berarti mencintai-Nya, menaati-Nya, dan meneladani-Nya. Mengenal Tuhan berarti menjadi orang benar, artinya memiliki hubungan yang benar dengan Dia dan dengan orang lain. Mengenal Tuhan juga berarti ikut serta dalam kehidupan kekal-Nya, yang tidak bergantung pada keberadaan fisik, namun pada kuasa dan rahmat-Nya.

Ayat ini merupakan bagian yang kontras antara kaum fasik dan kaum beriman dalam Kitab Kebijaksanaan pasal 13-14. Orang-orang fasik adalah orang-orang yang bodoh, bodoh, dan jahat, sedangkan orang-orang beriman adalah orang-orang yang bijaksana, tercerahkan, dan saleh. Kaum penyembah berhala menyembah patung-patung yang tidak bernyawa, sedangkan kaum beriman menyembah Allah yang hidup. Orang-orang musyrik akan mengalami kematian dan kerusakan, sedangkan orang beriman ditakdirkan untuk mendapatkan keabadian dan kemuliaan.

Ayat ini juga menggemakan ayat-ayat Alkitab lainnya yang mengungkapkan gagasan serupa atau terkait, seperti Mazmur 36:9, Yohanes 17:3, Roma 1:16-17, 1 Yohanes 5:20, dll. Ayat-ayat ini menunjukkan kepada kita bagaimana pengetahuan tentang Allah terhubung dengan doktrin Kristen tentang pembenaran, pengudusan, dan pemuliaan, yang merupakan aspek pekerjaan penyelamatan Tuhan dalam kehidupan manusia.

Bagaimana ayat ini berlaku bagi kita saat ini? Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam pengetahuan kita tentang Tuhan dan pengaruhnya terhadap kehidupan kita? Berikut beberapa saran praktis:

 - Kita dapat mempelajari kitab suci, ajaran Gereja, dan tulisan orang-orang kudus, yang mengungkapkan sifat, karakter, dan kehendak Tuhan kepada kita.

 - Kita bisa berdoa, bermeditasi, dan beribadah, yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan Tuhan, mendengarkan suara-Nya, dan memuja keagungan-Nya.

 - Kita dapat mempraktikkan kebajikan, perintah, dan karya belas kasihan, yang memungkinkan kita menyesuaikan hidup kita dengan standar Tuhan, menyenangkan Dia, dan melayani orang lain.

 - Kita dapat bersaksi, menginjili, dan memuridkan, yang memberdayakan kita untuk membagikan kasih, kebenaran, dan anugerah Tuhan kepada dunia.

Dengan melakukan hal-hal ini, kita dapat memperdalam pengetahuan kita tentang Tuhan dan merasakan manfaatnya dalam hidup kita. Kita bisa menjadi lebih benar dan lebih abadi, sebagaimana dikatakan dalam Kitab Kebijaksanaan. Kita pun bisa menikmati hadirat, damai sejahtera, dan sukacita Tuhan, baik saat ini maupun selamanya.Amin

 Puji Tuhan Haleluya 🙏

Tidak ada komentar: