Sabtu, 11 April 2009

Pesona Lembah Karmel


Pada tanggal 5 hingga 8 Maret 2009 lalu, saya mendapat kesempatan mengikuti retret di Lembah Karmel Cikanyere, Cipanas, Jawa Barat. Mereka menyebut retret ini RETRET AWAL. Memang masih ada jenis-jenis retret lainnya seperti retret penyembuhan batin dan retret pasangan suami istri.
Terus terang, sebenarnya saya sudah lama mendengar tentang Lembah Karmel dan Romo Yohanes, baik melalui teman sesama umat, dari Romo, baca di majalah atau pengumuman di gereja yang menawarkan kunjungan ke Lembah Karmel. Tapi, selama itu saya belum merasa tertarik, dan barulah bulan lalu saya punya kesempatan mengikuti retret setelah 8 Feb 2009 saya mengikuti misa di Lembah Karmel.
Begitu saya sampai di Lembah Karmel tanggal 5 Maret sekitar pukul 11.30, saya merasa kecapekan, kepala saya terasa pusing. Tetapi, sore hari pada saat misa di kapel, saya berdoa supaya Tuhan menyembuhkan saya, dan saya sungguh-sungguh memperoleh kesembuhan itu. Inilah sukacita pertama yang saya alami. Saya masih ingat pesan Romo Maxi pada saat misa supaya pada retret ini para peserta meminta kepada Tuhan: pertobatan sejati, hidup baru dan jatuh cinta kepada Allah atau selalu merasa butuh akan Allah. Dan sayapun memintanya.
Selama 4 hari berada di Lembah Karmel, saya berpikir bahwa saya sedang berada di Firdaus. Setiap pembicaraan baik pada pengarahan yang dipimpin Romo, Suster atau Frater, sharing dengan para peserta maupun doa pribadi yang saya lakukan di kapel dan di gua Maria membawa saya lebih dekat dengan Tuhan. Saya sungguh merasakan bahwa setiap hal yang ada di sini menuntun saya lebih mencintai Tuhan. Air mata saya begitu banyak mengalir selama retret ini tanpa dapat saya bendung.
Beberapa pengalaman yang sangat berkesan yang ingin saya bagikan kepada anda semua adalah: Doa Yesus, Lectio Divina dan Pencurahan Roh Kudus.
Pada pagi hari tanggal 7 Maret jam 6 pagi semua peserta yang berjumlah tiga ratusan orang lebih berkumpul di kapel Maria Bunda Karmel dan diajari melakukan ”Doa Yesus” oleh Sr Liza. Dengan sikap kontemplatif, duduk secara meditatif, berdoa dengan menyebut hanya satu nama yaitu ”Yesus” secara terus menerus. Disarankan doa ini sebaiknya dilakukan selama 30 menit hingga 1 jam di tempat dan waktu yang sama. Doa Yesus adalah doa syukur, menyatukan diri dengan Tuhan dan merasakan damai-Nya.
Lectio Divina, adalah cara membaca Kitab Suci yang dipadukan dengan doa sehingga sabda Tuhan lebih diresapi. Caranya adalah setelah membaca teks Kitab Suci yang ditentukan, misalnya sesuai dengan liturgi tahunan gereja, kita diminta mengulangi ayat yang kita rasakan paling menyentuh, lalu ayat itu kita baca secara berulang-ulang. Setelah membaca berulang-ulang dan meresapinya, lalu ayat itu kita bawa dalam doa dan kita mohon kepada Tuhan supaya sabda itu menjadi tuntunan hidup kita. Saya sudah mencobanya dan hasilnya sangat luar biasa menakjubkan.
Pencurahan Roh Kudus diberikan kepada peserta dengan cara penumpangan tangan oleh Romo, Frater atau Suster. Waktu itu adalah Sabtu malam tanggal 7 Maret 2009. Pencurahan Roh Kudus bukan Pembabtisan, tetapi pelepasan kuasa Roh Kudus yang ada pada diri kita, yang sesungguhnya telah kita terima sejak dibabtis. Masing-masing peserta berbeda-beda pengalamannya, ada yang resting, ada yang nangis, ada yang tidak merasakan apa-apa. Saya sendiri pada saat ditumpangi tangan, pertamanya tidak merasakan apa-apa. Tetapi 30 detik menjelang akhir penumpangan tangan saya merasakan kehangatan di atas kepala saya dan mengalami kedamaian yang tidak dapat saya gambarkan dengan kata-kata. Karena waktunya yang sangat singkat, saya kembali ke tempat di mana saya pertama duduk dengan perasaan sedikit kecewa, lalu sayapun berdoa. Namum apa yang terjadi, pada saat saya berdoa saya merasakan kembali tumpangan tangan itu di atas kepala dan 2 tangan di bahu saya. Saat itulah saya menyadari bahwa Tuhan telah sungguh-sungguh menumpangkan tangannya pada saya, dan sayapun menangis.
Nah, bagaimana teman-teman apakah anda merasakan pengalaman yang dahsyat di Lembah Karmel seperti yang saya alami?

Mengakhiri sharing ini saya ingin mengajak anda semua berdoa:
Ya Yesus, Aku mencintaiMu, bantulah aku untuk semakin mencintaiMu lagi. Amin. Bapa kami... Salam Maria... Kemulianan...

Tidak ada komentar: