Senin, 20 April 2009

Pesta Kerahiman Ilahi



“Aku mau supaya ada pesta Kerahiman. Aku mau supaya gambar itu diberkati secara mulia pada hari Minggu pertama sesudah Paska. Hari Minggu ini harus menajdi PESTA KERAHIMAN”

Permintaan ini disampaikan oleh Yesus kepada St Faustina dari Polandia pada penampakan Yesus tanggal 22 Februari 1931. Permintaan Yesus ini baru terwujud pada tahun 2000, yang ditetapkan oleh Bapa Suci Yohanes Paulus II. Sejak saat itu gereja secara resmi merayakan Pesta Kerahiman ilahi.


Devosi kepada kerahiman ilahi dengan gambar kehariman Yesus, sesungguhnya merupakan devosi seumur hidup dari Paus Yohanes Paulus II. Bapak Paus menetapkan, bahwa barangsiapa yang setia melakukan devosi kerahiman ilahi dan menghormari gambar kerahiman ilahi, maka akan mendapatkan indulgensi (penghapusan dosa sebagian)


Pada khotbah Misa kedua di gereja PKK Cibinong pada tanggal 19 April 2009, Romo Paroki Michael Harsono menegaskan bahwa keraliman ilahi merupakan tanggapan Tuhan akan kejahatan manusia yang semakin bertambah. Semakin besar kejahatan manusia, semakin besar pula kerahiman Tuhan. Dengan kerahiman ilahi, Tuhan memberi kesempatan yang lebih besar kepada setiap orang untuk bertobat dan berbalik menuju Allah.


Dengan kerahiman ilahi Yesus memberikan “damai sejahtera” Nya kepada setiap orang. Damai sejahtera ini, hanya dapat diperoleh melalui rekonsiliasi dengan diri sendiri, dengan sesama, lingkungan dan dengan Tuhan. Maka dengan ini, manusia diminta untuk memohon pengampunan dosa kepada Tuhan dan mengakui kesalahan kepada sesama dan sekaligus memberikan pengampunan kepada sesama dan diri sendiri.


Pada waktu Yesus masuk ke rumah tempat para murid berkumpul dengan pintu terkunci dia menghembusi para murid seraya berkata ” Terimalah Roh Kudus, jika kamu katakan dosa seseorang diampuni, maka dosanya diampuni, jika kamu katakan dosanya tetap maka dosanya tetap”. Perkataan Yesus ini menegaskan bahwa Yesus sendiri telah melihat bahwa dunia penuh dengan dosa.


Keadaan berdosa merupakan keadaan yang harus ditinggalkan oleh manusia. Maka Yesus mengutus para murid untuk memberikan pengampunan kepada manusia. Hal inilah yang mendasari bagaimana para Imam diberi kuasa untuk mengampuni dosa dan sekaligus sebagai jaminan bahwa barang siapa yang mengakukan dosanya kepada seorang imam, maka sosanya diampuni.


Dosa merupakan penghalang utama dari damai sejahtera, dan sebaliknya pertobatan dan rekonsiliasi adalah pintu utama menuju damai sejahtera. Dengan Pesta Kerahiman Ilahi, Allah memberi kesempatan yang sebesar-besarnya bagi kita untuk bertobat, yang berarti membuka pintu sebesar-besarnya bagi kita menuju damai sejahtera itu.


Mengakhiri artikel ini, saya ingin mengajak anda semua untuk merenungkan sabda Yesus ini dan berdoa memohon damai sejahteraNya.


Damai Sejatera kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti apa yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu (Yoh 14,27).


YESUS AKU BERHARAP PADAMU

Tidak ada komentar: