Sabtu, 30 November 2024

Panggilan untuk Menjadi Murid Kristus

Pesan Injil Hari Ini: 
*"Panggilan untuk Menjadi Murid Kristus"*


Dalam Injil Matius 4:18-22, kita melihat bagaimana Yesus memanggil para murid-Nya yang pertama. Simon (yang disebut Petrus) dan Andreas sedang menjala ikan di danau, begitu juga dengan Yakobus dan Yohanes. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Tanpa ragu, mereka meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti-Nya.

*Pesan Utama:*
Perikop ini mengajarkan kepada kita tentang panggilan Yesus dalam hidup setiap orang. Tuhan memanggil kita dari situasi sehari-hari, apa pun profesi atau peran kita, untuk menjadi murid yang membawa kabar baik. Menjadi "penjala manusia" berarti mengarahkan hidup kita kepada misi ilahi: menyelamatkan jiwa, melayani sesama, dan membangun Kerajaan Allah.

*Renungan:*

*1. Kesiapan Menjawab Panggilan*
Para murid meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus. Apakah kita juga siap meninggalkan hal-hal duniawi yang menghalangi kita untuk melayani Tuhan sepenuhnya?

*2. Misi Kita sebagai Penjala Manusia*
Setiap orang dipanggil untuk membawa kasih dan kebenaran Allah dalam cara yang unik sesuai dengan talenta dan kesempatan yang diberikan-Nya.

*3. Percaya pada Rencana-Nya*
Yesus yang memanggil juga yang membimbing. Dia akan memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan untuk menjalankan misi-Nya.

*Doa:*
Tuhan Yesus, terima kasih atas panggilan-Mu dalam hidup kami. Ajarlah kami untuk selalu siap menjawab panggilan-Mu dengan hati terbuka, tanpa ragu atau takut. Jadikan kami alat-Mu untuk menyebarkan kasih dan membawa jiwa-jiwa mendekat kepada-Mu. Amin.

*Tindakan:*
Hari ini, renungkan satu hal yang bisa Anda lepaskan agar dapat lebih fokus mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup Anda. Lakukan satu tindakan nyata untuk melayani sesama, sebagai langkah menjadi “penjala manusia.”

Tuhan memberkati kita semua, Amin.

Manuntun Sitinjak

Kamis, 28 November 2024

Pesan Injil Hari Ini: "Teguh dalam Pengharapan di Tengah Kesulitan

*Pesan Injil Hari Ini: "Teguh dalam Pengharapan di Tengah Kesulitan"* (28.11.2024)


Renungan:
Dalam Lukas 21:20-28, Yesus memberikan nubuat tentang kehancuran Yerusalem dan tanda-tanda akhir zaman. Di tengah gambaran yang tampak menakutkan, Yesus menanamkan sebuah pesan penting: "Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."

Perikop ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia dipenuhi dengan kesulitan, perang, dan penderitaan, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam pengharapan. Tanda-tanda zaman tidak seharusnya membawa ketakutan, tetapi menjadi pengingat akan janji Allah yang selalu setia.

Ketika kita menghadapi "kehancuran Yerusalem" dalam kehidupan kita—mungkin berupa masalah, kehilangan, atau tantangan besar—Yesus mengundang kita untuk tidak larut dalam keputusasaan. Sebaliknya, kita diajak untuk mengangkat muka dengan penuh iman, percaya bahwa penyelamatan sudah dekat.

Sebagai murid Kristus, kita tidak boleh menyerah ketika kesulitan datang. Kita harus berjaga-jaga, tetap setia, dan yakin bahwa Allah bekerja di tengah segala sesuatu. Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan pandangan ke depan, menantikan hari penebusan dengan penuh sukacita.

Aplikasi Praktis:

Saat menghadapi masalah, fokuslah pada janji Allah daripada pada rasa takut.

Jadilah pembawa harapan bagi orang-orang di sekitar Anda yang merasa putus asa.

Tingkatkan kehidupan doa Anda sebagai bentuk berjaga-jaga dan menantikan karya Tuhan.


Doa:
Tuhan yang setia, ajarilah kami untuk tidak takut menghadapi kesulitan hidup. Bangkitkan semangat kami untuk selalu percaya pada janji penyelamatan-Mu. Kiranya hidup kami menjadi saksi dari kasih-Mu yang tak berkesudahan. Amin.

Manuntun Sitinjak

Rabu, 27 November 2024

Pesan Injil Hari ini: Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu

*Lectio Divina untuk  Injil Hari ini Lukas 21:12-19* (27 Nov 2024)


*Tidak Sehelai dari Rambut Kepalamu Akan Hilang, Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu*

*1. Lectio* (Membaca) Bacaan Lukas 21:12-19 adalah bagian dari pengajaran Yesus mengenai akhir zaman. Dalam perikop ini, Yesus memperingatkan para murid bahwa sebelum akhir zaman, mereka akan menghadapi penganiayaan, penangkapan, dan pengadilan karena nama-Nya. Namun, Yesus juga memberikan janji bahwa Dia sendiri akan memberikan hikmat untuk menjawab musuh, dan para pengikut-Nya tidak akan kehilangan keselamatan jiwa mereka.

*Ayat Kunci:*

_*"Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara serta dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:12)*_

*_"Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (Luk 21:17-19)_*


*2. Meditatio (Merenungkan)*
*_Apa yang dikatakan teks ini kepada saya?_*
Yesus mengingatkan bahwa menjadi pengikut-Nya tidaklah mudah. Ada tantangan, kesulitan, bahkan penganiayaan. Namun, saya diundang untuk tetap bertahan dan mempercayai janji-Nya bahwa Dia akan memberikan kekuatan dan keselamatan. Ayat ini mengajarkan saya untuk tetap setia meskipun ada rintangan dalam hidup karena nama Yesus.

*_Apa perasaan saya saat membaca teks ini?_*
Ada rasa takut dan gentar membayangkan penganiayaan, tetapi juga penghiburan mendalam karena janji Yesus bahwa Dia tidak akan meninggalkan saya. Saya juga merasa dikuatkan bahwa melalui kesetiaan, saya akan menerima hidup kekal.


*3. Oratio* (Berdoa)
_*Tuhan Yesus, Engkau tahu bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, terutama dalam mengikuti-Mu. Berilah aku keberanian dan kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu, apa pun yang terjadi. Berikan aku hikmat-Mu saat aku harus bersaksi tentang nama-Mu. Aku percaya bahwa Engkau selalu setia pada janji-Mu. Amin.*_

*4. Contemplatio* (Merenung dalam keheningan)
Duduklah dalam keheningan dan renungkan kata-kata: _*"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." Bayangkan Yesus berada di sampingmu, memberikan keberanian dan kekuatan di tengah kesulitan hidup. Rasakan damai-Nya.*_

*5. Actio* (Bertindak)
Saya akan bersaksi tentang kasih dan kuasa Yesus dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada tantangan.

Saya akan berdoa untuk orang-orang yang mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus.

Saya akan memperkuat iman saya melalui doa, pembacaan Kitab Suci, dan hidup dalam kasih.

Semoga Lectio Divina ini membawa penguatan dan damai dalam perjalanan iman kita. Amin๐Ÿ™

Manuntun Sitinjak

Selasa, 26 November 2024

Pesan Injil Hari Ini Renungan dari Lukas 21:5-11 "Tetap Teguh di Tengah Ketidakpastian Dunia"

Pesan Injil Hari Ini (26 Nov 2024)
Renungan dari Lukas 21:5-11
"Tetap Teguh di Tengah Ketidakpastian Dunia"

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang kehancuran Bait Allah dan tanda-tanda akhir zaman. Ia mengingatkan para murid untuk tidak terpaku pada kemegahan dunia, karena segala sesuatu yang terlihat megah dan kokoh akan berakhir. Namun, pesan utama Yesus bukanlah tentang ketakutan, melainkan panggilan untuk memiliki iman yang teguh di tengah tantangan.

Ketika Yesus berkata, “Jangan kamu terkejut,” Ia mengingatkan kita bahwa hidup ini penuh dengan perubahan, tantangan, bahkan penderitaan. Gempa bumi, kelaparan, peperangan, dan hal-hal mengerikan lainnya mungkin terjadi, tetapi kita dipanggil untuk tidak gentar. Mengapa? Karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, kita sering tergoda untuk mengandalkan kekuatan kita sendiri atau mencari rasa aman dari hal-hal duniawi. Tetapi Yesus mengundang kita untuk kembali pada-Nya, sumber pengharapan dan kekuatan sejati.

Renungan hari ini mengajak kita untuk:

*1. Tidak Terpaku pada Dunia:* Segala sesuatu yang ada di dunia ini bersifat sementara. Mari kita fokus membangun harta di surga, yaitu iman, kasih, dan perbuatan baik.

*2. Tetap Tenang di Tengah Kekacauan:* Jangan biarkan ketakutan menguasai hati kita, sebab Tuhan senantiasa menyertai kita.

*3. Berpegang pada Janji Allah:* Apa pun yang terjadi, percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya untuk membawa kita pada kehidupan kekal.

Mari kita jadikan pesan ini sebagai pengingat bahwa, meskipun dunia menghadirkan banyak tantangan, kasih Allah tidak pernah berakhir. Tinggallah teguh dalam iman, karena bersama Kristus, kita dapat menghadapi segala sesuatu dengan pengharapan yang pasti.

Tuhan memberkati kita semua.
Amin.

Manuntun Sitinjak

Pesan Injil Hari Ini: Memberi dengan Hati

*Pesan Injil Hari Ini: Memberi dengan Hati* (Senin 25 Nov 2024)
Lukas 21:1-4

Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan pelajaran yang sangat mendalam kepada murid-murid-Nya melalui peristiwa seorang janda miskin yang memberikan persembahan di Bait Allah. Ketika banyak orang kaya memberi dari kelimpahan mereka, janda itu memberikan dua keping uang kecil—segala yang ia miliki untuk hidup. Dalam pandangan manusia, pemberiannya tampak tidak berarti, tetapi di mata Tuhan, pemberiannya adalah yang terbesar karena datang dari hati yang tulus dan penuh iman.

Yesus mengajarkan kita bahwa makna sejati dari pemberian bukan terletak pada jumlahnya, tetapi pada sikap hati. Memberi dengan hati yang tulus, apapun keadaan kita, adalah tindakan iman yang menunjukkan kepercayaan penuh kepada penyelenggaraan Tuhan.

*Belajar Memberi dalam Seluruh Aspek Kehidupan*

Yesus tidak hanya mengajarkan kita untuk memberi secara materi, tetapi juga untuk memberi dalam seluruh aspek kehidupan. Sebab, hidup kita sendiri adalah pemberian dari Tuhan, dan karenanya kita pun dipanggil untuk memberikan yang terbaik dari diri kita.

1. Memberi Pelayanan Terbaik
Dalam pekerjaan, keluarga, komunitas, atau gereja, kita dipanggil untuk melayani dengan sepenuh hati, memberikan perhatian, waktu, dan usaha terbaik kita. Pelayanan bukan hanya tindakan lahiriah, tetapi juga ekspresi kasih kepada Tuhan dan sesama.


2. Melakukan yang Terbaik di Setiap Kesempatan
Setiap hari adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menjadi saluran berkat. Baik melalui pekerjaan yang kita lakukan, bantuan kepada orang lain, atau bahkan hal-hal kecil seperti memberikan perhatian kepada orang terdekat, kita dipanggil untuk memberikan yang terbaik.


3. Memberikan Diri Sepenuhnya kepada Tuhan
Selain materi, bentuk pemberian terbesar adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Memberikan waktu untuk berdoa, membaca firman-Nya, dan melayani dalam kegiatan rohani menunjukkan komitmen kita untuk menempatkan Tuhan sebagai pusat hidup kita.


*Pesan Yesus: Memberi dengan Iman dan Kasih*

Peristiwa janda miskin ini mengajarkan kita untuk memberi dengan iman. Ia memberikan segala yang dimilikinya, percaya bahwa Tuhan akan mencukupi kebutuhannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering merasa takut kehilangan atau tidak cukup, tetapi Yesus mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu memelihara umat-Nya.

Memberi dengan hati juga berarti melibatkan kasih, keikhlasan, dan kerelaan. Saat memberi, jangan fokus pada apa yang kita lepaskan, tetapi lihatlah kepada siapa kita memberi. Saat kita memberi kepada Tuhan dan sesama, kita sedang mempersembahkan hidup kita sebagai ungkapan syukur atas kasih dan berkat-Nya yang melimpah.

*Memberi Bukan Hanya Materi*
Yesus juga mengingatkan bahwa pemberian tidak terbatas pada materi. Kita bisa memberi dalam bentuk waktu, perhatian, doa, nasihat, atau tindakan kasih kepada orang-orang di sekitar kita. Pemberian semacam ini tidak kalah berharganya di mata Tuhan karena menunjukkan cinta kita kepada sesama.

Ketika kita memberi yang terbaik, baik dalam pelayanan maupun pekerjaan, kita sedang mempersembahkan hidup kita sebagai tanda kesetiaan kepada Tuhan. Melalui setiap tindakan, kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat, yang menunjukkan bahwa kasih Tuhan nyata dalam hidup kita.

*Renungan*
Hari ini, mari kita bertanya kepada diri sendiri:

Apakah saya sudah memberi dengan hati yang tulus dan penuh iman?

Apakah saya sudah melayani dan melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan?

Apakah saya percaya bahwa pemberian, sekecil apa pun, bisa membawa sukacita bagi orang lain dan memuliakan Tuhan?

Yesus mengingatkan bahwa pemberian yang kecil tetapi tulus memiliki nilai besar di mata Tuhan. Mari kita belajar dari janda miskin untuk memberi dengan hati yang tulus, apapun keadaan kita, sebagai tanda iman dan kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Karena hidup adalah pemberian, maka kita pun wajib memberi, menjadi terang dan saluran berkat di mana pun Tuhan menempatkan kita.  

Tuhan memberkati kita semua, Amin ๐Ÿ™

Manuntun Sitinjak

DOA YESUS



Panduan "Doa Yesus" (Jesus Prayer)

Doa Yesus adalah salah satu bentuk doa kontemplatif yang sederhana dan mendalam dalam tradisi Kristen, terutama dalam tradisi Gereja Timur. Romo Yohanes Indrakusuma, seorang imam yang dikenal dalam pengajaran spiritual, sering mengaitkan doa ini dengan kedalaman hubungan pribadi dengan Allah. 

Panduan umum doa ini mencakup:

Doa Yesus: Intinya
Doa Yesus berbunyi: “Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah Yang Hidup, kasihanilah aku, orang berdosa ini.”

Doa ini singkat, tetapi memiliki kekuatan besar untuk membawa kita lebih dekat kepada Tuhan. Berikut adalah langkah-langkah panduannya:

1. Siapkan Hati dan Tempat
Pilih tempat yang tenang, di mana Anda tidak akan terganggu.
Duduk dengan nyaman, tetapi tetap menjaga sikap tubuh yang penuh hormat.
Mulailah dengan menarik napas dalam dan perlahan untuk menenangkan diri.

2. Fokus pada Kehadiran Allah
Bayangkan kehadiran Yesus di hadapan Anda.
Undang Roh Kudus untuk memimpin doa Anda.

3. Ucapkan Doa Yesus dengan Perlahan
Ucapkan doa ini perlahan, satu frasa dalam satu napas:
Saat menarik napas: “Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah Yang Hidup”
Saat menghembuskan napas: “Kasihanilah aku, orang berdosa ini.”
Anda dapat mengulanginya sebanyak yang Anda perlukan, dengan fokus penuh pada kata-kata dan kehadiran Allah.

4. Rasakan Kedamaian dalam Keheningan
Setelah beberapa kali mengulangi doa, biarkan keheningan meliputi hati Anda.
Dengarkan suara Tuhan dalam hati Anda. Biarkan Dia berbicara.

5. Praktikkan Secara Konsisten
Lakukan doa ini setiap hari, baik dalam waktu tertentu (misalnya pagi atau malam) maupun di tengah aktivitas.
Ketika merasa cemas, takut, atau lelah, gunakan doa ini untuk kembali kepada kedamaian Tuhan.

Manfaat Spiritualitas Doa Yesus
*Membantu Anda mengakui keberdosaan dan kebutuhan akan belas kasih Allah.
*Membawa Anda pada hubungan yang lebih intim dengan Kristus.
*Melatih pikiran dan hati untuk senantiasa berpusat pada Tuhan.

Panduan ini dirancang untuk mengarahkan umat pada doa yang sederhana, namun mampu membawa kedalaman spiritual. Dengan konsistensi, doa Yesus dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Anda, membawa damai dan kekuatan rohani.

Selamat berdoa dan mengalami hadirat Tuhan.

Minggu, 24 November 2024

Pengambilan Keputusan dengan Metode Discernment: Membaca Kehendak Tuhan



Pengambilan Keputusan dengan Metode Discernment: Membaca Kehendak Tuhan

Sesi terakhir retret kali ini di lenbah Karmel dengan judul di atas  dibawakan oleh Sr Gregoria Sabtu sore 23.11.2024. Sesi ini merupakan bagian akhir dari Retret Mengenal Kehendak Allah. 
Berikut adalah  ringkasannya:

Pengambilan keputusan merupakan bagian penting dalam hidup kita. Terkadang, kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang sama-sama baik, namun bagaimana kita menentukan mana yang terbaik? Dalam tradisi spiritual, ada metode yang disebut discernment atau pembedaan roh. Metode ini bukan sekadar memilih secara logis, tetapi melibatkan kebijaksanaan rohani untuk memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Discernment adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada mereka yang memiliki hubungan dekat dengan-Nya. Beberapa sikap penting yang perlu kita miliki agar mampu melakukan discernment dengan baik adalah:

1. Dekat dengan Tuhan
Orang yang dekat dengan Tuhan mampu mendengar suara-Nya dengan lebih jelas. Hal ini diperoleh melalui doa, perenungan firman Tuhan, dan kehidupan yang berpusat pada-Nya.


2. Taat dan Rendah Hati
Ketaatan kepada kehendak Tuhan dan kerendahan hati untuk menerima apa pun keputusan-Nya adalah kunci utama dalam discernment. Kesombongan atau keinginan pribadi yang berlebihan sering kali menjadi penghalang untuk mengenali kehendak Tuhan.


3. Kehidupan yang Suci
Hidup suci berarti berusaha menghindari dosa dan memprioritaskan nilai-nilai kerajaan Allah. Dengan hidup suci, hati kita lebih peka terhadap suara Tuhan.


4. Berserah kepada Yesus
Dalam discernment, penting untuk membedakan antara keinginan pribadi dan kehendak Tuhan. Berserah kepada Yesus berarti membiarkan Dia memimpin setiap keputusan yang kita buat.


Membaca Tanda-Tanda Batin
Salah satu cara utama dalam discernment adalah membaca tanda-tanda batin. Ketika kita membayangkan pilihan-pilihan yang ada, perhatikanlah perasaan batin yang muncul. Apakah hati kita merasa damai, penuh sukacita, atau justru gelisah? Kedamaian dan sukacita adalah tanda bahwa keputusan tersebut selaras dengan kehendak Tuhan.

Langkah-Langkah Praktis dalam Discernment

1. Doa dan Perenungan: Mintalah bimbingan Roh Kudus agar pilihan yang diambil benar-benar sesuai kehendak Tuhan.


2. Mencari Sumber Hikmat: Konsultasikan pilihan Anda kepada orang-orang yang bijak dan memiliki iman yang kuat.


3. Memeriksa Niat Hati: Pastikan motivasi di balik keputusan Anda tidak egois, melainkan untuk memuliakan Tuhan.


4. Melibatkan Firman Tuhan: Cari petunjuk dalam Alkitab, karena firman-Nya selalu menjadi pedoman yang dapat diandalkan.


Dengan mengandalkan discernment, kita tidak hanya membuat keputusan terbaik, tetapi juga semakin peka terhadap bimbingan Tuhan dalam hidup kita. Yakinlah, setiap langkah yang diambil bersama-Nya akan membawa kita ke jalan yang penuh berkat dan sukacita sejati.

Narasumber: Sr Gregorea OCarm

Diringkas oleh Manuntun Sitinjak

Pesan Injil pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam



Pesan Injil pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

"Engkau inikah raja orang Yahudi?" (Yoh 18:33b)

Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Raja yang berbeda dari raja duniawi. Dalam dialog-Nya dengan Pilatus, Yesus menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini. Ia datang bukan untuk berkuasa secara politik, tetapi untuk menyatakan kebenaran dan membawa keselamatan bagi umat manusia.

Sebagai umat beriman, kita diajak untuk merenungkan bagaimana Yesus memerintah dalam hidup kita. Apakah kita sungguh-sungguh menjadikan-Nya Raja yang memimpin hati, pikiran, dan tindakan kita? Dalam kerajaan Yesus, nilai-nilai seperti kasih, pengampunan, dan kerendahan hati menjadi hukum utama.

Hari Raya ini juga mengingatkan kita akan tanggung jawab sebagai warga kerajaan Allah. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran-Nya dengan menjalani hidup yang mencerminkan kasih Kristus kepada sesama, terutama mereka yang kecil, lemah, dan tersisih.

Mari kita berkomitmen kembali untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Raja kita, Yesus Kristus. Biarlah Dia yang memimpin perjalanan kita menuju kekudusan dan kehidupan kekal.

Doa:
Tuhan Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, kami mengakui Engkau sebagai Raja dalam hidup kami. Pimpinlah kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan jadikan kami saksi kasih-Mu di dunia ini. Amin.

Manuntun Sitinjak 

Sabtu, 23 November 2024

Pentingnya Doa dan Relasi Pribadi dengan Tuhan



Pentingnya Doa dan Relasi Pribadi dengan Tuhan

Pada hari kedua retret "Mengenal Kehendak Allah" di Lembah Karmel, Cikanyere, 24 November 2024, kami mengikuti sesi pertama yang bertajuk "Pentingnya Doa dalam Discernment". Sesi ini dibawakan oleh seorang Suster yang dengan penuh kasih menjelaskan peran doa sebagai fondasi dalam proses mengenal kehendak Allah.

Suster mengutip perkataan indah dari St. Theresia Avila:
"Berdoa adalah berbicara dengan Pribadi yang mengasihi kita."
Doa, katanya, adalah sebuah hak istimewa (privilege) yang diberikan Allah kepada manusia. Dari semua ciptaan-Nya, hanya manusia dan malaikat yang diberi karunia untuk berdoa, yakni membangun hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta.

Namun, jika manusia mengabaikan doa, ia sebenarnya sedang merendahkan martabatnya sebagai ciptaan yang diciptakan menurut gambaran Allah. Oleh karena itu, doa bukan hanya sebuah aktivitas rohani, tetapi sebuah panggilan luhur untuk hidup dalam keintiman dengan Tuhan.

Bentuk-Bentuk Doa yang Membantu Discernment
Dalam sesi ini, Suster menyoroti beberapa bentuk doa yang sangat berguna untuk discernment atau mengetahui kehendak Allah:

1. Sakramen
Sakramen adalah tanda lahiriah yang mengalirkan rahmat Allah kepada kita. Dalam discernment, penerimaan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat sangat penting.

Ekaristi memperkuat hubungan kita dengan Kristus dan memberi kekuatan rohani untuk menjalani kehendak-Nya.
Sakramen Tobat membersihkan hati kita dari dosa, sehingga Roh Kudus dapat bekerja dengan bebas dalam hidup kita.

2. Lectio Divina
Lectio Divina adalah metode doa dengan Kitab Suci yang melibatkan membaca, merenungkan, berdoa, dan berkomunikasi dengan Tuhan. Langkah-langkahnya:
Lectio (Membaca): Baca perlahan ayat Kitab Suci.

Meditatio (Merenungkan): Renungkan makna ayat itu untuk hidup Anda.

Oratio (Berdoa): Berdoalah, berbicara kepada Tuhan berdasarkan renungan Anda.

Contemplatio (Berdiam): Diam dalam keheningan, biarkan Tuhan berbicara kepada hati Anda.

3. Doa Yesus
Doa Yesus adalah doa sederhana yang diulang-ulang dengan hati penuh penyerahan, misalnya:
"Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup, kasihanilah aku, orang berdosa ini."
Doa ini membantu kita memusatkan hati pada Tuhan dan menenangkan pikiran, sehingga lebih peka terhadap suara-Nya.

4. Pemeriksaan Batin
Pemeriksaan batin adalah refleksi harian untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita. Langkah-langkahnya:

Bersyukur: Mulailah dengan rasa syukur atas berkat-berkat Allah.

Menyadari: Renungkan perasaan, pikiran, dan tindakan Anda sepanjang hari.

Memohon Pengampunan: Akui dosa-dosa Anda dan mintalah belas kasihan Tuhan.

Berkomitmen: Rencanakan tindakan konkret untuk lebih dekat dengan Allah keesokan harinya.

Panduan Praktis dalam Discernment
Doa-doa ini membentuk dasar penting dalam discernment. Berikut panduan praktis untuk mengetahui kehendak Allah:

1. Berserah dalam Doa: Mulailah setiap hari dengan doa, menyerahkan seluruh pikiran, perasaan, dan rencana Anda kepada Tuhan.

2. Rutin Membaca Kitab Suci: Jadikan Lectio Divina sebagai kebiasaan, agar firman Tuhan menuntun langkah Anda.

3. Menerima Sakramen Secara Teratur: Pastikan Anda sering mengikuti Misa dan menerima Sakramen Tobat untuk menyegarkan jiwa Anda.

4. Luangkan Waktu untuk Keheningan: Dalam doa Yesus atau adorasi, biarkan Tuhan berbicara ke dalam hati Anda.

5. Refleksi Harian: Lakukan pemeriksaan batin setiap malam, memohon bimbingan Allah untuk hari berikutnya.

Doa adalah nafas kehidupan rohani. Dengan doa, kita tidak hanya mengenal kehendak Allah, tetapi juga dikuatkan untuk menjalaninya dengan sukacita. Semoga kita semua semakin bertumbuh dalam relasi dengan Tuhan, karena dari-Nya kita menemukan arah hidup yang sejati.

Retret "Mengetahui Kehendak Tuhan" di Lembah Karmel:


Retret "Mengetahui Kehendak Tuhan" di Lembah Karmel: Menemukan Kedamaian dan Kehendak Allah

Pada Jumat, 22 November 2024, saya bersama istri saya, Maria Sri Muhenti, mengikuti retret berjudul "Mengetahui Kehendak Tuhan" di Lembah Karmel, Cikanyere, Cianjur. Retret ini diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah seperti Bogor, Jakarta, Tangerang, Bekasi, bahkan Semarang. Sebuah perjumpaan rohani yang hangat dan penuh semangat.

Kegiatan diawali dengan Misa Kudus, sebuah pembukaan yang mengingatkan kami akan kehadiran nyata Tuhan dalam setiap langkah hidup. Seusai Misa, kami menikmati makan malam bersama peserta lainnya, diikuti oleh sesi pembuka yang dibawakan oleh seorang Frater.

Mengenal Kehendak Allah Melalui Discernment
Dalam sesi pembuka, Frater menjelaskan tentang discernment, yaitu kemampuan untuk membedakan dorongan atau inspirasi yang berasal dari Roh Allah, diri sendiri, atau bahkan dari roh jahat. Penjelasan ini mengajarkan kami bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik untuk setiap pribadi. Namun, untuk mengenali kehendak-Nya, diperlukan usaha rohani yang mendalam, seperti:

Membaca Kitab Suci secara rutin.

Mendalami ajaran Gereja.

Berdoa dengan hati yang tulus.

Memeriksa batin melalui refleksi pribadi.

Mendapatkan bimbingan dari pembimbing rohani.


Kemajuan Rohani: Sebuah Perjalanan Menuju Terang
Frater juga menekankan pentingnya membaca Kitab Suci, berdoa, menghadiri Misa, dan menerima sakramen sebagai jalan menuju kemajuan rohani. Ia mengingatkan bahwa hati kita akan lebih peka terhadap kehendak Allah jika kita sering berdoa dan hidup dalam pertobatan.

Salah satu poin yang menyentuh hati saya adalah penjelasan tentang Sakramen Tobat. Frater mengatakan bahwa melalui sakramen ini, Roh Kudus dapat lebih leluasa berkarya dalam hidup kita. Sakramen ini membawa pembaruan, membersihkan hati, dan membuat kita lebih siap untuk mendengar suara Tuhan.

Adorasi: Saat Hening Bersama Tuhan
Setelah sesi pembuka, malam itu kami melanjutkan dengan adorasi pada pukul 21.00 hingga 21.30. Dalam keheningan adorasi, saya merasakan kedamaian yang begitu mendalam. Seolah-olah Tuhan berbicara langsung ke hati saya, mengingatkan bahwa Dia selalu menyertai setiap langkah hidup saya.

Doa Rosario: Mengakhiri Hari dengan Hati yang Penuh Syukur
Kembali ke kamar, saya dan istri mendaraskan doa Rosario sebelum beristirahat. Dalam doa ini, kami menyerahkan seluruh pengalaman retret kepada Tuhan, memohon bimbingan-Nya agar semakin dekat dengan kehendak-Nya.

Pesan untuk Umat Katolik
Retret ini mengingatkan saya akan kekayaan iman Katolik yang begitu mendalam. Gereja menyediakan berbagai sarana untuk membantu kita bertumbuh secara rohani: Kitab Suci, doa, sakramen, dan pembimbingan rohani. Semuanya membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, Sang Sumber Kehidupan.

Bagi Anda yang merindukan kedamaian dan ingin mengenal kehendak Tuhan, luangkan waktu untuk mengikuti retret atau mendalami doa pribadi. Dalam setiap langkah yang kita ambil untuk mendekat kepada Allah, kita akan menemukan bahwa Dia telah terlebih dahulu menantikan kita dengan penuh kasih.

Semoga pengalaman ini menginspirasi kita semua untuk terus bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih.

Cikanyere, 23 November 2024
Manuntun Sitinjak