Jumat, 27 Desember 2024

Jadilah Saksi Kebangkitan Kristus yang Memenuhi Kita dengan Sukacita

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini: *Jadilah Saksi Kebangkitan Kristus yang Memenuhi Kita dengan Sukacita*


Saudara-saudari yang terkasih, bacaan hari ini dari 1 Yohanes 1:1-4 dan Injil Yohanes 20:2-8 membawa kita pada pengalaman nyata para murid Yesus saat kebangkitan-Nya. Mereka menyaksikan kubur kosong dan dari pengalaman itulah iman mereka bertumbuh. Dalam Mazmur tanggapan (Mazmur 97:1-2, 5-6, 11-12), kita diajak untuk melihat kebesaran Tuhan yang memerintah dalam keadilan dan memancarkan terang bagi orang benar, mengundang kita untuk bersukacita dan bersyukur.

Kebangkitan Kristus bukan hanya berita sejarah, tetapi kebenaran yang hidup dalam setiap kita. Sama seperti para murid yang berlari menuju kubur Yesus, kita pun diajak untuk berlari dalam iman, mencari dan menemukan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Ketika kita menemukan "kubur kosong" dalam bentuk kesulitan atau- kekecewaan, kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan hidup dan tetap bekerja, memberikan terang dan sukacita.

Sebagaimana ditulis dalam surat Yohanes, hidup kekal yang telah dinyatakan itu menjadi panggilan bagi kita untuk bersaksi. Hidup kita, dengan segala perjuangan dan keberhasilan, menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa Kristus telah bangkit dan hadir dalam kehidupan kita. Sukacita yang sejati lahir ketika kita berbagi pengalaman iman ini kepada sesama, membawa terang Kristus ke dalam kegelapan dunia.

*Aksi Hari Ini*
Mari kita bertanya pada diri sendiri: Bagaimana saya bisa menjadi saksi kebangkitan Kristus dalam keluarga, komunitas, atau lingkungan kerja? Jadilah pembawa sukacita, terang, dan pengharapan bagi mereka yang membutuhkannya.

Doa Penutup
*_"Ya Tuhan yang hidup dan berkuasa, kami bersyukur atas kebangkitan-Mu yang memberi terang dan sukacita bagi hidup kami. Engkau telah mengalahkan maut dan mengundang kami untuk percaya kepada janji kehidupan kekal. Penuhi hati kami dengan semangat untuk menjadi saksi-Mu, membagikan kabar baik kebangkitan-Mu kepada sesama. Jadikan kami terang bagi dunia dan alat-Mu untuk membawa sukacita kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bangkit dan hidup bersama-Mu, kami berdoa dengan penuh syukur. Amin."_*

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️ 
Manuntun Sitinjak

Berani Menghadapi Tantangan dan Setia Sampai Akhir

Renungan Firman Tuhan Hari Ini 26122024: *Berani Menghadapi Tantangan dan Setia Sampai Akhir*


Bacaan: Matius 10:17-22; Kisah Para Rasul 6:8-10; 7:54-59; Mazmur 31:3a-4.6.8a.16b.17

Dalam kehidupan, tantangan sering kali menjadi bagian yang tak terhindarkan, terutama ketika kita memilih untuk hidup setia kepada Tuhan. Ketiga bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa menjadi saksi Kristus membutuhkan keberanian, kesetiaan, dan keyakinan pada penyertaan Tuhan.

Yesus dalam Injil Matius 10:17-22 mengingatkan para murid untuk waspada terhadap penganiayaan, namun juga menegaskan bahwa mereka tidak perlu takut. Roh Kudus akan memberi hikmat saat mereka menghadapi majelis dan penguasa. Pesan ini seolah menggema dalam kisah kemartiran Stefanus (Kisah 6:8-10; 7:54-59). Stefanus, penuh dengan Roh Kudus, tetap setia bahkan ketika menghadapi tuduhan palsu dan dirajam sampai mati. Dalam saat-saat terakhirnya, dia menyerahkan roh dan hidupnya kepada Tuhan, sambil berdoa agar mereka yang menganiayanya diampuni.

Mazmur 31 menguatkan pesan ini dengan doa kepercayaan yang mendalam kepada Tuhan: "Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia." Mazmur ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah gunung batu dan pertahanan kita, sumber kekuatan di tengah kesulitan.

Ketiga bacaan ini memberikan pelajaran berharga:

*1. Keberanian dalam Kesaksian*
Menjadi saksi Kristus sering kali berarti menghadapi risiko. Namun, seperti Stefanus, kita dipanggil untuk tetap teguh, percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita.

*2. Percaya pada Penyertaan Roh Kudus*
Dalam saat-saat sulit, Tuhan tidak meninggalkan kita. Roh Kudus adalah penolong yang memberi kita hikmat, keberanian, dan penghiburan.

*3. Setia hingga Akhir*
Keselamatan adalah janji bagi mereka yang bertahan. Seperti Stefanus yang tetap beriman sampai akhir, kita dipanggil untuk terus setia kepada Tuhan meskipun ada tantangan.

Refleksi:
Hari ini, mari kita renungkan: apakah kita memiliki keberanian untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia yang penuh tantangan? Apakah kita percaya bahwa Roh Kudus selalu menyertai kita? Dan, apakah kita siap untuk setia sampai akhir seperti Stefanus?

Doa Penutup:
*_Ya Tuhan, terima kasih atas firman-Mu hari ini yang mengingatkan kami untuk berani menghadapi tantangan dan tetap setia sampai akhir. Kami mohon, berilah kami kekuatan dan keberanian seperti Stefanus, agar kami dapat menjadi saksi-Mu yang setia. Utuslah Roh Kudus-Mu untuk membimbing kami, memberikan hikmat, dan menguatkan iman kami di tengah segala cobaan. Semoga dalam segala hal, kami selalu percaya bahwa Engkau adalah gunung batu dan pertahanan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️
Manuntun Sitinjak

Selasa, 24 Desember 2024

Kunjungan ke Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran

Terima Kasih Tuhan untuk Rahmat-Mu, Kunjungan ke Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran


Kami sangat bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang indah pada tanggal 13 Desember 2024, ketika kami dapat berkunjung dan berdoa di Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, Yogyakarta. Suasana begitu tenang dan bersyukur kali ini kami bisa naik ke candi dan berdoa khusyuk di hadapan Hati Kudus Yesus. Hadirat Tuhan begitu nyata, membawa kedamaian dan keheningan mendalam dalam hati kami.

Memang setiap kali kami pulang Lebaran ke rumah orang tua di Kebumen, atau kunjungan lainnya ke Jateng, kami selalu menyempatkan diri mampir ke Yogyakarta, dengan gereja ini sebagai tujuan utama. Berdoa di candi Hati Kudus Yesus merupakan pengalaman rohani yang sangat istimewa. Kami juga mengambil air suci dari dekat candi, mendoakannya, dan membawanya pulang. Kali ini, intensi doa kami adalah untuk keluarga dan usaha kami, memohon perlindungan, berkat, dan bimbingan Tuhan, agar segala yang kami lakukan menjadi persembahan yang memuliakan nama-Nya.

Kami tiba di gereja sekitar pukul 5 sore dan berdoa selama satu jam. Doa kami diakhiri dengan adorasi di depan Sakramen Mahakudus di ruang adorasi. Momen ini sungguh memperkuat iman kami, mengingatkan kami akan kasih Tuhan yang tak berkesudahan.

Terima kasih, Tuhan, atas segala rahmat dan penyertaan-Mu yang sempurna dalam hidup kami. Terpujilah Engkau, Tuhan, selama-lamanya. Amin.

Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Firnan Tuhan hari ini: Allah Selalu Setia Menggenapi Janji-Nya, Percayalah!

Renungan Singkat Firnan Tuhan hari ini: *"Allah Selalu Setia Menggenapi Janji-Nya, Percayalah!"*


Saudara-saudari terkasih, bacaan hari ini dari 2 Samuel 7:1-5, 8b-12, 16, Mazmur 89:2-3, 4-5, 27, 29, dan Lukas 1:67-79 (Benedictus) mengingatkan kita akan satu kebenaran yang tak terbantahkan: *Allah selalu setia menggenapi janji-Nya.*

Dalam 2 Samuel 7, Allah berjanji kepada Daud bahwa keturunannya akan mendirikan kerajaan kekal. Ini bukan hanya tentang kerajaan duniawi, tetapi tentang kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus, yang akan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Mazmur 89 memperteguh janji ini dengan pujian atas kasih setia Allah:
"Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun."
Kasih setia Allah yang kekal menjadi dasar harapan kita dalam menghadapi segala situasi hidup.

Akhirnya, dalam Lukas 1:67-79, Zakharia memuliakan Allah karena janji-Nya telah digenapi melalui kelahiran Yesus, keturunan Daud. Yesus adalah terang yang membimbing kita keluar dari kegelapan dosa menuju damai sejahtera:
*"Karena belas kasihan dan rahmat dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi."* (Lukas 1:78)

*Refleksi:*
Adakah dalam hidup kita saat ini situasi yang membuat kita meragukan kesetiaan Allah? Bacaan hari ini menguatkan bahwa Allah tidak pernah gagal dalam janji-Nya. Jika Allah telah menggenapi janji-Nya melalui kedatangan Kristus, maka kita dapat yakin bahwa Dia terus bekerja dalam hidup kita, bahkan ketika kita tidak melihatnya secara langsung.

*Tindakan:*
Mari kita menanggapi kesetiaan Allah dengan:

*1. Berserah penuh kepada-Nya* melalui doa, sakramen, dan firman-Nya.

*2. Membawa terang kasih-Nya kepada sesama,* khususnya mereka yang sedang dalam kegelapan atau kesulitan.

*Doa Penutup:*
_Allah yang setia dan penuh kasih, kami bersyukur atas janji-Mu yang selalu Engkau genapi dalam hidup kami. Engkau telah mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, sebagai terang yang membimbing kami keluar dari kegelapan menuju damai dan keselamatan._
_Ajarlah kami untuk selalu percaya pada kesetiaan-Mu, meskipun kami menghadapi tantangan dan keraguan._ _Bentuklah hati kami agar semakin menyerupai hati-Mu, sehingga kami dapat membawa terang-Mu kepada sesama._
_Bimbinglah langkah kami hari ini dan selamanya, agar kami hidup dalam kasih, damai, dan pengampunan yang telah Engkau ajarkan. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin._

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️
Manuntun Sitinjak

Minggu, 22 Desember 2024

Renungan Singkat Minggu Adven IV: *SUKACITA DAN KETAATAN DALAM MENYAMBUT SANG MESIAS

Renungan Singkat Minggu Adven IV: *SUKACITA DAN KETAATAN DALAM MENYAMBUT SANG MESIAS*


Saudara-saudari terkasih,

Hari ini, bacaan-bacaan mengajak kita merenungkan kerendahan hati, sukacita, dan ketaatan dalam menyambut kehadiran Sang Imanuel, Yesus Kristus.

*Mikha 5:1-4a* mengingatkan bahwa Tuhan sering bekerja melalui yang kecil dan sederhana. Mesias datang dari Betlehem, kota yang tidak diperhitungkan, tetapi dipilih Allah untuk karya besar-Nya. Dalam *Mazmur 80,* umat berseru, “Pulihkanlah kami, ya Allah semesta alam,” dan Yesus hadir sebagai jawaban atas kerinduan umat akan pemulihan dan keselamatan.

Dalam *Ibrani 10:5-10,* kita diingatkan bahwa keselamatan bukan berasal dari persembahan lahiriah, melainkan dari ketaatan penuh Yesus kepada kehendak Allah. Akhirnya, *Lukas 1:39-45* mengungkapkan bagaimana Maria dan Elisabet bersukacita dalam iman akan janji Tuhan yang digenapi.

Di Minggu Adven ke-4 ini, kita diajak untuk meneladani ketaatan Yesus dan Maria. Apakah kita siap untuk menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya, bahkan di tengah kesederhanaan hidup kita?

Doa Penutup
*_Ya Tuhan, ajarilah kami untuk mengikuti teladan ketaatan Yesus dan kerendahan hati Maria. Semoga hati kami terbuka untuk menerima kehadiran-Mu, sehingga Natal tahun ini membawa sukacita sejati yang lahir dari iman kepada-Mu. Amin._*

*Selamat menyambut Natal!*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Hari ini Sabtu 21122024: Sukacita dalam Penyertaan Tuhan dan Kepercayaan Sepenuh Hati KepadaNya

*Renungan Singkat Hari ini Sabtu 21122024: Sukacita dalam Penyertaan Tuhan dan Kepercayaan Sepenuh Hati KepadaNya*


Bacaan hari ini mengajak kita merenungkan pertemuan antara Maria dan Elisabet (Lukas 1:39-45), yang dipenuhi dengan sukacita dan pengakuan akan karya Tuhan. Elisabet, dipenuhi Roh Kudus, menyambut Maria dengan penuh kegembiraan, dan bayi dalam kandungannya melonjak kegirangan. Peristiwa ini menunjukkan betapa kehadiran Tuhan membawa sukacita yang mendalam dalam hidup kita.

Dalam Kidung Agung 2:8-14, kita mendengar suara kekasih yang datang dengan penuh semangat, mengajak pasangannya untuk bangkit dan menikmati keindahan ciptaan. Ini melambangkan panggilan Tuhan bagi kita untuk merespons kasih-Nya dan menikmati berkat yang Dia sediakan.

Mazmur 33:2-3, 11-12, 20-21 mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan nyanyian baru, mengakui bahwa rencana-Nya tetap selama-lamanya, dan berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN. Mazmur ini mengingatkan kita untuk menaruh harapan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan, sumber pertolongan dan perisai kita.

Ketiga bacaan ini menekankan pentingnya kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, yang membawa sukacita, harapan, dan kedamaian. Seperti Maria dan Elisabet yang merasakan sukacita karena percaya pada janji Tuhan, kita pun diajak untuk mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, serta memuji dan bersyukur atas segala karya-Nya dalam hidup kita.

Doa Penutup:
_*Allah yang Mahakasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengajarkan kami tentang sukacita dalam penyertaan-Mu. Bantulah kami untuk selalu percaya dan berharap kepada-Mu, seperti Maria dan Elisabet yang setia pada janji-Mu. Penuhilah hati kami dengan sukacita dan damai sejahtera, agar kami dapat memuji dan memuliakan nama-Mu setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini Jumat 20122024: *“Kesediaan Hati yang Murni untuk Menyambut Tuhan seperti Maria

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari Ini Jumat 20122024: *“Kesediaan Hati yang Murni untuk Menyambut Tuhan seperti Maria”*



Saudara-saudara terkasih, bacaan hari ini dari Yesaya 7:10-14, Mazmur 24:1-6, dan Lukas 1:26-38 membawa kita pada refleksi mendalam tentang *kebesaran Allah dan kerendahan hati Maria* yang dipanggil untuk ambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya.

Dalam Yesaya 7, Allah memberikan tanda yang luar biasa: Seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan dinamakan Imanuel. Janji ini bukan hanya tanda kehadiran Allah bagi umat Israel di masa itu, tetapi juga nubuat tentang *datangnya Sang Penyelamat, Yesus Kristus,* yang digenapi dalam Injil hari ini.

Dalam Mazmur 24, kita diajak untuk merenungkan, “Siapakah yang layak naik ke gunung Tuhan?” Jawabannya adalah orang yang bersih tangannya dan murni hatinya. *Maria adalah teladan sempurna* dari kriteria ini. Dalam Lukas 1, kita melihat bagaimana ia dipilih untuk menjadi Bunda Sang Mesias karena kemurnian hatinya dan kerendahan hatinya yang berkata, *“Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.”*

Maria menunjukkan kepada kita bahwa kesediaan hati untuk menerima kehendak Allah adalah kunci menjadi alat-Nya. Ia *tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi percaya sepenuhnya pada rencana Allah.* Melalui Maria, kita belajar bahwa Tuhan dapat melakukan hal-hal besar melalui *orang-orang yang sederhana namun memiliki iman yang besar.*

*Refleksi untuk kita:*
Apakah kita memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih untuk menyambut Allah dalam hidup kita? Seperti Maria, kita juga dipanggil untuk berkata “ya” kepada rencana Allah, bahkan ketika itu terasa sulit atau tidak sepenuhnya kita pahami. Tuhan ingin menyertai kita sebagai *Imanuel—“Allah beserta kita”—dalam setiap aspek kehidupan kita.*

Marilah kita mempersiapkan hati dengan menjaga kemurnian hidup, mempercayai rencana Tuhan, dan menyerahkan diri dengan penuh kerendahan hati seperti Maria, agar kita dapat menjadi sarana kehadiran Allah di dunia.

Doa Penutup:
_*Tuhan yang Mahabesar, Engkaulah pemilik langit dan bumi. Terima kasih atas janji keselamatan yang telah Engkau genapi melalui Yesus Kristus, Sang Imanuel. Ajari kami untuk memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih, seperti Maria, agar kami layak menyambut kehadiran-Mu dalam hidup kami. Berilah kami iman dan keberanian untuk berkata “ya” pada kehendak-Mu, meskipun kami tidak selalu memahaminya. Sertailah kami selalu, ya Allah, dan jadikanlah kami saluran kasih dan berkat-Mu bagi sesama. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏 
Manuntun Sitinjak

Kamis, 19 Desember 2024

Percayalah dan Jadilah Bagian dari Rencana Besar Allah

Renungan Singkat Firman Allah Hari Ini: *Percayalah dan Jadilah Bagian dari Rencana Besar Allah


Saudara-saudari terkasih,
Bacaan hari ini dari Hakim-Hakim 13:2-7, 24-25a, Lukas 1:5-25, dan Mazmur 71:3-4a, 5-6ab, 16-17 mengajak kita untuk merenungkan bagaimana Allah bekerja melalui *kehidupan manusia yang penuh keterbatasan, untuk mewujudkan rencana-Nya yang besar.*

Dalam Hakim-Hakim 13, Manoah dan istrinya yang mandul menerima kabar luar biasa: mereka akan memiliki seorang anak, Simson, yang dipanggil untuk menyelamatkan Israel. Dalam Lukas 1, Elisabet yang sudah lanjut usia juga menerima anugerah yang sama, yaitu kelahiran Yohanes Pembaptis, yang akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Keduanya adalah bukti nyata bahwa *tidak ada yang mustahil bagi Allah.*

Namun, kita juga melihat dua respons yang berbeda: Zakharia sempat meragukan janji Allah, sedangkan istri Manoah menerima kabar itu dengan penuh iman. Hal ini mengingatkan kita bahwa *iman dan ketaatan adalah kunci untuk menjadi bagian dari rencana besar Allah.*

Mazmur 71 hari ini menguatkan kita untuk percaya sepenuhnya kepada Allah, yang adalah batu karang dan perlindungan kita. Pemazmur menyatakan bahwa Allah selalu setia sejak masa muda hingga akhir hidup. Ini menjadi undangan bagi kita untuk menjadikan *Tuhan sebagai pusat harapan kita,* terutama di tengah kelemahan dan kesulitan hidup.

Pesan dari ketiga bacaan ini jelas:

*1. Allah memiliki rencana besar bagi setiap kita, bahkan ketika kita merasa tidak layak atau terbatas.*

*2. Kunci untuk menjadi bagian dari rencana itu adalah percaya dan taat kepada kehendak-Nya.*

*3. Allah selalu setia menyertai kita dan akan memberikan kekuatan untuk menjalani panggilan kita.*

Marilah kita bertanya dalam hati: Apakah aku sungguh percaya bahwa Allah dapat bekerja melalui hidupku? Apakah aku siap untuk menjawab panggilan-Nya dengan iman dan ketaatan?

*Doa Penutup:*
Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur karena Engkau selalu memiliki rencana besar bagi kami, bahkan ketika kami merasa lemah dan terbatas. Berilah kami iman yang teguh dan hati yang taat, agar kami dapat menjadi bagian dari rencana-Mu. Pimpinlah kami untuk senantiasa percaya dan berserah sepenuhnya kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏😇
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Firman Tuhan hari ini: *"Iman dan Ketaatan dalam Rencana Allah

Renungan Singkat Firman Tuhan hari ini 18 Dec 2024: "Iman dan Ketaatan dalam Rencana Allah"



Bacaan hari ini dari Matius 1:18-24, Yeremia 23:5-8, dan Mazmur 72:2,12-13,18-19 mengingatkan kita bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Melalui kelahiran Yesus, janji tentang Mesias yang adil dan penuh kasih digenapi. Yusuf, seorang yang tulus hati, menjadi teladan ketaatan dan iman. Dalam situasi sulit, ia mendengarkan suara Tuhan melalui malaikat dan mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Yusuf percaya bahwa rencana Allah jauh lebih besar daripada ketakutannya.


Dalam kehidupan kita, mungkin ada saat-saat ketika kita merasa ragu atau takut menghadapi situasi yang sulit. Namun, bacaan ini mengajarkan bahwa ketika kita percaya dan taat pada kehendak Allah, kita menjadi bagian dari rencana besar-Nya. Sama seperti Yusuf, kita diajak untuk percaya bahwa Allah yang memulai karya baik dalam hidup kita akan menyelesaikannya dengan sempurna.


Sebagaimana dinyatakan dalam Mazmur 72, Yesus, Sang Raja Adil, datang untuk menyelamatkan mereka yang lemah, miskin, dan tertindas. Kehadiran-Nya adalah bukti kasih dan kepedulian Allah yang luar biasa. Dia adalah "Tuhan - keadilan kita," yang membawa keselamatan dan pengharapan bagi seluruh umat manusia.


Marilah kita meneladani Yusuf, dengan menjalani hidup dalam iman dan ketaatan, percaya bahwa Allah selalu menyertai kita dalam setiap langkah, bahkan di tengah tantangan terbesar.


*Doa Singkat:*

_*Tuhan yang Mahakasih, terima kasih atas kasih dan kesetiaan-Mu yang tak pernah berubah. Ajarilah kami untuk memiliki iman seperti Yusuf, yang taat kepada kehendak-Mu meskipun dalam situasi yang sulit. Tolong kami untuk selalu percaya bahwa rencana-Mu indah dan penuh kasih. Semoga kelahiran Yesus senantiasa menguatkan kami untuk menjadi saksi kasih-Mu di tengah dunia. Amin.*_

Tuhan memberkati kita semua 🙏 

Manuntun Sitinjak 

Sabtu, 14 Desember 2024

Renungan: Mengenali Kehendak Tuhan dan Bertobat

Renungan Singkat Sabda Allah hari ini: *Mengenali Kehendak Tuhan dan Bertobat*


Dalam Injil Matius 17:10-13, Yesus mengungkapkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah "Elia" yang telah datang untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Namun, banyak orang gagal mengenali kehadirannya dan bahkan menolaknya. Pesan utama Injil ini adalah pentingnya keterbukaan hati untuk mengenali kehendak Tuhan, bahkan ketika itu datang dalam cara yang tidak terduga.

Kitab Sirakh 48:1-4, 9-11 menegaskan peran nabi Elia yang penuh kuasa dalam membimbing umat Allah kembali kepada-Nya. Elia dipilih Tuhan untuk mendamaikan hati umat dan memulihkan iman mereka. Kehadirannya menunjukkan bahwa Tuhan terus bekerja melalui para nabi untuk membawa umat kepada pertobatan sejati.

Mazmur 80:2ac-3b, 15-16, 18-19 adalah seruan umat Allah yang memohon pemulihan dan perlindungan dari Tuhan. Seperti pohon anggur yang membutuhkan pemeliharaan, umat Allah memohon agar Tuhan menghidupkan mereka kembali sehingga mereka dapat setia memuliakan-Nya.

*Pesan Utama:* Keterbukaan Hati untuk Mengenali Kehendak Tuhan
Ketiga bacaan ini mengingatkan kita untuk memiliki hati yang terbuka dalam mengenali kehendak Tuhan. Sering kali Tuhan berbicara melalui situasi, orang-orang di sekitar kita, atau bahkan tantangan yang kita hadapi. Namun, untuk mengenali-Nya, kita membutuhkan iman yang teguh, pertobatan sejati, dan kesediaan untuk taat kepada-Nya.

*Penerapan dalam Hidup*

*1. Berdoa dan Berserah*
Luangkan waktu untuk berdoa, memohon terang Roh Kudus agar kita dapat mengenali kehendak Tuhan dalam hidup kita.

*2. Bertobat*
Renungkan hal-hal dalam hidup yang mungkin menghalangi kita untuk dekat dengan Tuhan. Lakukan pertobatan sejati, baik melalui doa pribadi maupun sakramen.

*3. Taat kepada Kehendak Tuhan*
Ketika kita sudah mengenali apa yang Tuhan kehendaki, tanggapilah dengan ketaatan dan keyakinan, meskipun itu membutuhkan pengorbanan.

*Doa Penutup*
*_Tuhan yang Maha Kasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengingatkan kami untuk mengenali dan taat kepada kehendak-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami dan bentuklah hati kami agar selalu terbuka untuk menerima suara-Mu. Hidupkanlah kami kembali dengan kasih-Mu, dan tuntunlah kami dalam jalan pertobatan sejati. Berilah kami iman yang teguh untuk percaya bahwa rencana-Mu selalu yang terbaik. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua ❤️🙏
Manuntun Sitinjak 
lingkungansantolouis.blogspot.com
#katolik
#renungan
#tobatsejati

Jumat, 13 Desember 2024

Renungan Singkat: Hidup dalam Ketaatan dan Hikmat Tuhan, Jaminan Hidup yang penuh Berkat dan Sukacita

Renungan Singkat Firman Tuhan hari ini: Hidup dalam Ketaatan dan Hikmat Tuhan, Jaminan Hidup yang penuh Berkat dan Sukacita

Bacaan: Matius 11:16-19, Yesaya 48:17-19, Mazmur 1:1-4,6
(Puji Tuhan kemarin biasa berkunjung dan ziarah rohani ke Gereja HKY Ganjuran, Yogyakarta)


Pesan Utama:

*1. Kebahagiaan Datang dari Hidup yang Tertanam di dalam Firman Tuhan*
Mazmur 1 mengajarkan bahwa orang yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam seperti pohon yang berakar kuat di tepi aliran air, selalu menghasilkan buah pada waktunya. Firman Tuhan adalah pedoman dan sumber kekuatan untuk hidup yang diberkati.

*2. Penolakan Membawa Kehilangan Berkat*
Dalam Yesaya 48, Tuhan menegaskan bahwa ketaatan pada perintah-Nya membawa damai sejahtera seperti sungai yang mengalir dan kebahagiaan yang terus menerus. Namun, Matius 11 menunjukkan bahwa mereka yang menolak hikmat Tuhan kehilangan berkat dan kesempatan untuk hidup yang penuh damai.

*3. Hati yang Terbuka Membawa Hikmat dan Keselamatan*
Yesus dalam Matius mengingatkan bahwa hikmat sejati berasal dari hati yang rendah hati dan terbuka. Dengan hati yang lembut dan siap menerima, kita dapat melihat jalan keselamatan yang Tuhan berikan.

*Refleksi:*
_Apakah kita sudah hidup seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air, selalu terhubung dengan Tuhan melalui Firman-Nya? Atau adakah bagian hidup kita yang masih keras hati, menolak bimbingan Tuhan? Mari kita renungkan, apakah hidup kita sudah mencerminkan ketaatan dan hikmat yang datang dari Tuhan._

*Rencana Aksi:*
*1. Sediakan waktu setiap hari untuk merenungkan Firman Tuhan.* Sabda Allah adalah Roh dan Kehidupan yang akan membimbing Anda pada jalan kebenaran dan memberikan damai sejahtera.
*2. Evaluasi sikap hati.* Apakah ada bagian hidup Anda di mana Anda keras hati atau sulit menerima bimbingan Tuhan? Mintalah rahmat Tuhan untuk melunakkan hati Anda.
*3. Lakukan tindakan nyata.* Tunjukkan ketaatan kepada Tuhan dengan melakukan tindakan kasih, seperti mengampuni, melayani sesama, atau berbagi berkat kepada mereka yang membutuhkan.

*Doa:*
*_"Ya Tuhan, jadikanlah aku seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air, yang berbuah pada musimnya dan hidup dalam berkat-Mu. Buka hatiku agar aku dapat menerima hikmat-Mu dan menaati jalan-jalan-Mu. Jangan biarkan aku menjadi keras hati atau berjalan di jalan yang menuntun pada kebinasaan. Bimbinglah aku untuk selalu merenungkan Firman-Mu dan hidup dalam damai sejahtera yang Engkau janjikan. Amin."_*

Semoga renungan ini menguatkan dan membimbing kita semua untuk hidup dalam ketaatan dan hikmat Tuhan. 

Tuhan memberkati!
Manuntun Sitinjak

Renungan Firman Tuhan Hari ini (13 Desember 2024): Kerajaan Allah dan Janji Pertolongan-Nya

Salom dari Gereja St Albertus Agung, Yogyakarta ❤️,

(Puji Tuhan bisa ikut misa pagi di gereja St Albertus Agung, Yogyakarta hari ini 13.Dec.2024)

Renungan Firman Tuhan Hari ini (12 Desember 2024): Kerajaan Allah dan Janji Pertolongan-Nya

Dalam Matius 11:11-15, Yesus memuji Yohanes Pembaptis sebagai pribadi yang luar biasa, tetapi Ia juga menegaskan bahwa yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripada Yohanes. Hal ini menunjukkan keutamaan menjadi bagian dari Kerajaan Allah, bukan karena status atau pencapaian manusia, melainkan karena kasih karunia dan hubungan kita dengan Allah melalui Kristus.

Sementara itu, Yesaya 41:13-20 menggambarkan janji Allah yang penuh pengharapan: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." Allah memberikan jaminan bahwa Dia akan menopang, menguatkan, dan menyediakan segala yang diperlukan umat-Nya, bahkan dalam situasi sulit dan tampak mustahil.

Jika kedua bacaan ini dihubungkan, kita diajak merenungkan beberapa hal penting:

*1. Kerendahan hati dan anugerah Allah:* Yohanes Pembaptis adalah contoh kerendahan hati yang menyerahkan hidupnya untuk menunjuk kepada Kristus. Namun, Yesus mengajarkan bahwa dalam Kerajaan Allah, setiap orang yang menerima kasih dan anugerah-Nya memiliki nilai yang luar biasa. Ini mengingatkan kita untuk selalu hidup dengan rendah hati dan berpusat pada Allah.

*2. Janji pertolongan Allah yang setia:* Dalam Yesaya, Allah menguatkan kita bahwa Dia hadir untuk menolong, bahkan ketika kita merasa tidak berdaya. Allah tidak hanya memberikan kekuatan, tetapi juga janji pemulihan dan keajaiban dalam hidup kita.

*3. Perjuangan dalam iman:* Yesus berkata bahwa "Kerajaan Sorga direbut dengan kekerasan" (Mat. 11:12), yang berarti bahwa hidup dalam Kerajaan Allah memerlukan keberanian, kesungguhan, dan ketekunan. Namun, kita tidak berjuang sendiri. Janji Allah untuk selalu menyertai kita adalah kekuatan yang tak tergantikan.

*Aplikasi dalam Hidup:*
*Percayalah bahwa Allah adalah penolong yang setia. Apa pun tantangan yang Anda hadapi, serahkan semuanya kepada-Nya dengan penuh iman.
*Jadilah pribadi yang rendah hati dan setia dalam mengikuti kehendak Allah, seperti Yohanes Pembaptis yang hidupnya berpusat pada Kristus.
*Teruslah berjuang untuk hidup dalam nilai-nilai Kerajaan Allah. Meski sulit, pertolongan-Nya selalu tersedia bagi mereka yang berharap kepada-Nya.

*Doa Penutup:*
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas firman-Mu hari ini yang menguatkan kami untuk terus hidup dalam anugerah-Mu. Ajarlah kami untuk selalu rendah hati dan setia kepada-Mu seperti Yohanes Pembaptis. Ketika kami menghadapi tantangan, ingatkan kami bahwa Engkau adalah Allah yang setia menopang kami, seperti yang Engkau janjikan dalam kitab Yesaya.
Berikan kami keberanian dan ketekunan untuk berjuang hidup dalam nilai-nilai Kerajaan-Mu, sambil percaya penuh pada pertolongan dan kasih-Mu. Pimpinlah langkah kami hari ini agar hidup kami memuliakan nama-Mu.
Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, kami berdoa. Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏❤️
Manuntun Sitinjak

Tuhan Sumber Kekuatan dan Kelegaan

*Renungan Singkat Firman Allah Hari ini (Rabu 12 Dec 2024)*


Bacaan: Matius 11:28-30; Yesaya 40:25-31; Mazmur 103:1-4, 8, 10

*Tuhan Sumber Kekuatan dan Kelegaan*

Ketika kita merasa letih dan berbeban berat, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan menerima kelegaan. Dalam Yesaya, Tuhan berjanji memberikan kekuatan baru kepada mereka yang bersandar kepada-Nya, seperti rajawali yang terbang tanpa lelah. Mazmur 103 mengingatkan kita untuk memuji Tuhan karena kasih setia-Nya yang memulihkan, mengampuni, dan membebaskan.

Pesan utama dari bacaan ini adalah ajakan untuk berserah kepada Tuhan. Beban hidup menjadi ringan jika kita percaya kepada-Nya, karena Tuhan tidak pernah lelah menopang kita.

*Pertanyaan Refleksi*

1. Apakah saya sudah benar-benar menyerahkan beban saya kepada Tuhan?

2. Bagaimana saya bersyukur atas kasih setia-Nya dalam hidup saya?

*Doa Singkat*
Tuhan, aku menyerahkan bebanku kepada-Mu. Berilah aku kekuatan baru dan ketenangan jiwa. Ajarlah aku untuk selalu bersyukur atas kasih setia-Mu. Demi Kristus Tuhan kami, Amin.

Renungan Singkat Firman Allah Hari Ini: Kasih Allah yang Mencari dan Menyelamatkan Setiap Orang

*Renungan Singkat Firman Allah Hari Ini (Selasa 11 Dec 2024): Kasih Allah yang Mencari dan Menyelamatkan Setiap Orang*
(Mat 18:12-14, Yes 40:1-11, Mzm 96:1-3.10ac.11-13)


Dalam Injil Matius, Yesus menggambarkan Allah sebagai gembala yang penuh kasih, yang rela meninggalkan sembilan puluh sembilan domba untuk mencari satu domba yang hilang. Hal ini menunjukkan bahwa kasih Allah begitu personal dan tidak pernah membiarkan satu pun dari kita tersesat. Kasih-Nya melampaui logika manusia, karena Dia memandang setiap jiwa dengan nilai yang sangat berharga.

Yesaya 40 menguatkan pesan ini dengan menyebut Allah sebagai Penghibur umat-Nya dan gembala yang dengan lembut menggendong anak domba-Nya. Allah hadir untuk memberikan pengharapan dan pemulihan, memimpin kita yang lemah dengan cinta dan kesabaran. Dia ingin memastikan bahwa setiap orang yang merasa kecil atau tersesat mendapatkan perhatian-Nya.

Mazmur 96 membawa kita pada sukacita dan pengharapan, karena Allah yang penuh kasih ini juga adalah Allah yang adil. Dia datang untuk memerintah dunia dengan kebenaran, menghadirkan keadilan bagi seluruh ciptaan. Kita diundang untuk bernyanyi memuliakan Tuhan dan menghayati kehadiran-Nya dalam hidup sehari-hari.

Ketiga bacaan ini memberikan pesan yang jelas: Allah tidak pernah menyerah mencari dan menyelamatkan kita. Dia selalu siap memberikan penghiburan, keadilan, dan kasih yang tak tergoyahkan. Sebagai tanggapan, kita diajak untuk hidup dalam syukur, kepercayaan, dan sukacita di hadapan-Nya.

Doa Singkat
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas cinta-Mu yang tak pernah berhenti mencari dan menyelamatkan kami. Bimbing kami untuk hidup setia pada kehendak-Mu, memuliakan nama-Mu, dan membawa kabar sukacita-Mu kepada sesama. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Tuhan memberkati kita semua 🙏 
Manuntun Sitinjak

Senin, 09 Desember 2024

Renungan Singkat: Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

*Renungan Singkat hari ini: Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda*


Pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, kita diundang untuk merenungkan bagaimana Allah mempersiapkan Maria sebagai bagian dari rencana keselamatan-Nya. Dalam Lukas 1:26-38, kita membaca kisah saat Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel. Maria, yang dikandung tanpa noda dosa asal, dipilih Allah untuk menjadi ibu dari Sang Juru Selamat.

Malaikat Gabriel menyampaikan kepada Maria bahwa ia telah "beroleh kasih karunia di hadapan Allah." Meski merasa takut dan bingung, Maria akhirnya berkata, *"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."* Keputusan Maria untuk percaya dan taat adalah teladan luar biasa bagi kita. Ia tidak hanya menerima kehendak Allah dengan penuh iman, tetapi juga menjadi saluran utama melalui siapa Yesus hadir di dunia untuk menyelamatkan manusia.

Penghayatan
Maria menunjukkan ketaatan dan penyerahan total kepada Allah. Sikapnya mengajarkan kita untuk menerima rencana Allah dalam hidup, meskipun terkadang kita tidak memahaminya. Maria membuka pintu bagi karya keselamatan Allah untuk terjadi. Dengan mengandung dari Roh Kudus, Maria tidak hanya menjadi Bunda Yesus tetapi juga menjadi Bunda Gereja, yang terus membimbing kita untuk mendekat kepada Allah.

Sebagai umat Kristiani, kita diajak untuk meneladani iman Maria: percaya pada kehendak Allah, berserah penuh pada-Nya, dan menjadi alat yang membawa kasih dan keselamatan Allah kepada dunia.

*Doa Penutup:*
*_Tuhan yang Mahakasih, kami bersyukur atas teladan Santa Perawan Maria, yang dengan rendah hati menerima kehendak-Mu. Bantulah kami untuk memiliki iman yang teguh seperti Maria, agar kami juga dapat menjadi alat-Mu dalam menghadirkan kasih dan keselamatan di dunia. Curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam hati kami, supaya kami dapat berkata, "Jadilah padaku menurut kehendak-Mu." Semoga melalui hidup kami, nama-Mu dimuliakan dan rencana-Mu diwujudkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Minggu, 08 Desember 2024

Renungan Firman Allah Minggu Adven Kedua: _"Luruskanlah Jalan Bagi Tuhan, Pertobatan Sejati Menyambut Kristus"

*Renungan Firman Allah Minggu Adven Kedua: _"Luruskanlah Jalan Bagi Tuhan, Pertobatan Sejati Menyambut Kristus"_*


Masa Adven adalah waktu persiapan rohani, seruan untuk bertobat dan membuka hati bagi kehadiran Kristus. Injil Lukas 3:1-6 menggemakan seruan Yohanes Pembaptis: *“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”* Yohanes mengingatkan bahwa setiap lembah harus ditutup dan setiap gunung diratakan, simbol perubahan hati dan hidup yang sejati untuk menyambut Sang Mesias.

*Pesan Injil dalam Kesatuan Bacaan Lainnya*
Barukh 5:1-9 mengundang kita meninggalkan dukacita dosa dan mengenakan pakaian keadilan Allah. Filipi 1:4-6, 8-11 menegaskan bahwa Allah telah memulai pekerjaan baik dalam diri kita dan akan menyelesaikannya. Mazmur 126 mengungkapkan sukacita besar ketika Tuhan memulihkan umat-Nya—bahkan tangisan kita dalam pertobatan akan berubah menjadi sorak-sorai sukacita.

Pusat pesan Injil hari ini adalah panggilan untuk pertobatan sejati. Tuhan menginginkan hati yang siap menyambut-Nya dengan penuh iman. Pertobatan bukan hanya tentang meninggalkan dosa, tetapi juga memperbarui relasi dengan Tuhan dan sesama. Seruan Yohanes adalah ajakan untuk menghilangkan rintangan batin yang menghalangi jalan Tuhan masuk ke hidup kita: kesombongan, ketidakpedulian, atau rasa takut.

*Panggilan Hidup Kita*
Pertanyaan refleksi: Apa lembah yang perlu kita isi (kekurangan iman, harapan, atau kasih)? Apa gunung yang perlu diratakan (kesombongan, dosa, atau kebencian)?

Masa Adven mengundang kita untuk mengubah air mata pertobatan menjadi buah-buah kehidupan. Dalam doa dan tindakan nyata, kita bisa memulai perubahan kecil: berdamai dengan orang lain, berbuat baik, atau lebih setia dalam doa dan sakramen.

*Doa Singkat*
*_"Tuhan, Engkau memanggilku untuk bertobat dan mempersiapkan jalan bagi-Mu. Berikanlah aku hati yang rendah hati dan penuh cinta. Tolong aku untuk meratakan gunung kesombongan dan menutup lembah kelemahanku, agar aku dapat menyambut kehadiran-Mu dengan sukacita sejati. Jadikanlah hidupku terang bagi dunia, demi kemuliaan-Mu. Amin."_*

Semoga masa Adven ini membawa kita pada pertobatan sejati, sukacita dalam penantian, dan semangat untuk memperbarui hidup demi menyambut kehadiran Kristus. 

Tuhan memberkati kita semua. Amin 🙏
Manuntun Sitinjak

Sabtu, 07 Desember 2024

Renungan Singkat Firman Allah hari ini: Belas Kasih Tuhan dan Panggilan untuk Melayani

*Renungan Singkat Firman Allah hari ini: Belas Kasih Tuhan dan Panggilan untuk Melayani*


Bacaan Injil Matius 9:35-10:1,6-8 mengungkapkan hati Yesus yang penuh belas kasih kepada umat-Nya. Ia melihat orang banyak yang lelah dan terlantar, seperti domba tanpa gembala. Belas kasih ini menggerakkan Yesus untuk mengutus murid-murid-Nya, memberi mereka kuasa untuk menyembuhkan, mengusir roh jahat, membangkitkan orang mati, melenyapkan segala kelemahan  dan memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Dalam Yesaya 30:19-21.23-26, kita membaca bagaimana Tuhan dengan penuh belas kasih menjawab seruan umat-Nya. Ia memberi mereka pengajaran dan tuntunan, menunjukkan jalan di tengah kesesatan, dan memberkati tanah mereka dengan kelimpahan. Mazmur 147:1-6 pun memuji Tuhan yang menyembuhkan hati yang terluka dan menopang orang yang rendah hati.

*Pesan yang Bisa Kita Renungkan:*

*1. Belas Kasih Tuhan yang Melimpah*
Baik dalam Injil maupun bacaan Yesaya dan Mazmur, kita melihat Allah sebagai pribadi yang penuh belas kasih. Ia tidak hanya mendengarkan seruan umat-Nya, tetapi juga bertindak untuk menyembuhkan, menuntun, dan memberkati. Kita dipanggil untuk memiliki hati seperti Yesus, yang tidak tinggal diam ketika melihat penderitaan orang lain.

*2. Panggilan untuk Menjadi Pekerja di Ladang Tuhan*
Yesus meminta kita tidak hanya berdoa, tetapi juga bertindak menjadi pekerja dalam tuaian. Dengan percaya kepada kuasa Tuhan, kita dipanggil untuk melayani, memberitakan kabar baik, dan membawa kesembuhan, baik secara fisik maupun spiritual.

*3. Tuhan Menunjukkan Jalan*
Dalam Yesaya, Tuhan berjanji untuk menunjukkan jalan yang benar: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya." Dalam setiap langkah pelayanan, kita tidak berjalan sendiri. Tuhan menuntun kita melalui firman-Nya, doa, dan komunitas.

*4. Puji dan Syukur kepada Tuhan*
Mazmur 147 mengingatkan kita untuk memuji Tuhan yang penuh kasih, yang menyembuhkan hati yang terluka, membangun kembali yang runtuh, dan menopang orang yang lemah. Dalam pelayanan kita, pujian dan syukur harus menjadi dasar yang memperkuat iman kita.

*Aksi Nyata:*
Seperti Yesus, milikilah belas kasih yang aktif. Carilah cara untuk membantu mereka yang terlantar atau terluka, baik secara fisik maupun spiritual.

Mohonlah bimbingan Tuhan melalui doa agar Anda tahu jalan yang benar dalam hidup dan pelayanan.

Jadilah saluran berkat dan penyembuhan, dengan keyakinan bahwa Tuhan yang memberi kuasa akan menyertai setiap langkah Anda.

Penutup:
Tuhan memanggil kita untuk melayani dengan hati yang penuh kasih dan tangan yang siap bekerja. Mari kita tanggapi panggilan itu dengan iman dan sukacita!

*Doa:*
*_Allah yang penuh kasih, Kami bersyukur atas firman-Mu yang menguatkan hati kami. Ajari kami untuk memiliki belas kasih seperti Yesus, melayani sesama dengan setia, dan berjalan di jalan yang Engkau tunjukkan. Tuntunlah kami selalu agar hidup kami menjadi saluran berkat bagi sesama kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin._*

Tuhan memberkati kita semua 🙏 
Manuntun Sitinjak

Jumat, 06 Desember 2024

Renungan Singkat Sabda Allah untuk Hari ini: Iman yang Membuka Mata

Renungan Singkat Sabda Allah untuk Hari ini: *"Iman yang Membuka Mata"*


Dalam Matius 9:27-31, kita melihat dua orang buta yang datang kepada Yesus dengan iman yang luar biasa. Mereka tidak hanya meminta kesembuhan tetapi dengan penuh keyakinan berseru, *"Kasihanilah kami, hai Anak Daud."* Seruan mereka menunjukkan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Sang Pembawa terang. Yesus merespons iman mereka dan mengatakan, *"Jadilah kepadamu menurut imanmu,"* lalu mereka pun sembuh. Kisah ini mengingatkan kita bahwa kuasa Tuhan bekerja melalui iman kita.

Nabi Yesaya dalam Yesaya 29:17-24 berbicara tentang pembaruan besar yang akan terjadi, di mana yang tuli akan mendengar dan yang buta akan melihat. Gambaran ini menunjuk pada janji pemulihan Allah bagi umat-Nya, ketika mereka kembali kepada-Nya dengan hati yang penuh iman. Pemulihan ini bukan hanya fisik tetapi juga rohani—mengubah kegelapan dosa menjadi terang pengenalan akan Allah.

Mazmur 27:1, 4, 13-14 menegaskan keyakinan yang sama. Pemazmur berseru, "Tuhan adalah terangku dan keselamatanku; kepada siapa aku harus takut?" Ia merindukan untuk tinggal di hadirat Tuhan dan menyaksikan kebaikan-Nya di negeri orang-orang hidup. Keyakinan ini memberi keberanian untuk menanti dengan sabar dan percaya pada waktu Tuhan.

*Poin Renungan:*

*1. Iman yang menggerakkan hati Tuhan:* Seperti dua orang buta, kita dipanggil untuk datang kepada Tuhan dengan iman yang teguh, meskipun situasi tampak gelap. Tuhan menghargai iman yang tulus dan memberikan pemulihan sesuai kehendak-Nya.

*2. Pengharapan akan pemulihan:* Janji Yesaya mengingatkan kita bahwa Allah adalah pembawa terang dalam kegelapan, baik secara fisik maupun rohani. Ketika kita merasa terbelenggu, Tuhan berjanji akan membawa kita keluar menuju terang-Nya.

*3. Menanti dengan sabar dalam keyakinan:* Mazmur 27 mengajarkan kita untuk menantikan Tuhan dengan percaya penuh, bahkan di tengah tantangan. Dengan mengarahkan pandangan pada Tuhan, kita dikuatkan untuk melihat kebaikan-Nya.

*Aplikasi:*
Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita percaya bahwa Tuhan sanggup menyelesaikan pergumulan kita? Seperti dua orang buta, mari berseru kepada-Nya dengan iman.

Renungkan bagaimana Anda dapat membawa terang Tuhan kepada orang lain yang masih hidup dalam "kegelapan," baik melalui kata-kata, tindakan, maupun doa.

Doa: *Tuhan, Engkau adalah terangku dan keselamatanku. Aku percaya bahwa Engkau sanggup membebaskanku dari kegelapan dan memulihkan hidupku. Berilah aku iman yang teguh seperti dua orang buta dalam Injil, dan ajarlah aku untuk menantikan kebaikan-Mu dengan sabar. Amin.*

Tuhan memberkati kita semua 🙏
Manuntun Sitinjak

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari ini (5 Dec 2024): Membangun Hidup di Atas Dasar Kasih dan Kebenaran Tuhan

Renungan Singkat Firman Tuhan Hari ini (5 Dec 2024): *"Membangun Hidup di Atas Dasar Kasih dan Kebenaran Tuhan"*


Ketiga bacaan dari Yesaya 26:1-6, Mazmur 118:1, 8-9, 19-21, 25-28a, dan Matius 7:21, 24-27 memberikan pesan yang saling melengkapi tentang kepercayaan, ketaatan, dan dasar hidup yang kokoh.

*1. Yesaya: Tuhan adalah Perlindungan Kita*
Yesaya mengajarkan bahwa Tuhan adalah "kota yang kuat" dan "benteng keselamatan." Kita dipanggil untuk hidup dalam kepercayaan penuh kepada-Nya, dengan hati yang teguh, karena hanya Dia yang mampu memberi damai sejahtera. Hidup yang setia kepada Tuhan adalah seperti membangun benteng di atas dasar yang kokoh, yaitu kasih setia-Nya yang kekal.

*Refleksi:* Apakah saya benar-benar mempercayai Tuhan sebagai perlindungan dalam segala situasi hidup saya?

*2. Mazmur: Bersyukur dan Berlindung pada Tuhan*
Mazmur menekankan pentingnya bersyukur atas kasih setia Tuhan yang tidak pernah berakhir. Selain itu, pemazmur mengingatkan bahwa lebih baik berlindung pada Tuhan daripada mengandalkan manusia atau kekuatan duniawi. Kita juga diajak untuk masuk ke dalam "pintu gerbang kebenaran," yaitu hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.

*Refleksi:* Apakah hati saya penuh rasa syukur atas kasih Tuhan? Apakah saya lebih sering bergantung pada manusia daripada Tuhan?

*3. Injil Matius: Ketaatan sebagai Dasar Hidup*
Yesus mengajarkan bahwa bukan hanya mereka yang berseru "Tuhan, Tuhan!" yang akan masuk ke Kerajaan Surga, melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa. Hidup yang taat kepada firman Tuhan diibaratkan seperti membangun rumah di atas batu, kokoh menghadapi badai kehidupan. Sebaliknya, mereka yang hanya mendengar tetapi tidak melakukannya akan runtuh seperti rumah di atas pasir.

*Refleksi:* Apakah saya hanya mendengar firman Tuhan, atau benar-benar melakukannya dalam kehidupan sehari-hari?

*Kesimpulan Firman Tuhan Hari ini*
Ketiga bacaan ini mengajarkan bahwa hidup yang diberkati adalah hidup yang:

_*1. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan sebagai perlindungan (Yesaya).*_

_*2. Bersyukur dan berlindung pada kasih setia Tuhan yang kekal (Mazmur).*_

_*3. Taat melakukan firman Tuhan sebagai dasar hidup yang kokoh (Matius).*_

Hidup dalam kepercayaan, syukur, dan ketaatan kepada Tuhan berarti membangun kehidupan di atas dasar yang tidak tergoyahkan, meskipun badai dan ujian hidup datang. Biarlah kita menjadi orang yang bijaksana, yang hidupnya berakar dalam kebenaran dan kasih setia Tuhan.

Doa Penutup: *Tuhan, ajar kami untuk percaya, bersyukur, dan taat kepada-Mu. Jadikan hidup kami seperti rumah di atas batu, kokoh menghadapi segala badai kehidupan. Amin.*

Tuhan memberkati Anda yang sudah membaca renungan ini dan meresapkannya 🙏

Rabu, 04 Desember 2024

Renungan Singkat dari Bacaan KS Hari ini: *Pemeliharaan Allah yang Melimpah*

Renungan Singkat dari Bacaan KS Hari ini: *Pemeliharaan Allah yang Melimpah*



Dalam Yesaya 25:6-10a, Allah digambarkan sebagai Tuan Rumah yang mempersiapkan perjamuan bagi semua bangsa, penuh kelimpahan dan sukacita. Ia menjanjikan penghiburan, menghapus air mata, dan mengalahkan maut. Sementara itu, dalam Matius 15:29-37, Yesus menunjukkan penggenapan janji ini dengan memberi makan ribuan orang dari tujuh roti dan beberapa ikan, menyembuhkan yang sakit, dan memenuhi kebutuhan jasmani serta rohani mereka. Perbuatan Yesus adalah bukti nyata bahwa kasih dan pemeliharaan Allah hadir di tengah umat-Nya.

Keduanya sejalan dengan keyakinan pemazmur dalam Mazmur 23:1, "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." Allah adalah Gembala yang setia menjaga domba-domba-Nya. Ia menyediakan kebutuhan kita, baik dalam keadaan kekurangan maupun kelimpahan, memastikan bahwa kita tidak kekurangan apapun yang benar-benar penting.

*Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa:*

*1. Allah adalah Sumber Pemeliharaan Kita*
Seperti Yesaya dan pemazmur, kita diingatkan untuk percaya bahwa Allah memelihara kebutuhan kita secara jasmani maupun rohani. Yesus menunjukkan kasih itu dalam tindakan nyata—menyembuhkan, memberi makan, dan memulihkan.

*2. Kasih Allah Melampaui Batas*
Yesus melayani semua orang tanpa membedakan latar belakang mereka, seperti perjamuan Allah dalam Yesaya yang terbuka untuk semua bangsa. Kasih Allah melintasi batas etnis, budaya, dan status sosial.

*3. Kelimpahan di Tengah Kekurangan*
Dalam Matius, Yesus menunjukkan bahwa dalam tangan-Nya, yang sedikit bisa menjadi melimpah. Ini mengajarkan kita untuk menyerahkan keterbatasan kita kepada Allah, percaya bahwa Ia dapat mengubahnya menjadi berkat besar.

*4. Hidup dalam Pengharapan*
Yesaya 25 berbicara tentang kemenangan Allah atas maut dan penderitaan. Hal ini mengingatkan kita bahwa di tengah tantangan, Allah sedang bekerja membawa pemulihan dan sukacita kekal.

*Tindakan Konkret:*
Percayalah pada pemeliharaan Allah dalam hidup Anda, bahkan di tengah kekurangan atau kesulitan.

Bagikan berkat yang Anda miliki kepada orang lain, seperti Yesus yang memberi makan ribuan orang.

Jadilah saluran kasih Allah, melayani tanpa membeda-bedakan siapa yang membutuhkan.

Doa Penutup:
*_Tuhan, Engkau adalah Gembala yang baik. Dalam tangan-Mu, kami tidak akan kekurangan. Ajari kami untuk percaya pada pemeliharaan-Mu, berbagi kasih dan berkat-Mu, serta hidup dalam pengharapan akan janji-Mu. Terima kasih, Tuhan, atas kelimpahan kasih-Mu yang melampaui segala keterbatasan kami. Amin._*

Sabtu, 30 November 2024

Panggilan untuk Menjadi Murid Kristus

Pesan Injil Hari Ini: 
*"Panggilan untuk Menjadi Murid Kristus"*


Dalam Injil Matius 4:18-22, kita melihat bagaimana Yesus memanggil para murid-Nya yang pertama. Simon (yang disebut Petrus) dan Andreas sedang menjala ikan di danau, begitu juga dengan Yakobus dan Yohanes. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Tanpa ragu, mereka meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti-Nya.

*Pesan Utama:*
Perikop ini mengajarkan kepada kita tentang panggilan Yesus dalam hidup setiap orang. Tuhan memanggil kita dari situasi sehari-hari, apa pun profesi atau peran kita, untuk menjadi murid yang membawa kabar baik. Menjadi "penjala manusia" berarti mengarahkan hidup kita kepada misi ilahi: menyelamatkan jiwa, melayani sesama, dan membangun Kerajaan Allah.

*Renungan:*

*1. Kesiapan Menjawab Panggilan*
Para murid meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus. Apakah kita juga siap meninggalkan hal-hal duniawi yang menghalangi kita untuk melayani Tuhan sepenuhnya?

*2. Misi Kita sebagai Penjala Manusia*
Setiap orang dipanggil untuk membawa kasih dan kebenaran Allah dalam cara yang unik sesuai dengan talenta dan kesempatan yang diberikan-Nya.

*3. Percaya pada Rencana-Nya*
Yesus yang memanggil juga yang membimbing. Dia akan memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan untuk menjalankan misi-Nya.

*Doa:*
Tuhan Yesus, terima kasih atas panggilan-Mu dalam hidup kami. Ajarlah kami untuk selalu siap menjawab panggilan-Mu dengan hati terbuka, tanpa ragu atau takut. Jadikan kami alat-Mu untuk menyebarkan kasih dan membawa jiwa-jiwa mendekat kepada-Mu. Amin.

*Tindakan:*
Hari ini, renungkan satu hal yang bisa Anda lepaskan agar dapat lebih fokus mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup Anda. Lakukan satu tindakan nyata untuk melayani sesama, sebagai langkah menjadi “penjala manusia.”

Tuhan memberkati kita semua, Amin.

Manuntun Sitinjak

Kamis, 28 November 2024

Pesan Injil Hari Ini: "Teguh dalam Pengharapan di Tengah Kesulitan

*Pesan Injil Hari Ini: "Teguh dalam Pengharapan di Tengah Kesulitan"* (28.11.2024)


Renungan:
Dalam Lukas 21:20-28, Yesus memberikan nubuat tentang kehancuran Yerusalem dan tanda-tanda akhir zaman. Di tengah gambaran yang tampak menakutkan, Yesus menanamkan sebuah pesan penting: "Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."

Perikop ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia dipenuhi dengan kesulitan, perang, dan penderitaan, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam pengharapan. Tanda-tanda zaman tidak seharusnya membawa ketakutan, tetapi menjadi pengingat akan janji Allah yang selalu setia.

Ketika kita menghadapi "kehancuran Yerusalem" dalam kehidupan kita—mungkin berupa masalah, kehilangan, atau tantangan besar—Yesus mengundang kita untuk tidak larut dalam keputusasaan. Sebaliknya, kita diajak untuk mengangkat muka dengan penuh iman, percaya bahwa penyelamatan sudah dekat.

Sebagai murid Kristus, kita tidak boleh menyerah ketika kesulitan datang. Kita harus berjaga-jaga, tetap setia, dan yakin bahwa Allah bekerja di tengah segala sesuatu. Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan pandangan ke depan, menantikan hari penebusan dengan penuh sukacita.

Aplikasi Praktis:

Saat menghadapi masalah, fokuslah pada janji Allah daripada pada rasa takut.

Jadilah pembawa harapan bagi orang-orang di sekitar Anda yang merasa putus asa.

Tingkatkan kehidupan doa Anda sebagai bentuk berjaga-jaga dan menantikan karya Tuhan.


Doa:
Tuhan yang setia, ajarilah kami untuk tidak takut menghadapi kesulitan hidup. Bangkitkan semangat kami untuk selalu percaya pada janji penyelamatan-Mu. Kiranya hidup kami menjadi saksi dari kasih-Mu yang tak berkesudahan. Amin.

Manuntun Sitinjak

Rabu, 27 November 2024

Pesan Injil Hari ini: Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu

*Lectio Divina untuk  Injil Hari ini Lukas 21:12-19* (27 Nov 2024)


*Tidak Sehelai dari Rambut Kepalamu Akan Hilang, Jika kamu Bertahan sampa Akhir kamu akan memperoleh Hidupmu*

*1. Lectio* (Membaca) Bacaan Lukas 21:12-19 adalah bagian dari pengajaran Yesus mengenai akhir zaman. Dalam perikop ini, Yesus memperingatkan para murid bahwa sebelum akhir zaman, mereka akan menghadapi penganiayaan, penangkapan, dan pengadilan karena nama-Nya. Namun, Yesus juga memberikan janji bahwa Dia sendiri akan memberikan hikmat untuk menjawab musuh, dan para pengikut-Nya tidak akan kehilangan keselamatan jiwa mereka.

*Ayat Kunci:*

_*"Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara serta dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:12)*_

*_"Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (Luk 21:17-19)_*


*2. Meditatio (Merenungkan)*
*_Apa yang dikatakan teks ini kepada saya?_*
Yesus mengingatkan bahwa menjadi pengikut-Nya tidaklah mudah. Ada tantangan, kesulitan, bahkan penganiayaan. Namun, saya diundang untuk tetap bertahan dan mempercayai janji-Nya bahwa Dia akan memberikan kekuatan dan keselamatan. Ayat ini mengajarkan saya untuk tetap setia meskipun ada rintangan dalam hidup karena nama Yesus.

*_Apa perasaan saya saat membaca teks ini?_*
Ada rasa takut dan gentar membayangkan penganiayaan, tetapi juga penghiburan mendalam karena janji Yesus bahwa Dia tidak akan meninggalkan saya. Saya juga merasa dikuatkan bahwa melalui kesetiaan, saya akan menerima hidup kekal.


*3. Oratio* (Berdoa)
_*Tuhan Yesus, Engkau tahu bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, terutama dalam mengikuti-Mu. Berilah aku keberanian dan kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu, apa pun yang terjadi. Berikan aku hikmat-Mu saat aku harus bersaksi tentang nama-Mu. Aku percaya bahwa Engkau selalu setia pada janji-Mu. Amin.*_

*4. Contemplatio* (Merenung dalam keheningan)
Duduklah dalam keheningan dan renungkan kata-kata: _*"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." Bayangkan Yesus berada di sampingmu, memberikan keberanian dan kekuatan di tengah kesulitan hidup. Rasakan damai-Nya.*_

*5. Actio* (Bertindak)
Saya akan bersaksi tentang kasih dan kuasa Yesus dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada tantangan.

Saya akan berdoa untuk orang-orang yang mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus.

Saya akan memperkuat iman saya melalui doa, pembacaan Kitab Suci, dan hidup dalam kasih.

Semoga Lectio Divina ini membawa penguatan dan damai dalam perjalanan iman kita. Amin🙏

Manuntun Sitinjak

Selasa, 26 November 2024

Pesan Injil Hari Ini Renungan dari Lukas 21:5-11 "Tetap Teguh di Tengah Ketidakpastian Dunia"

Pesan Injil Hari Ini (26 Nov 2024)
Renungan dari Lukas 21:5-11
"Tetap Teguh di Tengah Ketidakpastian Dunia"


Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang kehancuran Bait Allah dan tanda-tanda akhir zaman. Ia mengingatkan para murid untuk tidak terpaku pada kemegahan dunia, karena segala sesuatu yang terlihat megah dan kokoh akan berakhir. Namun, pesan utama Yesus bukanlah tentang ketakutan, melainkan panggilan untuk memiliki iman yang teguh di tengah tantangan.

Ketika Yesus berkata, “Jangan kamu terkejut,” Ia mengingatkan kita bahwa hidup ini penuh dengan perubahan, tantangan, bahkan penderitaan. Gempa bumi, kelaparan, peperangan, dan hal-hal mengerikan lainnya mungkin terjadi, tetapi kita dipanggil untuk tidak gentar. Mengapa? Karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, kita sering tergoda untuk mengandalkan kekuatan kita sendiri atau mencari rasa aman dari hal-hal duniawi. Tetapi Yesus mengundang kita untuk kembali pada-Nya, sumber pengharapan dan kekuatan sejati.

Renungan hari ini mengajak kita untuk:

*1. Tidak Terpaku pada Dunia:* Segala sesuatu yang ada di dunia ini bersifat sementara. Mari kita fokus membangun harta di surga, yaitu iman, kasih, dan perbuatan baik.

*2. Tetap Tenang di Tengah Kekacauan:* Jangan biarkan ketakutan menguasai hati kita, sebab Tuhan senantiasa menyertai kita.

*3. Berpegang pada Janji Allah:* Apa pun yang terjadi, percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya untuk membawa kita pada kehidupan kekal.

Mari kita jadikan pesan ini sebagai pengingat bahwa, meskipun dunia menghadirkan banyak tantangan, kasih Allah tidak pernah berakhir. Tinggallah teguh dalam iman, karena bersama Kristus, kita dapat menghadapi segala sesuatu dengan pengharapan yang pasti.

Tuhan memberkati kita semua.
Amin.

Manuntun Sitinjak

Pesan Injil Hari Ini: Memberi dengan Hati

*Pesan Injil Hari Ini: Memberi dengan Hati* (Senin 25 Nov 2024)
Lukas 21:1-4


Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan pelajaran yang sangat mendalam kepada murid-murid-Nya melalui peristiwa seorang janda miskin yang memberikan persembahan di Bait Allah. Ketika banyak orang kaya memberi dari kelimpahan mereka, janda itu memberikan dua keping uang kecil—segala yang ia miliki untuk hidup. Dalam pandangan manusia, pemberiannya tampak tidak berarti, tetapi di mata Tuhan, pemberiannya adalah yang terbesar karena datang dari hati yang tulus dan penuh iman.

Yesus mengajarkan kita bahwa makna sejati dari pemberian bukan terletak pada jumlahnya, tetapi pada sikap hati. Memberi dengan hati yang tulus, apapun keadaan kita, adalah tindakan iman yang menunjukkan kepercayaan penuh kepada penyelenggaraan Tuhan.

*Belajar Memberi dalam Seluruh Aspek Kehidupan*

Yesus tidak hanya mengajarkan kita untuk memberi secara materi, tetapi juga untuk memberi dalam seluruh aspek kehidupan. Sebab, hidup kita sendiri adalah pemberian dari Tuhan, dan karenanya kita pun dipanggil untuk memberikan yang terbaik dari diri kita.

1. Memberi Pelayanan Terbaik
Dalam pekerjaan, keluarga, komunitas, atau gereja, kita dipanggil untuk melayani dengan sepenuh hati, memberikan perhatian, waktu, dan usaha terbaik kita. Pelayanan bukan hanya tindakan lahiriah, tetapi juga ekspresi kasih kepada Tuhan dan sesama.


2. Melakukan yang Terbaik di Setiap Kesempatan
Setiap hari adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menjadi saluran berkat. Baik melalui pekerjaan yang kita lakukan, bantuan kepada orang lain, atau bahkan hal-hal kecil seperti memberikan perhatian kepada orang terdekat, kita dipanggil untuk memberikan yang terbaik.


3. Memberikan Diri Sepenuhnya kepada Tuhan
Selain materi, bentuk pemberian terbesar adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Memberikan waktu untuk berdoa, membaca firman-Nya, dan melayani dalam kegiatan rohani menunjukkan komitmen kita untuk menempatkan Tuhan sebagai pusat hidup kita.


*Pesan Yesus: Memberi dengan Iman dan Kasih*

Peristiwa janda miskin ini mengajarkan kita untuk memberi dengan iman. Ia memberikan segala yang dimilikinya, percaya bahwa Tuhan akan mencukupi kebutuhannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering merasa takut kehilangan atau tidak cukup, tetapi Yesus mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu memelihara umat-Nya.

Memberi dengan hati juga berarti melibatkan kasih, keikhlasan, dan kerelaan. Saat memberi, jangan fokus pada apa yang kita lepaskan, tetapi lihatlah kepada siapa kita memberi. Saat kita memberi kepada Tuhan dan sesama, kita sedang mempersembahkan hidup kita sebagai ungkapan syukur atas kasih dan berkat-Nya yang melimpah.

*Memberi Bukan Hanya Materi*
Yesus juga mengingatkan bahwa pemberian tidak terbatas pada materi. Kita bisa memberi dalam bentuk waktu, perhatian, doa, nasihat, atau tindakan kasih kepada orang-orang di sekitar kita. Pemberian semacam ini tidak kalah berharganya di mata Tuhan karena menunjukkan cinta kita kepada sesama.

Ketika kita memberi yang terbaik, baik dalam pelayanan maupun pekerjaan, kita sedang mempersembahkan hidup kita sebagai tanda kesetiaan kepada Tuhan. Melalui setiap tindakan, kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat, yang menunjukkan bahwa kasih Tuhan nyata dalam hidup kita.

*Renungan*
Hari ini, mari kita bertanya kepada diri sendiri:

Apakah saya sudah memberi dengan hati yang tulus dan penuh iman?

Apakah saya sudah melayani dan melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan?

Apakah saya percaya bahwa pemberian, sekecil apa pun, bisa membawa sukacita bagi orang lain dan memuliakan Tuhan?

Yesus mengingatkan bahwa pemberian yang kecil tetapi tulus memiliki nilai besar di mata Tuhan. Mari kita belajar dari janda miskin untuk memberi dengan hati yang tulus, apapun keadaan kita, sebagai tanda iman dan kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Karena hidup adalah pemberian, maka kita pun wajib memberi, menjadi terang dan saluran berkat di mana pun Tuhan menempatkan kita.  

Tuhan memberkati kita semua, Amin 🙏

Manuntun Sitinjak

DOA YESUS



Panduan "Doa Yesus" (Jesus Prayer)

Doa Yesus adalah salah satu bentuk doa kontemplatif yang sederhana dan mendalam dalam tradisi Kristen, terutama dalam tradisi Gereja Timur. Romo Yohanes Indrakusuma, seorang imam yang dikenal dalam pengajaran spiritual, sering mengaitkan doa ini dengan kedalaman hubungan pribadi dengan Allah. 

Panduan umum doa ini mencakup:

Doa Yesus: Intinya
Doa Yesus berbunyi: “Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah Yang Hidup, kasihanilah aku, orang berdosa ini.”

Doa ini singkat, tetapi memiliki kekuatan besar untuk membawa kita lebih dekat kepada Tuhan. Berikut adalah langkah-langkah panduannya:

1. Siapkan Hati dan Tempat
Pilih tempat yang tenang, di mana Anda tidak akan terganggu.
Duduk dengan nyaman, tetapi tetap menjaga sikap tubuh yang penuh hormat.
Mulailah dengan menarik napas dalam dan perlahan untuk menenangkan diri.

2. Fokus pada Kehadiran Allah
Bayangkan kehadiran Yesus di hadapan Anda.
Undang Roh Kudus untuk memimpin doa Anda.

3. Ucapkan Doa Yesus dengan Perlahan
Ucapkan doa ini perlahan, satu frasa dalam satu napas:
Saat menarik napas: “Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah Yang Hidup”
Saat menghembuskan napas: “Kasihanilah aku, orang berdosa ini.”
Anda dapat mengulanginya sebanyak yang Anda perlukan, dengan fokus penuh pada kata-kata dan kehadiran Allah.

4. Rasakan Kedamaian dalam Keheningan
Setelah beberapa kali mengulangi doa, biarkan keheningan meliputi hati Anda.
Dengarkan suara Tuhan dalam hati Anda. Biarkan Dia berbicara.

5. Praktikkan Secara Konsisten
Lakukan doa ini setiap hari, baik dalam waktu tertentu (misalnya pagi atau malam) maupun di tengah aktivitas.
Ketika merasa cemas, takut, atau lelah, gunakan doa ini untuk kembali kepada kedamaian Tuhan.

Manfaat Spiritualitas Doa Yesus
*Membantu Anda mengakui keberdosaan dan kebutuhan akan belas kasih Allah.
*Membawa Anda pada hubungan yang lebih intim dengan Kristus.
*Melatih pikiran dan hati untuk senantiasa berpusat pada Tuhan.

Panduan ini dirancang untuk mengarahkan umat pada doa yang sederhana, namun mampu membawa kedalaman spiritual. Dengan konsistensi, doa Yesus dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Anda, membawa damai dan kekuatan rohani.

Selamat berdoa dan mengalami hadirat Tuhan.

Minggu, 24 November 2024

Pengambilan Keputusan dengan Metode Discernment: Membaca Kehendak Tuhan



Pengambilan Keputusan dengan Metode Discernment: Membaca Kehendak Tuhan

Sesi terakhir retret kali ini di lenbah Karmel dengan judul di atas  dibawakan oleh Sr Gregoria Sabtu sore 23.11.2024. Sesi ini merupakan bagian akhir dari Retret Mengenal Kehendak Allah. 
Berikut adalah  ringkasannya:

Pengambilan keputusan merupakan bagian penting dalam hidup kita. Terkadang, kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang sama-sama baik, namun bagaimana kita menentukan mana yang terbaik? Dalam tradisi spiritual, ada metode yang disebut discernment atau pembedaan roh. Metode ini bukan sekadar memilih secara logis, tetapi melibatkan kebijaksanaan rohani untuk memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Discernment adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada mereka yang memiliki hubungan dekat dengan-Nya. Beberapa sikap penting yang perlu kita miliki agar mampu melakukan discernment dengan baik adalah:

1. Dekat dengan Tuhan
Orang yang dekat dengan Tuhan mampu mendengar suara-Nya dengan lebih jelas. Hal ini diperoleh melalui doa, perenungan firman Tuhan, dan kehidupan yang berpusat pada-Nya.


2. Taat dan Rendah Hati
Ketaatan kepada kehendak Tuhan dan kerendahan hati untuk menerima apa pun keputusan-Nya adalah kunci utama dalam discernment. Kesombongan atau keinginan pribadi yang berlebihan sering kali menjadi penghalang untuk mengenali kehendak Tuhan.


3. Kehidupan yang Suci
Hidup suci berarti berusaha menghindari dosa dan memprioritaskan nilai-nilai kerajaan Allah. Dengan hidup suci, hati kita lebih peka terhadap suara Tuhan.


4. Berserah kepada Yesus
Dalam discernment, penting untuk membedakan antara keinginan pribadi dan kehendak Tuhan. Berserah kepada Yesus berarti membiarkan Dia memimpin setiap keputusan yang kita buat.


Membaca Tanda-Tanda Batin
Salah satu cara utama dalam discernment adalah membaca tanda-tanda batin. Ketika kita membayangkan pilihan-pilihan yang ada, perhatikanlah perasaan batin yang muncul. Apakah hati kita merasa damai, penuh sukacita, atau justru gelisah? Kedamaian dan sukacita adalah tanda bahwa keputusan tersebut selaras dengan kehendak Tuhan.

Langkah-Langkah Praktis dalam Discernment

1. Doa dan Perenungan: Mintalah bimbingan Roh Kudus agar pilihan yang diambil benar-benar sesuai kehendak Tuhan.


2. Mencari Sumber Hikmat: Konsultasikan pilihan Anda kepada orang-orang yang bijak dan memiliki iman yang kuat.


3. Memeriksa Niat Hati: Pastikan motivasi di balik keputusan Anda tidak egois, melainkan untuk memuliakan Tuhan.


4. Melibatkan Firman Tuhan: Cari petunjuk dalam Alkitab, karena firman-Nya selalu menjadi pedoman yang dapat diandalkan.


Dengan mengandalkan discernment, kita tidak hanya membuat keputusan terbaik, tetapi juga semakin peka terhadap bimbingan Tuhan dalam hidup kita. Yakinlah, setiap langkah yang diambil bersama-Nya akan membawa kita ke jalan yang penuh berkat dan sukacita sejati.

Narasumber: Sr Gregorea OCarm

Diringkas oleh Manuntun Sitinjak

Pesan Injil pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam



Pesan Injil pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

"Engkau inikah raja orang Yahudi?" (Yoh 18:33b)

Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Raja yang berbeda dari raja duniawi. Dalam dialog-Nya dengan Pilatus, Yesus menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini. Ia datang bukan untuk berkuasa secara politik, tetapi untuk menyatakan kebenaran dan membawa keselamatan bagi umat manusia.

Sebagai umat beriman, kita diajak untuk merenungkan bagaimana Yesus memerintah dalam hidup kita. Apakah kita sungguh-sungguh menjadikan-Nya Raja yang memimpin hati, pikiran, dan tindakan kita? Dalam kerajaan Yesus, nilai-nilai seperti kasih, pengampunan, dan kerendahan hati menjadi hukum utama.

Hari Raya ini juga mengingatkan kita akan tanggung jawab sebagai warga kerajaan Allah. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran-Nya dengan menjalani hidup yang mencerminkan kasih Kristus kepada sesama, terutama mereka yang kecil, lemah, dan tersisih.

Mari kita berkomitmen kembali untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Raja kita, Yesus Kristus. Biarlah Dia yang memimpin perjalanan kita menuju kekudusan dan kehidupan kekal.

Doa:
Tuhan Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, kami mengakui Engkau sebagai Raja dalam hidup kami. Pimpinlah kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan jadikan kami saksi kasih-Mu di dunia ini. Amin.

Manuntun Sitinjak 

Sabtu, 23 November 2024

Pentingnya Doa dan Relasi Pribadi dengan Tuhan



Pentingnya Doa dan Relasi Pribadi dengan Tuhan

Pada hari kedua retret "Mengenal Kehendak Allah" di Lembah Karmel, Cikanyere, 24 November 2024, kami mengikuti sesi pertama yang bertajuk "Pentingnya Doa dalam Discernment". Sesi ini dibawakan oleh seorang Suster yang dengan penuh kasih menjelaskan peran doa sebagai fondasi dalam proses mengenal kehendak Allah.

Suster mengutip perkataan indah dari St. Theresia Avila:
"Berdoa adalah berbicara dengan Pribadi yang mengasihi kita."
Doa, katanya, adalah sebuah hak istimewa (privilege) yang diberikan Allah kepada manusia. Dari semua ciptaan-Nya, hanya manusia dan malaikat yang diberi karunia untuk berdoa, yakni membangun hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta.

Namun, jika manusia mengabaikan doa, ia sebenarnya sedang merendahkan martabatnya sebagai ciptaan yang diciptakan menurut gambaran Allah. Oleh karena itu, doa bukan hanya sebuah aktivitas rohani, tetapi sebuah panggilan luhur untuk hidup dalam keintiman dengan Tuhan.

Bentuk-Bentuk Doa yang Membantu Discernment
Dalam sesi ini, Suster menyoroti beberapa bentuk doa yang sangat berguna untuk discernment atau mengetahui kehendak Allah:

1. Sakramen
Sakramen adalah tanda lahiriah yang mengalirkan rahmat Allah kepada kita. Dalam discernment, penerimaan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat sangat penting.

Ekaristi memperkuat hubungan kita dengan Kristus dan memberi kekuatan rohani untuk menjalani kehendak-Nya.
Sakramen Tobat membersihkan hati kita dari dosa, sehingga Roh Kudus dapat bekerja dengan bebas dalam hidup kita.

2. Lectio Divina
Lectio Divina adalah metode doa dengan Kitab Suci yang melibatkan membaca, merenungkan, berdoa, dan berkomunikasi dengan Tuhan. Langkah-langkahnya:
Lectio (Membaca): Baca perlahan ayat Kitab Suci.

Meditatio (Merenungkan): Renungkan makna ayat itu untuk hidup Anda.

Oratio (Berdoa): Berdoalah, berbicara kepada Tuhan berdasarkan renungan Anda.

Contemplatio (Berdiam): Diam dalam keheningan, biarkan Tuhan berbicara kepada hati Anda.

3. Doa Yesus
Doa Yesus adalah doa sederhana yang diulang-ulang dengan hati penuh penyerahan, misalnya:
"Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup, kasihanilah aku, orang berdosa ini."
Doa ini membantu kita memusatkan hati pada Tuhan dan menenangkan pikiran, sehingga lebih peka terhadap suara-Nya.

4. Pemeriksaan Batin
Pemeriksaan batin adalah refleksi harian untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita. Langkah-langkahnya:

Bersyukur: Mulailah dengan rasa syukur atas berkat-berkat Allah.

Menyadari: Renungkan perasaan, pikiran, dan tindakan Anda sepanjang hari.

Memohon Pengampunan: Akui dosa-dosa Anda dan mintalah belas kasihan Tuhan.

Berkomitmen: Rencanakan tindakan konkret untuk lebih dekat dengan Allah keesokan harinya.

Panduan Praktis dalam Discernment
Doa-doa ini membentuk dasar penting dalam discernment. Berikut panduan praktis untuk mengetahui kehendak Allah:

1. Berserah dalam Doa: Mulailah setiap hari dengan doa, menyerahkan seluruh pikiran, perasaan, dan rencana Anda kepada Tuhan.

2. Rutin Membaca Kitab Suci: Jadikan Lectio Divina sebagai kebiasaan, agar firman Tuhan menuntun langkah Anda.

3. Menerima Sakramen Secara Teratur: Pastikan Anda sering mengikuti Misa dan menerima Sakramen Tobat untuk menyegarkan jiwa Anda.

4. Luangkan Waktu untuk Keheningan: Dalam doa Yesus atau adorasi, biarkan Tuhan berbicara ke dalam hati Anda.

5. Refleksi Harian: Lakukan pemeriksaan batin setiap malam, memohon bimbingan Allah untuk hari berikutnya.

Doa adalah nafas kehidupan rohani. Dengan doa, kita tidak hanya mengenal kehendak Allah, tetapi juga dikuatkan untuk menjalaninya dengan sukacita. Semoga kita semua semakin bertumbuh dalam relasi dengan Tuhan, karena dari-Nya kita menemukan arah hidup yang sejati.