Senin, 27 Oktober 2014

AJARAN YESUS TENTANG KEKAYAAN

Suatu hari Yesus mengajar:

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Mat 6:25)....
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6: 31-33)

Menarik sekali apa yang dikatakan oleh Yesus. Sering kali, kita manusia modern sangat kuatir akan kehidupan kita, bahkan kalau sudah kaya-pun, kuatir pula apakah hartanya aman atau tidak :)

Yesus mengungkapkan, bahwa yang kita harus upayakan adalah "Menghadirkan Kerajaan Allah dalam diri kita", maka apapun yang kita butuhkan pastilah dipenuhiNya. Bukankah Yesus memberi makan lebih dari lima ribu orang dengan hanya 5 roti dan 2 ikan? Karena sesungguhnya Dia sendirilah Kerajaan itu. 

Allah Bapa sangat mengasihi hidup dan tubuh kita. Maka Yesus bersabda bahwa hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian. Jika nafas hidup kita dan detak jantung kita saja dipeliharanya setiap saat, pastilah Dia menyediakan segala keperluan kita. Sama seperti, karena kita mengasihi anak kita, maka kita menyediakan setiap kebutuhannya; makanan, mainan, baju dan lain sebagainya.
"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Mat 7:11)

Yang harus kita lakukan adalah menyadari ini setiap saat. Menyadari hubungan kita dengan Bapa di Surga dan mensyukurinya setiap saat. Menyadari yang saya maksud bukanlah hanya sebatas pikiran dan emosi atau perasaan, karena pikiran dan emosi kita saja tidaklah dapat mengangkat kesadaran kita dengan Allah. Terbukti bahwa orang-orang yang semata mengandalkan pikiran dan perasaan, bahkan lebih parah lagi hanya dengan pikiran dan logika, telah berubah menjadi a-theis, tidak mengakui adanya Tuhan.

Kesadaran itu haruslah dibangun di dalam Roh. Menyadari kesatuan Roh kita dengan Roh Allah. Bahwa sesungguhnya di dalam Roh, kita dan Tuhan adalah satu. Roh inilah yang ada, pemilik dan yang mengatur alam semesta ciptaannya. Dialah yang menciptakan hukum-hukum Fisika sehingga alam semesta ada dalam keteraturan. Jika kita menjadi satu dengan Tuhan (di dalam Roh), maka apa yang menjadi milikNya adalah juga milik kita. Karena kita adalah anak, dan satu dengan Allah, maka sesungguhnya kita ini adalah pewaris yang kaya raya.
"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran ; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh  dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Mat 4: 23-24).

Persatuan dengan Roh Allah ditandai dengan 3 hal, yaitu tertanamnya Kasih yang sempurna di dalam diri kita (Un-conditional Love), tinggal dalam Kegembiraan sejati seperti anak kecil (Everlasting Joy) dan berada dalam Kebahagiaan Tertinggi yang penuh rasa syukur (Supreme Bliss). Dan ini hanya dapat diperoleh dengan ketulusan hati, tanpa analisa, iman yang tidak goyah dan doa terus-menerus untuk semakin menyadari persatuan kita dengan Roh Allah Bapa, itulah Roh Kudus pembawa Sukacita. 

Pertanyaan?
Lalu apakah hidup saya bisa terjamin hanya dengan Bedoa dan tidak perlu Bekerja?

Intinya bukanlah Doanya, tapi melalui Doa kita semakin menyadari kesatuan kita dengan Allah Bapa, dan keakraban (kemanunggalan) dengan Allah Bapa akan membuat kita selalu berada dalam Kasih (Unconditinal Love), Sukacita (Everlasting Joy) dan Kebahagiaan (Supreme Bliss). Dan inilah yang menarik segala hal yang kita inginkan dalam hidup kita. Tuhan akan menggerakkan orang-orang, situasi dan peristiwa untuk mendatangkan apa yang kita inginkan / yang kita minta, dan boleh jadi salah satunya adalah melalui pekerjaan yang sedang kita tekuni atau pekerjaan baru, bisnis baru yang tidak perlu kita pikirkan apalagi kuatirkan. Allah Bapa kita, Tuhan kita Yesus Kristus jauh lebih mengetahui dengan cara apa, dan bagaimana segala keinginan kita diwujudkan. 
Kondisi inilah yang dituliskan oleh Rhonda Byrne dalam bukunya "The Power", namun dia menyebutnya dengan perasaan, dan saya menyebutnya dengan Roh atau Kasih. Inilah yang akan menarik segala kebaikan ke dalam hidup kita. Bukan perasaan kita yang menjadi Dewa / Tuhan sebagaimana disebut dalam buku tersebut, tetapi karena kita berada dalam keadaan tertinggi kita sebagai manusia yakni bersatu dengan Allah Bapa di dalam Roh Kudus. Inilah yang terpenting dari yang palin penting...dan Yesus telah berdoa untuk kita :
"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku" (Yoh 17:21)

Kesatuan kita dengan Allah Bapa, dengan Roh Kudus, dengan Yesus Kristus, Allah Tritunggal Mahakudus tentulah harus dicapai dengan melaksanakan perintahnya yang Utama.
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita (1 Yoh4:12)

Jika kesatuan / kemanunggalan ini sudah terbina dan bertumbuh, maka iman kita akan berbuah:
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya (1 Yoh 5: 14-15)

Sekali kita meminta, Allah mendengarkan, tugas kita selanjutnya adalah percaya bahwa kita telah menerimanya dan bersyukur atas apa yang telah kita terima itu. 
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya , maka hal itu akan diberikan kepadamu (Mark 11: 24)

Berbahagialah orang yang Engkau pilih  dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus (Maz 65:5). Amen  






Tidak ada komentar: