Minggu, 16 November 2014

BUNDA MARIA PENOLONG ABADI

Kisah Dibalik Lukisan Bunda Maria Penolong Abadi Lukisan Bunda Penolong Abadi adalah sebuah ikon, dilukis di atas kayu dan tampaknya berasal dari sekitar abad ketigabelas. Ikon ini berukuran kurang lebih 54 x 41,5 cm, menggambarkan Bunda Maria, di bawah gelar “Bunda Allah,” menggendong Kanak-Kanak Yesus. Malaikat Agung St. Mikhael dan Malaikat Agung St. Gabriel, melayang di kedua pojok atas, memegang alat-alat Sengsara – St. Mikhael (di pojok kiri) memegang tombak, bunga karang yang dicelupkan ke dalam anggur asam dan mahkota duri, sementara St. Gabriel (di pojok kanan) memegang salib dan paku-paku.

Tujuan dari sang pelukis adalah menggambarkan Kanak-Kanak Yesus menyaksikan penglihatan akan Sengsara-Nya di masa mendatang. Kegentaran yang dirasakan-Nya diperlihatkan melalui terlepasnya salah satu sandal-Nya. Namun demikian, ikon ini juga menyampaikan kemenangan Kristus atas dosa dan maut, yang dilambangkan dengan latar belakang keemasan (lambang kemuliaan kebangkitan) dan dari cara dengan mana para malaikat memegang alat-alat siksa, yaitu bagaikan memegang tanda kenang-kenangan yang dikumpulkan dari Kalvari pada pagi Paskah.

Dengan suatu cara yang amat indah, Kanak-kanak Yesus menggenggam erat tangan Bunda Maria. Ia mencari penghiburan dari BundaNya, sementara Ia melihat alat-alat sengsara-Nya. Posisi tangan Maria - keduanya memeluk Kanak-Kanak Yesus (yang tampak bagaikan seorang dewasa kecil) dan memberikan-Nya kepada kita - menyampaikan realita akan inkarnasi Tuhan kita, bahwa ia adalah sungguh Allah yang juga menjadi sungguh manusia. Dalam ikonografi, Bunda Maria di sini digambarkan sebagai Hodighitria, yaitu dia yang menghantar kita kepada sang Penebus. Ia adalah juga Penolong kita, yang menjadi perantara kita kepada Putranya. Bintang yang terlukis pada kerudung Maria, yang terletak di tengah atas dahinya, menegaskan peran Maria dalam rencana keselamatan baik sebagai Bunda Allah maupun Bunda kita.

Seorang saudagar mendapatkan ikon Bunda Penolong Abadi dari pulau Krete dan mengirimkannya ke Roma dengan kapal laut menjelang akhir abad kelimabelas. Dalam perjalanan, mengamuklah suatu badai dahsyat, yang mengancam nyawa mereka semua yang berada dalam kapal. Para penumpang bersama awak kapal berdoa memohon bantuan Bunda Maria, dan mereka diselamatkan.Begitu tiba di Roma, sang saudagar yang menghadapi ajal, memerintahkan agar lukisan dipertontonkan agar dapat dihormati secara publik.

Sahabatnya, yang menahan lukisan tersebut, menerima perintah berikutnya: dalam suatu mimpi kepada gadis kecilnya, Bunda Maria menampakkan diri dan menyatakan keinginannya agar lukisan dihormati di sebuah gereja antara Basilika St. Maria Maggiore dan St. Yohanes Lateran di Roma. Sebab itu, lukisan ditempatkan di Gereja St. Matius, dan kemudian terkenal sebagai “Madonna dari St. Matius.” Para peziarah berduyun-duyun datang ke gereja tersebut selama tiga ratus tahun berikutnya, dan rahmat berlimpah dicurahkan atas umat beriman.

Setelah pasukan Napoleon menghancurkan Gereja St. Matius pada tahun 1812, lukisan dipindahkan ke Gereja St. Maria di Posterula, dan disimpan di sana hingga hampir 40 tahun lamanya. Di sana, lukisan itu kemudian diabaikan dan dilupakan. Karena penyelenggaraan ilahi, lukisan diketemukan kembali. Pada tahun 1866, Beato Paus Pius IX mempercayakan lukisan kepada kaum Redemptoris, yang baru saja mendirikan Gereja St. Alfonsus, tak jauh dari St. Maria Maggiore. Semasa kanak-kanak, Bapa Suci berdoa di hadapan lukisan ini di Gereja St. Matius. Beliau memerintahkan agar lukisan dipertontonkan kepada publik dan dihormati; beliau juga menetapkan perayaan Santa Perawan Maria Bunda Penolong Abadi pada hari Minggu sebelum Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis.

Pada tahun 1867, ketika lukisan sedang dibawa dalam suatu perarakan yang khidmad melalui jalan-jalan, seorang kanak-kanak disembuhkan secara ajaib, yang pertama dari banyak mukjizat yang kemudian dicatat sehubungan dengan Bunda Penolong Abadi. Hingga hari ini, Gereja St. Alfonsus mempertontonkan ikon Bunda Penolong Abadi dan menyambut segenap peziarah yang datang untuk berdoa.

Kiranya setiap kita tidak pernah ragu untuk memohon bantuan doa dan perantaraan Bunda Maria kapan saja, teristimewa pada masa kesesakan.

Doa yang ditujukan kepada Bunda Penolong Abadi : 

Bunda Penolong Abadi, dengan penuh kepercayaan dan harapan, kami berlutut dihadapanmu. Belum pernah ada orang yang sia-sia mencari perlindunganmu. Semasa hidupmu sabagai ibu, engkau seringkali memberi pertolongan kepada Yesus puteramu. Dengan penuh kasih sayang engkau melindungi dan membimbing-Nya selama masa muda-Nya. Selama hidup-Nya dimuka umum engkau menghibur-Nya dan memberi dorongan kepada-Nya. Pada saat Dia menderita, engkau mendampingi dan menguatkan-Nya. Demikian juga, jadilah bagi kami seorang ibu yang selalu menolong kami.

Bunda Maria, kami ini juga anakmu. Di kayu salib, putera ilahimu telah memberikan dikau sebagai ibu kami dan engkau telah menerima kami sebagai anakmu. Kami tahu engkau memberi anak-anakmu khususnya mereka yang menghormatimu sebagai Bunda Penolong Abadi rahmat dan berkat yang tak terhitung banyaknya untuk jiwa raga mereka. Dengan penuh syukur, kami ucapkan terima kasih, atas segala perlindungan bagi kami dan bagi mereka semua. Bunda Penolong Abadi, jangan biarkan kami pergi sekarang tanpa hiburanmu. Kami selalu memerlukan bantuanmu, teristimewa dalam kesulitan yang sekarang ini kami alami.Bunda Maria, pandanglah kami dengan penuh kebaikan dan kasih sayang. Jadilah perantara kepada putera ilahimu, untuk memperoleh anugerah-anugerah, yang kami mohon dengan sangat dalam doa ini. Kami berjanji akan berterima kasih kepadamu selama hidup kami, sampai kami datang bersyukur kepadamu di Surga. Ibu yang kuasa, baik bagi kami, engkau dapat menolong kami, engkau pasti berkenan menolong kami, engkau bersedia menolong kami, O..... Ibu, Penolong Abadi yang setia, terimalah doa kami. Amin

Sumber Berita: www.katedraljakarta.or.id http://www.katedraljakarta.or.id/berita-kisah-dibalik-lukisan-bunda-maria-penolong-abadi.

Selasa, 11 November 2014

PENYERAHAN KEPADA BUNDA MARIA - Puji Syukur 216

Santa Maria, Bunda Allah, kami bersyukur karena Allah telah mem-bebaskan engkau dari noda dosa sejak engkau dikandung; Ia berkenan memperhatikan kerendahanmu, dan mengangkat engkau menjadi ibu Sang Juruselamat.

Kami bersyukur pula karena engkau telah menjadi teladan orang beriman. Dalam menanggapi panggilan Allah, engkau menyerahkan diri segenap hati dengan berkata, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu."

Ya Bunda, kami, para putramu, sangat mencintai engkau dan ingin mengikuti teladanmu. Mohonkanlah kami rahmat Allah, agar kami selalu berusaha melakukan kehendak Allah.

Bunda yang penuh kasih sayang, kami serahkan kepadamu segenap keluarga kami. Sudilah engkau selalu melindungi kami sekeluarga. Semoga kami semua menjadi anak-anak yang patuh kepadamu dan saling mengasihi dengan tulus hati.

Kami serahkan kepadamu segenap warga masyarakat kami bersama para pemimpinnya. Sudilah engkau melindungi mereka dalam setiap usaha membangun bangsa dan negara.

Ya Ratu pencinta damai, bantulah agar segala bangsa bersatu padu, hidup rukun dan damai. Bukalah jalan iman bagi mereka yang belum mengenal putramu, Yesus.

Doakanlah mereka yang dianiaya karena iman dan kebenaran. Semoga mereka tabah, dan tetap setia kepada Yesus, putramu.

Ya Bunda Maria, penolong yang sejati, hantar-lah semua permohonan kami ini ke hadapan putramu, Sang Maharaja Kerajaan Damai, tempat setiap doa permohonan dikabulkan, setiap beban hati diringankan, dan segala kelemahan dikuatkan. Dialah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. (Amin.)


DOA MALAIKAT PELINDUNG - puji syukur 218

Malaikat Allah, engkau diutus oleh Allah untuk melindungi umat-Nya, dan menghantar mereka ke tempat yang telah di tentukan oleh-Nya.

Ya Malaikat Pelindungku, aku bersyukur kepada Allah karena Ia sendiri berkenan mengutus engkau mendampingi dan melindungi aku.

Sudilah engkau melindungi aku terhadap semua yang membahayakan diriku; bila bahaya itu sudah dekat, sudilah engkau melawannya demi keselamatanku, sedangkan kalau bahaya itu masih jauh, bimbinglah aku menempuh jalan lain yang lebih aman.

Semoga engkau selalu mengingatkan aku akan kebaikan, dan jangan merelakan aku melakukan hal-hal yang kurang berkenan pada Allah. Kalau aku menghadapi godaan, mohonkanlah kekuatan dari Allah agar aku tidak goyah. Dan kalau aku jatuh ke dalam dosa, sudilah engkau membimbing aku untuk bertobat.

Lindungilah aku dalam ketenangan, dan jagalah aku bila aku tidur. Sudi-lah engkau memberikan penghiburan bila aku susah, dan memberikan kekuatan bila aku lemah.

Doakanlah aku selalu, agar dapat mengamalkan hidup kristen dengan tulus hati. Mohonkanlah aku rahmat Allah, agar aku mampu menjadi pewarta kabar gembira seperti Malaikat Gabriel, dan penumpas kejahatan seperti Malaikat Mikael.

Ya Malaikatku, semoga aku selalu mengikuti bimbinganmu. Dan bersama engkau, perkenankanlah aku selalu melambungkan pujian serta syukur kepada Allah dengan perantaraan Kristus, Tuhan kita. (Amin.)


Minggu, 09 November 2014

LOVE IS THE ONLY SOLUTION

Dalam keseharian hidup, sering kali kita bertemu dengan atau melihat permasalahan dunia yang kadangkala sangat rumit bahkan memilukan. Berita tentang peperangan, pengungsian, pembantaian, perceraian, kemiskinan, penderitaan, penindasan dan masih banyak lagi. Solusi untuk itu semua sesungguhnya hanya satu yaitu KASIH (Love).

Ada empat pertanyaan yang paling penting dalam hidup: Kesucian itu apa? Roh terbuat dari apa? Apa yang membuat hidup berharga? Dan, apa yang membuat mati berharga? 
Jawaban untuk semua pertanyaan ini sama. Hanya Cinta (Don Juan DeMarco)

Perbuatan jahat tidak akan pernah terselesaikan dengan pembalasan dengan cara yang sama, atau bahkan dendam. Tidaklah mungkin bisa membersihkan lantai dengan air kotor. Lantai sekotor apapun, tetaplah harus dibersihkan dengan air bersih.

Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu..... (Mat 5:39)

Sadarkanlah orang untuk tidak berbuat jahat dengan doa dan ucapan yang lemah lembut, tetapi jangalah sekali-sekali membalasnya dengan perbuatan jahat. Lantai kotor memang harus dibersihkan, orang berbuat jahat musti diberi pelajaran, tetapi dengan cara Cinta, bukan dengan cara dia.

Oh, seandainya ini disadari dan dilakukan oleh setiap orang, maka kejahatan akan berkurang drastis, jumlah penjarapun akan berkurang dan berkat akan semakin melimpah di bumi. Yesus mengajarkan bahwa tindakan Cinta adalah nomor satu, barulah menjalankan ajaran agama. Mungkin kita masih ingat cerita Yesus tentang Orang Samaria yang menolong orang yang dirampok di dalam perjalanan di Jeriko.

Yesus Sang  Maha Guru Cinta mengajarkan ini dengan sangat jelas:

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu (Mat5: 23-24)


Inilah kehendak Tuhan kita, Hanya Cinta. Dan jika kehendak kita sudah selaras dengan kehendakNya, maka kita tinggal meminta apa yang perlu buat kita, dan niscaya kita akan menerima itu semuanya, bahkan lebih dari itu dari padaNya.

Pikiran dan emosi kita memang akan sangat sulit untuk yang namanya memaafkan atau meminta maaf kepada orang lain yang jelas-jelas telah berbuat jahat kepada kita. Namun Cinta atau Roh tidak ada dalam emosi dan pikiran. Dia adalah tingkatan tertinggi darimana kita dibuat. Dialah Tuhan sendiri yang berdiam di dalam diri kita. Hanya dengan Cinta kita dapat melakukan itu.

Untuk memasuki dunia Cinta, dunia Roh, memang kita harus membuka diri untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kita harus menenangkan tubuh, getaran fisik, emosi dan pikiran barulah kita merasa tenang dan dapat masuk kedalam diri kita sendiri (hati kita), ke dalam Roh, dimana Tuhan ada. 

The fruit of silent is prayer
The fruit of prayer is love
The fruit of love is service
The fruit of service is peace (Mother Theresa)

Demikianlah Cinta atau Kasih yang sempurna dapat masuk ke dalam kehidupan kita, dan kita masuk ke dalamnya, maka setiap permasalahan negatif dalam hidup kita, akan pergi dengan serta merta. Seban Yesus ada di hati. Amin


ANTIFON SANTA PERAWAN MARIA

Santa Perawan Maria,
di antara wanita di dunia,
tidak dilahirkan seorangpun,
yang sama dengan dikau.
Putri serta hamba Raja dan Bapa Surgawi,
Yang Mahatinggi dan Mahaluhur,
bunda Tuhan kita Yesus Kristus, Yang Maha Kudus,
doakanlah kami, bersama dengan Santo Mikael Malaikat Agung,
dan semua balatentara surga serta semua orang kudus,
pada Putramu terkasih yang Mahakudus, Tuhan dan Guru.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Minggu, 02 November 2014

MENDOAKAN ARWAH SEMUA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

Hari ini adalah peringatan arwah semua orang yang sudah meninggal. Bacaan pertama hari ini adalah dari Kitab Makabe, dimana Yudas Makabe mengirimkan sejumlah dana ke Jerusalem yang dimaksudkan sebagai persembahan untuk mendoakan arwah orang yang sudah meninggal.
Gereja Katholik yang kudus yang kita percayai bukan saja hanya beranggotakan orang yang masih hidup di dunia, tetapi orang yang hidupnya sudah di alam sesudah dunia ini. Maka diakui ada tiga kelompok dalam gereja Katholik yaitu:
  • Gereja yang masih berziarah, itulah kita yang masih ada di dunia
  • Gereja yang menderita, itulah mereka yang sudah meninggal namun belum ke surga, tetapi masih ada di api penyucian. Untuk mereka inilah kita berdoa hari ini
  • Gereja yang sudah Jaya, yaitu mereka yang sudah berada di surga bersama para orang kudus dan para malaikat mengelilingi Tahta Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus.
Sesungguhnya tidak ada orang yang mati, hidupnya hanya diubahkan. Maka Allah mengatakan bahwa Dia adalah Allah Abraham, Allah Isak dan Allah Yakub, bukan Allah orang mati. Dengan demikian maka Abraham, Isak dan Yakub pun masih hidup dan kita percaya sudah menjadi orang kudus bersama Allah di Surga. 
Markus 12: 26-27: Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

Nah untuk itulah gereja dan kita sebagai gereja juga di diri kita sendiri dan keluarga harus memelihara persekutuan dengan seluruh anggota gereja. Bersekutu dengan para kudus di surga, dan kita meminta doa-doa mereka, karena mereka sudah sangat dekat dengan Tahta Allah. Bersekutu dengan gereja yang masih berjuang, dengan cara mendoakan mereka kepada Allah untuk mendapatkan indulgensi atau pengampunan dosa.
Mengenai bagaimanakan para jiwa-jiwa gereja yang menderita ini ada diceritakan oleh seorang mistikus gereja yang mengalami langsung pertemuan dengan mereka yakni Maria Simma, yang sudah dibukukan dengan Judul "Bebaskan kami dari Sini".

Demikianlah ringkasan khotbah Romo pagi ini di gereja paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Wisata,

Cibubur.