Siapakah Santa Theresa dari Avila?
Santa Theresa Avila adalah wanita Katolik pertama yang diberi gejar Doktor dan Pujangga Gereja. Buku-buku dan tulisannya memberikan kontribusi yang sangat besar dan bermakna bagi kemajuan iman Katolik. Santa Theresa bersama Santo Ignatius dari Loyola, melalui tindakan dan doa-doanya telah berhasil membendung arus protestanisme di abad ke 16 dengan menampilkan ajaran penghayatan iman akan Kristus yang ssangat mendalam. Setelah membaca tulissannya, banyak tokoh-tokoh protestan saat itu yang berbalik menjadi Katholik dan bahkan bersedia menjadi martir.
Dalam tulisan Santa Theresa mengenai doa, yang didapatkan berdasarkan pengalaman pribadinya yang membutuhkan pencarian dan perjuangan selama 18 tahun, menyatakan bahwa doa membutuhkan tiga prasyarat, yaitu:
1. Cinta Kasih: cinta dan perdamaian dengan sesama dan saudara adalah prasyarat yang pertama. Perdamaian dengan sesama ini sesunggungnya sudah diajarkan Yesus dalam sabdaNya: "jika hendak berdoa, dan ada sesuatu dalam hatimu tentang saudaramu, ampunilah terlebih dahulu, setelah itu barulah engkau berdoa" (Mrk 11,25).
2. Kelepasan: mampu melepaskan diri dari harta milik duniawi atau ciptaan apapun, termasuk keluarga dan diri sendiri. Penyerahan total kepada kehendak Tuhan harus mengatasi segalanya.
3. Kerendahan hati: mengutamakan Tuhan dan menganggap diri ini tidak berarti sama sekali. Membuang segala ego dan kepentingan di hadapan Tuhan dan berserah sepenuh hati kepadaNya.
Dengan ketiga prasyarat ini, maka seseorang siap memasuki hadirat Tuhan. Tidak semata berbicara tentang kepentingan dan kebutuhan diri sendiri tetapi bersyukur atas segala berkat yang telah diterima dari Tuhan dan akan lebih banyak berkat lagi. Hening, dan merasakan kehadiran Tuhan, walau tanpa kata-kata akan memberikan pengalaman doa yang sangat luar biasa jika seseorang mau membuka diri dan menyambut kehadiran Tuhan dalam hatinya.
Semoga doa kita berkenan padaNya dan menjadikan setiap orang dari kita menjadi lebih akrab dan bersatu dengannya setiap hari sepanjang hidup kita. Amin
Bagi kemuliaan Tuhan,
Stefanus Manuntun Sitinjak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar