"Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku."
(Kis 8:1b-8; Yoh 6:35-40)
"Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yoh 6:35-40), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• Di dalam bekerja atau berkarya dimanapun orang pada umumnya mengerjakan apa yang diperintahkan atau dikehendaki oleh orang lain, atau kalau para seniman merasa harus mengerjakan yang dikehendaki Tuhan sebagaimana dibisikkan dalam bentuk inspirasi atau khayalan. Kiranya jarang sekali orang mengerjakan keinginan sendiri atau pribadi jika menghendaki kesuksesan atau keberhasilan dalam tugas pengutusan atau panggilan hidup. Maka marilah kita meneladan Yesus yang datang bukan untuk melakukan kehendakNya sendiri tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutusNya. Dengan kata lain marilah kita hidup dan bertindak sesuai dengan aturan atau tatanan yang berlaku dan terkait dengan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Kesetiaan dan ketaatan pada aneka aturan dan tatanan hidup yang berlaku akan menyelamatkan dan membahagiakan diri kita sendiri maupun orang lain yang kena dampak hidup atau cara bertindak kita. Segala aturan dan tatanan hidup hemat saya dibuat untuk membantu yang melaksanakannya dalam rangka `memperoleh hidup kekal' setelah dipanggil Tuhan nanti alias hidup baik dan berbudi pekerti luhur selama hidup di dunia ini. Orang baik dan berbudi pekerti luhur senantiasa nampak ceria, gairah, menarik, memikat dan mempesona, dan dengan demikian banyak orang tergerak untuk mendekat dan bersahabat. Kehadiran dan sepak terjang orang berbudi pekerti luhur atau baik senantiasa juga menggairahkan dan membangkitkan semangat hidup orang lain yang dijumpainya.
• "Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4), demikian berita perihal para murid yang dikejar-kejar untuk dihabisi atau dibunuh. Tekanan dan penganiayaan merupakan `bless in disguise' (=-rahmat terselubung) bagi orang beriman, yang sungguh mempersembahkan atau menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Karena dikejar-kejar kemudian mereka menyebar dan dalam perjalanan atau tempat dimana berada, `menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil'. Rasanya apa yang terjadi di masa Gereja Purba pada masa kini juga terjadi, tetapi tekanan atau encamannya dalam bentuk lain, antara lain kebutuhan ekonomi alias pekerjaan. Karena tuntutan kebutuhan ekonomi atau pekerjaan orang harus pergi jauh ke tempat tertentu dimana mereka bekerja, karena demi kesejahteraan hidup keluarga orang harus bertransmigrasi bersama-sama seluruh keluarga, yang berarti pindah tempat tinggal dan kerja cukup jauh, dst.. Bukankah tekanan atau kebutuhan ekonomi, serta tuntutan hidup sejahtera memaksa orang untuk menyebar dan menjelajah seluruh negeri atau dunia, dan dengan demikian tanpa sadar terjadi penyebaran umat Allah ke bebagai tempat. Kami berharap kepada mereka yang dalam melaksanakan tugas pekerjaan atau pengutusannya harus menjelajah seluruh negeri atau dunia, selama di dalam perjalanan atau penjelajahan hendaknya sambil memberitakan Injil, kabar baik, menyebarluaskan apa yang baik dan menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan dan kebahagiaan jiwa. Ada kemungkinan anda berjalan atau berpergian sendirian serta menggunakan transportasi umum, entah pesawat terbang atau kereja atau bus, hendaknya selama dalam perjalanan tidak diam membatu, tetapi bercakap-cakaplah dengan rekan duduk di sebelah anda sambil membicarakan apa-apa yang baik dan menyelamatkan dan mungkin juga sekaligus menambah kenalan, sahabat atau teman.
"Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; … Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:" (Mzm 66:1-3a.4-5)
Oleh: Mr Sumarya
Jakarta, 21 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar