Kamis, 25 Juni 2009

Mengapa Kamu Takut? Mengapa Kamu Tidak Percaya?


Yesus mengucapkan sabda ini kepada muridnya, waktu menyebrangi danau dan tiba-tiba angin topan menerpa perahu yang mereka tumpangi. Para murid sudah sangat ketakutan dan panik saat air mulai masuk ke dalam perahu, sementara Yesus tertidur dengan tenangnya di buritan.

Salah seorang muridnya mengatakan: “"Guru, Engkau tidak peduli kalau kami binasa?”. Yesus menanggapi dengan tenang dan mengajukan pertanyaan di atas! “Mengapa kamu takut, dan tidak percaya?”. Lalu Yesus menghardik badai dengan mengatakan “diam”, dan danaupun tenang seketika.

Dalam mengarungi danau kehidupan, kitapun seringkali sangat ketakutan akan tekanan dan permasalahan hidup yang semakin menghimpit. Semakin kita merasa takut, semakin tertekan, semakin terhimpit dan semakin semuanya terasa sulit dan akan tenggelam. Dalam kondisi yang demikian orang yang tidak berpikir panjang dan tidak percaya pada Tuhan akan mengambil jalan pintas.

Depresi!

Itulah kata yang tepat menggambarkannya. Jalan pintasnya bisa mulai dari minum obat depresi hingga kemungkinan yang paling buruk. Tidak jarang pula kita malah mulai menyalahkan Tuhan.

Yesus dengan kuasanya yang tidak dapat kita pikirkan, yang meredakan badai seketika, juga akan berbuat hal yang sama pada kehidupan kita. Pertanyaannya adalah, apakah kita percaya, dan paling penting lagi “mempercayakan diri kepada-Nya sepenuhnya, 100%!”?

Bapa Suci Yohanes Paulus II, sangat akrab dengan peneguhan ini dengan ucapannya “Jangan takut, bukalah hatimu kepada Kristus!”.

Tulisan ini diinspirasi oleh khotbah Romo Harsono, pada misa pertama di gereja Keluarga Kudus Cibinong minggu lalu 21 Jun 2009.

Semoga meneguhkan! Amin

Ditulis oleh

Stefanus Manuntun Sitinjak for Lingkungan St Louis Griya Bukit Jaya

Rabu, 17 Juni 2009

Perayaan Tubuh dan Darah Kristus


Hari Minggu 14 Jun 2009, minggu kedua setelah Pentakosta adalah Hari Minggu Perayaan Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan ini memperingati bagaimana Yesus sendiri menetapkan Ekaristi dengan mengatakan “Yang makan tubuhKu akan hidup selama-lamanya”.


Dalam perayaan Ekaristi, seoang imam melakukan pagelaran untuk mengenang apa yang dilakukan Yesus pada perjamuan terakhir bersama para muridNya. Imam mengulangi perkataan Yesus waktu memecah roti sambil membagikannya kepada para murid seraya berkata “Terimalah dan makanlah, inilah tubuhKu yang dikurbankan bagimu!”. Setelah itu Imam mengulangi pula perkataan Yesus waktu mengangkat piala yang berisi air anggur seraya berkata “Terimalah dan minumlah, inilah piala darahKu, darah perjanjian baru yang kekal yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa”.


Bagainakah seharusnya umat menanggapi ucapan Yesus ini yang diperagakan oleh Imam? Pada waktu Imam mengatakan “ Terimalah dan makanlah, inilah tubuhKu…” umat sepantasnya melihat ke altar, memberi penghormatan sambil mengatakan dalam hati “Ya Tuhanku dan Allahku, bersemayamlah di dalam hatiku, kuatkanlah aku dengan tubuhMu yang kudus”. Demikian juga pada waktu Imam mengulangi perkataan Yesus dan mengatakan “Terimalah dan minumlah, inilah piala darahKu…” , umat sepantasnya menunjukkan sikap penghormatan, melihat ke altar dan menanggapi dalam hati “Ya Tuhanku dan Allahku, bersemayamlah di dalam hatiku, sucikanlah aku dengan darahMu yang kudus”.


Hal ini disampaikan salah seorang Romo dalam homilinya pada perayaan Tubuh dan Darah Kristus di Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Bogor, Indonesia.


Peristiwa penyerahan tubuh dan darah Kristus, merupakan bukti cinta Allah yang tidak terbatas kepada manusia. Dia rela memberikan hidupNya supaya kita tidak mati tetapi hidup, dan bahkan hidup selamanya. Peristiwa ini masih tetap berlangsung dalam sakramen mahakudus “Ekaristi” yang dipersembahkan setiap hari di seluruh dunia.


Ekaristi merupakan rahmat Allah yang nyata dan amat besar yang diberikan kepada kita. Namun seringkali kita bahkan kurang menghargainya, dan menganggap Misa Kudus hanya sebagai peringatan perjamuan kudus. Bukan!


Pada saat konsekrasi dalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur benar-benar diubah menjadi tubuh dan darah Kristus dalam arti yang sebenarnya. Banyak kejadian yang membuktikan hal ini. Salah satunya pernah terjadi di Italy di mana pada saat hosti dibagikan benar-benar berubah menjadi daging segar yang masih berdarah. Pada saat dilakukan penelitian, ditemukan bahwa daging itu masih hidup dan berasal dari jenis otot jantung manusia dengan golongan darah AB.


Untuk itu, marilah kita menunjukkan rasa hormat yang dengan sepenuh hati dan jiwa kepada Sakramen Mahakudus, dan menerimanya dengan sikap yang pantas, sesering yang kita bisa (jika memungkinkan setiap hari).


Pada akhir tulisan ini, saya ingin mengajak anda berdoa:

Ya Yesus yang baik, bimbinglah kami agar dapat menerima tubuh dan darahMu yang kudus dengan pantas selama hidup kami, agar menyelamatkan dan menguatkan kami. Amin


Stefanus MS untuk St Louis Gn Putri, Bogor, Indonesia

http://lingkungansantolouis.blogspot.com

Senin, 01 Juni 2009

Pesan Yesus Untukku di Hari Pentakosta 31 May 2009


Salam damai dalam nama Yesus Tuhan kita yang sangat mencintai kita. Salam untuk umat Lingkungan Santo Loui, dan semua umat Kristen di seluruh dunia, apakah anda mendapatkan pesan khusus dari Yesus pada hari Pentakosta kali ini?

Alleluya, terpujilah Allah Bapa kita, Yesus Kristus yang bersatu dengan Roh Kudus. Saya sungguh mendapatkan pesan yang luar biasa indah, yang saya ingin sharingkan dengan anda semua, dimanapun anda berada.

Berikut ini pesannya kepadaku:

AnakKu, percayalah kepadaKu.
Jangan pernah bimbang, sebab sekali engkau bimbang, iblis akan masuk dengan kejahatannya.
AnakKu, aku tahu isi hatimu. Aku mendengarakn doa-doamu. Pikullah salibmu bersamaKu. Serahkanlah bebanmu kepadaKu. Belajarlah memikul salibmu bersamaku anakKu. Jika engkau memikul salibmu bersamaKu, bebanmu akan terasa ringan.
AnakKu, belajarlah mengampuni orang lain yang menyakitimu. Aku mengetahui isi hatimu anakKu. Berikanlah lebih banyak waktumu untukKu. Sediakanlah lebih banyak waktumu untuk berdoa bersama keluargamu.
Jika kau lakukan itu semua, Aku akan membuka pintu berkat-berkatKu untukmu. Percayalah kepadaKu anakKu. Aku sedang menyediakan untukMu suatu rencana yang lebih besar dan indah. Aku sangat menyayangiMU.

Pesan ini aku terima dari Yesus saat perayaan hari Pentakosta bersama komunitas Pelayan Hati Kudus Yesus di gedung Yustinus UAJ.

Millions thanks for your love Jesus. Amen

Stefanus Manuntun Sitinjak / A sinner loved by Jesus