Rabu, 23 Oktober 2024

Mengalami Kehadiran Tuhan dalam Misa Kudus di Katedral Palembang



*Kesan Mengalami Kehadiran Tuhan dalam Misa Kudus di Katedral Palembang*

Pada Minggu, 12 Oktober, saya mengikuti Misa di Gereja Katedral St. Maria, Palembang. Misa dimulai pukul 07.00 pagi, namun saya tiba lebih awal untuk mengikuti doa Rosario bersama umat lainnya. Suasana begitu khidmat, membuat hati saya tenang dan siap menyambut kehadiran Tuhan.

Selama Misa, saya mengikuti dengan penuh kekhusyukan. Di setiap doa dan nyanyian, saya merasakan cinta Tuhan yang begitu mendalam. Pada saat kami mendaraskan doa Bapa Kami, tanpa disadari air mata saya jatuh. Ada perasaan haru yang menyelimuti, seolah Tuhan sendiri hadir dan melingkupi saya dengan kasih-Nya yang tak terhingga.

Dalam khotbahnya, Frater bercerita tentang seorang pemuda yang bertanya kepada Yesus, “Apa yang harus saya lakukan untuk mengikuti Engkau?” Yesus menjawab, “Juallah hartamu, berikan kepada orang miskin, dan ikutilah Aku.” Mendengar itu, pemuda tersebut pergi dengan wajah sedih karena dia memiliki banyak harta.

Kisah ini membuat saya merenung dalam-dalam. Sering kali saya merasa belum sepenuhnya layak mengikuti Tuhan, masih terikat dengan hal-hal duniawi. Namun, di tengah keterbatasan dan kelemahan saya, cinta Tuhan tetap begitu besar. Ia tidak menuntut kesempurnaan dari kita, melainkan kerendahan hati dan kesediaan untuk berserah kepada-Nya. Apa yang tampak mustahil bagi manusia, sesungguhnya mungkin bagi Tuhan.

Pengalaman ini memperbarui iman saya, mengingatkan saya bahwa di dalam Tuhan, selalu ada kekuatan dan harapan. Tuhan memanggil kita bukan karena kita sempurna, tapi karena kasih-Nya yang selalu mendahului segala kekurangan kita. Sebesar apapun tantangan hidup, percayalah, di dalam Tuhan segala sesuatu menjadi mungkin.

Semoga pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan iman yang tulus dan hati yang siap untuk mengikuti-Nya. Amin

Kesiapan dan Tanggung Jawab dalam Iman

Pesan Injil Hari Ini:  *Kesiapan dan Tanggung Jawab dalam Iman*

Dalam Injil hari ini (Luk 12:39-48), Yesus mengajarkan kita untuk selalu berjaga-jaga dan bertanggung jawab atas segala hal yang dipercayakan kepada kita. Ia mengibaratkan diri kita seperti seorang hamba yang menunggu kedatangan tuannya. Sang tuan bisa datang kapan saja, baik pada waktu malam maupun pagi. Jika kita siap dan setia, kita akan diberkati. Tetapi jika kita lalai, hukuman bisa datang tanpa kita duga.

Yesus juga menegaskan bahwa semakin banyak yang diberikan kepada kita, semakin besar pula tanggung jawab yang kita emban. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab kita, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun komunitas.


Bagian akhir dari Injil ini memberi kita peringatan agar tidak menyalahgunakan karunia yang diberikan Tuhan. Mari kita terus setia, berusaha dengan rendah hati, dan menjalankan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh, karena pada akhirnya kita akan diminta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang telah dipercayakan kepada kita.

_*Renungan:*_ Apakah kita sudah menjadi pelayan yang setia dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita sudah siap jika Tuhan datang hari ini? Mari kita selalu berjaga-jaga dan menjalankan tanggung jawab kita dengan penuh kasih dan iman, menyadari bahwa segala yang kita terima adalah anugerah, dan anugerah itu membawa tuntutan untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Amin

Manuntun Sitinjak

Kamis, 10 Oktober 2024

Mintalah Maka Kamu Akan Menerima, Carilah Maka Kamu Akan Mendapat, Ketuklah Maka Pintu Akan Dibukakan Bagimu



Pesan Injil Hari Ini: *Mintalah Maka Kamu Akan Menerima, Carilah Maka Kamu Akan Mendapat, Ketuklah Maka Pintu Akan Dibukakan Bagimu*

*_Renungan Singkat: Ketekunan dalam Doa_*

Injil Lukas 11:5-13 mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan dalam doa. Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang sahabat yang meminta roti tengah malam. Meskipun awalnya sahabat itu enggan memberikan, karena ketekunan permintaan, ia akhirnya memenuhi kebutuhan temannya. Pesan Yesus jelas: kita harus bertekun dalam doa dan tidak mudah menyerah.

Tuhan mengundang kita untuk meminta, mencari, dan mengetuk. Dengan terus berdoa, kita menunjukkan iman dan kepercayaan bahwa Tuhan selalu mendengar kita. Dia adalah Bapa yang penuh kasih, yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Jika manusia yang tidak sempurna bisa memberi yang baik, apalagi Allah yang Mahakasih.

Mari kita perkuat kehidupan doa kita, selalu berharap dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik sesuai waktu dan kehendak-Nya. Amin

Manuntun Sitinjak

Rabu, 09 Oktober 2024

Keajaiban Doa dan Pertolongan Santo Antonius dari Padua


Kesaksian Iman:
Keajaiban Doa dan Pertolongan Santo Antonius dari Padua

Beberapa waktu yang lalu, keluarga kami mengalami masalah besar. Anak saya, Michael, dan temannya mengalami situasi yang sangat menegangkan—mobil customer mereka dibawa kabur oleh teknisi bengkel. Saat itu, saya sedang berada di Medan, jauh dari rumah di Bogor. Ketika istri saya mengabari tentang masalah ini, hati saya terenyuh, namun saya tahu bahwa kami harus tetap tenang. Saya langsung menyarankan agar kami berdoa bersama, mempersembahkan devosi kepada Santo Antonius dari Padua, pelindung barang-barang yang hilang. Kami memohon dengan sungguh-sungguh, berharap kepada Tuhan melalui perantaraan Santo Antonius.

Beberapa hari kemudian, ketika saya pulang dari Medan, Michael menyambut saya dengan tangisan dan pelukan erat. Saya tahu bahwa hatinya penuh dengan kekhawatiran, tetapi saya berkata kepadanya, "Kamu harus kuat. Ini adalah pelajaran berharga. Percaya dan berdoa, karena Tuhan selalu mendengarkan."

Dan sungguh luar biasa, keesokan harinya kami mendapat kabar baik bahwa mobil tersebut telah ditemukan di Bandung. Dengan bantuan pihak kepolisian, Michael dan temannya segera berangkat ke Bandung, dan mereka berhasil mendapatkan kembali mobil tersebut dalam keadaan baik.

Terpujilah Tuhan atas penyertaan-Nya, dan terima kasih tak terhingga kepada Santo Antonius atas perantaraan dan pertolongannya. Doa kami terjawab dengan penuh rahmat. Kami sangat yakin bahwa doa yang tulus kepada Tuhan, dengan perantaraan Santo Antonius dari Padua, selalu memberikan hasil yang luar biasa. Santo Antonius, doakanlah kami dan semua yang datang kepadamu dalam kepercayaan penuh. Amin

Manuntun Sitinjak 


Doa Bapa Kami - Doa Anak-Anak Allah yang Akrab dengan Bapa di Surga


 Pesan Injil hari ini (Rabu 9 Okt 2024): *Doa Bapa Kami - Doa Anak-Anak Allah yang Akrab dengan Bapa di Surga*


Dalam Lukas 11:1-4, Yesus memberikan kita sebuah doa yang sangat istimewa, yang sering kita sebut sebagai Doa Bapa Kami. Doa ini mengungkapkan inti dari hubungan kita dengan Tuhan, di mana Yesus mengajarkan kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa. Ini adalah sebuah panggilan yang penuh kehangatan dan keakraban, karena di dalam Yesus, kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak-anak-Nya, kita memiliki akses penuh kepada Bapa surgawi dan dapat mendekat kepada-Nya dengan penuh kepercayaan dan kasih.


Yesus membuka doa ini dengan kata "Bapa," yang mengingatkan kita bahwa Allah bukan hanya Pencipta yang jauh di sana, tetapi Bapa yang dekat, yang memperhatikan dan merawat kita. Ketika kita memohon, "Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu," kita tidak hanya memohon kehadiran dan kemuliaan Allah, tetapi juga menegaskan keyakinan bahwa Dia hadir di tengah-tengah kita, mengatur dan mengendalikan segala sesuatu demi kebaikan kita.


Doa ini juga mengajarkan kita untuk bergantung kepada Bapa dalam segala hal. Dengan permohonan sederhana, "Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya," Yesus mengingatkan kita bahwa Bapa di surga mengetahui kebutuhan kita dan dengan setia menyediakannya. Dia tahu apa yang kita perlukan bahkan sebelum kita memintanya.


Pesan dari Doa Bapa Kami menegaskan bahwa hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan yang intim dan penuh kasih, seperti seorang anak dengan ayahnya. Kita diajak untuk selalu mengandalkan Bapa surgawi yang mahatahu, yang mendengar doa-doa kita, dan mencukupi segala kebutuhan kita dengan kasih yang sempurna. Mari kita terus berdoa dengan penuh keyakinan, bersyukur karena kita adalah anak-anak Allah yang akrab dengan Bapa yang selalu memperhatikan kita. Amin

Manuntun Sitinjak

Selasa, 08 Oktober 2024

Kasih yang Melampaui Batas

 Pesan Injil Hari Ini: *"Kasih yang Melampaui Batas"* (Senin, 7 Okt 2024)


Dalam Injil Lukas 10:25-37, Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati. Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, "Siapakah sesamaku manusia?" Yesus menjawab dengan kisah tentang seorang pria yang diserang perampok, terluka parah, dan dibiarkan setengah mati di pinggir jalan. Beberapa orang lewat, termasuk seorang imam dan seorang Lewi, tetapi mereka mengabaikannya. Namun, seorang Samaria, yang seharusnya dianggap musuh oleh orang Yahudi, justru menunjukkan belas kasih. Dia merawat pria yang terluka dan memastikan dia dirawat dengan baik.


Pesan utama dari perumpamaan ini adalah tentang kasih yang melampaui batas-batas sosial dan agama. Yesus mengajarkan bahwa kasih kepada sesama bukanlah soal siapa mereka, dari mana asal mereka, atau apa kepercayaan mereka. Setiap orang yang membutuhkan adalah sesama kita, dan kita dipanggil untuk mengasihi tanpa syarat.


Kita sering kali terjebak dalam pemikiran bahwa kasih hanya untuk orang-orang yang dekat atau sejalan dengan kita. Tetapi melalui perumpamaan ini, Yesus menantang kita untuk melampaui batas-batas tersebut dan bertindak dengan belas kasih kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan.


Dalam kehidupan sehari-hari, siapa yang kita anggap sebagai "tetangga" kita? Apakah kita hanya peduli kepada mereka yang kita kenal atau yang sama dengan kita? Injil hari ini mengundang kita untuk memperluas pemahaman kita tentang kasih dan tindakan nyata dalam kehidupan kita. Menjadi seperti orang Samaria yang baik berarti peka terhadap penderitaan orang lain dan mau mengambil tindakan nyata untuk menolong, tanpa pamrih dan tanpa memandang latar belakang mereka.


Mari kita belajar dari orang Samaria yang baik, yang tidak hanya melihat penderitaan tetapi bertindak. Kita dipanggil untuk menjadi saluran kasih Tuhan bagi setiap orang di sekitar kita, terutama mereka yang paling membutuhkan. Kasih yang sejati adalah kasih yang tidak terbatas. Amin

Senin, 16 September 2024

Iman yang Menyembuhkan: Percaya pada Kuasa Firman

 Pesan Injil hari ini:

*Iman yang Menyembuhkan: Percaya pada Kuasa Firman*

Dalam Lukas 7:1-10, seorang perwira Romawi memperlihatkan iman yang luar biasa. Meskipun ia memiliki kekuasaan, ia merendahkan diri di hadapan Yesus, berkata, “Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.” Kata-kata ini, yang sering kita ucapkan dalam Misa, menggambarkan kerendahan hati dan keyakinan penuh pada kuasa firman Tuhan.

Teks ini mengajarkan kita untuk meletakkan iman sepenuhnya pada Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin merasa tidak layak, tetapi Tuhan selalu bekerja dengan cara-Nya. Saat kita berserah dan percaya pada firman-Nya, mukjizat terjadi, meskipun tidak selalu terlihat. Ini mengingatkan kita bahwa dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi sempurna. Tuhan hanya membutuhkan iman kita, selebihnya Dia akan bekerja dengan penuh kasih dan kekuatan.

Marilah kita belajar dari perwira ini, untuk mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan, dan percaya bahwa firman-Nya mampu menyembuhkan serta mengubah hidup kita. Amin.

Tuhan memberkati 🙏