Rabu, 20 Maret 2024

Kebenaran, Kebebasan dan Hubungan dengan Allah

Pesan Injil hari ini:

*Yohanes 8:31-42* berbicara tentang kebenaran, kebebasan, dan hubungan dengan Allah. Mari kita renungkan ayat-ayat ini:

1 *Kebebasan melalui Kebenaran*:
   Yesus berkata, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:31-32). Kita diberikan kebebasan melalui pengetahuan akan kebenaran yang terdapat dalam firman Tuhan. Kita harus tetap berpegang pada ajaran-Nya agar kita dapat hidup dalam kebebasan sejati.

2 *Keturunan Abraham dan Kehidupan yang Sejati*:
   Orang Yahudi yang percaya kepada Yesus mengklaim sebagai keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun (Yohanes 8:33). Namun, Yesus mengajarkan bahwa kebebasan sejati bukan hanya berasal dari keturunan fisik, tetapi dari hubungan dengan Allah. Dia berkata, "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah" (Yohanes 8:42). Kita harus mengenal Allah sebagai Bapa kita dan hidup dalam hubungan yang benar dengan-Nya.

3 *Kesaksian dan Otoritas Yesus*:
   Yesus menyatakan bahwa kesaksian-Nya benar karena Dia tahu dari mana Dia datang dan ke mana Dia pergi (Yohanes 8:14). Dia bukan hanya bersaksi tentang diri-Nya sendiri, tetapi juga bersama dengan Bapa yang mengutus-Nya. Kita harus mengakui otoritas Yesus sebagai Anak Allah dan mengikuti-Nya dengan setia.

Mari kita renungkan bagaimana kita dapat hidup dalam kebenaran, mengenal Allah sebagai Bapa kita, dan mengikuti Yesus dengan setia. Semoga firman ini memperdalam iman kita dan membawa kita ke dalam kebebasan sejati. 🙏


oleh: Stefanus Manuntun Sitinjak 

Jumat, 08 Maret 2024

Mengasihi Allah dan Sesama adalah Hukum Yang Utama

Pesan Injil hari ini:

Mengasihi Allah dan Sesama adalah Hukum Yang Utama

*Markus 12: 28b-34* berbicara tentang hukum yang terutama. Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, "Hukum manakah yang paling utama?" Yesus menjawab dengan tegas:

1 *Kasihilah Tuhan, Allahmu*, dengan segenap hatimu, jiwamu, akal budimu, dan kekuatanmu.

2.*Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri*.


Dalam dua perintah ini, kita menemukan esensi iman dan kasih. Pertama, mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran. Kedua, mengasihi sesama manusia tanpa syarat. Ini lebih berharga daripada semua korban dan persembahan.

*Renungan:*

Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, termasuk pengalaman yang menyakitkan. Jika kita belum menerima diri kita, kita tidak dapat mencintai sesama atau Tuhan. Mencintai dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi adalah panggilan kita. Hidup yang bertumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah adalah hidup yang mencintai Tuhan dalam segala situasi.

*Doa:*

Tuhan, tambahkanlah cinta kasihku kepada-Mu. Jadikan hatiku penuh dengan cinta seperti hati-Mu, agar aku dapat menghadapi perjuangan hidup dengan ketenangan dan kebahagiaan. 🙏❤️

oleh: Stefanus Manuntun Sitinjak 

lingkungansantolouis.blogspot.com